Anda di halaman 1dari 5

WASPADA, CACAR MONYET (MONKEYPOX)

Oleh : Letda Laut (K) dr. Racha Suhendra

Belum selesai dengan


keriuhan Pandemi Covid-19, saat
ini Dunia Kesehatan sedang
dikagetkan dengan Kasus Cacar
Monyet atau disebut Monkeypox
secara mendadak. Cacar Monyet
sendiri adalah jenis penyakit yang
disebabkan virus Monkeypox dari
jenis penyakit zoonis, yang berarti
ditularkan dari hewan ke manusia.
Faktanya, Jenis Cacar ini telah ada pada Tahun 1958 di Afrika Tengah dan Afrika
Barat. Kasus Cacar Monyet ini pernah menjadi Wabah Besar dengan lebih dari 500
Kasus pada tahun 2017 di Nigeria.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) Menyebutkan, pada Tahun 2022 terdeteski
sekitar 75 Negara terpapar Virus jenis ini, ditemukan pertama kali pada 06 Mei 2022 di
Inggris. Penyebaran Monkeypox di dunia terus meluas. Hingga, 27 Juli 2022, sebanyak
17.156 Orang di 75 Negera dikonfirmasi terinfeksi Cacar Monyet, yang dimana 69
diantaranya bukan negara endemis Monkeypox. Spanyol menjadi negara dengan
Jumalah Kasus terbanyak disusul Amerika Serikat dan Prancis. Pada Tanggal 20
Agustus 2022, Publik Indonesia dikejuktkan sebuah berita dari Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia yang mengkonfirmasi Kasus Pertama Monkeypox Di Indonesia.
Dilansir dari laman Sehat Negeriku Milik Kementrian Kesehatan dijabarkan
bahwasannya, Penyintas Monkeypox pertama di Indonesia ini memiliki Riwayat
berpergian ke Luar Negeri antara Tanggal 22 Juli hingga 08 Agustus 2022. Penyintas
mulai mengalami gejala awal Monkeypox di tanggal 11 Agustus 2022 dan kemungkinan
Kontak Erat dengan Penyintas di Luar Negeri sebelumnya.
Fakta diatas menambah bentuk kewaspadaan kita terhadap resiko penularan
Cacar Monyet dilingkungan kita saat ini. Oleh karena itu, sebagai bekal bagi kita
semua, tentu perlu diketahui Bersama dasar Informasi tentang Cacar Monyet atau
Monkeypox ini.
 Penularan
Yang telah di ketahui Bersama, bahwa
jenis virus ini berasal dari hewan.
Penularannya berawal dari sebuah
kontak erat, cakaran, gigitan hewan
yang terinfeksi kepada Manusia.
Kemudian manusia yang terinfeksi
mengalami sebuah luka Ruam Kemerahan yang biasanya terjadi 1 sampai 3 Hari
pertama, di perparah dengan adanya Nanah dan Cairan tubuh. Penularan pun
terjadi saat Penyintas pertama melakukan Kontak dengan Manusia lainnya.
Selain dapat ditularkan melalui sentuhan kulit, Virus Cacar Monyet ini juga dapat
menular dari Ibu Hamil kepada Janinnya melalui Plasenta dan Barang yang
terkontaminasi seperti Tempat tidur.

 Tanda dan Gejala


Pada umumnya Cacar Monyet ini memiliki tanda gejala yang hampir sama
dengan Cacar Air pada umumnya. Perbedaan yang paling terlihat adalah,
adanya Pembengkakan pada kelenjar getah bening, sedangkan Cacar Air biasa
tidak. Masa inkubasi Cacar monyet biasanya berkisar 6 hingga 13 Hari adapula
5 Hingga 21 Hari tergantung keparahan Kondisi Penyintas. Berikut adalah Tanda
Gejala dari
Cacar

Monyet :

