Anda di halaman 1dari 36

Dermatitis Atopik

Ricky Bonatio – 1215130

Pembimbing:
dr.Prawindra Irawan, Sp.KK, M.Kes
Definisi

• Dermatitis atopik (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis


kronis residif, disertai rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh
tertentu terutama di wajah pada bayi (fase infantil) dan bagian
fleksural ekstremitas (fase anak)
• DA terjadi pada bayi dan anak, 50% menghilang saat remaja,
kadang dapat menetap, atau bahkan baru mulai muncul saat
dewasa.
• Istilah lain adalah ekzema atopik, ekzema konstitusional, ekzema
fleksural, neurodermatitis diseminata, prurigo Besnier.

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Epidemiologi

• Dermatitis atopik (DA) merupakan masalah kesehatan masyarakat


utama di seluruh dunia dengan prevalensi pada anak-anak 10-20%,
dan prevalensi pada orang dewasa 1-3%. Dermatitis atopik lebih
sering terjadi pada pria daripada wanita dengan ratio kira-kira
1.5:1

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Etiologi 4

• Faktor internal :
• Genetik : disfungsi sawar kulit, perubahan sistem
imun (hipersensitivitas)
• Psikologis
• Faktor eksternal :
• Higiene
• Alergen
• Antigen mikroba
Klasifikasi

• Bentuk infantil (2 bulan - 2 tahun) biasanya lesi di


pipi, dahi, lutut dan skalp berupa eritema dan
papulovesikel miliar yang sangat gatal
• Bentuk anak (3 – 11 tahun) predileksi di lipat siku,
lipat lutut, leher, pergelangan tangan dan kaki;
jarang mengenai muka. Sering ditemukan lipatan
dennie morgan
• Bentuk remaja dan dewasa (12-30 tahun) predileksi di
dahi, kelopak mata, perioral, leher, dada atas, lipat
siku, lipat lutut, punggung tangan; biasanya simetris

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Faktor risiko

• Faktor endogen : hipersensitivitas, kondisi kulit yang relatif


kering, gen penyandi produksi sel Th I & II, imunitas rendah, stress
• Faktor eksogen : trauma fisik-kimia-panas, bahan iritan, allergen
debu, tungau debu rumah, makanan (susu sapi, telur), infeksi
mikroba, perubahan iklim (peningkatan suhu dan kelembaban),
serta hygiene lingkungan.

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Terdapat 2 teori yang menjelaskan patogenesis
dermatitis atopik :
1. Abnormal skin barrier
2. Kelainan fungsi imun yang menyebabkan sel
langerhans,limfosit T,sel imun lain memodulasi
terjadinya inflamasi

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Patogenesis
Patogenesis (cont) 9
Patofisiologi Faktor Pencetus

DA

Reaksi inflammasi
Kadar air kulit
Papula dan makula
menurun (dan faktor
eritem
cuaca)

Kulit kering

Ambang rangsang Mediator


Gatal
gatal menurun inflammasi

Kerusakan sawar Trauma mekanis


Garukan
kulit (erosi)
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel
Gejala Klinik 11
• Gatal  garukan  kerusakan barier kulit  masuk
alergen & iritan  kronik-residif
• Fase infantil (2 bulan – 2 tahun) :
• Predileksi : wajah, pipi (simetris)  dahi, skalp,
telinga, leher, pergelangan tangan, tungkai (fleksor)
• ↑ usia : ekstensor (lutut, siku, tempat mudah
trauma)
• Gatal  garukan  infeksi sekunder
• < 1 tahun : alergen makanan, > : alergen hirup
Gejala Klinik (cont) 12

• Fase anak (2-10 tahun) :


• Predileksi : fosa kubiti & poplitea, fleksor
pergelangan tangan, kelopak mata, leher (simetris)
• Kulit kering, kronis, hiperkeratosis, hiperpigmentasi, erosi,
ekskoriasi, krusta, skuama
• Lebih sensitif terhadap alergen hirup, wol, bulu
binatang
Gejala Klinik (cont) 13

• Fase remaja & dewasa (>13 tahun) :


