3
ETIOLOGI
Virus campak suatu virus RNA yg
termasuk dalam genus virus morbilli, famili
Paramyxoviridae
4
ETIOLOGI
Penyebaran penyakit ini dapat melalui udara
5
Gambar : Virus Morbili 6
EPIDEMIOLOGI
Terdapat secara endemik di seluruh dunia
Sebelum penggunaan vaksin morbili banyak
terjadi pada usia 5 – 10 tahun
Saat ini ditemukan juga pada usia pra-sekolah yg
belum di imunisasi
Bayi mendapatkan kekebalan secara pasif dari ibu
(melalui plasenta) sampai usia 4 – 6 bulan
kemudian menurun dlm waktu yg bervariasi
Sangat menular dengan kekebalan seumur hidup
90% kontak serumah yang rentan tertular
7
EPIDEMIOLOGI
Penggunaan vaksin (virus yang dilemahkan)
menurunkan angka kesakitan
WHO : Dgn meluasnya pemakaian vaksin sejak
th 2002 angka kematian turun menjadi
700.000 & terjadi di Afrika – Asia
Abad 21 cakupan vaksinasi secara global :
74% - 80%
Ibu hamil yang menderita morbili bayi akan
mengalami kelainan bawaan, BBLR, lahir mati
atau meninggal sebelum usia i tahun
8
GAMBARAN KLINIS
Secara klinis terdapat 3 stadium :
Stadium inkubasi 10 – 12 hr (6 – 10 hr)
tanpa gejala
Stadium Prodromal panas, malaise,
coryza, konjungtivitis serta batuk (cough)
fotofobia dan anoreksia.
Stadium erupsi dengan adanya rash
(ruam) makulopapular pada seluruh tubuh
timbul hari ke-4 hiperpigmentasi
deskuamasi 9
GAMBARAN KLINIS
Setelah masa inkubasi mulai timbul panas,
malaise, coryza, konjungtivitis serta batuk
(cough) dalam waktu 24 jam.
Hari ke-2 stadium prodromal, tampak bercak
koplik (koplik’s spots) pada mokosa pipi di
depan daerah moral, hari ke 3 bertambah
banyak
Bercak koplik menghilang & panas menurun
secara lisis pada hari ke 2 - 3 timbul rush
(ruam) tanpa komplikasi
10
Gambaran klinis
Panas menetap timbul komplikasi
Kadang temperatur dapat bifasik panas
diikuti periode normal selama 1 hari &
meningkat lagi dgn cepat sampai 39 – 40,6
ºC puncak terjadi ruam
konjungtivitis menghilang hari ke-3 rash
Lama ruam (rash) jarang melebihi 5 – 6 hari
11
12
Coryza batuk dan bersin diikuti dengan
hidung tersumbat dan sekret yang
mukopurulen dan menjadi profus pada saat
erupsi mencapai puncaknya menghilang
bersamaan dengan menghilangnya panas
13
Gambar 2. Rash Eritematous & Makulopapular
14
Gambar 3. Penderita Campak
15
DIAGNOSIS KLINIS
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
– Gambaran klinis yang khas
– Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan
adanya Lekopeni
Dalam sputum, sekret nasal, sedimen urin dapat
ditemukan adanya multinucleated giant cells yang
khas
Secara serologis antibodi ditemukan IgM (1 -3
setelah timbul ruam) dengan puncak 2 – 4 minggu
IgG dan Antibodi HI terjadi lebih lambat tetapi
menetap sampai bertahun-tahun 16
DIAGNOSIS BANDING
Alergi obat (drug eruption) & alergi lain
Ruam dapat disertai urtika, yang tidak
didapatkan pada campak
Penyakit kawasaki sulit dibedakan pada
anak kurang dari 5 tahun. Gejala klasik
berupa konjungtivitis, bibir merah & pecah-
pecah, lidah seperti stroberi, ruam
morbiliform atau scarlatiniform, disertai
pembesaran kelenjar limfe servikal
17
Diagnosa banding........
Rubella ruam makulopapular pada rubella
lebih lembut. Perkembangan lebih cepat,
terdapat pembesaran kelenjar servikalis
posterior dan di belakang telingga. Tidak ada
gejala prodromal
19
TATALAKSANA/PENGOBATAN
Isolasi penyakit sangat menular (isolasi
Respiratorik) Virus ditemukan dalam sekret
nasofaring selama periode prodromal sampai 4
hari setelah ruam timbul
Penderita dengan komplikasi dan
imumokompromais diperlukan isolasi selama
masa sakit
Morbili merupakan penyakit self limiting tidak
ada terapi anti virus khusus pengobatan
bersifat simtomatis/ suportif
Tanpa penyulit tidak perlu rawat inap
20
Tatalaksana........
Indikasi masuk RS pada anak dgn morbili :
Bercak/exanthem merah kehitaman yg
menimbulkan desquamosa dengan squama ya
lebar dan tebal
Suara parau disertai tanda penyumbatan seperti
laringitis & pneumonia
Dehidrasi berat
Kejang dengan kesadaran menurun
Gizi buruk
21
PENGOBATAN SUPORTIF
Demam Tirah baring selama demam
suhu tinggi ≥ 39ºC & menganggu beri
antipiretik (parasetamol)
Perawatan mata konjungtivitis ringan
tidak perlu terapi, bila ada pus beri salep
mata antibiotik
Perawatan mulut luka dirongga mulut
anjurkan ibu mencuci mulut dengan larutan
garam bersih min. 4X sehari
Hindari makanan yg asin, pedas, panas
22
Userasi hebat, berbau beri antibiotik
(benzylpenicillin im/IV, Metronidazole oral)
selama 5 hari. Perlu dipasang NGT MRS
Suport nutrisi menimbang BB serta TB
anak, Pemberian ASI tetap diteruskan,
makanan diberikan sedikit-sedikit & frekuensi
ditingkatkan.
Bila ada ulserasi dimulut beri terapi
(mikostatin, gentian violet)
Pemberian nutrisi sesuai pedomam
tatalaksana gizi buruk ( MRS)
23
Pemberian Vit. A anak campak di negara
berkembang (rekomendasi WHO)
Dosis Vit. A pada anak
– < 6 bln : 50.000 IU PO, IU PO
– 6 bln – 1 thn : 100.000 IU PO
– .1 tahun : 200.000
Follow-up anjurkan kembali dalam 2 hari
melihat perbaikan masalah pada mulut
atau mata (rawat jalan)
Pneumonia MRS, beri antibiotik & terapi
O2
24
Otitis media beri terapi antimikroba
(cotrimoxazole, amoksisilin)
Jika ada pus keluarkan dgn cara wicking
sampai tidak keluar pus lagi tidak boleh
memasukan benda apapun/ air kedalam
telingga
Otitis media kronik beri antibiotik topikal
atau tetes telinga, keluhan menetap
antibiotik parenteral gentamisin,
Ceftazidin sangat efektif terhadap
pseudomonas.
25
Komplikasi Neurologis ensefalitis diberi
kortikosteroid dosis tinggi spt :
– Hidrokortison 100 – 200 mg/ hari selama 3
-4 hari
– Prednison 2 mg/kgbb/hari untuk jangka
waktu 1 minggu
Diare diare mengangung darah atau diare
persisten rehidrasi, suplemen seng dan
tidak menhentikan pemberian makanan
26
Buat Askep Keperawatan pada anak
campak/ morbili Pengajian s/d
Pelaksanaan keperawatan
Terima Kasih..................!!!!
27