Anda di halaman 1dari 47

GAMBARAN PENYAKIT CAMPAK

DAN
RUBELLA (SINDROMA RUBELLA
KONGENITAL)

PUSKESMAS BUARAN
Apakah Campak?
Definisi: penyakit infeksi virus akut,
sangat menular yang ditandai dengan 3
stadium, yaitu stadium inkubasi,
prodormal dan erupsi

Penyebab : virus campak Myxovirus


Viridae Measles
Cara penularan : percikan ludah dan
melalui jalan napas.

Komplikasi berat : radang paru,


https://jdc325.wordpress.com/2011/04/25/european-immunization-
week/
radang otak, diare, radang telinga,
dehidrasi, kematian
Gejala Campak?
Gejala :

- Demam,
- Bercak kemerahan ,
- Batuk, pilek,
- Konjungtivitis (mata merah)
- Selanjutnya timbul ruam pada
muka dan leher, kemudian menyebar
ke tubuh dan tangan serta kaki.

BAB 2 3
Epidemiologi
Timbul terutama pada masa anak2 dan
kekebalan seumur hidup
Bayi dari ibu yang pernah menderita
campak akan mendapat kekebalan pasif
antara 3-9 bulan, bila ibu tidak pernah
menderita campak, maka bayi akan
dapat terinfeksi
Perjalanan Klinis Campak
Masa Inkubasi prodromal rash
( 7–18 hr sebelum rash) ( ± 4 hr) (± 4–8 hr)

- - - - - - - - -
+ + + + + + + +
1 1 1 1 1 1 1 1 1 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0
1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 0

Periode sangat
menular

+
- 18 -4 0
4
18 hr sebelum 4 hr sebelum Tgl mulai 4 hr setelah rash
rash adalah rash adalah timbul rash adalah
kemungkinan kemungkinan kemungkinan
tgl paling awal menularkan akhir menularkan
tertular
1. Prodromal
• Panas, batuk, fotofobia,
konjungtivitis, bercak koplik, secara
klinis mirip Influenza (1-3 hr)
2. Stadium Erupsi
• Koriza dan batuk bertambah, suhu
meningkat, timbul kemerahan di belakang
telinga, tengkuk, pada hari ketiga kemerahan
mencapai anggota bawah. Rasa gatal dan
muka bengkak, perdarahan di kulit, mulut,
hidung dan sal. Cerna (black measles)
3. Stadium Konvalesensi
• Erupsi berkurang meninggalkan
bercak hiperpigmentasi
• Patognomonik untuk campak
• Suhu turun-normal
Disease.zomazi.com
Bahaya Penyakit Campak

• sakit berat  kematian


• tidak mau makan minum  gizi buruk
• diare berat
• infeksi paru (pneumonia)  kematian
• memperberat penyakit Tb paru
• radang otak
• Dapat menimbulkan wabah/KLB
Komplikasi umumnya terjadi pada
anak resiko tinggi, yaitu :
• Usia muda, terutama di bawah 1 tahun
• Malnutrisi (marasmus atau kwashiorkor)
• Pemukiman padat penduduk yang lingkungan
nya kotor
• Anak dengan gangguan imunitas, contohnya
pada anak terinfeksi HIV, malnutrisi, atau
keganasan
• Anak dengan defisiensi vitamin
Komplikasi dapat terjadi pada berbagai organ
tubuh, antara lain:
• Saluran pernapasan: bronkopneumonia,
laringotrakeobronkitis (croup)
• Saluran pencernaan: diare yang dapat diikuti
dengan dehidrasi
• Telinga: otitis media
• Mata: Keratitis
• Sistemik: Septikemia karena infeksi bakteri
sekunder
• Malnutrisi
• Susunan saraf pusat:
– Ensefalitis akut: timbul pada 0,01 –0,1% kasus campak.
Gejala berupa demam, nyeri kepala, letargi, dan
perubahan status mental yang biasanya muncul antara
hari ke-2 sampai hari ke-6 setelah munculnya ruam.
Umumnya self-limited (dapat sembuh sendiri), tetapi pada
sekitar 15% kasus terjadi perburukan yang cepat dalam 24
jam. Gejala sisa dapat berupa kehilangan pendengaran,
gangguan perkembangan, kelumpuhan, dan kejang
berulang.
– Subacute Sclerosing Panencephalitis (SSPE): suatu proses
degenerative susunan saraf pusat yang disebabkan infeksi
persisten virus campak, timbul beberapa tahun setelah
infeksi (umumnya 7 tahun). Penderita mengalami
perubahan tingkah laku, retardasi mental, kejang
mioklonik, dan gangguan motorik.
Komplikasi Berat
Campak
Jaringan
parut pada
korneabuta

Encephalitis

Pneumonia &
diarrhea
Riskesdas Jateng 2015
KASUS CAMPAK
KOTA PEKALONGAN 2016
RUBELLA
(SINDROMA RUBELLA
KONGENITAL)
Apakah Rubella?
Definisi: penyakit infeksi virus akut, sangat
menular yang biasanya berupa penyakit ringan
pada anak.

