Anda di halaman 1dari 34

CACAR MONYET

(Sumber Fitzpatrick)

Hendra Gunawan
SEKILAS TENTANG CACAR MONYET

• Cacar Monyet (Monkeypox)


• Termasuk dalam genus Orthopoxvirus, bersama dengan penyakit cacar
(variola/smallpox) & vaccinia.

• Merupakan Orthopoxvirus yang sering mengenai manusia  sejak


cacar dinyatakan eradikasi.

• Gejala klinis  menyerupai cacar, dengan perbedaan utama yaitu


limfadenopati lebih sering terjadi pada cacar monyet.
SEKILAS TENTANG CACAR MONYET

• Cacar Monyet (Monkeypox)


• Pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 sebagai penyakit pada monyet
cynomolgus  cacar monyet.

• Pertama kali menyebabkan penyakit pada manusia tahun 1970 di Zaire


(Republik Demokratik Kongo)  diisolasi dari pasien yang awalnya diduga
cacar.
EPIDEMIOLOGI CACAR MONYET

• Cacar Monyet pada Manusia


• Endemik di Afrika Tengah: Republik Demokratik Kongo & Sudan.

• Pada tahun 1996-1997  wabah di Republik Demokratik Kongo  penularan


dari manusia ke manusia  sejak itu kejadian pada manusia terus meningkat.

• Sering terjadi pada anak-anak.

• Ditularkan terutama dari hewan yang terinfeksi  kontak dengan cairan tubuh.

• Penyebaran dari manusia ke manusia melalui pernapasan (droplet) secara


kontak erat.
EPIDEMIOLOGI CACAR MONYET

• Cacar Monyet pada Manusia


• Pada tahun 2003  kasus pertama terjadi di wilayah Midwest Amerika Serikat.

• 72 kasus yang dilaporkan  37 terkonfirmasi laboratorium.

• Semua kasus  kontak dengan anjing peliharaan yang hidup di padang


rumput yang terinfeksi hewan pengerat berasal dari Ghana.
ETIOLOGI & PATOGENESIS CACAR MONYET

• Disebabkan oleh virus monkeypox  virus zoonotic (berasal dari hewan).

• Seperti virus cacar & vaccinia, virus ini merupakan jenis Orthopoxvirus berbentuk
“brick shape” pada mikroskop elektron.

• Genom virus monkeypox:

• 96% identik dengan virus cacar di regio sentral  mengode enzim & protein-
protein penting.

• Secara substansi, perbedaaan dengan virus cacar terdapat di regio ujung 


mengode faktor virulensi & faktor host-range  virus monkeypox jauh lebih
luas daripada virus cacar.
ETIOLOGI & PATOGENESIS CACAR MONYET

• Selain manusia, inang untuk cacar monyet:

• Cynomolgus dan jenis monyet lain

• Hewan primata lain, seperti kera, gorila, simpanse, dan orangutan

• Hewan nonprimata, seperti kelinci, tikus, marmut, dan tupai


ETIOLOGI & PATOGENESIS CACAR MONYET

• Penyebaran dari hewan:

• Ditularkan melalui kulit setelah gigitan atau cakaran hewan yang


terinfeksi atau melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang
terinfeksi.

• Virus berkembang biak secara lokal di lokasi cedera, kemudian dengan


cepat menyebar ke kelenjar getah bening regional, dan melanjutkan
multiplikasi.

• Virus selanjutnya masuk ke aliran darah dan menyebar generalisata.


ETIOLOGI & PATOGENESIS CACAR MONYET

• Penyebaran dari manusia ke manusia:

• Melalui aerosolisasi (saluran pernafasan)

• Kontak dengan lesi kulit atau cairan tubuh dalam minggu pertama timbulnya
lesi kulit  penularannya secara signifikan lebih rendah dibandingkan cacar.

• Jarang dapat ditularkan melalui fomites yang terkontaminasi.

