Anda di halaman 1dari 19

MALARIA

Prof.Dr.drg.H.A.Arsunan Arsin,M.Kes
Identifikasi
 Ada 4 jenis parasit malaria yang dapat menginfeksi
manusia. Untuk dapat membedakan 4 jenis parasitnya
diperlukan pemeriksaan laboratorium, dikarenakan
gejala klinis yang ditimbulkannya sama. Apalagi pola
demam pada awal infeksi menyerupai pola demam
penyakit yg disebabkan organisme lain. Bagi penderita
yang tinggal di daerah endemis malaria, walaupun di
dalam darahnya ditemukan parasit malaria, tidak berarti
orang tersebut hanya menderita malaria. Dapat juga
pada waktu bersamaan orang itu menderita penyakit
lain.
Penyebab Infeksi
Parasit Plasmodium vivax, P. malarie,
P. falciparum dan P. ovale, parasit
golongan sporozoa. Infeksi campuran
jarang terjadi di daerah endemis.
Distribusi Penyakit
 Tidak dijumpai lagi daerah endemis malaria di
negara yg mempunyai iklim dingin & subtropis,
akan tetapi malaria masih menjadi penyebab
utama masalah kesehatan masyarakat pada negara
tropis dan subtropis; transmisi malaria yang tinggi
dijumpai di daerah pinggiran hutan Amerika
Selatan (Brazil), Asia tenggara (Thailand &
Indonesia) dan di seluruh Sub-Sahara Afrika.
Distribusi Penyakit
 Hanya manusia menjadi reservoir terpenting untuk
malaria. Primata secara alamiah terinfeksi
berbagai jenis malaria termasuk P.knowlesi,
P.brazilianum, P.inui, P.Schwetzi dan P.Simum
yang dapat menginfeksi manusia di laboratorium
percobaan, akan tetapi jarang terjadi
penularan/transmisi secara alamiah.
Cara Penularan
 Melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang infektif.
Sebagian besar spesies mengigit pada senja hari dan
menjelang malam. Di dalam tubuh orang yang
terinfeksi, sporosoit memasuki sel hati dan membentuk
stadium. Sel hati tersebut pecah dan parasit aseksual
memasuki aliran darah berkembang. Umumnya
perubahan dari troposit yang matang dalam darah
memerlukan waktu 48-72 jam. Gejala klinis terjadi pada
tiap siklus karena pecahnya sebagian besar skison
eritrositik. Dalam eritrosit yang terinfeksi, beberapa
merosoit berkembang menjadi bentuk seksual yaitu
gamet jantan & gamet betina.
Cara Penularan
Masa Inkubasi
 Waktu antara gigitan nyamuk & munculnya gejala klinis
sekitar 7-14 hari untuk P.falciparum, 8-14 hari untuk
P.vivax dan P.ovale, dan 7-30 hari untuk P.Malariae.
Masa inkubasi ini dapat memanjang antara 8-10 bulan
terutama pada beberapa strain P.vivax di daerah tropis.
Pada infeksi melalui transfusi darah, masa inkubasi
tergantung pada jumlah parasit yang masuk & biasanya
singkat tetapi mungkin sampai 2 bulan. Dosis
pengobatan yang tidak adekuat seperti pemberian
profilaksis yang tidak tepat dapat menyebabkan
memanjangnya masa inkubasi.
Masa Penularan
 Nyamuk dapat terinfeksi apabila dalam darah penderita
yang diisap oleh nyamuk ada gametosit, keadaan ini
bervariasi. Penderita dgn Plasmodium malariae yg tidak
diobati dengan benar dpt menjadi sumber penularan
selama 3 tahun. Untuk Vivax berlangsung selama 1-2
tahun. Untuk Falciparum umumnya tidak lebih dari 1
tahun. Penularan melalui transfusi darah tetap dapat
terjadi selama masih ditemukan ada bentuk aseksual
dalam darah. Untuk P.malariae dpt berlangsung sampai
40 tahun lebih. Darah yg berada dlm lemari pendingin
tetap infektif < 1 bulan.
Cara Pencegahan
 Pencegahan berbasis masyarakat
 Tindakan pencegahan pada perorangan
Pencegahan berbasis
masyarakat (1)
1. Masyarakatkan PHBS  memperhatikan kebersihan
lingkungan untuk menghilangkan tempat perindukan
nyamuk atau kelambu berinsektisida.
2. Sebelum dilakukan penyemprotan dengan
menggunakan pestisida dgn efek residual pada
terhadap nyamuk dewasa, lakukan telaah bionomik
dari nyamuk didaerah tersebut.
3. Pemberantasan larva dengan cara fisik, biologis dan
kimiawi pada tempat perindukan.
Pencegahan berbasis
masyarakat (2)
4. Hal penting untuk pemberantasan :
• Harus ada akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
