(Sumber Fitzpatrick)
Hendra Gunawan
SEKILAS TENTANG CACAR MONYET
• Ditularkan terutama dari hewan yang terinfeksi kontak dengan cairan tubuh.
• Seperti virus cacar & vaccinia, virus ini merupakan jenis Orthopoxvirus berbentuk
“brick shape” pada mikroskop elektron.
• 96% identik dengan virus cacar di regio sentral mengode enzim & protein-
protein penting.
• Kontak dengan lesi kulit atau cairan tubuh dalam minggu pertama timbulnya
lesi kulit penularannya secara signifikan lebih rendah dibandingkan cacar.
• Demam, menggigil, malaise, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri tulang
selama 1 ⎯ 3 hari.
• Pada wabah di Amerika Serikat, hanya 1 pasien yang memiliki lesi kulit yang
ekstensif, seperti yang terjadi pada kasus di Afrika.
• Pasien lain hanya memiliki lesi kulit yang terbatas, umumnya di tangan yang
kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.
• Gejala Lain
• Gejala Lain
• Infeksi sekunder pada kulit & jaringan lunak terjadi pada 20% kasus.
• Pneumonitis terjadi pada 12% kasus
• Ensefalitis terjadi pada <1% kasus
• Komplikasi okular, seperti jaringan parut pada kornea.
DIAGNOSIS CACAR MONYET
1. Laboratorium darah
2. Pemeriksaan histopatologis
3. Pemeriksaan PCR
DIAGNOSIS CACAR MONYET
Laboratorium Darah
• Leukositosis
• Limfositosis
• Trombositopenia
• Peningkatan kadar enzim transaminase
• Penurunan kadar nitrogen urea
DIAGNOSIS CACAR MONYET
Pemeriksaan Histopatologis:
• Degenerasi ballooning keratinosit
• Edema papilaridermis
• Inflamasi akut
DIAGNOSIS CACAR MONYET
Pemeriksaan PCR
• Bahan pemeriksaan dari swab, krusta, atau material lain.
Pemeriksaan serologis
• Dapat mengonfirmasi infeksi Orthopoxvirus, tetapi tidak dapat
membedakan cacar monyet dengan cacar atau vaccinia.
• Cacar (variola/smallpox)
• Gejala klinis hampir sama dengan cacar monyet, tetapi cacar lebih berat
dibandingkan cacar monyet.
• Gejala prodromal lebih ringan dan lebih singkat, bahkan dapat tidak ada.
• Distribusi sentripetal
h.gunawan2016@unpad.ac.id