• Penyebaran epidemi  memiliki potensi yang lebih kecil dibandingkan cacar.


GEJALA KLINIS CACAR MONYET
• Prodromal
• Gejala muncul setelah masa inkubasi 7 ⎯ 17 hari.

• Demam, menggigil, malaise, sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri tulang 
selama 1 ⎯ 3 hari.

• Beberapa orang mengalami sakit tenggorokan, batuk, atau sesak napas.

• Gejala diare dan nyeri perut pernah dilaporkan.


GEJALA KLINIS CACAR MONYET

• Erupsi Kelainan Kulit


• Lesi kulit umumnya berkembang 1 ⎯ 3 hari setelah demam.
• Awalnya berupa makula dan papul monomorfik.
• Lesi kulit dimulai dari wajah dan/atau badan, kemudian menyebar secara
sentrifugal menjadi generalisata.
• Makula dan papul dapat bertahan selama 14 ⎯ 21 hari, kemudian berubah
menjadi vesikel & pustula berumbilikasi, selanjutnya menjadi skuama &
krusta.
• Skar atrofi & dispigmentasi pascainflamasi.
• Dapat timbul di mukosa mulut dan genital.
GEJALA KLINIS CACAR MONYET

• Erupsi Kelainan Kulit

• Pada wabah di Amerika Serikat, hanya 1 pasien yang memiliki lesi kulit yang
ekstensif, seperti yang terjadi pada kasus di Afrika.

• Pasien lain hanya memiliki lesi kulit yang terbatas, umumnya di tangan yang
kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

• Diduga galur virus monkeypox wilayah Barat kurang ganas dibandingkan


dengan Afrika Tengah.
GEJALA KLINIS CACAR MONYET

Lesi pustular berumbilikasi


di telapak tangan.
GEJALA KLINIS CACAR MONYET

Inokulasi primer virus cacar monyet pada


anak berusia 3 tahun, 14 hari setelah digigit
anjing padang rumput.
GEJALA KLINIS CACAR MONYET

Lesi kulit yang mengalami


penyembuhna pada anak berusia 3
tahun.
GEJALA KLINIS CACAR MONYET

• Gejala Lain

• Limfadenopati yang signifikan berkembang 1 ⎯ 2 hari


sebelum timbul lesi kulit, biasanya di daerah
submandibular, serviks, inguinal, atau retroaurikular.
GEJALA KLINIS CACAR MONYET

• Gejala Lain

• Konjungtivitis dan keratitis dapat terjadi.

• Kejang jarang terjadi.


KOMPLIKASI CACAR MONYET

• Infeksi sekunder pada kulit & jaringan lunak terjadi pada 20% kasus.
• Pneumonitis terjadi pada 12% kasus
• Ensefalitis terjadi pada <1% kasus
• Komplikasi okular, seperti jaringan parut pada kornea.
DIAGNOSIS CACAR MONYET

1. Laboratorium darah
2. Pemeriksaan histopatologis
3. Pemeriksaan PCR
DIAGNOSIS CACAR MONYET

Laboratorium Darah
• Leukositosis
• Limfositosis
• Trombositopenia
• Peningkatan kadar enzim transaminase
• Penurunan kadar nitrogen urea
DIAGNOSIS CACAR MONYET

Pemeriksaan Histopatologis  tidak dapat dibedakan dengan cacar


• Degenerasi ballooning pada keratinosit
• Edema papilaridermis
• Tanda-tanda inflamasi akut
• Badan inklusi eosinofilik di sitoplasma (Guarnieri bodies)
• Dapat terjadi nekrosis fokal
DIAGNOSIS CACAR MONYET

Pemeriksaan Histopatologis:
• Degenerasi ballooning keratinosit
• Edema papilaridermis
• Inflamasi akut
DIAGNOSIS CACAR MONYET

Pemeriksaan PCR
• Bahan pemeriksaan dari swab, krusta, atau material lain.

