Original Article :
Investigation of an outbreak of
monkeypox in an area occupied by
armed groups, Central African Republic
Pembimbing :
Dr. Juniarty Naim, MKM
Judul Jurnal : Investigation of an outbreak of
monkeypox in an area occupied by
armedgroups, Central African
Republic
Penulis : E.Kalthan, dkk
Penerbit : Elsevier
Angka kematian akibat cacar monyet mencapai 17% dan jauh di bawah angka kematian akibat cacar
(25%–40%).
PENDAHULUAN
Cacar monyet memiliki gambaran klinis yang hampir sama dengan cacar pada umumnya,
dibagi menjadi periode prodromal/pre-erupsi dan periode erupsi/eksantema.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan karakteristik penyakit, menggambarkan
penyakit dan faktor risikonya, serta untuk mengukur kejadian dan kematian kasus akibat wabah
cacar monyet yang melanda distrik di Republik Afrika Tengah.
3. Lokasi Wabah
5 desa di distrik Alindao-Mingala, Republik Afrika Tengah. (Rehou 4, Rehou 5, Dalakere 1,
Ngbanda/Kongbo, Pavika)
Material & Methods
4. Populasi Penelitian
Penelitian ini melibatkan pasien yang di suspek/ diduga menderita cacar monyet di 5 desa di
Distrik Kesehatan Alindao – Mingala. Republik Afrika Tengah.
5. Definisi
Kriteria kasus dibagi menjadi beberapa bagian ;
• Kasus Indeks didefinisikan sebagai individu yang pertama kali terinfeksi oleh virus cacar
monyet dalam wabah ini
• Kasus suspek cacar monyet didefinisikan sebagai setiap individu yang tinggal di distrik
Alindao pada tanggal 15 Juli 2016 dan mengalami demam dan ruam kulit vesikular atau pustular.
Material & Methods
• Kasus terkonfirmasi cacar monyet didefinisikan sebagai pasien kasus suspek yang hasil
analisis sampel laboratoriumnya dipastikan adanya virus cacar monyet
• Kasus yang parah didefinisikan sebagai ruam kulit non-spesifik yang berhubungan dengan
tanda dan gejala lain seperti disfagia, mialgia, sakit kepala (dll), yang memerlukan rawat inap.
• Kasus primer cacar monyet didefinisikan sebagai pasien yang tidak melakukan kontak
sebelumnya dengan pasien yang terinfeksi (kasus terkonfirmasi) dalam 21 hari sebelum
timbulnya infeksi.
• Kasus sekunder didefinisikan sebagai pasien yang telah melakukan kontak dengan pasien lain
selama periode hari ke 7 hingga hari ke 21 sebelum timbulnya infeksi.
Material & Methods
6. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui wawancara dan menggunakan formulir yang mencakup bagian-
bagian, seperti: identifikasi pasien, tanda-tanda klinis, faktor risiko (kontak dengan pasien, tidak ada
vaksinasi terhadap cacar), tanggal timbulnya infeksi, dan status primer atau sekunder. Wawancara
dilakukan dengan pasien dan orang tua anak.
7. Laboratorium
Semua sampel darah yang dikumpulkan selama penelitian dikirim ke Laboratorium Institut
Pasteur di Bangui (IPB) untuk pengujian menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Kultur
sel otak bayi tikus.
HASIL
3 PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Wabah ini terjadi antara bulan Agustus dan Oktober 2016, yaitu selama minggu
epidemiologi 31–38. Episentrum wabah ini adalah desa Rehou 4, tempat asal pasien kasus indeks.
Pasien ini adalah seorang pemburu dan petani yang telah mengkonsumsi daging tupai jenis Xerus
erythropus, yang ia temukan mati di hutan. Infeksi menyebar antar desa serta desa-desa terdekat
setelah kematian pasien ini.
HASIL PENELITIAN
Secara keseluruhan, 26 pasien kasus dilaporkan dari agustus – September. 3 kasus
sporadis (tidak berhubungan dengan Rehou 4) di desa Pavika dan Ngbanda dan 23 kasus
sekunder yang diamati di desa Rehou 4, Rehou 5, dan Dalakere 1. 7 dari 26 pasien di lakukan
pengecekan laboratorium dan 3 sampel awal ditemukan positif dengan pemeriksaan PCR,
lebih dari setengah pasien (61.5%) masuk rumah sakit, serta 5 dari 26 pasien memiliki riwayat
vaksinasi smallpox.
HASIL PENELITIAN
Tingkat serangan penyakit (AR) di Distrik Bangassou (0,2 per 1000 penduduk) lebih
rendah dibandingkan Cacar monyet adalah penyakit menular yang parah pada manusia dan
dikaitkan dengan angka kematian yang tinggi. Semua wabah yang diamati di CAR selama
beberapa tahun terakhir menyebabkan kematian, sebagian karena penjarahan fasilitas
kesehatan dan kedatangan pengungsi akibat konflik bersenjata. Oleh karena itu manajemen
pasien sulit dilakukan. Penduduk desa Rehou 4 menghadapi kekurangan obat di fasilitas
kesehatan dan kesulitan pengadaan karena pemerasan. Keluarga pasien harus
menggunakan obat-obatan tradisional yang terbuat dari tumbuhan dan kulit kayu yang
kurang efektif.
5
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan bahwa karakteristik cacar monyet ini hampir sama
dengan cacar pada umumnya dengan masa inkubasi selama 2 minggu dan paling banyak di
sebabkan oleh karena kontak erat dengan kasus terinfeksi.
• Tingkat serangan penyakit (AR) di Distrik Alindao yaitu 5 per 1000 penduduk, dengan jumlah
kasus tertinggi yaitu 65,4% pada desa episentrum wabah. Pasien yang tidak divaksinasi
memiliki tingkat serangan penyakit yang lebih tinggi yaitu 3,6% dibandingkan pasien yang
telah divaksinasi smallpox yaitu 0,95%. Gejala penyakit cacar yang parah terjadi pada 61,5%
kasus, dan 87,5% terjadi pada pasien yang tidak memiliki riwayat vaksinasi cacar. Dari 26
kasus pada wabah ini 2 kasus di laporkan meninggal yaitu sebesar 7,7 %.
KESIMPULAN
• Faktor risiko pada wabah cacar monyet ini adalah perburuan serta konsumsi daging monyet
atau hewan pengerat yang terinfeksi. Selain itu daerah episentrum wabah yang terletak di
perbatasan dengan daerah endemic cacar monyet juga ikut mengambil peran.
• Mengingat peningkatan jumlah pasien kasus dan aktivitas virus cacar monyet di wilayah
geografis, serta mengingat tingkat keparahan klinis dari penyakit ini pengembangan vaksin
untuk melawan virus cacar monyet telah menjadi pertimbangan.
6 ULASAN
ULASAN
• Pengumpulan data dan penyelidikan kasus ini juga tergolong sulit, hal ini diakibatkan oleh
karena wabah terjadi di wilayah yang sulit di akses yang membutuhkan izin tertulis dari
komandan wilayah sebelum melakukan penyelidikan. Sulitnya sirkulasi di kawasan ini
disebabkan oleh karena banyaknya pemerasan yang dibuat oleh kelompok bersenjata,
kerusakan jalan yang parah serta kesulitan bahasa sehingga menyebabkan sulitnya
penyelidik dalam mengisolasi populasi yang rentan.
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics &
images by Freepik