Anda di halaman 1dari 20

Monkeypox

Transmisi & Manifestasi Klinis pada Kulit

Dr. Ni Luh Putu Pitawati, SpDVE


RSPI Prof Sulianti Saroso
Oktober 2023
Pendahuluan
 Monkeypox (Mpox) merupakan penyakit emerging zoonosis
 Disebabkan oleh monkeypox virus, termasuk genus Orthopoxvirus

 Th 1958 kasus ditemukan pada koloni kera (Denmark)--- th 1970 kasus pada
manusia (Afrika Tengah dan Barat, transmisi hewan ke manusia dilaporkan
penularannya oleh monyet, tikus gambia, tupai dan hewan pengerat
lainnya)

 Penularan antar manusia dilaporkan pada tahun 2022, terkonfirmasi dari sekitar 100
negara
 Di Indonesia telah dilaporkan 1 kasus terkonfirmasi Mpox (19 Agustus 2022) dengan
riwayat perjalan ke luar negeri (negara yang banyak ditemukan kasus MPX)
 Pada tahun 2023 ditemukan beberapa kasus baru
 Penularan dapat terjadi melalui :
➢ kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi
➢ melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut.
➢ ibu hamil yang terinfeksi mpox ke bayi yang dikandungnya
➢ droplet

 Virus masuk ke dalam tubuh melalui :


➢ kulit yang luka/terbuka (bisa berupa mikrolesi)
➢ saluran pernapasan
➢ selaput lendir/mukosa (mata, hidung, atau mulut).
 Di negara endemis:
✓ mpox bersirkulasi pada hewan mamalia
✓ penularan ke manusia dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, mengolah daging hewan liar,
kontak langsung dengan cairan tubuh atau bahan lesi, atau kontak tidak langsung dengan bahan
lesi (melalui benda yang terkontaminasi).

 Pada wabah 2022 penularan utamanya dari manusia ke manusia.


 Penularan dapat melalui:
➢ Kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi
(ruam, cairan tubuh seperti cairan, nanah atau darah dari lesi kulit sangat menular)
➢ kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi
(Pakaian, tempat tidur, handuk atau peralatan makan/piring yang telah terkontaminasi
virus dari orang yang terinfeksi juga dapat menulari orang lain)
➢ droplet (dan potensi penularan aerosol dalam jarak dekat pada kontak erat dalamwaktu yang lama).
Penularan melalui droplet biasanya membutuhkan kontak erat yang lama
Mpox dapat menyebar melalui kontak langsung kulit ke kulit/ membran mukosa
termasuk saat berhubungan seks baik saat berciuman, sentuhan, seks oral, atau
penetrasi dengan seseorang yang memiliki gejala.
Ruam pada alat kelamin dan mulut → berkontribusi terhadap penularan selama
kontak seksual (Hindari melakukan kontak dengan siapa pun yang memiliki
gejala)

Penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin (menyebabkan
mpox bawaan) atau kontak erat selama dan setelah kelahiran.
(Penularan melalui cairan ketuban, ASI atau darah belum diketahui pasti)
Manifestasi Klinis

 Masa penularan bervariasi → dimulai saat onset gejala sampai krusta


mengelupas, dan lapisan kulit baru terbentuk (biasanya antara 2-4
minggu).
 Masa inkubasi : interval infeksi biasanya 6 – 13 hari, tetapi dapat
berkisar dari 5 – 21 hari
 Masa infeksi dapat dibagi ke dalam 2 fase:
1. Fase akut atau prodromal (0 – 5 hari)
2. Fase erupsi (sekitar 1 – 3 hari setelah timbul demam)
Masa infeksi (2 fase) :
1. Fase akut atau prodromal (0 – 5 hari)
✓ Demam
✓ Sakit kepala hebat
✓ Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
✓ Nyeri punggung
✓ Nyeri otot
✓ Kelelahan yang terus menerus
✓ Dapat terjadi gejala pernapasan (misalnya sakit tenggorokan, hidung tersumbat, atau batuk)

2. Fase erupsi (sekitar 1 – 3 hari setelah timbul demam)

✓ berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit


(Lesi kenyal, dalam, berbatas tegas, dan sering mengalami umbilikasi /menyerupai titik di atas lesi)

✓ Perubahan lesi berlangsung melalui stadium yaitu makula, papula, vesikel, pustula hingga krusta lalu
rontok.

