Pembimbing :
Diajukan Oleh:
Kurnia Yuniati,S.Ked
J 510155078
1
CASE REPORT
OLEH:
Kurnia Yuniati,S.Ked
J 510155078
Pembimbing:
2
dr.Bakri Hasbullah, Sp. B FINACS ( )
dipresentasikan di hadapan
dr.Bakri Hasbullah, Sp. B FINACS ( )
BAB I
LAPORAN KASUS
1. Identitas
3
2. Anamnesis
A. Keluhan Utama
Benjolan pada payudara Kanan
E. Anamnesis Sistem
Sistem Serebrospinal Gelisah (-), Lemah (-), Demam (-), pusing (-)
Sistem Kardiovaskular Akral dingin (-), sianosis (-), anemis (-),
palpitasi (-), nyeri dada (-)
Sistem Respiratorius Batuk (-), sesak nafas (-)
Sistem Genitourinarius BAK (+) lancar, nyeri (-) darah (-)
Sistem Gastrointestinal Nyeri perut ulu hati (-), mual (-), muntah (-),
4
nafsu makan menurun (-), BAB (+).
Sistem Muskuloskeletal Badan lemas (-) nyeri seluruh tubuh (-), atrofi
otot (-)
Sistem Integumentum Pucat (-), Clubbing finger (-)
3. Pemeriksaan Fisik
A. Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
Keadaan Umum : Sadar
Kesadaran : Compos Mentis (GCS E4V5M6)
BB : 52 kg
TB : 155 cm
Vital Sign :-Tekanan darah : 120/80 mmHg
1. Frekuensi Nafas : 88 x/ menit
2. Frekuensi Nadi : 22x/ menit
3. Suhu : 36,6o C
Kepala : Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher : Retraksi supra sterna (-) deviasi trachea (-)
peningkatan JVP (-), pembesaran kelenjar limfe (-)
Thorax :
Jantung
- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, tidak nampak massa
- Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat di SIC V LMC
sinistra
- Perkusi :
- Batas jantung kiri atas SIC II LPS sinistra
- Batas jantung kanan atas SIC II LPS dextra
- batas jantung bawah kanan, SIC IV LPS dextra
- batas jantung bawah kiri SIC IV LMC sinistra
- Auskultasi: Bunyi jantung I-II murni, reguler, bising jantung (-)
Paru
- Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris, gerakan tertinggal
(-), retraksi intercostae (-)
- Palpasi : fremitus ka=ki
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : SDV/SDV, Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
5
Abdomen :
- Inspeksi : Permukaan perut rata, distended (-), massa (-),
bekas luka operasi (-)
- Auskultasi : Peristaltik (+) normal
- Perkusi : Suara tympani
- Palpasi : Nyeri tekan (-), defans muskuler (-)
Ekstremitas : Clubbing finger (-), Edema tungkai (-), deformitas
(-)
2. Status Lokalis
Inspeksi Warna kulit mammae sama seperti warna kulit sekitar, penebalan
kulit mamae tidak ada, kedua payudara tampak simetris, tak
tampak adanya massa, cekungan atau dimpling mamae tidak ada,
retraksi atau cekungan papilla mammae tidak ada, arah papilla
mammae menunjuk, pengeluaran discharge secara spontan tidak
ada.
6
3. Pemeriksaan Penunjang
- Laboratorium
- Patologi anatomi
MAKROS :
Diterima jaringan dalam toples identitas sesuai asal tumor mammae dextra
ukuran 1x2 , putih , kenyal, cetak semua
MIKROS :
4. Solid
Tumor Resume
mammae dextra sesuai diagnosis klinis menunjukkan gambaran
fibro adenoma mammae . tak tampak tanda ganas
Ny. N, usia 40 tahun, mengeluh terdapat benjolan pada payudara kanan
KESIMPULAN : Fibro adenoma mammae
bagian samping kanan atas yang dirasakan 2 bulan yang lalu. Benjolan
dirasakan tidak cepat membesar, nyeri (+) hilang timbul terutama pada
saat pasien sedang haid.
7
5. Diagnosis Kerja
Fibroadeno mammae Dextra
6. Diagnosis Banding
Fibrokistik Changes
Mastitis
7. Terapi
a) Medikamentosa
- RL 20 tpm
- Ceftriaxone 1 gr 2x1
b) Operatif
Lumpectomi
8. Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. ANATOMI PAYUDARA
Mammae adalah kelenjar yang terletak di bagian anterior dan termasuk
bagian dari lateral thoraks. Mammae melebar ke arah superior dari iga dua,
inferior dari kartilago kosta enam dan medial dari sternum serta lateral linea mid-
aksilaris. Kompleks nipple-areola terletak diantara kosta empat dan lima. Setiap
mammae terdiri dari 15-20 lobus kelenjar yang setiap lobus terdiri dari beberapa
lobulus. Setiap lobulus kelenjar masing-masing mempunyai saluran ke papila
8
mammae yang disebut duktus laktiferus (diameter 2-4 mm). Diantara kelenjar
susu dan fasia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin
terdapat jaringan lemak.