• Predileksi : = anak, meluas : telapak, jari,
pergelangan tangan, bibir, leher anterior, skalp,
putting susu
• Kronis, plak hiperpigmentasi, hiperkeratosis, likenifikasi,
ekskoriasi, skuama
• Gatal ↑ : saat istirahat, panas, berkeringat
• Kronik-residif sampai >30 tahun
Gejala Klinik (cont) 14
Gejala Klinik (cont) 15
Gejala Klinik (cont) 16
Gejala Klinik (cont) 17
Gejala Klinik (cont) 18
Kriteria Diagnosis (Cont) 19
Kriteria Diagnosis 20
Kriteria Diagnosis
(Hanifin & Rajka)

• Kriteria Mayor (3)


• Pruritus
• Rash pada wajah / ekstensor pada bayi dan anak
• Dermatitis / likenfikasi pada area fleksura pada penderita yang lebih
dewasa.
• Kronik dan relaps
• Riwayat atopik pada diri sendiri dan keluarga.

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


• Kriteria Minor (3)
• Xerosis (kasar dan kering)
• Infeksi kulit
• Dermatitis non spesifik pada kaki / tangan
• Iktiosis vulgaris/hiperliniar palmaris/keratosis piliaris
• Facial pallor / facial erythem
• Pitiriasis alba
• Dermatitis di papilla mammae
• White dermographism
• Lipatan infra orbital (Dennie-Morgan Fold )
• Konjungtivitis berulang
• Keratokonus (penyakit degeneratiif kornea)

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


• Katarak subskapular anterior
• Hiperpigmentasi orbita (Dark Sirkle)
• Muka pucat/ eritem
• Gatal bila berkeringat
• Intolerans terhadap wol/ lipid solven
• Aksentuasi perifolikuler (gambaran perifolikular lebih
nyata)
• Hipersensitif terhadap makanan
• Perjalanan penyakit dipengaruhi o/ lingkungan/emosi
• Tes kulit alergi tipe cepat +
• Kadar IgE serum meningkat
• Awitan pada usia dini

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Diagnosis Banding
Demartitis Atopik Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan
Peradangan kulit kronik dan Dermatitis yang disebabkan Efek sitotoksik lokal langsung
residif ,disertai gatal, sering oleh reaksi hipersensitivitas tipe dari bahan iritan baik fisika
terjadi pada masa bayi & lambat terhadap bahan kimia maupun kimia, bersifat –
anak., berhubungan dgn yang kontak dengan kulit dan spesifik, pada sel-sel
peningkatan kdar IgE dalam dapat mengaktivasi reaksi alergi epidermis dgn respon
serum dan riwayat atopi peradangan pada dermis
pada keluarga dalam watu dan konsentrasi
yang cukup

Anak-anak > dewasa Jarang , 20% dari dermatitis 80% Dermatitis Kontak
perempuan > laki-laki kontak akibat kerja Mengenai semua umur, JK, ras
Terbanyak : berhubungan dgn
perkerjaan

Genetik Penyebab : hapten (bahan kimia Bahan yg bersifat iritan :


Imunologi dengan berat molekul < 500- bahan pelarut, deterjen,
1000 Da, lipofilik , reaktif) minyak pelumas, asam alkali,
Penyebab utama di US : serbuk kayu dll
tumbuh-tumbuhan , nikel sulfat Iritan lemah dan iritan kuat
(bahan logam), potassium Faktor eksogen (tipe bahan
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel
dicromat (pembersih) iritan, penetrasi ke dlm kulit,
Demartitis Atopik Dermatitis Kontak Alergi Dermatitis Kontak Iritan

GK : GK : gatal (pruritus) GK :
Pruritus Akut : bercak eritema batas Akut : nekrosis, kering,
Papul, likenifikasi, eritema, jelas, edema, papulovesikel, eritema, vesikel, bula, pedih
erosi, ekskoriasi, eksudasi, vesikel. Vesikel pecah  panas
krusta erosi & eksudasi Kronis : kulit kering, skuama
Kronis : kulit kering, ,eritema,kulit tebal ,
berskuama, fisur, batas tidak likenifikasi
jelas, papul, likenifikasi

Pengobatan Pengobatan : Pengobatan :


Pengobatan topikal a.Mencegah terulangnya a.Menghindari kontak dgn
Pengobatan sistemik kontak dgn alergen pajanan
Terapi sinar penyebab b.Kulit kering diberi
b.Kompres larutan garam pelembab
faal / salisil c.Kortikosteroid topikal
c. Kortikosteroid d.Pemakaian alat pelindung
d.Kortikosteroid topikal

