Nim : 16010096
Kelas : RK B
Sifilis adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh
kuman Treponema pallidum,
yang menyerang manusia,
bersifat kronis, sistemik dan
dapat mengenai semua
bagian tubuh, dapat bersifat
laten selama bertahun-
tahun, menular serta dapat
diobati.
Sifilis pertama kali ditemukan di Eropa pada akhir abad
ke-151 dan pada tahun 1905, Penyakit sifilis dapat
ditularkan melalui kontak seksual.
Sifilis primer ditandai dengan adanya luka yang tidak
nyeri, mengeras, dan sembuh dalam 7-10 hari.
Sifilis sekunder ditandai dengan kelainan pada kulit dan
membran mukosa yang terjadi selama 4-6 minggu.
Jika berlangsung lama, lesi pada sifilis tertier dapat
mengenai mata, kulit, tulang , visera, susunan saraf
pusat, dan sistem kardiovaskular.
Sifilis kongenital terjadi pada bayi yang ditularkan
ibunya yang menderita sifilis. Bila tidak diobati dengan
baik, infeksi dapat mengenai berbagai organ janin dan
dapat mengakibatkan kematian.
a.Gejala penyakit sifilis primer : Biasanya ditandai dengan adanya benjolan serta lesi atau
luka di kelamin, yang mana lukanya seperti gigitan serangga dan tidak terasa sakit. Benjolan
segera berkembang menjadi ulkus bersih, tidak nyeri dengan tepi menonjol yang
disebut chancre, tidak ada nyeri, kemudian mengeras.
b.Gejala penyakit sifilis sekunder : Dalam waktu 2–10 minggu, gejala penyakit sifilis atau
penyakit raja singa yang muncul selanjutnya adalah ruam merah, yang terjadi di kulit seluruh
tubuh yang meliputi telapak tangan dan telapak kaki; lesi pustuler ini dapat juga berkembang
pada daerah yang lembab seperti anus dan vagina. Disamping itu timbul demam ringan, flu,
sakit kepala, lemas, tidak selera makan, berat badan menurun, nyeri pada tenggorokan,
mialgia, dan artralgia serta limfadenopati menyeluruh sering ada.
c.Gejala penyakit sifilis tersier : Jika infeksi penyakit sifilis atau penyakit raja singa tidak
terobati sampai tuntas, penyakit sifilis atau penyakit raja singa akan berkembang ke tahapan
akhir, yaitu sifilis tersier dan memberi efek yang serius pada tubuh. Apa akibat sifilis tersier ?
akan terjadi kebutaan, kelumpuhan, masalah pendengaran, demensia, impotensi, dan
bahkan kematian jika tidak ditangani.
d.Relapsing : Kekambuhan penyakit sifilis atau penyakit raja singa
terjadi karena pengobatan yang tidak tepat dan benar dari dosis dan
jenisnya. Perlu diketahui kekambuhan gejala sifilis secra klinis bisa
ditemukan tetapi mungkin juga tanpa gejala hanya perubahan
serologinya yaitu dari reaksi STS (Serologis Test for Syfilis) yang
negativ menjadi positif
Mati pada
kekeringan,panas,antiseptik
ringan,hidup beberapa lama di luar
tubuh
1. Tes Imobilisasi
Treponema Pallidum Immobilization (TPI)
Tes Treponema yang paling spesifik
Hasil positif pada Treponematosis
Kekurangannya
– Rx lambat, baru (+) pd akhir stadium I,
– Tidak dapat - untuk menilai hasil pengobatan,
– Teknik sulit dan
– Biayanya mahal
2. Tes imunofluoresensi
a. Fluorecent Treponemal Antibody Absorption Test
(FTA-Abs)
> Tes ini paling sensitif (90 %), bisa u deteksi Ig G
False (+) pada