TATALAKSANA
• Pendahuluan
• Klinis
• Diagnosis
• Pemeriksaan laboratorium
• Diagnosis banding
• Upaya penemuan kasus
• Pengobatan
• POMP
• KIPO
PENDAHULUAN
Stadium I
Laten Stadium II
Laten Stadium
awal lanjut III
Stadium I
• Lesi dapat muncul dimana saja (termasuk daerah lipatan dan membran
mukosa)
• Pada daerah aksila, lipatan kulit, dan permukaan mukosa, lebih byk
ditemukan lesi papiloma
• lesi plak hiperkeratotik di telapak tangan/kaki disertai fisura atau ulserasi,
terasa nyeri (crab yaws)
• Dapat mengalami ulserasi
• Dapat mengenai tulang dan sendi
STADIUM II
• Pasien dapat memasuki periode laten lanjut tanpa gejala (uji serologik
reaktif)
• Semua lesi membaik tanpa skar, namun dapat muncul kembali dalam 5
tahun pertama infeksi
• Pada kasus relaps lesi cenderung lebih terbatas di daerah perioral
STADIUM III
Gumma
Titer
64 Primer
Sekunder
32
Tersier
16 Pengobatan
8
RPR
4
TPHA
FTA (Abs)
EIA
0 1 2 3
Tahun
Uji non-treponemal
• antigen nonspesifik (cardiolipin combine with lesitin and cholesterol)
VDRL dan RPR.
• titer meningkat seiring perjalanan penyakit menghilang setelah terapi
• Sangat sensitif tetapi tidak spesifik
• False positive pada: leprosy, TB, leptospirosis, morbili, varicela,
hepatitis, mononukleosis infeksiosa, rickettsiosis, tripanosomiasis, SLE
• Digunakan untuk skrining dan follow-up
• Kasus yg didiagnosis secara serologik dgn uji ini sebaiknya diikuti
dengan uji treponemal (lebih spesifik)
Uji treponemal
• Antigen spesifik
• Untuk konfirmasi diagnosis dan skrining
• FTA-ABS, MHA-TP, TPHA, TPPA, Elisa, ICS (TPHA-
based rapid test) - RDT
• Sangat spesifik
• False positive pada infeksi treponemal lain
• Hasil positif menetap seumur hidup
DIAGNOSIS BANDING
Ulkus tropikum Ulkus frambusia
Coccidioidomycosis
Ektima
PIODERMA
TBC Kutis
Skabies
Psoriasis vulgaris plantaris
(medicinenet.com)
Prurigo nodularis (sciencedirect.com)
UPAYA PENEMUAN
KASUS
42
koreng Positif
Pemeriksaan Konfirm
(bukan Suspek
sasaran
trauma) asi RDT = kasus
Penemuan Kasus Frambusia
Pelayanan di Puskesmas,
Pustu, Bidan Desa/Polindes Fasyankes Semua Kab/ Kota
Pemeriksaan
Pusling di semua Pusling Kab/ Kota Endemis
desa minimal 1x 1
tahun
Laporan masyarakat
sebagai hasil kegiatan Laporan Semua Kab/ Kota
Sosialisasi Frambusia,
laporan tsb diinvestigasi
Masyarakat
Kab Waropen, Papua
2018
Konfirmasi RDT
Sebelum
diobati
Setelah
diobati
Evaluasi Pengobatan
dilakukan pada hari ke-
7, ke-15, ke-30
Pengobatan
dengan
Azithromisin
Kasus di Jayapura,
9 October 2008
POPM
PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN
MASSAL
KAB/KOTA ENDEMIS FRAMBUSIA BILA:
DITEMUKAN MINIMAL 1 KASUS
• Min 1 kasus di desa yang belum pernah
ditemukan kasus frambusia
POPM • Min 1 kasus di desa yang sudah dilakukan
POPM sebelumnya namun cakupan < 90%
• Min 10 kasus di desa yang sudah dilakukan
(semua pddk desa) POPM sebelumnya dengan cakupan ≥ 90%
10
desa/kelurahan endemis berdasarkan hasil investigasi yang meliputi: kontak serumah, kontak
bermain, kontak bekerja, kontak bertetangga, kontak sekolah dan kontak lainnya
11
• ditunda pemberiannya pada: bumil, penderita sakit berat, riwayat alergi obat azitromisin
12
• Sebelumnya, petugas harus memberikan informasi mengenai manfaat dan reaksi pasca minum
obat.
Pasal 13
• Petugas POPM Frambusia wajib mencatat dan melaporkan hasil kegiatan POPM Frambusia.
• Laporan disampaikan kepada kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan
provinsi dan Direktur Jenderal secara berjenjang, segera setelah pelaksanaan POPM Frambusia.
