Anda di halaman 1dari 30

BST – CBD – MiniCEX

Pembimbing:
Dr. dr. Aloysius Suryawan, Sp.OG-KFM

Nathaniel Nickander
1415079
Identitas
• Nama : Ny. IF
• Usia : 35 tahun
• Alamat : Blok Kenari RT/RW : 05/05
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Pendidikan : SMP
• Status : menikah 1x, 21 tahun
• Nama Suami : Tn. D
• Pekerjaan Suami : Pedagang
Anamnesis
• Keluhan utama: kontrol kehamilan
Seorang wanita berusia 35 tahun, G3P2A0, mengaku hamil 7 bulan
datang untuk kontrol kehamilan. Pasien menyangkal adanya mulas
maupun keluar cairan jernih, darah, atau lendir dari jalan lahir. Gerakan
janin dirasakan pasien pada usia kehamilan 4 bulan dan masih terasa
sampai sekarang.
Anamnesis Tambahan
• RPD : Riwayat kista ovarium tahun 2018, hanya diberikan
obat, hipertensi sebelum kehamilan (-), mual muntah
selama kehamilan (-), anemia (-), DM (-), asma (-)
• RPK : hipertensi (-), DM (-)
• R. Kebiasaan : merokok (-), konsumsi alkohol/obat terlarang (-)
• R. Alergi : makanan (-), Obat (-)
• R. Pengobatan : (-)
• R. Operasi : (-)
• R. Pernikahan : 1x, selama 21 tahun
• R. KB : (-)
Anamnesis Tambahan
• R. Menstruasi:
• HPHT : 9 Desember 2018
• Siklus : 28 hari
• Lamanya : 7 hari
• Nyeri : (-)
• Taksiran partus: 19 September 2019
• Riwayat ANC: bidan tiap bulan, dokter kandungan 2x per bulan
Riwayat Obstetri
Usia
Perkawinan Persalinan kehamilan Persalinan Penolong JK BB Keadaan dan usia saat ini
1 1 9 bulan Spontan Bidan L 2800 Hidup, 18 tahun
2 9 Bulan Spontan Bidan P 3200 Hidup, 11 tahun
3 Hamil ini
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: baik
• Kesadaran: compos mentis
• TTV
• TD: 110/80 mmHg
• N: 81x/menit
• R: 23x/menit
• S: 37.0 C
• Status gizi
• TB: 152 cm
• BB sekarang/sebelum: 52/41 kg
Status Generalis
• Kepala • Abdomen
• Mata: konjungtiva anemis -/-, • Inspeksi: cembung gravida, bekas operasi (-)
sklera ikterik -/- • Auskultasi: BU (+) normal
• Leher: KGB tidak teraba membesar, • Perkusi: timpani
trakea letak sentral, tiroid tidak • Palpasi: nyeri tekan (-)
membesar • Ekstremitas: CRT < 2 detik, sianosis -/-,
• Thorax edema -/-
• Cor: BJM, S1=S2 reguler, murmur -/-
• Pulmo: VBS +/+, rh -/-, wh -/-
Status Obstetrikus
Pemeriksaan luar
• TFU: 21 cm • Leopold
• I: bundar, melenting, keras
• His: (-)
• II: tahanan terbesar di sebelah kanan
• Letak janin: memanjang
• III: kurang bundar, kurang melenting, lunak,
• DJJ 12-12-12x/menit konvergen

Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
Diagnosis Kerja
• G3P2A0 gravida 27-28 minggu
Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi rutin
• Urinalisis rutin
• USG
Usulan Penatalaksanaan
• Rawat jalan
• Suplemen kalsium 1x1
• Glisodin 2x1
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : ad bonam
PERSALINAN NORMAL
Definisi
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan normal adalah persalinan
yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (>37 minggu) tanpa
adanya penyulit.
Persalinan dan kelahiran dikatakan normal jika:
• Usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu)
• Persalinan terjadi spontan
• Presentasi belakang kepala
• Berlangsung tidak lebih dari 18 jam
• Tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan meyebabkan
perubahan pada serviks dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap.

Tanda dan gejala inpartu:


• Penipisan dan pembukaan serviks
• Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi 3-
4x dalam 10 menit)
• Cairan lendir bercampur darah pada vagina
• Fase Aktif
• Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap.
Kontraksi dianggap adekuat jika terjadi ≥ 3x dalam waktu 10 menit dengan
durasi ≥ 40 detik.
• Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata
1 cm / jam pada primigravida dan > 1 hingga 2 cm / jam untuk multigravida
• Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Kala II
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap
dan berakhir dengan lahirnya bayi.