✓ Biasanya perlu waktu hingga 3 minggu sampai lesi menghilang dan rontok (memasuki fase penyembuhan)
Stadium perubahan lesi:
Stadium Durasi Karakteristik Gambar
Enanthema Terkadang lesi pertama terjadi di lidah dan di mulut.

Makula 1−2 hari Lesi dengan dasar datar

Papula 1−2 hari Lesi keras ( m e n o n j o l d a r i p e r m u k a a n


k u l i t / sedikit terangkat)

Vesikel 1−2 hari Lesi berisi cairan bening

Pustula 5−7 hari • Lenting berisi cairan kekuningan


• Menonjol tajam,biasanya bulat dan keras saat disentuh (dalam)
• Terakhir lesi mengalami lekukan di bagian tengah (umbilikasi)
• Pustula akan tetap ada selama kurang lebih 5 -7 hari sebelum mulai
kering menjadi krusta.

Krusta 7-14 hari Pustula mengeras dan mengering menjadi krusta akan tetap
ada selama sekitar satu minggu sebelum mulai rontok
Mpox vs Varicella vs Campak
Gejala & Tanda Mpox Cacar Air Campak (Measles)
(Chickenpox/Varicella)
Demam Demam >38°C, ruam Demam hingga 39°C Demam tinggi 40.5°C,
setelah 1-3 hari ruam setelah 0-2 hari ruam setelah 2-4 hari
Penampakan Makula, papula, vesikel, Makula, papula, vesikel. Ruam non vesikel pada
Ruam pustula/pseudopustul, Ada di berbagai fase berbagai fase
krusta.
Jenis ruam sama pada
setiap fase di semua area
tubuh
Perkembangan Lambat, 3-4 minggu Cepat, tampak crops Cepat, 5-7 hari
Ruam selama beberapa hari
Distribusi Dimulai di kepala, lebih Mulai di kepala; lebih Mulai di kepala dan
Ruam padat di wajah dan anggota padat di tubuh; tidak ada menyebar; dapat
badan; muncul di telapak di telapak tangan dan mencapai tangan dan
tangan dan telapak telapak kaki kaki
kaki
Penampakan Limfadenopati Ruam gatal Koplik spots
Khas
Kematian 3-6% Jarang Bervariasi
Manifestasi klinis Mpox klasik
Gambaran Klinis Kasus Mpox Tahun 2022 (Data s.d 10 Januari 2023)
Sumber Gambar: dikutip dari WHO, 11 Januari 2023

Gambaran Klinis Kasus Mpox Tahun 2022 (Data s.d 10 Januari 2023)
Sumber Gambar: dikutip dari WHO, 11 Januari 2023
Gambaran lesi M pox yang dilaporkan pada wabah tahun 2022 diberbagai lokasi tubuh

 Lesi Oral , Sumber Gambar: dikutip dari Thornhill JP, et al (2022)


 Lesi pada wajah dan tangan.

 Sumber Gambar: dikutip dari Patel A, et al (2022)


 Lesi pada perianal, anal, dan rektal.

Sumber Gambar: dikutip dari Thornhill JP, et al (2022)


Lesi pada Genital
 Lesi pada genital

Sumber Gambar: dikutip dari Patel A, et al (2022)


Source: Atlas of mpox lesions: a tool for clinical researchers, 28 April
2023 (WHO)

Genital dan Anal

Genital pseudopustules Eschar on penis Umbilicated pseudopustules


Source: Evandro Chagas Source: Irrua Specialist Teaching
National Institute of Hospital (Nigeria) (doughnut-shaped) lesions
Infectious Diseases-Fiocruz Source: Evandro Chagas National
(Brazil) Institute of Infectious Diseases-
Fiocruz (Brazil)
Lesi non genital

Pseudopustules on arm Lesi Krusta skar


mimicking target lesions
Source: Evandro Chagas National
Institute of Infectious Diseases-
Fiocruz (Brazil)
➢ Saat ini 2023, Kembali ditemukan beberapa kasus terkonfirmasi mpox di
Indonesia
➢ Penularan dapat terjadi melalui kontak langsung, Kontak tidak langsung, dan
Kontak erat dalam waktu lama
➢ Gambaran klinis semakin berkembang sehingga memerlukan anamnesis yang
mendalam dan pemeriksaan PCR untuk menegakkan diagnosis

Anda mungkin juga menyukai