Anda di halaman 1dari 17

REFERAT

REHABILITASI MEDIK PADA FRAKTUR


COLLUM FEMUR
Pembimbing : dr. Harry H, Sp.KFR

Disusun Oleh:
Dwi Lestari
Kurnia Yuniati
Rahmaniar Dwi Hartati

KEPANITERAAN KLINIK ILMU REHABILITASI MEDIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
PENDAHULUAN

Fraktur collum
TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI

Femur adalah tulang terpanjang dan terberat dari tubuh. Femur


terdiri dari bagian proksimal, corpus dan distal. Bagian
proksimal femur terdiri dari caput, collum/cervikal dan 2(dua)
trochanter (major dan minor). Caput femur dilapisi oleh kartilago
articular kecuali bagian medial yang diganti dengan
cekungan/fovea untuk tempat caput ligamentum. Collum femur
berbentuk trapezoidal. Diantara trochanter major dan minor
terdapat linea intertrochanterica. Bagian distal femur terbagi
menjadi dua oleh lengkungan spiral menjadi condylus medial
dan lateral. Condilus femoral ini membentuk sendi dengan
condilus tibia dan disebut articulation genu.
Fraktur Femur

Fraktur femur terjadi diantara ujung


permukaan articular dari caput femur
dan region intertrochanterica. Fraktur
ini ialah fraktur, intracapsular dimana
cairan sinovial panggul dapat
menghambat penyembuhannya.
Mekanisme fraktur
Usia muda

Klasifikasi fraktur

Fraktur Fraktur collum femur


intracapsuler meliputi fraktur
intracapsuler yang
terdiri dari fraktur
subcapitla, trancervical
dan basilar . Sedangkan
fraktur extracapsuler
terdiri dari fraktur
intertrochanteric dan
Fraktur subtrochanteric
ekstracapsuler
Fraktur collum femur
menurut garden
Stadium I : Fraktur incomplete atau
fraktur impaksi valgus (valgus
malalignment) tanpa displaced
tulang

Stadium II : Fraktur complete tanpa


displaced tulang

StadiumIII :Fraktur complete dengan


displaced sebagian dari fragmen-
fragmen tulang yang mengalami
fraktur

Stadium IV : Fraktur complete


dengan displaced total atau seluruh
fragmen-fragmen tulang yang
mengalami fraktur
patofisiologi
Caput femoris mendapat suplai darah dari tiga
sumber, yaitu pembuluh intramedula pada collum
femur (arteri-arteri metafiseal inferior), pembuluh
servikal asendens pada retinakulum kapsular (arteri-
arteri epifiseal lateralis); dan pembuluh darah pada
ligamentum kapitis femoris (arteri ligamentum
teres). Pasokan intramedula selalu terganggu oleh
fraktur, pembuluh retinakular juga dapat terobek
kalau terdapat banyak pergeseran.
Pada manula, pasokan yang tersisa dalam
ligamentum teres sangat kecil dan pada 20% kasus
tidak ada. Itulah yang menyebabkan tingginya
insidensi nekrosis avaskular pada fraktur collum
femur yang disertai pergeseran
Fraktur Transcervical

Fraktur trans-servikal, menurut definisi, bersifat intracapsular.


Fraktur ini penyembuhannya kurang baik karena:

Dengan robeknya pembuluh darah intrakapsul, cedera itu


melenyapkan persediaan darah utama pada caput
Tulang intra-articular hanya mempunyai periosteum yang tipis
dan tidak ada kontak dengan jaringan lunak yang dapat
membantu pembentukan kalus
Cairan sinovial mencegah pembekuan hematoma akibat
fraktur itu. Karena itu ketepatan aposisi dan impaksi fragmen
tulang menjadi lebih penting dari biasanya. Terdapat bukti
bahwa aspirasi hemartrosis dapat meningkatkan aliran darah
dalam caput femoris dengan mengurangi tamponade
manifestasi klinis

riwayat jatuh
nyeri panggul
Tungkai pasien terletak pada
rotasi lateral
Kaki tampak pendek
Diagnosis
Anamnesis
Range of motion panggul
Pemeriksaan Fisik

Tes Thomas
Tes Ober
Muscle Strength
Pemeriksaan sensoris
Hop test
penatalaksanaan

Foto x ray
Terapi operatif
Penggantian prostetik
Total HIP Replacement
Pemasangan implant
Terapi medikamentosa
Pada semua kasus fraktur, penatalaksanaan nyeri
harus diutamakan. Analgetik seperti
acetaminophen atau NSAID (Non Steroid Anti
Inflammatory Drugs) dapat diberikan pada fase
akut dari fraktur. Walupun demikian, penambahan
penghilang nyeri mungkin diperlukan bila nyeri
pasien tidak hilang hanya dengan pemberian
acetaminophen atau NSAID.

Pada kasus seperti ini, golongan opiate mungkin


dapat digunakan, khususnya untuk mengatasi rasa
nyeri yang hebat. Penyesuaian terhadap rasa nyeri
harus dilakukan, terutama pada fase akut.

Anda mungkin juga menyukai