3 faktor yang berperan dalam proses kelahiran bayi:


• Power = His ibu dan kekuatan ibu mengedan
• Passage = Jalan lahir
• Passager = Bayi
Kala II
• His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketuban
mungkin baru pecah spontan pada awal kala 2.
• Bagian terbawah janin (pada persalinan normal: kepala) turun hingga
dasar panggul
• Ibu timbul perasaan/refleks ingin mengejan makin berat
• Perineum meregang, anus terbuka
• Kepala dilahirkan terlebih dahulu, selanjutnya dilahirkan badan dan
anggota badan
• Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum (episiotomi)
• Lama kala 2 pada primigravida ±1,5 jam, multipara ±30 menit
Kala III
Kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
plasenta dan selaput ketuban.

Pada kala tiga, miometrium berkontraksi mengikuti penyusutan volume


rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ini menyebabkan
berkurangnya ukuran pelekatan plasenta sehingga plasenta akan
terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus.
Tanda lepasnya plasenta:
• Perubahan bentuk dan tinggi uterus
• Tali pusat memanjang
• Semburan darah mendadak dan singkat

Manajemen Aktif Kala III


• Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama
setelah bayi lahir
• Melakukan penegangan tali pusat terkendali
• Masase fundus uteri segera setelah plasenta lahir
Kala IV
Persalinan kala empat dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 1
jam setelah itu.

Yang harus diperhatikan pada 1 jam post partum:


• Kontraksi uterus harus baik
• Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
• Plasenta dan selaput ketuban sudah lahir lengkap
• Luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
PARTOGRAF
• Informasi Tentang Ibu

• Kondisi Janin
• Denyut Jantung Janin  1 kotak kecil = 30 menit
• Warna dan adanya air ketuban  dinilai setiap kali
melakukan pemeriksaan dalam

•U : selaput ketuban utuh


•J : Ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
•K : ketuban sudah pecah dan air ketuban keruh
• Moulage (penyusupan tulang kepala janin)
• Penyusupan adalah indikator penting mengenai
seberapa jauh kepala bayi dapat menyesuaikan diri
dengan bagian keras panggul ibu. Tulang kepala yang
saling tumpang tindih menunjukkan adanya CPD
(Cephalo-Pelvic Disproportion)
• 0 : tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat
dipalpasi
• 1 : tulang kepala janin hanya saling bersentuhan
• 2 : tulang kepala janin saling tumpah tindih, tetapi masih dapat
dipisahkan
• 3 : tulang kepala janin tumpang tindih & tidak dapat dipisahkan
• Kemajuan Persalinan

• Pembukaan cervix  dicatat ketika fase aktif persalinan, pencatatan


dimulai sejajar dengan garis waspada dan diberi tanda “X”
• Penurunan bagian terbawah  dicatat dengan memberi tanda “O”.
• Garis waspada dan garis bertindak
• Garis waspada dimulai pada pembukaan 4 cm dan berakhir pada titik dimana
pembukaan lengkap diharapkan terjadi jika laju pembukaan 1 cm per jam.
• Jika pembukaan cervix mengarah ke sebelah kanan garis waspada maka harus
dipertimbangkan adanya penyulit. Pertimbangkan melakukan tindakan
intervensi yang diperlukan (rujuk, drip oksitosin)
• Garis bertindak tertera sejajar dengan garis waspada, dipisahkan oleh 8 kotak
atau 4 jalur ke sisi kanan
• Jika pembukaan cervix di sebelah kanan garis bertindak, maka tindakan untuk
menyelesaikan persalinan harus dilakukan
• Jam dan Waktu

• Terdapat kotak untuk mencatat waktu aktual saat


pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak sedang
menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase
aktif persalinan
• Kontraksi Uterus

• Terdapat lima lajur kotak dengan tulisan “kontraksi


tiap 10 menit” , setiap kotak menyatakan satu
kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah
kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi
dalam satuan detik
• Obat-obatan dan cairan yang diberikan

• Catat semua pemberian obat-obatan tambahan dan cairan IV dalam kotak


yang sesuai dengan kolom waktunya
• Kondisi Ibu

• Nadi dicatat tiap 30 menit, tekanan darah dicatat


setiap 4 jam, dan temperatur tubuh dicatat
setiap 2 jam dalam kotak waktu yang sesuai
• Volume urin, protein, aseton  ukur dan catat
jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam.
Jika memungkinkan saat ibu berkemih, lakukan
pemeriksaan adanya aseton atau protein dalam
urin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Modul 1 Blok 19 - Otitis Media
    Modul 1 Blok 19 - Otitis Media
    Dokumen30 halaman
    Modul 1 Blok 19 - Otitis Media
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan DR Rimo
    Pertanyaan DR Rimo
    Dokumen19 halaman
    Pertanyaan DR Rimo
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • BST DR C
    BST DR C
    Dokumen35 halaman
    BST DR C
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • Uretritis Non Gonore
    Uretritis Non Gonore
    Dokumen15 halaman
    Uretritis Non Gonore
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • Fluor Albus
    Fluor Albus
    Dokumen4 halaman
    Fluor Albus
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat