Anda di halaman 1dari 35

INFORMASI UMUM

• Presentasi ini disampaikan pada


kegiatan
SEMINAR

• Hari/Tanggal : Senin, 23 Juli 2018

• Tempat : Hotel Grand Inna


Padang

• Narasumber : Dr. Rinang Mariko,


Sp.A(K)

• Semua isi dan materi presentasi adalah hak cipta dari UKK
IDAI
Tropik dan Infeksi Anak IDAI, digunakan untuk kalangan
terbatas dalam kepentingan edukasi kesehatan di bidang
terkait

1
2
CAMPAK DAN
RUBELA

3
PENDAHULUAN
Demam
dan ruam

Manifestasi:
Sering ditemui
ringan dan sembuh sendiri
sehari-hari sampai mengancam
nyawa

4
PENDAHULUAN
Anamnesis
riwayat
infeksi
sebelumnya

Tes Tipe,
diagnostik periode
laboratorium prodromal

Gambaran
Gambaran ruam,
patognomonis distribusi,
atau tanda durasi, dan
diagnostik lain onset

Brooks GF, Butel JS, Morse SA. Jawetz, Melnick & Adelberg’s Medical Microbiology. 23rd edition. Connecticut: 5
Appleton&Lange; 2004
PENDAHULUAN

Makular atau
makulopapular: morbili,
rubela, roseola infantum,
skarlatina

Papulovesikular:
varisela, herpes zoster,
variola

Petekiae atau purpura: 6


PENDAHULUAN
Morbili dan rubelamasalah kesehatan
masyarakat

>562000 kematian anak


dunia akibat campak (tahun
2000)

70 % kasus rubela pada


anak < 15 tahun (5
tahun terakhir)
2767 kasus CRS di
. Indonesia (tahun
2013)
Petunjuk teknis kampanye dan introduksi imunisasi measles rubella.Jakarta.Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia;2017 7
CAMPA
K

8
Apakah Campak?
Definisi: penyakit infeksi virus akut,
sangat menular yang ditandai dengan 3
stadium, yaitu stadium prodormal, erupsi
dan penyembuhan

Penyebab : virus rubeola (measles),


genus Morbillivirus, famili
Paramyxoviridae
Cara penularan : percikan ludah dan
melalui jalan napas.

https://jdc325.wordpress.com/2011/04/25/european-immunization-
Komplikasi berat : radang paru,
week/
radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, kematian 9
Campak
(morbilli, measles)
• Masa inkubasi 10-12 hari

Gejala Klinis:
• Stadium prodromal
– demam makin tinggi
dapat mencapai >38,50C
– batuk, pilek,
konjungtivitis
dan Koplik spots
• Stadium erupsi/ruam
(rash)
–2-4 hari setelah
prodromal
–Ruam makulopapular, 10
dimulai dari muka dan
Etiologi

Virus measles, virus RNA dari genus Morbillivirus, famili


Paramyxoviridae

Maldonado Y. Measles. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editor. Nelson Textbook of Pediatrics 19th
edition. Saunders; 2012 11
Epidemiologi

Negara dengan kasus campak terbanyak di dunia,


2016: Indonesia ranking 6!! 12
Source: Global MR Initiative.org
Patofisiologi

Maldonado Y. Measles. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editor. Nelson Textbook of 13
Pediatrics 19th edition. Saunders; 2012
Timeline infeksi
Campak

1
4
Diagnosis

Berdasarkan gambaran klinik yang khas

Konfirmasi laboratorium jarang diperlukan

Selama stadium prodromal, dapat ditemukan sel


raksasa multinuklear pada apusan mukosa hidung

Virus dapat diisolasi dalam jaringan kultur dan dapat


diukur peninggian titer antara serum akut dan
konvalesens
Jumlah leukosit cenderung rendah dengan limfositosis
relatif 15
Tata Laksana

antiviral : Vitamin A
tidak dosis tinggi :
perlu
terapi 100.000 U, per
Antibiotik :
suportif: oral
bila ada (usia 6 bln-1 thn)
istirahat,
infeksi 200.000 U, per
antipiretik,
sekunder oral (usia
nutrisi dan
bakteri >1thn),
hidrasi,
simptomatik diulangi pada
hari
ke-2 dan 4
minggu
16
Garna H.Morbili. Dalam: Garna H,editor. Buku Ajar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis. Sagung Seto;2012
Komplikasi Ensefalitis 0,1%
SSPE: 4-11
per
Pneumonia 6%
Kejang 0,6-0,7%
100.000

Diare 8%
Otitis media 7% 17
RUBELA

18
Apakah Rubella?
Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat
menular, yang biasanya ringan pada anak,
ditandai ruam, demam subfebril, pembesaran
KGB suboccipital/ retroauricular

Penyebab : virus Rubella, genus


Rubivirus, famili Togaviridae

Cara penularan : melalui saluran napas


pada
saat batuk atau bersin

Komplikasi berat : bila menulari ibu hamil


pada trimester pertama atau awal kehamilan,
dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan
Courtesy of PGPKT
pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai
Rubella
SindromaSyndrome (CRS)
Rubella Kongenital atau Congenital
19
Etiologi