untuk mendapatkan dignosa dini & pengobatan dini
• Lakukan kerja sama lintas sektoral untuk mengawasi pola
pergerakan & migrasi penduduk.
• Lakukan penyuluhan kesmas secara masif dgn sasaran
penduduk yg mempunyai risiko tinggi tertular tentang cara
melindungi diri terhadap penularan
• Lakukan diagnosa & pengobatan dini terhadap penderita
malaria akut & kronis
• Setiap donor darah harus ditanyai tentang riwayat apakah yg
bersangkutan pernah menderita malaria atau pernah
berpergian ke daerah yg endemis malaria.
Tindakan pencegahan pada
perorangan
Bagi mereka yg melakukan perjalanan ke daerah endemis
harus memperhatikan :
Menghindari diri dari gigitan nyamuk
Tidak ada obat anti malaria profilaktik yg dpt
memberikan perlinfungan sepenuhnya
Obat anti malaria untuk tujuan profilatik tidak harus
secara otomatis diberikan kepada para pelancong yg
berkunjung ke daerah malaria
Para pelancong diajukan untuk membawa obat anti
malaria “stand by” untuk keadaan pada saat mengalami
demam jika berkunjung di daerah endemis malaria
falciparum.
Hal yg diperhatikan untuk menghindari gigitan nyamuk:
1. Jangan berpergian antara senja & malam hari
2. Gunakan repelan pada kulit yang terbuka
3. Tinggallah di dalam rumah yg mempunyai konstruksi yg
baik & gedung yg dipelihara dgn baik yg terletak di
daerah bagian perkotaan yg paling maju.
4. Gunakan kawat kasa anti nyamuk pada pintu & jendela,
jika tidak ada tutuplah jendela & pintu malam hari
5. Jika tempat tinggal dapat dimasuki nyamuk gunakan
kelambu pada tempat tidur
6. Gunakan alat penyemprot/ dispenser insektisida yg berisi
tablet yg mengandung pyrethroid/obat nyamuk bakar
pyrethroid di kamar tidur pada malam hari
Penanggulangan Wabah
 Buat pemetaan tentang sebab dan luasnya situasi KLB
malaria.
 Lakukan deteksi khusus secara intensif & intensifkan upaya
pemberantasan vektor baik nyamuk dewasa maupun stadium
larva.
 Lakukan gerakan untuk menghilangkan tempat perindukan
nyamuk.
 Obati semua penderita malaria  kenakan pakaian
perlindungan diri untuk menghidari gigitan nyamuk &
berikan pengobatan superesif.
 Pada KLB malaria falciparum pemberian obat anti anti
gametosit.
Inspeksi Bencana
 Sepanjang catatan sejarah malaria sering terjadi
bersamaan dgn terjadinya bencana alam, peperangan &
kerusuhan sosial. Perubahan cuaca & lingkungan yg
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah & luas
wilayah tempat perindukan nyamuk di daerah endemis.
Upaya pemberantasan intensif seperti diagnosa &
pengobatan dini, pemberantasan vektor dgn
penyemprotan insektisida. Di daerah transmisi tinggi
pemberian pengobatan intermitten kepada wanita hamil
bisa diberikan. Penyuluhan kesehatan dilakukan utnuk
mendukung upaya pemberantasan.
Tindakan Internasional
1. Melakukan pembebasan terhadap serangga di
dalam pesawat udara sebelum naik pesawat atau
pada waktu singgah, dilakukan penyemprotan
insektisida dimana vektor nyamuk masih rentan
2. Lakukan penyemprotan terhadap pesawat udara,
kapal laut & alat transportasi lainnya sesuai
ddengan peraturan daerah setempat, hal tesebut
dilakukan karena kemungkinan adanya vektor
malaria yg masuk ke dalam alat transportasi.
Tindakan Internasional
3. Tindakan khusus dilakukan dengan pemberian obat anti
malaria kepada pendatang, pekerja musiman dan orang-orang
yang pindang serentak yg berpotensi terkena malaria
4. Malaria merupakan pengawasan WHO yg mengharuskan
adanya pelaopran berkala setahun sekali pada :
Daerah malaria yg saat ini tidak asa lagi risiko terinfeksi
malaria
Kasus impor masuk ke daerah bebas malaria yg berpotensi
menularkan
Daerah dengan strain yg resisten chloroquine & terhadap
antimalaria lainnya
Pelabuhan udara/laut internasional yg bebas malaria
Lakukan pencatatan & pelaporan kasus & kematian
malaria, terhadap wabah, cakupan pemberantasan.
THANKS
FOR YOUR

ATTENTIO
N
Wassalam…

Anda mungkin juga menyukai