Pemeriksaan serologis
• Dapat mengonfirmasi infeksi Orthopoxvirus, tetapi tidak dapat
membedakan cacar monyet dengan cacar atau vaccinia.

Pemeriksaan mikroskop elektron


DIAGNOSIS BANDING CACAR MONYET

• Cacar (variola/smallpox)

• Gejala klinis hampir sama dengan cacar monyet, tetapi cacar lebih berat
dibandingkan cacar monyet.

• Limfadenopati merupakan hallmark cacar monyet, yang jarang


ditemukan pada cacar.
DIAGNOSIS BANDING CACAR MONYET

• Cacar air (varisela/chickenpox)

• Gejala prodromal lebih ringan dan lebih singkat, bahkan dapat tidak ada.

• Distribusi sentripetal

• Tidak berhubungan dengan limfadenopati


DIAGNOSIS BANDING CACAR MONYET
DIAGNOSIS BANDING CACAR MONYET
TATA LAKSANA CACAR MONYET

• Kewaspadaan adanya kontak


• Kasus yang dicurigai perlu diisolasi, jika memungkinkan.
• Terapi:
• Cidofovir & brincidofovir dapat diberikan  efikasi obat ini pada
manusia belum diteliti secara mendalam.
• Tecovirimat:
• Dalam investigasi protokol obat baru untuk infeksi cacar monyet &
sebagai maintained strategi nasional di AS.
• Mengurangi derajat keparahan & mencegah kematian pada model
hewan, meskipun diberikan setelah adanya gejala klinis.
TATA LAKSANA CACAR MONYET

• Profilaksis pascapajanan dengan virus vaccinia


• Strategi pengobatan yang direkomendasikan.
• Untuk mereka yang dalam waktu 4 hari setelah terpapar langsung
dengan virus cacar monyet.
• Dipertimbangkan hingga 14 hari setelah terpapar, termasuk untuk anak-
anak kurang dari 12 bulan & ibu hamil.
• Kontraindikasikan untuk individu dengan defisiensi imun yang berat,
missal gangguan fungsi sel-T.
PENCEGAHAN CACAR MONYET

• Pemberantasan cacar monyet secara global lebih sulit dibandingkan cacar


 keterlibatan inang hewan yang luas.
• Vaksinasi dengan vaksin Dryvax yang mengandung vaccinia  efektif dalam
mencegah cacar monyet pada manusia.
• Pengamatan berbagai kasus di Afrika  vaksinasi 85% protektif terhadap
cacar monyet, dan untuk individu yang tidak sepenuhnya terlindungi 
memperlihatkan gejala penyakit yang ringan.
PENCEGAHAN CACAR MONYET

• Vaksin baru, ACAM2000, memiliki imunogenisitas yang serupa dengan Dryvax


 proteksi yang sama terhadap virus cacar monyet pada model primata.
• Namun, vaksinasi virus vaccinia saat ini tidak digunakan di daerah endemis
cacar monyet  risiko kejadian yang parah dibandingkan potensi manfaatnya.
• CDC merekomendasikan vaksinasi pra-pajanan untuk:
• Pekerja laboratorium
• Peneliti kasus cacar monyet
• Tenaga kesehatan yang merawat pasien cacar monyet
 Tidak memiliki kontraindikasi terhadap vaksinasi cacar
PENCEGAHAN CACAR MONYET
PROGNOSIS CACAR MONYET

• Di Afrika, angka kematian berkisar antara 1% ⎯ 10%, terutama pada anak-anak.


• Kematian biasanya terjadi pada minggu kedua penyakit, sekunder akibat
superinfeksi bakteri, komplikasi GI atau paru.
• Diperparah oleh gizi buruk dan sulit mendapat akses perawatan medis.
• Semua pasien yang terkena wabah tahun 2003 di Amerika Serikat selamat.
• Bekas luka/skar akibat lesi kulit cacar dapat membaik seiring waktu.
Terima Kasih

h.gunawan2016@unpad.ac.id

Anda mungkin juga menyukai