DOSIS
Cara
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis Lama Pemberian
Pemberian
1. Azitromisin 2-5 th 500 mg Oral Dosis tunggal
tablet
6–9 th 1000 mg Oral Dosis tunggal
*Kasus < 2 tahun dan > 69 tahun, wanita hamil, warga sakit
berat, atau alergi obat azitromisin, pengobatannya
konsultasikan ke dokter
KIPO
KEJADIAN IKUTAN PASCA MINUM OBAT
FARMAKOKINETIK AZITROMISIN
• Efek samping yang sering: pada sal cerna dengan gejala mual, muntah dan diare, nyeri abdomen.
• Efek samping yang jarang: sakit kepala, ruam, nilai fungsi hati yang tidak normal dan gangguan indra penciuman
dan pengecap.
• Pengobatan KIPO adalah dengan memberikan obat sesuai keluhan
• Jika ringan rujuk ke petugas kesehatan/yankes terdekat, jika tidak bisa menangani, rujuk ke dokter atau RS terdekat
OBAT ANTISIPASI KIPO
• Pengendalian IMS merupakan bagian dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yang harus diselenggarakan
oleh setiap Puskesmas dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama lainnya (Pasal 36, 37 Permenkes
no. 75 th 2014)
• Upaya pengendalian IMS merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan baik tingkat primer maupun rujukan
yang dilaksanakan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya, baik pemerintah maupun swasta
• Diagnosis IMS dilakukan dengan pendekatan sindrom tanpa atau dengan pemeriksaan laboratorium sederhana di
puskesmas dan fasyankes lainnya
• Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin ketersediaan sarana dan prasarana diagnosis dan pengobatan IMS
• IMS merupakan penyakit yang harus dilaporkan dengan menggunakan format standar yang ditetapkan Kementerian
Kesehatan (Permenkes 82 th 2014)
• Pengendalian IMS dilakukan dengan mengedepankan kemitraan, partisipasi masyarakat dan keterlibatan institusi
pemerintah dan swasta baik untuk layanan maupun pembiayaan.
UPAYA PENGENDALIAN IMS
Pengobatan selesai
GO UNG
DUH TUBUH VAGINA (PEMERIKSAAN BIMANUAL, SPEKULUM DAN MIKROSKOP)
Pdrt dg keluhan dtv atau gatal/rasa terbakar
Tdk
Pem spekulum &
pengambilan sampel
Jika 3 dari :
DTV (+), Jika : ada
Gerakan Ada sel ragi / diplo intrasel,
pH>4,5 ; tes T.vaginalis pd pseudohifa pd mukopus
amin (+), clue sediaan bsh sediaan bsh serviks
cells pd sediaan cairan fornik cairan fornik
basah cairan Tdk post Tdk post Tdk Tdk
fornik post
Ya Ya Ya Ya
Obati sbg bakterial Obati sbg Obati sbg Obati sbg gonore &
vaginosis trikomoniasis kandidiasis klamidosis
Hilang
Hilang Tdk Kembali ke bagan pem Tdk keluhan pd
keluhan spekulum & ambil hr ke 7?
pd hr 7? sampel
Ya Ya
Pengobatan selesai
ULKUS GENITAL (UNTUK TENAGA MEDIS)
Pdrt. dg keluhan luka pd alat kelamin
Suluh pasien
(KIE)
Anamnesa:tanya fx risiko & pem genital Sedia & anjurkan
kondom
1. Luka kcl,
Ulkus Ulkus
multiple,
multipel keras, Ulkus dg Ulkus
dangkal,
Tdk , nyeri, tunggal, tanda traumatik
kelp, nyeri Tdk Tdk Tdk Tdk
lunak, tdk nyeri campur atau
2. Vesikel dsr datar, kotak 2 dermatologik
kcl, kelomp kotor, bersih, dan 3
tepi t’ tepi rata
3. Rekurensi
teratur
Ya Ya Ya Ya Ya
Cari penyebabnya:
1. Rotasi testis atau
2. Elevasi testis atau
3. Ada rwyt kecelakaan atau Tdk
4. Penyakit virus Risiko? Tidak
5. Hernia scrotalis
6. Tumor Ya
Tumbuhan Tidak
(vegetasi) Rujuk
verukosa?
Ya
Tidak
Perbaikan? Rujuk
Ya
Ya Tidak
Ya
Pengobatan
selesai
KONJUNGTIVITIS NEONATORUM DENGAN MIKROSKOP
Neonatus dg duh tubuh mata
Anamnesis & PF
Tenangkan ibu
Teruskan pengobatan
KONJUNGTIVITIS NEONATORUM
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH PADA WANITA
Anamnesa & PF
Ya
Tx PRP
Rujuk Suluh pdrt (KIE)
Sedia & anjurkan kondom
Kunj ulang
Tx pasangan = peny pdrt hr ke 3 /<
Anjurkan konseling & tes
HIV & STS
Tdk
Perbaikan Rujuk
Ya
Ada Tidak
ulkus? Tx sbg LGV
Perbaikan Tidak
Rujuk
hr ke 7?
Ya