Anda di halaman 1dari 31

Kejahatan Seksual

Oleh :
Dr. Setyo Trisnadi, SpF
Senggama
Perpaduan antara 2 alat kelamin yg
berlainan jenis guna memenuhi
kebutuhan seksual
Senggama legal :
1. Ada ijin dari wanita yang disetubuhi
2. Wanita sudah cukup umur, sehat akal, tidak
sedang terikat perkawinan dengan laki lain
dan bukan anggota keluarga dekat.
Kejahatan seksual menurut KUHP
1. Perkosaan ( pasal 285 KUHP )12 th
2. Bersenggama dg wanita tdk berdaya (
pasal 286 KUHP )9 th
3. Bersenggama dg wanita di bawah umur (
pasal 287 KUHP )9 th
4. Berzina / berselingkuh ( 284 KUHP )9
bln
5. Bersetubuh dg istrinya yg blm cukup
umur (288 KUHP)4, 8, 12 th
6. Melanggar kesusilaan ( 289 KUHP )9th
Perkosaan
Menurut negara maju :
Senggama yg dilakukan dg menggunakan
kekerasan ( force ), menciptakan
ketakutan ( fear ), memperdaya ( fraud )
Pelaku : bisa laki / perempuan
Extra marital dan intra marital crime
Bersenggama dg wanita idiot
Perkosaan di Indonesia
Barang siapa dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan memaksa perempuan
yg bukan istrinya bersetubuh dengannya,
dihukum karena memperkosa, dg
hukuman penjara selama-lamanya 12
tahun.
( pasal 285 KUHP )
Harus memenuhi 3 unsur :
1. Unsur pelaku
- laki-laki
- Mampu melakukan persetubuhan
2. Unsur korban
- Perempuan
- Bukan istrinya / extra marital crime
- Intra marital crime : Domestic violence ( lihat UU
KDRT ))
3. Unsur perbuatan
- Dengan paksaan
- Dilakukan dengan kekerasan fisik atau ancaman
kekerasan
- Persetubuhan bersifat coitus intra vaginal.
- Anal / oral seks : bukan perkosaan, ttp perbuatan
menyerang kehormatan kesusilaan (pasal 289 KUHP)


Pembuktian Perkosaan
1. Pemeriksaan thd Korban :
Ditemukan tanda-tanda persetubuhan
Ditemukan tanda-tanda kekerasan
2. Pemeriksaan thd tersangka
Laki-laki ?
Impoten ?
3. Pemeriksaan Barang bukti medik
Sperma/bercak sperma, rambut
kelamin/kepala, darah, gigi, jejas gigitan dll
Tanda-tanda senggama :
1. Tanda langsung
Robeknya selaput dara akibat penetrasi penis
Lecet atau memar akibat gesekan penis
Adanya sperma akibat ejakulasi
2. Tanda tak langsung
Terjadinya kehamilan
Penularan penyakit kelamin
Tanda tanda kekerasan
Akibat cekikan dll
Pengaruh obat perangsang / obat yg
menyebabkan tidak sadarkan diri dll
Pengguguran
Kandungan
Bidang kedokteran
Keluarnya janin dari dalam kandungan
ibunya sebelum masa kehamilannya
sempurna.
Berdasar umur kehamilan :
1. Abortus
2. Partus immaturus
3. Partus prematurus
Bidang hukum
Semua upaya penghentian kehamilan
secara dini disebut aborsi / pengguguran
kandungan.
Berdasar proses terjadinya :
1. Abortus spontaneus
2. Abortus provocatus
- Legal ( medisinalis )
- Ilegal ( Criminalis )
Di Indonesia
Aborsi legal diatur dengan UU no. 23 th
1992 ttg Kesehatan
Prosedur pelaksanaan lebih diperjelas

