Anda di halaman 1dari 29

SIFILIS

OLEH:
NADIA HARDIANTI
1102013199
DEFINISI
• Penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh
Treponema pallidum.
• Dalam perjalanan penyakitnya dapat mengenai hampir
seluruh struktur tubuh
• Mampu menyerupai berbagai macam penyakit, dapat
ditularkan kepada janin dalam kandungan
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Sifilis pada populasi Wanita Penjaja Seks (WPS) dan LSL
(Lelaki berhubungan seks dengan lelaki) (LSL) menurut Survey Terpadu
Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2011 di Indonesia

• Terinfeksi HIV: 16,7%


WPS • Tidak terinfeksi HIV: 9,47%

• Terinfeksi HIV 23,8 %


LSL • Tidak terinfeksi HIV 16,67%
ETIOLOGI
• Sifilis disebabkan oleh
Treponema pallidum, ordo
Spirochaetales, familia
spirochaeteceae dan genus
Treponema.
• Treponema pallidum berbentuk
spiral, gram negatif dengan
panjang kisaran 11 µm dengan
diameter antara 0,09 – 0,18 µm
KLASIFIKASI
Dini
Kongenital
Laten

SIFILIS Primer ( S I)

Dini Sekunder ( S II)

Laten Dini
Didapat
Laten Lanjut
Lanjut
Tersier
PATOGENESIS

Stadium Stadium Stadium Stadium


Penetrasi
Primer Sekunder Laten Tersier

• Penyebaran T. • Pembentukan • Multiplikasi • Asimptomatik


Pallidum ke Chancre lesi
seluruh tubuh secara
• Pembentukan regional
enarteritis
obliterans
MANIFESTASI KLINIS
STADIUM MANIFESTASI KLINIS DURASI
Lesi (chancre) papul soliter, dasar bersih, tidak 2-4 Minggu
nyeri, terdapat indurasi. Permukaan dapat
PRIMER
tertutup krusta dan terjadi ulserasi. Terdapat
limfadenopati
Ruam merah, lesi polimorfik biasanya di telapak 2-10 Minggu
tangan dan telapak kaki, lesi kulit
SEKUNDER papuloskuamosa diskret umumnya berskuama
tetapi kadang licin, demam, limfadenopati
generalisata, alopecia,
LATEN Tidak ada gejala klinis Dini<1 Tahun; Lanjut >1 Tahun
Infiltrat sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, 10-30 Tahun
dan destruktif (Guma), dapat juga terjadi
TERSIER stroke, kerusakan otak, infeksi dan
pembengkakan di selaput otak dan tulang
belakang.
Plak annular-polisiklik
Lesi Papuloskuamosa pada telapak tangan dan telapak kaki wajah
Chancre pada penis distal

Gumma soliter pada dahi


Gigi Hutchinson
Deskuamasi pada telapak kaki bayi
SIFILIS KONGENITAL

Sifilis kongenital adalah penyakit sifilis yang diderita bayi


dengan manifestasi klinis sifilis kongenital; atau ditemukannya
Treponema pallidum pada lesi, plasenta, tali pusat atau otopsi
jaringan; atau bayi yang dilahirkan oleh ibu penderita sifilis.
• Pada bayi yang tetap hidup, manifestasi klinis dibagi dalam
stadium dini dan stadium lanjut.
• Lesi sifilis kongenital dini dan lanjut dapat sembuh
meninggalkan parut dan kelainan yang khas.
• Parut dan kelainan merupakan stigmata sifilis kongenital
STIGMATA LESI DINI STIGMATA LESI LANJUT
• Gambaran muka yang • Keratitis interstisial
menunjukkan saddlenose. • Lesi tulang: sabre tibia
• Gambaran gigi insisor • Atrofi optik
Hutchinson dan gigi Mullberry • Guma pada kulit meninggalkan
• Ragades sikatriks hipotrofi. Pada palatum
dan septum nasi meninggalkan
• Onikia perforasi
• Koroidoretinitis, membentuk • Trias Hutchinson yang terdiri dari
daerah parut putih dikelilingi keratitis interstisial, gigi Hutchinson
pigmentasi pada retina. dan ketulian nervus VIII
PEMERIKSAAN PENUNJANG
SIFILIS

MIKROSKOP
SEROLOGIK TES
LAPANG GELAP

Treponema pallidum di bawah mikroskop lapangan gelap


NON-
TREPONEMA
TREPONEMA
SEROLOGIK TES
Tes Treponema
Tes VDRL (Venereal
Tes RPR (Rapid Pallidum
Disease Research
Plasma Reagin) Immobilization
Laboratory)
(TPI)

Fluorescent Tes Treponema


Treponema
Treponemal pallidum
Pallidum Rapid (TP
Antibody-Absorbed Hemagglutination
Rapid)
Test (FTA-Abs). (TPHA)
DIAGNOSIS BANDING
Sifilis Primer Sifilis Sekunder Sifilis Tersier

• Herpes simpleks • Erupsi obat alergik • Sporotrikosis


• Ulkus piogenik • Morbili • Aktinomikosis
• Skabies • Pitiriasis rosea • Tuberkulosis kutis
• Balanitis • Psoriasis gumosa
• Limfogranuloma • Dermatitis seboroik
venereum (L.G.V.) • Kondiloma akuminatum
• Karsinoma sel skuamosa • Alopesia areata
• Penyakit Behcet
• Ulkus mole
PENATALAKSANAAN
STADIUM TERAPI Alternatif bagi alergi penisilin
Tidak Hamil Hamil
Sifilis Primer Benzathine Doksisiklin Eritromisin
dan sekunder Benzylpenicilin 100 mg per 500 mg per
2,4 Juta IU, oral 2 kali/hari oral, 4 kali/hari
injeksi IM dosis selama 30 hari selama 14 hari
tunggal
Sifilis laten Benzathine Doksisiklin Eritromisin
Benzylpenicilin 100 mg per 500 mg per
2,4 Juta IU, oral 2 kali/hari oral, 4 kali/hari
injeksi IM, satu selama 30 hari minimal 30
kali/minggu ATAU hari
selama 3 minggu Seftriakson 1
berturut turut gr, injeksi IM 1
kali/hari
selama 10 hari
TATALAKSANA SIFILIS KONGENITAL
PROGNOSIS
• Dengan ditemukannya penisilin maka prognosis sifilis lebih
baik. Pada stadium dini yang diobati, angka penyembuhan
sebesar 95%. Kelainan kulit akan sembuh pada 7-14 hari.
• Jika tidak diobati maka seperempatnya akan kambuh, 5%
akan menjadi S III, 10% mengalami sifilis kardiovaskular,
neurosifilis pada 9% pria dan 5% pada wanita, sedangkan
23% akan meninggal.
• Kegagalan terapi sebanyak 5% pada S I, dan S II.
DAFTAR PUSTAKA
• Djuanda, Adhi,. Sifilis. Dalam: Linuwih Sri, Bramono Kusmarinah, Indriatmi
W Editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin,edisi ke-7. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI.2017. h 455-475
• Division of STD Prevention (DSTDP) Centers for Disease Control and
Prevention. CDC Fact Sheet: Syphilis. Available from:
https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-syphilis.htm(diakses tanggal 22
Februari 2018)
• Daili, S.F et al,.2013. Pedoman Tatalaksana Sifilis Untuk Pengendalian Sifilis
di Layanan Kesehatan Dasar, Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
• Widaty, S. et al,. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin di Indonesia, Jakarta: PERDOSKI. 2017. h 372-374
• Jesus MBD, Ehlers MM, Dreyer W, Kock NM. Mini Riview: Syphilis. J FORTAMex.
2013. h1787-1798
• Radolf JD. Treponema. In: Baron S, editor. Medical Microbiology. 4th edition.
Galveston (TX): University of Texas Medical Branch at Galveston; 1996. Chapter
36. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK7716/ (Diakses
tanggal 24 februari 22018)
• Sanchez, R M. Syphilis. Dalam: Wolff K, Goldsmith O A, Katz S I, Gilchrest A A,
Paller A S, Leffell D J. Editor. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 7th
Edition. Newyork: McGraw-Hill Medical Publishing Division. 2013. p 744-754
• Waspadai Bahaya Sifilis, IMS Ini Dapat Menyebabkan Kematian. Available
from:http://www.perdoski.org/news/586-waspadai-bahaya-sifilis-ims-ini dapat-
menyebabkan-kematian (diakses tanggal 24 Februari 2018)
• Mutiara Siagian, Rinawati. Diagnosis dan Tata Laksana Sifilis Kongenital. Sari
Pediatri.Vol. 5(2).Jakarta.2003. p52-57.
TERIMA
KASIH OLEH:
NADIA HARDIANTI
1102013199

Anda mungkin juga menyukai