MEILINDA (406148005)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT
KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT HUSADA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
TARUMANAGARA
PERIODE 9 JANUARI – 11 FEBRUARI 2017
SIFILIS
SINONIM
Lues
Raja Singa
DEFINISI
PHS yang disebabkan oleh infeksi T. Pallidum yang
bersifat kronis dan sistemik dan dapat menyerang
hampir semua alat tubuh, menyerupai banyak penyakit,
mempunyai masa laten dan dapat ditularkan dari ibu ke
janin.
SIFILIS
Kongenital Akuisita
• Stadium dini
Lanjut
• Stadium I (S I) menular : S I, S II,
• Stadium II (S II) Stad.rekuren,
• Stadium III (S III) stad.laten dini
Stigmata
• Stadium lanjut
tidak menular :
Stad.laten lanjut, S
III
Stadium Sifilis
1 tahun
Stadium rekuren
S.t SI S II S III
2-4 6-8
minggu minggu
3-10 tahun
Sifilis laten dini Sifilis laten lanjut
(menular) (tidak menular)
Gejala Klinis
STADIUM DINI (MENULAR)
STADIUM I (S I)
Masa tunas 2-4 minggu
Senggama lesi/mikrolesi T. Pallidum masuk ke dalam
selaput lendir atau kulit
Penyebaran secara limfogen atau hematogen
Lesi dimulai dengan papul lentikular yang permukaannya
cepat menjadi erosi ulkus afek primer 3-10
minggu sembuh sendiir 1 minggu pembesaran
KGB regional di inguinal medial komplek primer :
KGB membesar, soliter, padat kenyal, indolen, tidak
supuratif, periadenitis (-), tanda radang (-)
Predileksi
MDL/S/Peb/2006
Chancre of the anus
Ulkus durum
MDL/S/Peb/2006
Diagnosis
DIAGNOSIS
Mikroskop lapangan gelap atau
Pewarnaan Burri
Bahan pemeriksaan diambil dari :
Dasar ulkus
Pungsi kelenjar getah bening
Hasil pemeriksaan tergtg : pengobatan lokal / sistemik
Secara akademik : Bl hasil (-), pemeriksaan diulang 3 hari berturut-
turut
STS pd S I
Seronegatif bl kompleks primer (-)
Seropositif bl kompleks primer (+)
Diagnosis Banding
Herpes simplex
Ulkus piogenik
Skabies
Balanitis
Limfogranuloma venereum
Karsinoma sel skuamosa
Ulkus mole
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Treponema pallidum
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap melihat pergerakan Treponema
Pewarnaan Burri (tinta hitam) melihat bentuk kuman yang berwarna
jernih dikelilingi oleh lapangan yang berwarna hitam.
Tes Serologik Sifilis (STS)
STS penting untuk diagnosis dan pengamatan hasil pengobatan.
Prinsip pemeriksaan STS : mendeteksi bermacam antibodi yang berlainan
akibat infeksi T. pallidum.
Pemeriksaan pembantu lain
Sinar Rontgen untuk melihat kelainan khas pada tulang, kelainan
sistim kardiovaskular
EKG untuk menilai kelainan sistim kardiovaskular
USG untuk menilai kelainan organ tubuh lain
Lab darah lain untuk menilai fungsi hepar, ginjal
STS
Klasifikasi STS
Tes Non Treponema : kardiolipin, lesitin dan
kolesterol
Tes Treponema : Treponema pallidum hidup / mati /
fraksi Treponema pallidum
Ketepatan hasil STS dinilai berdasarkan :
Sensitivitas : % individu yang terinfeksi yang memberi
hasil positif
Spesifivitas : % individu yang tidak infeksi yang
memberikan hasil negatif
Jenis-jenis STS non Treponema
Tes fiksasi komplemen : Wasserman dan Kolmer
Tes Flokulasi
V.D.R.L. (Venereal Disease Research Laboratory)
R.P.R (Rapid Plasma Reagen)
A.R.T. (Automated Reagen Test)
Kahn
STS NonTreponema
b. FTA Abs Ig M
Tes ini u deteksi Ig M
Bersifat sgt reaktif pd sifilis dini & paling penting u
sifilis kongenita.
Pada pengobatan yang berhasil, titer Ig M cepat
menurun, sedangkan Ig G lambat.
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
3. Tes Hemanglutinasi :
Treponema Pallidum Haemagglutination Assay (TPHA).
Bersifat cukup spesifik & sensitif, reaktif cukup dini
Merupakan tes yg dianjurkan teknik dan pembacaan
hasil mudah.
False positif dapat terjadi pada
Kehamilan Connective tissue diseases
Lepra Infeksi momonukleosis
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
PENISILIN
Obat pilihan, dapat menembus plasenta cegah
infeksi pada janin dan dapat menyembuhkan janin
yang terinfeksi
Kadar dalam serum min. 0,03 unit/ml harus
bertahan 10-14 hari utk dini dan lanjut
Tatalaksana