Periode Invasi
Periode invasi terjadi dalam 0-5 Hari setelah terinfeksi pertama kali. Di periode
ini, gejala yang akan durasakan antara lain :
- Sakit Kepala Hebat
- Demam Akut ( > 38,5o)
- Limfadenopati ( Pembesaran Kelenjar getah Bening)
- Nyeri Otot
- Sakit Punggung
- Asthenia ( Kelemahan Tubuh)
- Pada Kasus yang parh, timbul pula gejala seperti gangguan pernafasan
seperti batuk, radang tenggorokan dan hidung berair.
Periode Erupsi Kulit
Pada masa ini berlangsung sekitar 1-3 Hari
setelah demam muncul. Gejala lainnya adalah
munculnya ruam kulit diwajah dan kemudian
menyebar ke telapak tangan, kaki serta sekujur
badan.
Ruam yang diawali dengan bitnik-bintik
berubah menjadi lepuhan yang berisi cairan.
Kemudian setelah beberapa hari dan
didampingi dengan pengobatan, ruam berubah
mengering membentuk kerak (keropeng)
dikulit. Pada fase ini penyintas tidak disarankan
untuk menggaruk bagian lesi atau luka,
dikarenakan dengan menggaruk luka dapat
menyebabkan persebaran luka menjadi lebih parah dan infeksi.
 Diagnosis Cacar Monyet (Monkeypox)
Dikarenakan adanya kemiripan dengan jenis cacar lainnya, Monkeypox perlu di
Diagnosis pasti dengan pemeriksaan Laboratorium Khsus, biasanya Virus ini
akan dideteksi dengan memeriksa sempel lesi atau darah dan serum di
Laboratorium. Sebelumnya pun dokter juga harus mengetahui beberapa
informasi seperti ; Riwayat berpergian ke Luar Negeri, Tanggal timbulnya ruam,
tanggal pengumpulan sampel yang diteliti, tahap ruam, dan juga usia pasien.

 Pengobatan Cacar Monyet (Monkeypox)


Hingga saat ini, belum ada penelitan yang dapat mengkonfirmasi cara
pengobatan cacar jenis ini. Pengobatan hanya dilakukan berdasarkan gejala
yang dialami oleh pasien.
Obat Analgesik dan Antipiretik diberikan untuk menurunkan demam, meredakan
nyeri, dan sakit kepala, sedangkan pemberian Antivirus untuk menekan
keparahan infeksi virus dalam tubuh dan dapat membantu meningkatkan daya
tahan tubuh penyintas agar dapat mempercepat proses penyembuhan. Pada
beberapa kasus yang parah, penyintas akan disarankan untuk Observasi di
Rumah Sakit.

 Pencegahan
Pada tahun 2019 lalu, FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika
Serikat) resmi menyetujui Jynneos sebagai vaksin yang dapat menv=cegah
penyakit cacar (Smallpox) sekaligus cacar monyet (Monkeypox).
Dilansir saat Konferensi Pers Sabtu (20/08/2022) Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, melalui Juru Bicara Kementrian Kesehatan Syahril
menyampaikan bahwa dalam upaya memerangi penyakit menular cacar monyet
yang sudah terdeteksi 1 kasus di Indonesia,
pemerintah akan mengadakan 10.000 dosis
vaksin penyakit cacar monyet (monkeypox).
Saat ini proses pengadaan vaksin cacar monyet
akan melalui rekomendasi dari Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selagi menunggu upaya pemerintah dalam


pencegahan penyebarluasaan penyakit cacar
monyet ini, Ada hal-hal sederhana yang dapat
kita lakukan untuk mencegah penyebaran Virus
Monkeypox ini, ada beberapa Tindakan yang
dapat kita lakukan yang meliputi :

1. Menghindari Kontak dengan hewan yang


dapat menjadi reservoir virus.
2. Hindari kontak dengan bahan apa pun,
yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
3. Membawa Hewan Peliharaan untuk perawatan di dokter Hewan jika perlu.
4. Memisahkan Pasien Infeksius dan Non Infeksius ditempat berbeda.
5. Mencuci Tangan dengan benar saat setelah kontak dengan penyintas atau
hewan yang sakit.
6. Menggunakan alat pelindung diri dimanapun.
7. Memasak daging dengan benar hingga matang.

Jika mendapati gejala dan tanda seperti di atas,


maka sangat diharapkan untuk dapat segera
melapor ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan
terdekat, agar dapat segera tertangani. Salam
Sehat

Sumber :
http://www.b2p2vrp.litbang.kemkes.go.id/mobile/berita/baca/419/Penyakit-Cacar-
Monyet-Monkeypox-dan-yang-Perlu-Kita-Tahu-Tentangnya
https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-virus/cacar-monyet-monkeypox/
https://www.kompas.com/sains/read/2022/08/22/174000023/indonesia-impor-10.000-
vaksin-cacar-monyet-kemenkes--bukan-vaksin-cacar?
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220727/2640750/monkeypox-
menyebar-di-75-negara-bagaimana-indonesia/
https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/cacar-monyet
https://www.who.int/emergencies/disease-outbreak-news/item/2022-DON385
https://grafis.tempo.co/read/3007/mengenal-cacar-monyet-atau-monkeypox-ketahui-
penyebaran-dan-cara-pencegahannya
https://detonic.shop/id/news/what-to-know-about-monkeypox-and-the-latest-cases/

Anda mungkin juga menyukai