Anda di halaman 1dari 29

Pendahuluan

Penyakit infeksi kronik berulang


Treponema pallidum subsp.perte ue
Kecacatan n
Sinonim: framboesia tropi ca (frambesia), yaws,
pian, buba, patek (Indonesia)
komunitas sosek rendah
(kemiskinan, padat, gizi
buruk)

Kebersihan personal (PHBS)

Lingkungan buruk (akses air


bersih, sanitasi)

Kasus anak sebagai


reservoar
2.5 – 4
bulan, dlm 5 th lesi
3– 6 memanjan >6 dpt muncul setelah 5 -10
bulan g 2 th bulan kembali th laten

Laten Laten Stadiu


Stadium I Stadium II
awal lanjut m
III

Early yaws late yaws


(menular) (tidak menular)
Lesi early yaws Lesi late yaws
• Papilloma • Hyperkeratosis
• Serpiginous papilloma • Nodular scars
• Ulceropapillomata • Gangosa
• Squamous macules • Saber tibia
• Maculopapules • Goundou
• Nodules • Monodactylitis
• Plaques • Juxta-articular nodules
• Hyperkeratosis of palms and
soles (crab yaws)
• Bone and joint lesions
• Generalized lymphadenopathy
(may occur)
Stadium I Stadium II Stadium III
 Papul: Tunggal Sama seperti stadium I Gumma (benjolan, perlunakan &
atau tapi tersebar, banyak. destruktif  cacat)
>1 (multipel) Selain itu dapat  Ganggosa (hidung keropos)
 Papiloma mengenai:  Juxta articular nodus
 Nodul  Telapak kaki/tangan: (benjolan pd sendi)
 Ulkus basah penebalan, pecah pecah  Kelainan tulang, seperti
 Krusto
 Kelainan tulang: pedang
papilloma osteoporosis,jari  Gondou:benjolan di tulang
bengkak,nyeri
 Penebalan, pecah2,nyeri
 Kelainan kuku pada telapak tangan/kaki

Early (dini) -Late (lanjut)


Sangat menular -Tidak/kurang menular
Lesi dapat sembuh spontan, sering
komplikasi infeksi sekunder dan
meninggalkan skar.
10°/o pasien tidak diterapi stadium III
yang
Gangguan KV dan neuro logik hampir tidak
pernah terjadi pada frambusia
Tite
r
6 Primer
4
Sekunder
32
Tersier
Pengobata
16
n
8 RPR

2 TPHA
FTA (Abs)
EIA
0 1 2 3
Tahun
Uji non-treponemal
antigen nonspesifik (cardiolipin combine with lesitin and
cholesterol) VDRL dan RPR.
titer meningkat seiring perjalanan penyakit
menghilang setelah terapi
Sangat sensitif tetapi tidak spesifik
False positive pada : leprosy, TB, leptospirosis, morbili,
varicela, hepatitis, mononu kleos is infeksiosa,
rickettsiosis, tripan osomiasis, SLE
Digunakan untuk skrining dan follow-up
Kasus yg didiagnosis secara serologik dgn uji ini
sebaiknya diikuti dengan uji treponemal (lebih spesifik)
Uji treponemal

Antigen spesifik
Untuk konfirmasi diagnosis dan skrining
FTA-ABS, MHA-TP, T PHA, TPPA, Elisa, ICS
(TPHA-based ra pid test) - ROT
Sangat spesifik
False positive pada infeksi t nemal lain
repo
Hasil positif menetap seumur hidup
Ektim
Ulkus tropikum Ulkus frambusia a

Psoriasis vulgaris plantaris


Skabies (medicinenet.com)
PIODERMA TBC Kutis
koreng Positif
Pemeriksaa Konfirm
n sasaran
(bukan Suspek asi
trauma) = kasus
RDT

98
SANGAT MUDAH SEMBUH dengan dosis tunggal
Azitromisin (30 mg/kg) per oral.
Sebelum
diobati

Setelah

diobati

Evaluasi Pengobatan
dilakukan pada hari ke-7,
ke-15, ke-30
Pengobatan
dengan
Azithromisin

Kasus di Halbar, 2018


Pengobatan
Sebelum diobati Setelah 15 hari diobati
dengan
Benzatin
Penicilin

Kasus di Jayapura,
9 October
2008
• Min 1 kasus di desa yang belum pernah
ditemukan kasus frambusia
POPM • Min 1 kasus di desa yang sudah
dilakukan
POPM sebelumnya namun cakupan < 90%
(semua pddk desa) • Min 10 kasus di desa yang sudah dilakukan
POPM sebelumnya dengan cakupan ≥ 90%

• 1 – 9 kasus di desa yang sudah dilakukan


POPM sebelumnya dengan cakupan ≥ 90%
Pengobatan kasus
dan kontak
Cara
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis Lama
Pemberia Pemberian
n
1. Azitromisi 2-5 th 500 mg Oral Dosis tunggal
n tablet
6–9 th 1000 mg Oral Dosis tunggal

10-15 th 1500 mg Oral Dosis tunggal

16-69 th 2000 mg Oral Dosis tunggal

*Kasus < 2 tahun dan > 69 tahun, wanita hamil, warga sakit
berat, atau alergi obat azitromisin, pengobatannya
konsultasikan ke dokter
No Klasifikasi Gejala Penanggulangan Rujukan

1 Ringan Diare P e m b e r i a n oralit Petugas


Puskesmas,
dokter
Mual, P e m b e ria n o b a t a Petugas
m u n ta h , n ti m u a l ( B 6 ) P uskesmas,
dokter
K r a m perut Anti spasmodik Petugas
P u s k e s m a s , dokter

2 Sedang Rujuk ke RS

3 B e rat Rujuk ke RS

Efek samping yang sering: pada sal cerna dengan gejala mual, muntah
dan diare, nyeri abdomen.
Efek samping yang jarang: sakit kepala, ruam, nilai fungsi hati yang
tidak normal dan gangguan indra penciuman dan pengecap.
Pengobatan KIPO adalah dengan memberikan obat sesuai keluhan
Jika ringan rujuk ke petugas kesehatan/yankes terdekat, jika tidak bisa
menangani, rujuk ke dokter atau RS terdekat
Obat antisipasi KIPO

Disediakan di fasilitas pelayanan kesehatan (puksesmas/RS) :


Epinefrin/ adrenalin
injeksi
Kortikosteroid injeksi (deksametason / metil
prednisolon)
Difenhidramin inj
Cairan infus RL atau Nacl 0,9%
CTMtab
Prednison tab, deksametason tab
Antasida tab
Paracetamol tab
Ranitidin tab
Domperidon tab
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai