Penularan: Primata, tupai pohon, Gambian giant rat, tikus Kontak langsung dengan hewan/ manusia bergaris, dormice yang terinfeksi/ benda yang terkontaminasi Melalui gigitan/ cakaran/ daging hewan liar/ cairan atau benda yang terkontaminasi
Virus masuk melalui:
Kontak dengan kulit yang luka, saluran pernapasan/ selaput lendir/ plasenta • Fase masa infeksi: • Masa penularan: 2-4 minggu (mulai dari • Fase akut/ prodromal (0-5 hari) onset gejala – krusta mengelupas) • Fase erupsi (1-3 hari setelah muncul demam) • Fase akut: • Demam, sakit kepala, limfadenopati, nyeri • Masa inkubasi: 6 – 13 hari (dapat juga punggung, gejala saluran pernapasan (sakit 5-21 hari) tenggorokan, hidung tersumbat, batuk) • Fase erupsi: • Muncul ruam pada kulit • Lesi kenyal, batas tegas, terdapat umbilikasi • Butuh waktu s/d 3 minggu sampai fase erupsi menghilang LESI MONKEYPOX • Sering terjadi di daerah genital, anorektal atau di dalam mulut • Berawal dari wajah dan/atau genital • Tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh. • Mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi. • Tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki. • Lesi sering digambarkan sebagai nyeri kecuali saat penyembuhan (menjadi gatal) • Jika ditemukan satu kasus konfirmasi mpox di suatu daerah maka dinyatakan sebagai KLB di daerah tersebut • Kontak erat tanpa gejala (asimtomatis) tidak memerlukan karantina, namun tetap dilakukan pemantauan DIAGNOSIS BANDING • Kasus yang memenuhi kriteria suspek/ probable mpox hanya dapat dilakukan konfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium, uji PCR dan/atau sekuensing Pengobatan Vaksinasi • Belum ada pengobatan yang • Vaksin yang digunakan selama spesifik untuk infeksi MPXV. program pemberantasan cacar (smallpox) berpotensi memberikan • Pengobatan simtomatis dan perlindungan terhadap mpox. suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul ANTIVIRUS • Dapat dipertimbangkan untuk diberikan pada kelompok: • Klinis berat (sepsis, ensefalitis, lesi luas, manifestasi perdarahan) • Pasien immunocompromised • Anak & remaja yang memiliki risiko mpox berat (usia <8 tahun, riwayat atau dalam kondisi dermatitis atopi, infeksi yang melibatkan daerah mata/wajah/genital) • Pilihan antivirus • Tecovirimat (PO, IV) • Cidofovir (IV) • Brincidofovir (PO) • Lesi pada mata: • Perawatan mata dengan menggunakan cairan lubrikans dan kompres yang mengandung NaCl 0.9%. • Jika tersedia, dapat digunakan tetes mata Trifluridine (diberikan tiap 4 jam selama 7 – 10 hari) Bayi baru lahir dari ibu susp/ probable/ confirmed mpox • Mandikan bayi lebih dini sebelum diberikan perawatan rutin seperti vaksinasi hep B dan vitamin K • Tidak dianjurkan untuk rawat gabung • Nutrisi dengan PASI dengan mempertimbangankan AFASS • Pemantauan ketat gejala mpox hingga 21 hari setelah bayi lahir KOMPLIKASI • Infeksi sekunder • Pneumonia • Ensefalitis • Infeksi kornea s/d hilangnya penglihatan • Gagal ginjal akut • Miokarditis KRITERIA SEMBUH
• Bebas demam dalam 72 jam, dan
• Tidak ada lesi baru dalam 48 jam, dan • Perbaikan gejala respirasi, dan • Seluruh lesi kulit mencapai fase krusta, mengelupas, dan tumbuh lapisan kulit baru (umumnya berlangsung 2-4 minggu sejak munculnya gejala prodromal). PENCEGAHAN • Isolasi diri di ruang terpisah dari anggota keluarga lain • Jika kamar mandi bersama pastikan menjaga kebersihan tangan sebelum & sesudah menggunakan kamar mandi • Hindari kontak dengan anggota keluarga yang tidak terinfeksi sampai semua lesi menjadi krusta, mengelupas, tumbuh lapisan kulit baru • Tidak melakukan aktivitas seksual • Hindari penggunaan alat makan bersama • Hindari penggunaan barang bersama-sama, seperti linen, baju, handuk • Hindari penggunaan lensa kontak untuk cegah infeksi pada mata PENCEGAHAN • Hindari mencukur rambut untuk mencegah penyebaran • Sedapat mungkin cegah kontaminasi furniture yang sulit dicuci • Hindari kontak dengan binatang • Selalu mencuci tangan menggunakan sabun & air mengalir segera setelah menyentuh barang-barang yang mungkin terkontaminasi • Jika harus keluar rumah (untuk perawatan medis) tutup semua lesi kulit dengan menggunakan baju & celana panjang, pakai masker, menutup lesi kulit lain dengan kasa steril untuk daerah yang tidak tertutup pakaian • Ketika membersihkan rumah, hindari penggunaan sapu/ vacuum cleaner