Penyebab : virus Rubella


Cara penularan : melalui saluran napas pada
saat batuk atau bersin

Komplikasi berat : bila menulari ibu hamil


pada trimester pertama atau awal kehamilan,
dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan
pada bayi yang dilahirkan yang dikenal sebagai
Sindroma Rubella Kongenital atau Congenital
Rubella Syndrome (CRS)
Courtesy of PGPKT
Gejala Rubella?
Gejala : Bila terjadi pada:
Anak sering hanya menimbulkan
- Demam ringan,
-Bercak kemerahan/rash gejala demam ringan atau bahkan
makulopapuler di kulit terutama di tanpa gejala sehingga sering tidak
wajah, lengan dan kult kepala terlaporkan,
Wanita dewasa sering
mirip campak biasa karenanya
sering disebut campak Jerman, menimbulkan arthritis atau
-Ruam hanya 2-3 hari dan hilang artharalgia
Wanita hamil terutama trimester 1
sendiri (disebut campak 3 hari)
- Pembesaran kelenjar limfe di dapat mengakibatkan abortus atau
belakang terlinga, leher belakang bayi lahir dengan CRS
dan sub oksipital.

21
Gejala dan Ciri-ciri Rubella :
Gejala yang muncul secara berurutan, sebagai
berikut:
•Demam ringan sekitar 37,5 – 38,5 C atau lebih rendah
•Sakit kepala
•Terkadang disertai Hidung tersumbat atau meler (pilek)
•Mata merah meradang
•Pembesaran kelenjar getah bening di bagian belakang
leher dan di belakang telinga.
•2-3 hari kemudian timbul ruam merah muda
•Nyeri sendi

http://mediskus.com.Rubella – Campak Jerman


Patogenesa Rubella
• Virus rubella dapat berkembang biak di
nasofaring dan kelenjar getah bening
regional, dan viremia terjadi pada 4 – 7
hari setelah virus masuk tubuh.
• Masa penularan diperkirakan terjadi
pada 7 hari sebelum hingga 7 hari
setelah rash
• Masa inkubasi rubella berkisar antara
14 – 21 hari
• IgM rubella biasanya mulai muncul
pada 4 hari setelah rash dan setelah 8
minggu akan menurun dan tidak
terdeteksi lagi, dan IgG mulai muncul
dalam 14-18 hari setelah infeksi dan
puncaknya pada 4 minggu kemudian
dan umumnya menetap seumur hidup.
Health and Medical Information -
Wordpress.com
Apakah Congenital Rubella Syndrome (CRS)?

Definisi: sindrom kecacatan pada bayi


baru lahir yang meliputi kelainan pada
jantung dan mata, ketulian dan
keterlambatan perkembangan

Penyebab : ibu hamil terutama


trimestes 1 yang terinfeksi virus Rubella
Cara penularan : ibu hamil menulari
janin melalui placenta
Ibu hamil terinfeksi di usia kehamilan
<12 minggu risiko janin tertular 80-90%
Jika infeksi di kehamilan 15-30 minggu,
risiko janin tertular 10-20%
KELAINAN MATA PADA CRS

• Cataract
• Microphthalmos
• Corneal cloudy
• Iris hypoplasia, poor response of pupil to
mydriatics
• Glaucoma
• Retinopathy (13.3% to 61%)
• Nystagmus, strabismus
Pengaruh Infeksi Rubella terhadap Sistem Auditorik

Infeksi Rubella pada saat organogenesis


Kerusakan koklea
Vaskulitis: kematian sel
Langsung merusak sel sel koklea
Gangguan proses mielinisasi saraf pendengaran

Histopatologis tulang temporal


Aplasia koklea
Atrofi stria vaskularis
*
Pencegahan Penyakit
Campak dan Rubella
• ASI eksklusif
• Nutrisi lengkap dan seimbang, sesuai umur
• Kebersihan badan, lingkungan
• Hindari kontak terutama ibu hamil
• Imunisasi MR
– Dasar : umur 9 bulan
– Lanjutan : umur 18 bulan
– BIAS : kelas 1 SD/MI dan yang sederajat
– tambahan (kampanye MR)
Setelah imunisasi MR masih bisa terkena
penyakit campak dan rubella ?
• Ya, masih bisa tertular penyakit campak
• Tapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya

• Kalau belum diimunisasi campak :


– Lebih berat
– Lebih lama
– Berbahaya
• Maka perlu imunisasi tambahan
• Sedangkan Rubella, efikasi vaksin diperkirakan mencapai
90-100% sesudah mendapat imunisasi
Pengobatan penyakit campak dan
rubella?
• Pasien campak dan rubella tanpa penyulit dapat
berobat jalan
• Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori
• Pengobatan bersifat simptomatik
• Penderita dengan usia di bawah 5 tahun perlu
diberikan vitamin A
• Istirahat yang cukup
Kampanye MR
• Agustus – September 2017
• Anak usia 9 bulan - < 15 tahun
• Walau imunisasi dasar dan lanjutan sudah lengkap
• Disuntikkan di lengan kiri atas
• Kontra indikasi:
– Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan radioterapi
– Wanita hamil
– Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya
– Kelainan fungsi ginjal berat
– Decompensatio cordis
– Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah
– Riwayat alergi terhadap komponen vaksin (neomicyn)
• Tunda :
– Sedang demam
– Sedang batuk pilek
– Sedang diare
• Vaksin buatan Biofarma Bandung  AMAN dan TERJAMIN kualitasnya
CRS Retrospektif RSDK
• 24 kasus CRS (anak yang lahir 2011-2014)
Diagnosis Mayor