UUPK 2004 UUKes 36 th 2009
Alasan utk melakukan tindakan aborsi
lebih diperluas
Legalisasi aborsi ?
Ps 75 UUKes 36/2009
1. Setiap orang dilarang melakukan aborsi
2. Kecuali :
a. Indikasi kedaruratan medis
yg mengancam nyawa ibu
dan atau janin, menderita
penyakit genetik berat.
b. Kehamilan akibat perkosaan yg
menyebabkan trauma
psikologis.
Pasal 76 UUKes 36/2009
Aborsi hanya dapat dilakukan :
1. Sebelum kehamilan berumur 6 mgg,
kecuali dlm kedaruratan medis.
2. Oleh tenaga kesehatan yg memiliki
kewenangan.
3. Dg persetujuan ibu hamil ybs.
4. Dg ijin suami, kecuali korban perkosaan.
5. Di tempat layanan kes yg memenuhi
syarat.
Ketentuan pidana, ps 194
UUKes 36/2009
Setiap orang yg dengan sengaja
melakukan aborsi tidak sesuai dg
ketentuan dipidana dg pidana penjara
paling lama 10 th dan denda paling
banyak 1 milyar.
Teknik aborsi kriminal
1. Dengan kekerasan umum
2. Dengan kekerasan lokal
- Tanpa alat
- Dengan alat medis
- Dengan alat non medis
- Dengan zat kimia
3. Menggunakan obat-obatan abortifisien
Emetik, laksansia, pelancar haid,
uterotonika
Komplikasi aborsi
1. Kematian segera
- Vagal refleks
- Emboli udara
2. Kematian moderat
- Emboli cairan
- Perdarahan
3. Kematian lambat
- Sepsis
- Gagal ginjal akut
Pemeriksaan post mortem
Untuk menentukan :
1. Wanita tersebut hamil atau tidak.
2. Adanya tanda-tanda upaya aborsi
3. Sebab kematian
Pembunuhan Bayi
1. Terminologi umum :
Setiap perbuatan merampas nyawa bayi
di luar kandungan
2. Infanticide :
Tindakan merampas nyawa bayi yang
belum berumur satu tahun oleh ibu
kandungnya sendiri
Hukumannya lebih ringan
Indonesia
Kinderdoodslag : pembunuhan bayi sendiri
tanpa direncanakan. ( 341 KUHP )
Kindermoord : sudah direncanakan. ( 342
KUHP )
Motif : takut ketahuan telah melahirkan
anak di luar perkawinan.
Pembunuhan bayi sendiri sbg hasil
perkawinan yg sah tidak dikategorikan sbg
kinderdoodslag maupun kindermoord.

Kriteria infanticide di Indonesia
Pelaku : ibu kandung
Korban : bayi kandung
Pembunuhan dilakukan saat dilahirkan
atau tak lama kemudian
Motif : takut ketahuan telah melahirkan
Bila tidak memenuhi kriteria di atas :
dikategorikan sebagai tindak perampasan nyawa
yg bersifat umum ( 338 dan 340 KUHP )
Pemeriksaan post mortem
Viabilitas bayi
Lahir hidup atau mati
Sebab kematian bayi
Lama hidup diluar kandungan
Viabilitas Bayi
Kemampuan untuk mempertahankan
hidupnya di luar kandungan tanpa
peralatan khusus.
Syarat :
1. Telah dikandung > 28 minggu
2. Tidak mempunyai cacat berat
Tanda telah dikandung > 28 minggu
1. Tanda terukur :
PB > 35 cm
BB > 1,5 kg
2. Tanda tak terukur :
Jenis kelamin sdh dpt dibedakan
Bulu badan, alis, bulu mata sdh tumbuh
Kuku sdh melewati ujung jari
Inti penulangan
Pertumbuhan gigi

Lahir hidup / mati
Sistem pernafasan
Sistem pencernaan
Tunggul / potongan tali pusat
Sistem kardiovaskuler
Sistem pernafasan
Dada sudah mengembang
Tulang iga tampak lebih mendatar
Sela iga melebar
Paru :
- memenuhi rongga dada
- tepi tumpul
- gambaran mozaik
- perabaan lembut spt busa
- Tes apung paru ( + )
- Gambaran PA : edema, alveoli sdh
mengembang dan diselaputi oleh membran
hialin.
Sebab kematian
Kematian wajar / tidak wajar ?
Wajar :
- Kerusakan otak saat dilahirkan/krn trauma
persalinan
- Kurang O2 akibat prolaps tali pusat
- Kelainan plasenta
- Infeksi intra / ekstra uterin
- Kelainan darah
- dll
Kematian tidak wajar :
Sering : - Pembekapan
- Pencekikan
- Pemukulan kepala
- Penjeratan
Jarang :- Menusuk / menggorok leher
- Menenggelamkan bayi
- membakar
- meracun
- kubur hidup hidup
Kecelakaan
Lama hidup di luar kandungan
Kondisi bayi : masih kotor atau sdh
dirawat
Mekoneum
Proses pelepasan tunggul tali pusat
Ikterus
Penutupan foramen ovale
Obliterasi a/v umbilikalis
Pemeriksaan tersangka
1. Adanya bekas kehamilan :
Striae gravidarum
Rahim dapat diraba di atas simfisis
Payudara besar dan kencang
2. Adanya bekas persalinan
Dinding perut kendor
Robekan perineum
Keluarnya lokia
3. Tes DNA

Anda mungkin juga menyukai