Anda di halaman 1dari 9

TREND DAN ISSUE PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA

“ CACAR MONYET ”

Disusun oleh:

1. Afriza Ahsanul Hadist Adriansyah Bahueres (20210910100032)


2. Amelia Putri Suhendri (20210910100061)
3. Ananda Della Adelia (20210910100126)
4. Auliya Zahwarani (20210910100064)
5. Azharine Maharani (20210910100127)
6. Febrina Karin (20210910100072)
7. Latifah Zahra (20210910100130)
8. Maria Ulfa Qirani (20210910100096)
9. Nanda Azalia Naida (20210910100133)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2022

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah tentang Trend dan issue penyakit dan
pencegahannya dengan kasus yang kami ambil “ Cacar Monyet “. Semoga
Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan kami adalah semoga Makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kami dapat menjadi lebih
baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang.

Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan atau saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Makalah ini. Dan pada kesempatan ini, kami memohon maaf bila ada perkataan
atau tulisan yang kurang berkenan. Akhir kata, tak lupa kami ucapkan Terima
kasih.

Jakarta, 11 Juni 2022


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Cacar adalah salah satu penyakit menular yang harus ditangani dengan serius. Wabah
cacar telah terjadi dari masa ke masa, namun saat ini telah diberantas melalui program
vaksinasi yang diadakan di seluruh dunia. Kasus cacar terakhir di dunia terjadi pada
tahun 1977 di Somalia. Setelah itu, penyakit cacar menjadi mulai berkurang sehingga
vaksinasi rutin terhadap penyakit cacar di kalangan masyarakat mulai dihentikan karena
dianggap sudah tidak diperlukan pencegahan lagi terhadap penyakit cacar (Mahendra,
Mengstie,dan Kandi ,2017)

Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. Cacar
monyet atau monkeypox pertama kali muncul di negara Republik Demokratik Kongo
pada tahun 1970.Pada awalnya, penyakit cacar monyet memiliki gejala yang serupa
dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring perkembangan penyakit, bintil berair berubah
menjadi bernanah dan menimbulkan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat
pembengkakan kelenjar getah bening. Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat
menular dari orang ke orang, tetapi sumber utamanya adalah hewan pengerat dan
primata, seperti tikus, monyet, atau tupai yang terinfeksi.

B. Rumusan Masalah
1) Pengertian Cacar Monyet
2) Penyebab Cacar Monyet
3) Tanda dan gejala Cacar Monyet
4) Pencegahan Cacar Monyet
C. Tujuan
1. Mengetahui dengan jelas pengrtian Cacar Monyet
2. Mengetahui penyebab terjadinya penyakit Cacar Monyet
3. Mengetahui tanda dan gejala Cacar Monyet
4. Dapat melaksanakan kegiatan pencegahan Cacar Monyet

D. Manfaat
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan manfaat baik agar tidak tertular
penyakit Cacar Monyet
1. Penulis,sebagai wahana penambah pengetahuan
2. Pembaca,sebagai media informasi tentang Cacar Monyet
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Penjelasan Cacar Monyet


Cacar Monyet (Monkeyfox) merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh
virus, dan ditularkan pada manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah
dan Barat. Umumnya penularan diakibatkan oleh kontak dengan hewan terinfeksi, seperti
tikus atau hewan pengerat lain. Namun, penularan dari manusia ke manusia juga dapat
terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada
kulit penderita, atau objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita.Meski
demikian, penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Transmisi melalui partikel
cairan pernapasan membutuhkan kontak antar muka jangka panjang sehingga penyakit ini
biasanya hanya menular kepada anggota keluarga.

Virus cacar monyet merupakan virus yang berasal dari hewan (virus zoonosis).
Diketahui virus ini semula ditransmisikan oleh gigitan hewan liar seperti tupai. Namun,
para peneliti juga menemukan bahwa virus ini menginfeksi sekelompok monyet yang
sedang diteliti. Dari sinilah, penyakit ini dinamakan cacar monyet. Virus cacar monyet
berasal dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Virus yang termasuk dalam
genus Orthopoxvirus meliputi virus variola penyebab cacar (smallpox), virus vaccinia
(yang digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi. Sebagian besar kasus cacar
monyet yang dialami manusia disebabkan oleh penularan dari hewan. Virus yang berasal
dari hewan dapat memasuki tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit, saluran
pernapasan, selaput lendir, dan mukosa (air liur).