CHD (+)
SNHL
42%
(+)
CHD (-) 37%
SNHL (-)
58%
63%

Katarak (+)
37%
Katarak (-)
63%
Pengertian KIPI

semua kejadian medik yang terjadi setelah


imunisasi, yang menjadi perhatian dan diduga
berhubungan dengan imunisasi
Reff.
•Permenkes Penyelenggaran Imunisasi
•Causality assessment of adverse event following immunization (AEFI): 2013
•Global manual on surveillance of adverse events following immunization, 2014
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) MR
• Vaksin MR sangat aman
• Reksi Lokal:
– Nyeri di lokasi suntikan
– Bengkak di lokasi suntikan
– Merah di lokasi suntikan
• Reaksi sistemik:
– Demam (hari ke 5 dan 6 pasca imunisasi) selama 5 hari  beri obat penurun panas
– malaise
– kulit bintik-bintik merah (hari ke 7 – 10 pasca imunisasi) selama 2 – 4 hari

• KIPI serius:
– Anafilaksis
• Penangulangan :
– Demam, nyeri : beri obat demam / nyeri
– Demam , gelisah : minum sering, baju tipis
– Kulit bintik-bintik merah : mandi, beri bedak
Surveilans KIPI
Pengertian:
Suatu Proses Pemantauan, Pengobatan / Perawatan, Pelaporan,
Investigasi & Penanggulangan (kajian & rekomendasi) Semua
Reaksi Simpang / KIPI Setelah Pemberian Imunisasi .
Tujuan:
Monitoring Keamanan Vaksin & Menetapkan penyebab
KIPI tersebut
Manfaat
1. Keamanan vaksin
2.  Kualitas / Kredibilitas Program Imunisasi
Tanggungjawab
PROGRAM, LS.LP, KOMITE INDEPENDEN (KOMNAS & KOMDA PP KIPI)
Laporan diduga KIPI dalam Penyelenggaran Imunisasi
Campak Tahun 2016

17 Laporan
diduga KIPI/ 17
juta dosis vaksin
campak
Alur Pelaporan KIPI Non Serius
SUBDIT IMUNISASI DITJEN PP DAN PL
KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Setiap tanggal 15

DINAS KESEHATAN PROVINSI

Setiap tanggal 10

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN/ KOTA

Setiap tanggal 5

PUSKESMAS

Alur Pelaporan
Umpan Balik
Bagaimana imunisasi rutin,
setelah kampanye MR?
• Imunisasi rutin : lanjutkan sesuai jadwal
– Untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh
– Untuk mempertahankan populasi yang kebal

• Imunisasi lebih banyak dari jadwal ?


– Tidak berbahaya
– Untuk mempertahankan tingkat kekebalan tubuh

• Imunisasi terlambat ? Tidak ada


istilah terlambat
– Asal belum terkena penyakitnya belum terlambat
Kalau banyak orang tua
menolak imunisasi ?
• Banyak bayi dan balita : kekebalannya rendah
• Mudah tertular penyakit berat dan berbahaya
• Sakit berat, cacat, meninggal
• Menyebarkan ke anak-anak lain  wabah !
• Kerugian masyarakat
– anak sakit, cacat, kematian
– Biaya pengobatan
– Gangguan jam kerja, jam sekolah
– Gangguan penghasilan keluarga dll
• Melanggar Hak-hak anak, UU Perlindungan Anak, UU
Kesehatan, UU Wabah
Ayo lindungi semua adik, anak, keponakan, cucu,
tetangga kita

• Dari penyakit menular yang berbahaya


• Yang bisa menyebabkan cacat atau mati
• Dengan Imunisasi Dasar dan Lanjutan yang lengkap :
– Hepatitis B, Polio, BCG, DPT-HB-Hib, IPV dan MR
• Dan Kampanye MR
Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi
Proses pemberian imunisasi HARUS memperhatikan:

a)keamanan, mutu, dan khasiat vaksin yang digunakan; dan

b)penyuntikan yang aman (safety injection) agar tidak terjadi


penularan penyakit terhadap tenaga kesehatan pelaksana
pelayanan imunisasi dan masyarakat serta menghindari
terjadinya KIPI
Pesan
• Cakupan tinggi & merata, KIPI serius rendah,
persepsi masy thd keamanan vaksin tinggi 
• Feedback &Rekomendasi  cepat
• Cakupan tinggi & merata, KIPI serius rendah,
persepsi masy thd keamanan vaksin tinggi 
• KIPI merupakan konsekwensi normal dlm
penyelenggaraan imunisasi

Anda mungkin juga menyukai