Penularan melalui
gigitan hewan yg
terinfeksi
Perjalanan penyakit :
Fase prodromal →
manifestasi encephalitis
(sebagian kecil bentuk
paralisis) → berakhir dgn
koma/kematian
Akhir tahun 1977, 5 Propinsi di Indonesia bebas historis rabies, yaitu
Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Irian Jaya.
Data tahun 2001menunjukkan terdapat 7 provinsi yang bebas rabies
adalah Jawa tengah, Jawa timur, Kalimantan Barat, Bali, NTB, Maluku
dan Irian Jaya.
Data terakhir pada tahun 2004, di Ambon, Maluku jumlah orang yang
meninggal akibat rabies tercatat 21 orang.
Di Provinsi Bali, desa kedonganan dan Ungasan pada tanggal 29
November 2008 terdapat beberapa anjing mati dan dinyatakan positif
Rabies. Hal ini membuat Provinsi Bali dengan status bebas rabies perlu
ditinjau kembali.
Sampai saat ini ada 18 propinsi yang belum bebas kasus rabies.
Jumlah rata-rata pertahun kasus gigitan pada manusia oleh hewan
penular rabies, lebih dari 15.000 kasus
Single-strand RNA
Family Rhabdoviridae, genus Lyssavirus, dgn 7
genotype sudah teridentifikasi
Inaktif dgn :
• Suhu > 56oC (1 mnt), 4oC
(2 mg)
• Detergents 1%
• Ethanol 45%
• Iodine solutions
(1:10.000)
• Benzalkonium chloride
1%
Virus rabies masuk melalui luka gigitan: selama 2 minggu virus tetap
tinggal pada tempat masuk dan didekatnya, bergerak mencapai ujung-
ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan-
perubahan fungsinya.
Masa inkubasi berkisar antara 2 minggu - 2 tahun, tetapi pada
umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang harus ditempuh
oleh virus sebelum mencapai otak.
Di otak virus memperbanyak diri, menyebar luas dalam semua bagian
neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terhadap sel-sel
sistem limbik, hipotalamus dan batang otak.
Virus kemudian bergerak kearah perifer dalam serabut saraf eferen
dan pada saraf volunter maupun saraf otonom
Virus menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh, dan
berkembang biak dalam jaringan-jaringannya, seperti kelenjar
ludah, ginjal, dan sebagainya.
Urban rabies, ditularkan
oleh unimmunized
domestic dogs (anjing,
kucing dan kera) € banyak
terjadi di Indonesia
DOSIS
VAKSINASI WAKTU PEMBERIAN
Anak Dewasa
Cara pemberian :
intra muskuler (im) di daerah deltoideus (anak–anak di daerah
paha)
DOSIS
VAKSINASI WAKTU PEMBERIAN
Anak Dewasa
DOSIS WAKTU
VAKSINASI KETERANGAN
Anak Dewasa PEMBERIAN
JENIS WAKTU
DOSIS KETERANGAN
SERUM PEMBERIAN
JENIS WAKTU
DOSIS KETERANGAN
SERUM PEMBERIAN
WAKTU
VAKSINASI DOSIS
PEMBERIAN
Dasar I. 0,1 ml Pemberian I (hari
ke-0)
II. 0,1 ml Hari ke-7
III. 0,1 ml Hari ke-28
Ulangan 0,1 ml Tiap 6 bulan – 1
tahun
1. Suncling Mice Brain
Vaccine (SMBV)
Cara pemberian :
Disuntikkan secara intra cutan di bagan fleksor
lengan
DOSIS WAKTU
VAKSINASI
Anak Dewasa PEMBERIAN