Anda di halaman 1dari 19

Treponema Pallidum

Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
Ciri-ciri Treponema pallidum
• famili : spirochaetaceae
• ordo : spirochaetates
• genus : treponema
• spesies : treponema pallidum
• bentuknya spiral halus, memiliki panjang : 5-
15 mikron, dan diameter : 0.009-0.5 mikron
Ciri ciri
• tiap lekukan gelombang berjarak 1 mikron dan rata-rata setiap bakteri
terdiri dari 8-14 gelombang dan bergerak secara aktif, karena
spiralnya sangat halus dapat dilihat pada mikroskop lapang gelap
dengan teknik immunofluoretensi
• bersifat anaerob dan diantaranya bersifat patogen terhadap manusia
• pada suhu 25 C masih bisa bergerak aktif dan tetap hidup 4-7 hari
dalam perbenihan cairan
• sukar diwarnai dengan warna zat lilin
• dapat mereduksi perak nitrat jadi logam perak yang tinggal melekat
pada permukaan sel kuman
• berkembang biak dengan cara pembelahan melintang dengan waktu
kira-kira 30 jam
Treponema pallidum
• Bentuk spiral
• Bakteri gram negatif
– panjang: 6-20 μm
– diameter: 0,09-0,18 μm• Umumnya dijumpai
16-18 busur, terdiri dari:
– Membran luar (outer sheath)
– Ruang periplasma dengan flagel periplasma,
– Dan lapisan peptidoglikan.
• Organisme mikroaerofilik.
Morfologi
• Treponema berasal dari perkataan Yunani “Trepein” berarti
berputar dan“nema” berarti benang. Treponema berupa spiral
halus, panjang 5-15 mikron dangaris tengah 0.009-0,5 mikron.
Setiap lekukan gelombang berjarak 1 mikron danrata-rata setiap
kuman terdiri dari 8-14 gelombang.
• Bergerak secara aktif dankarena bentuk spiralnya sangat halus,
maka hanya dapat dilihat dengan mikroskoplapangan gelap atau
dengan teknik imunofluoresensi. Sukar diwarnai dengan
zatwarna anilin, tetapi dapat mereduksi perak nitrat menjadi
logam perak yangtinggal melekat pada permukaan sel kuman.
Dengan impreknasi perak caraLevaditi ini, kuan di dalam jaringan
dapat terlihat dengan jelas
Morfologi
• Treponema pallidum merupakan salah satu bakteri
spirochaeta. Bakteri ini berbentuk spiral. Terdapat empat
subspecies yang sudah ditemukan, yaitu Treponema pallidum
pallidum, Treponema pallidum pertenue, Treponema pallidum
carateum, dan Treponema pallidum endemicum.
Patogenesis T. pallidum
Infeksi:
Kontak seksual dan lesi infeksius kulit atau mukosa
genitalia (condylomata lama)

Replikasi di tempat masuk dan beberapa menyebar ke


KGB dan aliran darah (bakteremia)

Timbul papul pada tempat infeksi dalam 10 minggu →


ulkus (lesi primer)
Timbul ruam makulopapular merah di lokasi tubuh
manapun (lesi sekunder)

Lesi dapat menular dan dapat timbul kembali dalam 3-


5 tahun setelah infeksi

Penyakit berlanjut ke stadium tersier (treponema sedikit) jika


tidak diobati:
Lesi granulomatosa pada tulang, kulit, hati atau lesi kardiovaskular
, CNS
Pada stadium tersier tdk ada lesi, tp tes serololgi
positif (laten)

Early laten (1-2thn dari stadium sekiunder),


simtomnya bisa muncul dan bersifat menular

Late laten (tahunan), tdk ada simtom dan pasien


tidak infeksius
T. Pallidum juga menyebabkan sifilis kongenital
melalui plasenta pada 3 bulan kehamilan dan bisa
infreksi fetal

Biasanya terjadi lesi kulit dan tulang dan


hepatosplenomegali

jika tidak ditangani dengan baik, dapat


menyebabkan stillbirth atau abnormalitas pada
fetus
Patofisiologi
Gambaran klinis sifilis

Sifilis Dini Sifilis Lanjut


• Primer • Tersier
• Sekunder • Kardiovaskuler
• Laten Dini • Kongenital Dini
• Kongenital Lanjut
Sifilis Dini
• Lesi berupa makula yang menjadi ulkus (chancre), Sering
disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening

Primer regional. Gambaran klinis yang khas berupa chancre


serta ditemui. Treponema pallidum pada pemeriksaan
stadium langsung dengan mikroskop lapangan gelap.

• Gejala konsistensi seperti anoreksia, demam,


athralgia,angina. Pada genitalia terlihat papul yang datar

Sekunder dan basah atau kondilomata lata

• gejala klinis tidak tampak.tetapi pemeriksaan serologis


untuk sifilis positif

Laten dini
Sifilis Lanjut

Kongenital
Tersier Kardiovaskuler Kongenital dini
lanjut

mucose patch,
Lesi berupa Gejala klinis keratits
makula,
gumma yang dapat dilihat dari interstitial,
papuloskuamosa,
sirkumskrip. foto sinar X dan gumma,
bula,
ditemukan pada pemeriksaan neurosifilis,
osteokondritis,
kulit,mukosa penunjang kelainan sendi,
periostitis,
mulut, hati. lainnya. stigmata
osteitis
•Sifilis Primer
• Papul kecil soliter (ukuran 0,5 – 1,5 cm)
• Chancre : ulkus bulat keras, diameter 1-2 cm,
tidak nyeri, dasar ulkus bersih tidak ada eksudat,
teraba indurasi, soliter tetapi dapat juga
multipel.
• Tanpa pengobatan lesi primer akan sembuh
spontan dalam waktu 3 sampai 6 minggu.
Sifilis Sekunder
• Ditemukan 2-8 minggu setelah infeksi awal dan
dapat terjadi sampai 6 bulan setelah penyembuhan
lesi primer.
• Replikasi spirochaeta terus berlangsung•
Terjadi ruam pada kulit, selaput lendir, dan organ
tubuh.
• Lesi kulit biasanya simetris, berupa makula,
papula, folikulitis, papuloskuamosa, dan pustul,
jarang disertai keluhan gatal.
• Ditemukan di trunkus dan ekstermitas, termasuk
telapak tangan dan kaki.
Sifilis Laten
• Asimtomatik = periode hilangnya gejala klinis
sifilis sekunder sampai diberikan terapi atau
gejala klinik tersier muncul.1. Sifilis laten dini:
terjadi kurang satu tahun setelah infeksi sifilis
sekunder.2. sifilis laten lanjut: muncul setelah
satu tahun.
• Tes serologi (+)
Sifilis Tersier
• Muncul sekitar 3-15 tahun setelah infeksi
awal.
• Dibagi 3 bentuk:
– Sifilis gumatous (15%)
– Neurosifilis lanjut (6,5%)
– Sifilis kardiovaskular(10%)
Daftar Pustaka
• Jawetz, Melnick, & Adelberg. 2012.
Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai