PENDAHULUAN
kedokteran. Untuk fakultas kedokteran, pendidikan etika saat ini masuk dalam
kognitif yang meningkatkan daya pemikiran kritis dan logis mahasiswa. Etika
dokter dan pihak lain yang terkait dalam sistem praktik kedokteran. Fondasi etika
kedokteran dibangun oleh 3 hal pokok yaitu: moralitas eksternal, etika internal
diterapkan dalam dunia kedokteran. Sedangkan etika internal adalah kode etik
profesi yang dibuat dan ditetapkan oleh dokter dan untuk dokter sebagai bentuk
terjadi dalam hubungan dokter pasien. Dalam konteks ini amat tergantung dengan
fakta empirik yang ada pada pasien secara individual. Menurut Pellegrino,
meskipun ketiga aspek tersebut tumbuh dan berkembang secara bebas satu sama
1
lain, empat principle based of bioethics atau kini populer dengan kaidah dasar
bioetika dari Beuchamps and Childress merupakan salah satu contoh teori yang
dapat menyatukan antara moralitas eksternal dan fakta empirik klinik (moralitas
lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan telah memberi andil terhadap kaidah
dasar ini dengan menyumbangkan 4 kaidah dasar bioetika yakni: sikap berbuat
baik (beneficence), tidak merugikan orang lain (non maleficence), berlaku adil
komitmen serta tanggung jawab yang penuh terhadap hukum dan prosedur medis
yang berlaku. Selain terhadap hukum dan prosedur, dokter juga bertanggung
jawab terhadap aturan-aturan etis yang berlaku. Oleh karena itu, diciptakanlah
Kaidah Dasar Bioetik yang mengatur mengenai perilaku dokter agar sesuai
dengan moral yang berlaku di masyarakat. Bioetik telah menjadi bagian dari
tahun terakhir ini, cukup sering kita mendengar mengenai kegagalan dokter dalam
penyembuhan pasien karena kelalaian yang dilakukan oleh dokter itu sendiri,
perawat, atau bahkan rumah sakit yang bersangkutan. Selain itu, kaidah bioetik
2
ini, sudah jelas bahwa pengetahuan dan pemahaman akan prinsip bioetik
¹
sangatlah penting dalam pendidikan seorang dokter.
Kaidah Dasar Bioetik (KDB) adalah suatu hukum dasar yang harus
diketahui dan dikuasai oleh para dokter, demi membantu mereka dalam
mengambil tindakan yang tepat dalam berbagai situasi medis. Kaidah Dasar
autonomy, dan justice. Dimana masing-masing memiliki prinsip prima facie dan
Bioetik-lah yang menentukan apakah suatu perbuatan dapat dikatakan baik atau
sebagai para calon dokter. Maka, untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,
pendidikan bioetik ini dijadikan sebagai kurikulum pembelajaran untuk para calon
dokter masa depan. Dalam makalah ini, diharapkan penulis maupun pembaca
²
Maleficence, Autonomy, dan Justice.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Bioetik
Bioetik berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari dua kata,
yaitu bios yang berarti kehidupan, dan ethos yang berarti norma-norma
hewan percobaan.¹
kedepannya, maka dia meminta agar bioetik itu dijadikan suatu ilmu
tersendiri atau lebih spesifiknya adalah ilmu etika baru yang didasari
bidang terkait.³
4
Bioetik dapat dijabarkan menjadi empat kaidah besar yang disebut
1. Beneficence
baik, dan ficere yang berarti melakukan atau berbuat. Oleh karena
berlaku dalam keadaan yang wajar dan berlaku untuk pasien pada
umumnya.4
5
atau kerugiannya. Perhitungan dilakukan secara ekonomi
2. Non-Maleficence
tidak, mal yang berarti buruk, dan ficere yang berarti melakukan
6
atau berbuat. Maka, secara harafiah non-maleficence adalah sebuah
7
profesi) yang merugikan pasien/keluarganya.
3. Autonomy
sendiri, dan nomos yang berarti hukum atau peraturan. Maka, kata
1) Threshold element
2) Information elements
8
Disclosure of information: Penyampaian informasi mencakup
dilaksanakan.
dilaksanakan.
3) Consent elements :
9
7. Melaksanakan inform consent
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten mengambil
keputusan sendiri
9. Tidak mengintervensi atau menghalangi autonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien dalam
membuat keputusan, termasuk keluarga pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil pasien pada
kasus non emergensi
12. Tidak berbohong kepada pasien meskipun demi kebaikan
pasien
13. Menjaga hubungan (kontrak)
4. Justice
yang sama kepada seluruh pasien dengan kasus yang sama. Justice
10
a. Kaidah-kaidah yang terdapat di dalam justice :
11
maleficence Otonomi
Apa masalah medis Apakah pasien mampu
pasien? Sejarah? secara mental dan
Diagnosa? Prognosa? kompeten secara hukum?
Apakah masalahnya Apakah ada bukti
akut? Kronis? ketidakmampuan?
Kritis? Muncul? Dapat Jika kompeten, apa yang
dikembalikan? dinyatakan pasien
Apa tujuan tentang preferensi untuk
pengobatan? perawatan?
