Anda di halaman 1dari 6

LOGBOOK

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Pasien Dengan Gangguna Rasa Aman Nyaman : Hipertermi di Ruang Ahmad Dahlan

RSU PKU Muhammadiyah Delanggu Kabupaten Klaten

DISUSUN OLEH :

Ragil Hartono Saputro


P27220019296

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI NERS
2019
LOGBOOK
KEPERAWATAN DASAR PROFESI
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

A. Ringkasan Kasus
Klien datang ke rumah sakit ditemani keluarga ke IGD RSU PKU
Muhammadiyah Delanggu pada tanggal 11 Oktober 2019 pukul 23.30 dengan
keluhan demam kurang lebih sudah 5 hari. Klien mengatakan pusing cenut-cenut,
nyeri perut, tidak ada mual, tidak ada muntah, tidak ada diare. Klien juga
mengatakan memiliki riwayat penyakit kencing manis sudah lama dan rutin
mengonsumsi obat, tetapi jarang kontrol sehingga klien mengeluh lemas setelah
minum obat. Sudah ditangani di IGD lalu dipindahkan ke ruang Ahmad Dahlan
untuk dilakukan terapi lebih lanjut.

B. Clinical Pathway Kasus


Infeksi

Pirogen eksogen dan pirogen eksogen

Pirogen eksogen menstimulasi monosit, limfosit, dan neutrofil

Leukosit mengeluarkan zat kimia (pirogen endogen)

Hipotalamus anterior dirangsang oleh pirogen eksogen dan pirogen endogen

Prostaglandin

Terjadi mekanisme untuk meningkatkan panas antara menggigil, vasokonstriksi


kulit dan mekanisme volunter seperti memakai selimut.

Hipertermi
C. Data Fokus
1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan demam kurang lebih 5 hari
b. Klien mengatakan pusing dan nyeri perut
c. Klien mengatakan sering haus
2. Data Objektif
a. Klien tampak lemah
b. Mukosa tampak kering
c. Klien tampak gelisah
d. Akral teraba hangat
e. Observasi TTV TD : 120/60 mmHg N : 89x/menit RR : 24x/menit S : 38,1oC
f. Observasi intake output cairan -225 cc / 24 jam

D. Jenis Pemeriksaan Diagnostik dan Data Tambahan


Tidak ada pemeriksaan tambahan

E. Analisis Data Penunjang / Data Diagnostik


a. Pemeriksaan darah lengkap (12 Oktober 2019)
Pemeriksaan Hasil Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.9 g/dl 14.0 – 18.0 g/dl
Lekosit 20.1 103/uL 4.0 – 12.0 103/uL
Trombosit 459.0 103/uL 150.0 – 400.0 103/uL
Eritrosit 4.60 106/uL 4.50 – 5.50 106/uL
Hematokrit 35.9 vol% 40.0 – 48.0 vol%
HITUNG JENIS
Basofil 0% 0–3%
Eosinofil 0% 0–3%
Neutrofil 83 % 42 – 75 %
Limfosit 7.6 % 20.5 – 51.1 %
Monoosit 10 % 2–9%
MCV MCH MCHC
MCV 78.0 u3 80.3 – 103.4 u3
MCH 28.0 pg 26.0 – 34.4 pg
MCHC 35.9 g/dl 31.8 – 36.3 g/dl
KIMIA KLINIK
Fungsi Ginjal
Ureum 34 mg/dl 10 – 50 mg/dl
Creatinin 0.93 mg/dl 0.60 – 1.10 mg/dl
FUNGSI HATI
SGOT 32 u/l 0 – 40 u/L
SGPT 45 u/l 0 – 40 u/L
DIABETES
GLUKOSA SEWAKTU
Glukosa Darah Sewaktu 300 mg/dl <180 mg/dL

F. Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas)


a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang
berlebih

G. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
Hipertermi Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor vital sign
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam, 2. Anjurkan menggunakan
dengan proses diharapkan suhu tubuh klien dalam pakaian yang tipis
penyakit rentang normal, dengan kriteria hasil: 3. Kompres hangat pada
1. Suhu 36 – 37C lipatan paha dan axila
2. Nadi dan RR dalam rentang 4. Kolaborasi pemberian obat
normal
3. Tidak ada perubahan warna kulit
dan tidak ada pusing, merasa
nyaman
Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital
keseimbangan keperawatan selama 3x24 jam, 2. Pertahankan catatan intake
cairan dan masalah klien dapat teratasi, dengan dan output yang akurat
elektrolit kriteria hasil: 3. Monitor status hidrasi (
berhubungan kelembaban membran
dengan output 1. Mempertahankan urine output mukosa, nadi adekuat,
yang berlebih sesuai dengan usia dan BB, BJ tekanan darah ortostatik )
urine normal, 4. Kolaborasi pemberian
2. Tekanan darah, nadi, suhu tubuh cairan IV
dalam batas normal
3. Tidak ada tanda tanda dehidrasi,
Elastisitas turgor kulit baik,
membran mukosa lembab, tidak
ada rasa haus yang berlebihan
4. Intake oral dan intravena adekuat

H. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Memonitor vital sign
2. Menganjurkan menggunakan pakaian yang tipis
3. Melakukan kompres hangat pada lipatan paha dan axila
4. Mempertahankan catatan intake dan output yang akurat
5. Memonitor status hidrasi (kelembaban, membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik)
6. Berkolaborasi dalam pemberian obat antipiretik
7. Berkolaborasi dalam pemberian cairan IV

I. Analisis Tindakan Kolaboratif


1. Kolaborasi dalam pemberian obat dan cairan
a. Infus RL 20 tpm
b. Ceftriaxone 1g / 12 jam via IV
c. Ranitidine 50mg / 12 jam via IV
d. Ondansetron 4mg / 8 jam via IV
e. Clobazam 10 mg / 12 jam via Oral
f. Novorapid 11 unit pagi, 11 unit siang, 8 unit malam
J. Evaluasi Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses S : - Pasien mengatakan demam kurang
penyakit lebih 5 hari
- Pasien mengatakan pusing dan nyeri
perut
O : - Pasien tampak gelisah
- Mukosa tampak kering
- CRT < 2 detik
TD: 120/60 mmHg ; Suhu 38,10C
Nadi: 89x/menit ; RR 24x/menit
Terapi obat
- Ceftriaxone 1g / 12 jam via IV
- Ranitidine 50mg / 12 jam via IV
- Ondansetron 4mg / 8 jam via IV
- Clobazam 10 mg / 12 jam via Oral
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2. Gangguan keseimbangan cairan dan S : Pasien mengatakan merasa haus
elektrolit berhubungan dengan output O : - Pasien tampak lemas
yang berlebih - Mukosa bibir kering
- Akral teraba hangat
- Observasi intake output cairan -225
cc / 24 jam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

K. Evaluasi Diri setelah Melakukan Tindakan Asuhan Keperawatan pada Kasus


ini
Setelah melakukan tindakan mengenai hipertermi dan gangguan keseimbangan
cairan saya menjadi sedikit lebih paham mengenai kasus diatas.

Mahasiswa : Ragil Hartono Saputro CT :


NIM : P27220019296 NIP :
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

Anda mungkin juga menyukai