9
2. FIBROADENOMA MAMMAE
A. Definisi
B. Epidemiologi
10
5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan prevalensinya lebih dari 9% populasi
wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan laporan dari Western Breast Services
Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita dengan umur antara 15 dan 25 tahun,
dan lebih dari satu dari enam (15%) wanita mengalami fibroadenoma dalam
hidupnya. Namun, kejadian fibroadenoma dapat terjadi pula wanita dengan usia
yang lebih tua atau bahkan setelah menopause, tentunya dengan jumlah kejadian
yang lebih kecil dibanding pada usia muda.
C. Etiologi
Penelitian saat ini belum dapat mengungkap secara pasti apa penyebab
sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui bahwa pengaruh
hormonal berpengaruh. Peningkatan aktivitas estrogen yang absolut atau relative
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari fibroadenoma mammae, hal ini
diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat berubah pada siklus menstruasi atau
pada saat kehamilan. Selain itu fibroadenoma mammae dapat juga dipengaruhi
genetik dan juga faktor predisposisi berupa :
a. Usia : < 30 tahun
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan
d. Diet
e. Stress
D. Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang sering ditemukan pada masa
reproduksi yang disebabkan oleh beberapa kemungkinan yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat
yang berlebihan terhadap estrogen sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.
FAM terjadi akibat proliferasi abnormal jaringan periduktus ke dalam lobulus;
dengan demikian sering ditemukan di kuadran lateral atas karena di bagian ini
distribusi kelenjar paling banyak. Baik estrogen, progesteron, kehamilan, maupun
11
laktasi dapat merangsang pertumbuhan FAM. Pada gambaran histologis menunjukkan
stroma dengan proliferasi fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel
dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
E. Klasifikasi
F. Gambaran klinis
12
Gambar 5. Kelainan pada mammae
G. Diagnosis
13
Perubahan-perubahan yang perlu diwaspadai adalah : berkerut, cekung
kedalam, atau menonjol kedepan karena ada benjolan. Puting yang
berubah posisi dimana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik
kedalam. Warna memerah, kasar dan sakit.
2. Kemudian angkat kedua lengan untuk melihat apakah ada kelainan pada
kedua payudara
3. Sementara masih didepan cermin, tekan puting apakah ada cairan yang
keluar. ( bisa berupa cairan putih seperti susu, kuning atau malahan darah).
4. Kemudian berbaringlah, raba payudara kanan dengan tangan kiri untuk
merasakan perubahan yang ada di payudara sebelah kanan dan sebaliknya.
Tekan secara halus dengan jari-jari secara datar & serentak. Selubungi
dengan jari payudara kita dari arah atas sampai bawah, dari tulang
selangka ke bagian atas perut,dari ketiak ke leher bagian bawah. Ulangi
pola ini sehingga yakin bahwa seluruh payudara telah tercover. Kini mulai
pada puting. Buat lingkaran yang makin lama makin besar hingga
mencapai seluruh tepi payudara. Menggunakan jari, buatlah gerakan
keatas dan kebawah berpindah secara mendatar/menyamping seperti
sedang memotong rumput. Sambil rasakan seluruh jaringan payudara,
dibawah kulit dengan rabaan halus hingga rabaan yang sedikit lebih
menekan.
5. Terakhir, rasakan payudara anda ketika sedang berdiri atau duduk. Bagi
kebanyakan wanita, paling mudah untuk merasakan payudaranya adalah
ketika payudaranya sedang basah dan licin, sehingga paling cocok adalah
ketika sedang mandi dibawah shower. Lakukan seperti pada langkah ke-4,
dan yakinkan bahwa seluruh payudara sudah tercover oleh rabaan tangan.
14
Gambar 6. Teknik SADARI
15
selektif saja misalnya pada wanita dengan adanya faktor resiko. Ketetapan 83-
95%, tergantung dari teknis dan ahli radiologinya. Sedangkan dengan
pemeriksaan USG hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik.
Pada FNAC (Fine Needle Aspiration Cytology) kita akan mengambil sel
dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang
dimasukkan pada suntikan. Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang
terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke
laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Dibawah mikroskop
tumor tersebut tampak seperti berikut:
a) Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat
fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-
lobus;
b) Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang
berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler);
c) Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar
pendek uniform.
H. Penatalaksanaan
16
Terapi dari fibroadenoma mammae dapat dilakukan dengan operasi
pengangkatan tumor tersebut, biasanya dilakukan general anaesthetic pada operasi
ini. Operasi ini tidak akan merubah bentuk dari payudara, tetapi hanya akan
meninggalkan luka atau jaringan parut yang nanti akan diganti oleh jaringan
normal secara perlahan.
I. Komplikasi
J. Prognosis
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
DAFTAR PUSTAKA
http://sweetysmiler.wordpress.com/2011/03/15/anatomi-fisiologi-
http://shckzkk.blogspot.com/2012/03/tumor-jinak-pada-payudara.html
19
Sjamsuhidajat, R., De jong, Wim., 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2, Penerbit
http://www.scribd.com/doc/69857289/Fibroadenoma-Mammae diunduh
20