Apa probabilitas Apakah pasien sudah
keberhasilan? diberitahu manfaat dan
Apa rencana dalam risiko, pahami ini
kasus kegagalan terapi? informasi, dan diberikan
Singkatnya, bagaimana persetujuan?
pasien ini bisa Jika lumpuh, siapa yang
diuntungkan oleh tepat pengganti? Apakah
perawatan medis dan pengganti menggunakan
keperawatan, dan standar yang tepat untuk
bagaimana bahaya membuat keputusan?
dapat dihindari? Apakah pasien pernah
menyatakan sebelumnya
preferensi, mis., Arahan
Lanjutan?
Apakah pasien tidak mau
atau tidak mampu
bekerja sama dengan
perawatan medis? Jika
jadi kenapa?
Singkatnya, adalah hak
pasien untuk memilih
dihormati sejauh
mungkin dalam etika dan
hukum?
Quality of Life Contextual Features
Prinsip Beneficence dan Prinsip Loyalitas dan Keadilan
Non maleficence dan Otonomi Apakah ada masalah
Apa prospeknya, keluarga yang mungkin
dengan atau tanpa mempengaruhi keputusan
perawatan, untuk perawatan?
kembali ke kehidupan Apakah ada penyedia
normal? (dokter dan perawat)
Apa fisik, mental, dan masalah yang mungkin
social Defisit adalah mempengaruhi keputusan
kemungkinan yang perawatan?
12
akan dialami anak jika Apakah ada keuangan
pengobatan berhasil? dan ekonomi faktor?
Apakah ada bias yang Apakah ada faktor agama
mungkin berprasangka atau budaya?
evaluasi penyedia atas Apakah ada batasan
kualitas hidup pasien? kerahasiaan?
Apakah pasien ada atau Apakah ada masalah
di masa depan kondisi alokasi sumber daya?
sedemikian rupa Bagaimana hukum
sehingga melanjutkan memengaruhi perawatan
Hidup mungkin dinilai keputusan?
tidak diinginkan? Apakah ada konflik
Apakah ada rencana kepentingan pada bagian
dan alasan untuk dari penyedia atau
melepaskan institusi?
pengobatan?
Apakah ada rencana
untuk kenyamanan dan
perawatan paliatif?
D. Prinsip-Prinsip Profesionalisme
1. Excellence (Keunggulan)
dan pengetahuan.
2. Accountability (akuntabilitas)
3. Altruism (altruisme)
13
menghormati kebutuhan pasien dari merupakan bagian dari aspek
ini.
4. Humanism (humanisme)
14
BAB III
KASUS
A. Kasus I
lintas dan datang ke unit gawat darurat. Pasien menderita cedera pada kaki
kanannya dan pasien tidak dapat menahan rasa sakit di kaki kanannya.
RSUD Ibnu Sina Gresik dengan kondisi pasien sulit untuk berjalan dan
kembali normal.
15
1. Kaidah Dasar Moral Beneficence
4. Mengusahakan agar
kebaikan/manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
7. Pembatasan Goal-Based
8. Maksimalisasipemuasan
kebahagiaan/preferensi pasien
16
14.Mengembangkan profesi secara terus-
menerus
15. Memberikan obat berkhasiat namun
murah
16. Menerapkan Golden Rule Principle
17
8. Tidak mencegah pasien secara
berbahaya
4. Menghargai privasi.
18
7. Melaksanakan informed consent
19
4. Menghargai hak sehat pasien
(affordability, equality, accessibility,
availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien.
20
5. Dilemma Etik :
Non-Maleficence :
Autonomy :
7. Prinsip Profesionalisme :
21
b. Altruisme: Dokter berusaha memberikan tindakan terbaik untuk
kesehatan pasien.
B. Kasus II
Ny. S, 65 tahun datang ke klinik mata di RSUD Ibnu Sina Gresik
untuk Ny. S.
22
4. Mengusahakan agar
kebaikan/manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan keburukannya.
7. Pembatasan Goal-Based
8. Maksimalisasi pemuasan
kebahagiaan/preferensi pasien
23
Kriteria Ada Tidak
Ada
24
12. Tidak melindungi pasien dari serangan
4. Menghargai privasi.
25
sendiri.
11. Sabar menunggu keputusan yang akan
diambil pasien pada kasus non
emergensi.
26
8. Tidak melakukan penyalahgunaan.
5. Dilemma Etik :
Beneficence :
27
menggunakan BPJS, sehingga perawatan dapat diterima langsung oleh
pasien.
Autonomy :
28
7. Prinsip Profesionalisme :
keputusan pasien.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemudian untuk four box metode yaitu box pertama dalam Medical
rinci kepada pasien tetapi pasien masih menolak. Untuk box ketiga Quality
tidak punya cukup uang dan takut melakukan operasi. Dan kasus ini
merupakan extraordinary.
Kemudian untuk four box metode yaitu box pertama dalam Medical
keluarga pasien. Untuk box ketiga Quality of Life, pasien menjadi lebih
baik setelah dia melakukan perawatan. dan box keempat yaitu Contextual
30
DAFTAR PUSTAKA
31