Rata-rata, setiap pengidap akan menularkan infeksi pada kurang dari satu orang
saja. Cacar monyet tidak mudah menular seperti flu. Rantai penularan juga dapat diputus
melalui pelacakan kontak dan karantina. Infeksi virus monkeypox dapat menyebabkan
sindrom klinis seperti cacar pada variola tetapi tercatat kurang menular dan secara klinis
lebih ringan. Masa inkubasi rata-rata 12 hari, berkisar antara 4-20 hari. Pada fase
prodormal berlangsung 1-10 hari), demam bisa menjadi gejala pertama (38,5-40,5 °C).

Penyakit demam sering disertai denganmenggigil, berkeringat, sakit kepala berat,


sakit punggung, mialgia, malaise, anoreksia,faringitis, sesak napas, dan batuk (dengan
atau tanpa dahak). Limfadenopati mungkin muncul dalam 2-3 hari setelah demam dalam
banyak kasus.

B. Penyebab Cacar Monyet


Penularan cacar monyet ini bisa terjadi melalui kontak erat manusia atau benda
yang terkontaminasi dengan virus cacar monyet. Penyakit cini termasuk penyakit zoonis
yang artinya dapat menular dari hewan ke manusia.Monkeypox dimulai dengan infeksi
pada kedua dermis (setelah penularan dari hewan yang terinfeksi) atau epitel pernapasan
(setelah penularan dari orang yang terinfeksi). Virus menyebar melalui sistem limfatik
yang mengakibatkan viremia primer dan infeksi sistemik. Viremia sekunder
menyebabkan infeksi epitel, menghasilkan lesi kulit dan mukosa.

C. Tanda dan gejala Cacar Monyet


Gejala awal yang timbul dari penyakit cacar monyet adalah demam, sakit kepala,
nyeri punggung, nyeri otot, lemas, dan pembengkakan kelenjar getah bening leher,
ketiak, atau selangkangan. Setelah gejala awal (fase prodromal) selama 1 – 3 hari akan
terjadi fase erupsi dengan gejala munculnya ruam atau lesi pada kulit mulai dari wajah
kemudian menyebar secara bertahap. Ruam atau lesi pada kulit. berkembang mulai dari
bintik merah menjadi lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras
dan ruptur. Perbedaan utama dengan penyakit cacar air terletak pada gejalanya, yaitu
pada penyakit cacar monyet terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, sedangkan
pada penyakit cacar air tidak terjadi.
Faktor-faktor risiko
Siapa pun yang belum pernah terinfeksi virus penyebab cacar monyet memang
berpeluang untuk mengalami penyakit ini. Akan tetapi, Anda akan lebih berisiko untuk
terjangkit penyakit ini ketika:
1. Melakukan kontak secara langsung tanpa memakai alat pelindung dengan bintang
liar.
2. Melakukan kontak dekat dengan monyet yang terinfeksi virus penyakit ini.
3. Mengonsumsi daging dan bagian tubuh lain binatang liar, apalagi tanpa terlebih
dulu dimasak hingga matang.
4. Merawat orang yang mengalami cacar monyet.
5. Melakukan penelitian terhadap virus monkeypox di laboratorium.

D. Cara pencegahan Cacar Monyet


Pencegahan terhadap penyakit cacar monyet dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), seperti cuci tangan dengan air dan
sabun atau alkohol.
2. Menghindari kontak langsung dengan hewan (tikus atau primata), hewan liar lain, dan
konsumsi darah atau daging hewan liar (bush meat).
3. Menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau material yang
terkontaminasi.
4. Melakukan antisipasi bagi pelaku perjalanan dari wilayah endemik cacar monyet.
5. Menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker, dan pakaian pelindung) saat
menangani pasien atau binatang yang sakit (Kemenkes RI, 2019)
BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan
Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan bintil bernanah di kulit. penyakit
cacar monyet memiliki gejala yang serupa dengan cacar air, yaitu bintil berair. Seiring
perkembangan penyakit, bintil berair berubah menjadi bernanah dan menimbulkan
benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Cacar monyet merupakan penyakit yang dapat menular dari orang ke orang, tetapi
sumber utamanya adalah hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai
yang terinfeksi.

2. Saran
Penyakit Cacar Monyet merupakan penyakit yang dapat menular orang ke orang. Siapa
pun yang belum pernah terinfeksi virus penyebab cacar monyet memang berpeluang
untuk mengalami penyakit ini. Untuk itu diharapkan kepada para pembaca untuk
mencermati cara pencegahan cacar monyet dengan teliti untuk mengurangi adanya
penularan penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA

1. Husna Fikamilia, Wicaksono Imam Adi (2020). Farmaka. INFORMASI TENTANG


PENYAKIT INFEKSI CACAR MONYET (Monkeypox) YANG MENYERANG MANUSIA,
18(1), 128.
2.

Anda mungkin juga menyukai