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Pemeriksaan Penunjang

•Prick Test
•Patch test
•Pem.serum IgE : meningkat pada 85% pasien DA, adanya eosinofilia

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel
Penatalaksaan
Prinsip: mengendalikan penyakit, mengurangi gejala, mencegah
kekambuhan
Non medikamentosa
• Edukasi untuk mencegah garukan, jaga kebersihan
• Menghindari pajanan alergen
• Pakaian berbahan katun
• Pelembab (emolien)
• Mandi menggunakan sabun pH netral dan daya larut lemak

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Penatalaksanaan
• rendah; hindari sabun anti bakteri
• Hindari stress
• Istirahat cukup
• Photochemotherapy
• UVA  sel langerhans & eosinofil
• UVB  immunosupresif
Medikamentosa
• Hidrasi kulit hidrofilik urea 10% + hidrokortison 1%
• Steroid (anti inflamasi; penekan respon imun) topikal
• Bayi & daerah muka, genitalia 
hidrokortison
• Dewasa  triamsinolon; mometason
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel
Penatalaksanaan

• Sistemik: antihistamin  difenhidramine


(penekan respon imun dan sedatif=antipruritus)
• Antibiotik oral (profilaksis infeksi sekunder)  eritromisin
• Anti metabolit  mycophenolate mofetil
• Interferon (menurunkan eosinofil)
• Lesi luas & obat topikal tdk sembuh  Metilprednisolon 4mg 3x1 per
oral
• Siklosporin 5mg/kgBB/hari per oral
• Probiotik
• Imunomodulator
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel
Pencegahan
• Pengindaran factor allergen pada bayi
• Menghindari / mengurangi faktor penyebab, misalnya
eliminasi makanan, faktor inhalan, atau faktor
pencetus.
• Oleskan krim atau gel penghalang untuk kulit anda
untuk memberikan lapisan pelindung. Juga, gunakan
pelembab untuk mengembalikan lapisan terluar kulit
dan untuk menjaga kelembapan kulit.
• Jangan menggaruk luka.
• Cegah pakai sabun berlebihan, pemutih pakaian.
• Tidak memakai pakaian yang mengiritasi (kasar, wol,
dll) Keringat dapat juga mengiritasi kulit..
Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel
Komplikasi

• Pada anak penderita DA, 75% akan disertai penyakit alergi lain di
kemudian hari.
• Penderita DA, mempunyai kecenderungan meningkatnya jumlah
koloni Staphylococcus aureus.
• Neurodermatitis
• Infeksi kulit
• Komplikasi mata

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Prognosis

• Pada anak ada kecenderungan perbaikan spontan ( setelah 5 tahun


40-60%) , namun sering kambuh pada saat remaja ( 84%), sebagian
kasus menetap pada usia di atas 30 tahun.
• 30-50% DA infantile berkembang menjadi hay fever atau asama
bronchial, dan beresiko menderita dermatitis kontak iritan akibat
kerja di tangan.

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Prognosis

• Faktor yang berhubungan dengan prognosis kurang baik :


• DA luas pada anak,
• Ada rhinitis alergik dan asam bronchial,
• Adanya DA pada orang tua atau saudara kandung,
• Onset usia muda,
• Anak tunggal,
• IgE serum sangat tinggi.

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel


Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RS Immanuel

Anda mungkin juga menyukai

  • Modul 1 Blok 19 - Otitis Media
    Modul 1 Blok 19 - Otitis Media
    Dokumen30 halaman
    Modul 1 Blok 19 - Otitis Media
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • Pertanyaan DR Rimo
    Pertanyaan DR Rimo
    Dokumen19 halaman
    Pertanyaan DR Rimo
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • BST DR C
    BST DR C
    Dokumen35 halaman
    BST DR C
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • Uretritis Non Gonore
    Uretritis Non Gonore
    Dokumen15 halaman
    Uretritis Non Gonore
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat
  • Fluor Albus
    Fluor Albus
    Dokumen4 halaman
    Fluor Albus
    Nathaniel Nickander Pramuditha Pekasa
    Belum ada peringkat