Pelaksanaan :
1. Petugas mencuci tangan;
2. Menjelaskan kepada pasien tujuan pengukuran tanda-tanda
vital
Metode Oral
1. Atur posisi pasien (bisa duduk atau tiduran);
2. Air raksa diperiksa apakah air raksa sudah turun
kerervoirnya. Jika belum ayun thermometer dengan mantap
dan hati-hati sampai air raksa menunjuk pada angka 35
derajat celcius;
3. Menginstruksikan klien untuk membuka mulut, letakkan
reservoir;
4. Termometer dibawah lidah (disamping kiri/kanan frenulum)
kemudian bibir dirapatkan (mulut tertutup);
5. Sambil menunggu 3-4 menit dilakukan perhitungan nadi
dan pernapasan;
6. Keluarkan termometer dan keringkan dengan clestop satu
kali dengan tekanan yang mantap dari bagian atas ke
reservoir dengan cara rotasi dan dibaca dengan meletakkan
temometer horizontal setinggi mata, putar-putarlah diantara
jari sampai batas air raksa tampak jelas;
Metode Rectal
a. Air raksa diperiksa apakah air raksa sudah turun
kerervoirnya. Jika belum ayun thermometer dengan mantap
dan hati-hati sampai air raksa menunjuk pada angka 35
derajat celcius;
b. Atur posisi baring pasien (miring) jaga privasi pasien
dengan menutup jendela atau tutup dengan skerm,
singkapkan selimut daerah bokong;
c. Memberi bahan pelicin reservoir thermometer sampai 2,4-
4cm untuk bayi 1,0 - 2,0 cm;
d. Menginstruksikan klien menarik napas panjang dan
masukkan thermometer kedalam rectal sedalam 1 cm
biarkan belahan bokong menutup kembali (1,5 cm kedalam
untuk bayi);
e. Gunakan 1 bokong untuk menaikkan bokong bagian atas
sehingga tampak jelas otot lingkar spingter ani;
f. Biarkan selama 2-3 menit (untuk pasien yang gelisah
termometer harus dipegang oleh petugas);
g. Setelah 2-3 menit keluarkan termometer dan membersihkan
termometer dengan clestop dari arah atas reservoir
membaca suhu;
h. Membersihkan termometer dengan clestop menyelupkan
kedalam air sabun, keringkan, air bersih, keringkan,
desinfektan, keringkan, turunkan air raksa;
F. Bagan alur
G. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
H. Unit terkait UGD, Rawat inap, BP, MTBS, dan KIa
I. Dokumen terkait