1
pemasangan probe suhu di esofagus)
d. Alat (blanketrol) 1) Pastikan air mesin terisi cukup (7,5liter Pada pusat
aqua bides dapat digunakan selama 1 pelayanan
bulan). kesehatan dengan
Bila sudah 1 bulan dari pemakaian fasilitas terbatas
terakhir maka keluarkan air dari mesin alat blanketrol
melalui selang “drain hose” dibawah digantikan dengan
ini: sarung tangan
yang diisi air
dingin atau gel
pack
4) Matras
2
Terdapat 2 matras 1 yang besar untuk
alas dan yang kecil untuk selimut bayi.
Sambungkan selang matras ke mesin.
Selang ujung besar, tarik ujung selang
lalu masukan ke mesin dengan selang
ujung kecil.
Probe rectal
3
Probe rectal yang dimasukkan ke anus
e. Monitor
Kardiorespirasi
f. Radiant warmer
4
Terapi Hipotermia ada 3 fase dengan menggunakan matras penghangat (Blanketrol)
1. Fase Induksi/Inisiasi
Merupakan fase awal terapi hipotermia
Pada fase ini suhu normal tubuh bayi diturunkan hingga mencapai 32-34°C dengan
kecepatan 3°C/jam, sehingga diharapkan target suhu akan tercapai dalam waktu kurang
lebih 60-90 menit.
a. Matikan radiant warmer dan pajankan bayi ke suhu ruangan (passive cooling)
Passive cooling dapat dilakukan sejak di ruang persalinan. Setelah itu bayi dapat
dipindahkan ke unit perawatan intensif dan diletakkan di bawah radiant warmer bed
yang dimatikan
b. Bayi dalam keadaan telanjang, tanpa popok, topi ataupun selimut
c. Perawatan bayi dalam ventilator, jaga suhu humidifier di suhu normal 36,5-37,5°C
d. Lakukan pemantauan tekanan darah kontinu dengan memasang arterial line (umbilikal
lebih disukai ) untuk 72 jam cooling dan 12 jam rewarming. Akses ini juga dapat
digunakan untuk analisis gas darah (AGD) karena lebih baik daripada AGD kapiler
(yang mungkin terpengaruh oleh penurunan perfusi perifer akibat cooling)
e. Lakukan pemeriksaan laboratorium:
AGD
Laktat
Darah perifer lengkap (DPL)
PT, APTT
Glukosa
SGOT, SGPT
Ureum, kreatinin
Elektrolit (Na, K, Cl, Ca ion)
5
a. Setting suhu Tekan tombol
blanketrol 1. Suhu blanketrol, setting di suhu 34
2. Tombol ke-2 memastikan interval suhu
rectal dan suhu air tidak melebihi 10°C
3. Tombol ke-3 mesin akan mengontrol
suhu. Setiap 30 menit
1
2
3
6
4. Fase Rewarming
Yaitu tubuh bayi dihangatkan kembali hingga mencapai suhu normal (36,5-37,5°C), dengan
peningkatan suhu tubuh tidak boleh terlalu cepat yaitu 0,5°C tiap 1-2 jam agar tidak terjadi
efek samping.
Rewarming dimulai setelah cooling dilakukan selama 72 jam. Rewarming harus dilakukan
dengan perlahan. Rewarming yang terlalu cepat dapat mengakibatkan penurunan tajam
tekanan darah atau gangguan elektrolit. Jika kondisi bayi tampak tidak baik, penurunan
suhu dapat diperlambat.
a. Setting suhu Dimulai dengan suhu 34,5°C naikkan set
blanketrol suhu 0,5°C setiap 2 jam sampai tercapai
suhu kulit 36,5°C dan suhu rektal 37°C
b. Observasi 1) Hipotensi
2) Gangguan elektrolit
3) Hipoglikemia (karena peningkatan
metabolisme)
4) Kejang
5) Peningkatan konsumsi oksigen dan
produksi CO2