Virus rubela, virus RNA anggota genus Rubivirus,


famili Togaviridae

Maldonado Y. Rubella. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editor. Nelson Textbook of Pediatrics
19th edition. Saunders; 2012
20
Epidemiologi
• Tersebar di
seluruh dunia
8274 kasus
di India • Pandemi
tiap 6 – 9
tahun
1238 kasus
di
Indonesia
sebelum
vaksin

www.who.int/mediacentre/factsheets/fs367/en 21
Patogenesa Rubella
• Virus rubella berkembang biak di
nasofaring dan kelenjar getah
bening regional. Viremia terjadi 4 –
7 hari setelah virus masuk tubuh
• Masa penularan diperkirakan
terjadi pada 7 hari sebelum hingga
7 hari setelah rash
• Masa inkubasi rubella berkisar
antara
14 – 21 hari
• IgM rubella biasanya mulai muncul
pada 4 hari setelah rash dan setelah
8 minggu akan menurun dan tidak
terdeteksi lagi, dan IgG mulai
muncul dalam 14-18 hari setelah
infeksi dan puncaknya pada 4
minggu kemudian dan umumnya
menetap seumur hidup. 22
Patofisiologi

23
Manifestasi Klinis
Gejala prodromal bervariasi sesuai umur,
Pada anak : ruam, coryza ringan, diare sebelum timbul
ruam.

Ruam pertama muka kemudian lengan, badan, dan tungkai.


Progresif, luas, dan lama timbulnya ruam bervariasi.
Pada kasus khas: ruam seluruh tubuh ( 24 jam pertama)  memudar mulai muka pada
hari kedua, dan menghilang hari ketiga. ruam eritematous, makulopapula, dan
diskreta.

Limfadenopati: pembesaran kelenjar suboksipital, aurikular posterior, dan


servikal., 1-7 hari sebelum timbul ruam dan menetap selama satu minggu
atau lebih. a

Panas badan bervariasi dan biasanya peninggian temperatur minimal, timbul


biasanya bersamaan dengan timbulnya ruam dan akan kembali normal sesudah
ruam hilang.

Arthralgia dan arthritis transien umum terjadi pada anak perempuan yang
sudah
cukup besar. 24
Diagnosis

Isolasi virus Untuk


(apus konfirmasi
Pemeriksaan tenggorok atau infeksi rubela :
nasofaring Deteksi IgG peningkatan titer
serologis
) diambil dalam bukti antibodi di dua
ataupun sampel serum
3-4 hari setelah adanya
kultur virus yang berbeda 10
gejala timbul, imunitas. hari

atau dari atau IgM


spesifik pada
darah. spesimen
tunggal

Maldonado Y. Rubella. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editor. Nelson Textbook of Pediatrics 19th
edition. Saunders; 2012 25
Tata Laksana

Tidak ada terapi antiviral


spesifik

Pengobatan yang diberikan bersifat


suportif

Maldonado Y. Rubella. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editor. Nelson Textbook of Pediatrics 19th
edition. Saunders; 2012
26
Congenital Rubella Syndrome

Pertama kali dilaporkan Norman Greg1 (1941)


ahli oftalmologi Australia katarak bawaan
78 bayi pada ibu dengan infeksi rubela di awal
kehamilan

236 ribu kasus CRS terjadi setiap tahun di


negara berkembang dan meningkat 10 kali lipat
saat epidemi

Angka kejadian CRS di negara yang belum


memperkenalkan vaksin rubella 22000 anak
lahir dengan CRS di wilayah Afrika, 46000 di
wilayah Asia Tenggara dan 12634 di wilayah
Pasifik Barat
http://www.cdc.gov. 27
Kecurigaan Klinis
Rubella Pada Kehamilan
• Infeksi bersifat akut yang ditandai oleh adanya ruam
makulopapular
• Febris Suhu tubuh >37,2o C
• Atrhalgia/artrhitis, limfadenopati, konjungtivitis
• 50% subklinis bahkan asimptomatis

TEST
SEROLOGIS
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada


bayi baru lahir yang meliputi kelainan
pada jantung dan mata, ketulian dan
keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama


trimestes 1 yang terinfeksi virus
Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari
janin melalui placenta
 Ibu hamil terinfeksi di usia
kehamilan

<12 minggu
Jika risiko
infeksi janin tertular
di kehamilan 15-3080-90%
29

minggu, risiko janin tertular 10-


Sindrom Rubella Kongenital

SSP
Retardasi Mental Mata
Retardasi Motorik Katarak
Mikrosefali Glaukoma
Ensefalitis Retinitis
Meningitis

Lain-lain
Ketulian Jantung
Keterlambatan Patent ductus arteriosus
perkembangan Stenosis arteri pulmonalis
Tidur berlebihan Kelaian jantung lainnya
Iritabel
BBLR
Kejang
30
Ruam kulit saat
Clinical Finding in Clinical & Lab-confirmed
CRS in Indonesia (Aggregate)
2015 - 2017
Total clinical and Lab confirmed CRS
2015 : 96 cases
2016 : 177 cases
2017 : 27 cases

31
*Data 2015 is final
Congenital Rubella Syndrome
Congenital Rubella Syndrome
• Tidak ada tatalaksana khusushanya bersifat suportif
• Terapi sesuai gejala & kerjasama antardisiplin ilmu 
tatalaksana yang holistik
• Konsul ke bagian terkait
• Tumbuh kembang
• THt: test BERA dan pemasangan ABD
• Mata:memperbaiki visus dan koreksi katarak
• Jantung:koreksi PJB
• Nutrisi

33
Klasifikasi CRS pada bayi

Suspected case

Clinically confirmed
case
Grup
Grup B
A •Purpura
•Katarak, •Splenomegali,
•Glaukoma
•Jaundice
bawaan •mikroensefali,
•PJB
•retardasi mental,
•Tuli
•meningoensefalitis
•Pigmentasi retina
•radiolucent bone
disease

Laboratory confirmed Congenital rubella


35

Anda mungkin juga menyukai