FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Nama : An. M
Ruang : Anggrek
ANAMNESIS Jenis Kelamin : laki-laki
Kelas : III / 2.1
Umur : 4 tahun
Dokter yang merawat : dr. Isna Nurhayati, Sp.A, M.Kes Ko Asisten : Intan Reina, S.Ked
1
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Tanggal : 6 Juni - 7 Juni 2016 (Alloanamnesis dari orangtua pasien ) di Bangsal Anggrek
KELUHAN UTAMA : Demam tinggi disertai kejang
KELUHAN TAMBAHAN : Diare, muntah, pusing, nyeri perut
1. Riwayat Penyakit Sekarang
1 Hari Sebelum Masuk Rumah Sakit
Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak jumat malam 39 0C. Demam awalnya sumer-
sumer dan dirasakan meningkat menjelang malam hari. Keluhan disertai anak pusing dan nyeri
perut. Tidak ditemukan keluhan mimisan, gusi berdarah dan bintik merah pada kulit. Sabtu pagi
anak diare cair dengan ampas sedikit serta lendir 4-5x, muntah 2x sebanyak aqua gelas.
Kemudian pasien dibawa ke puskesmas dan mendapat obat namun belum membaik. Demam
sempat turun setelah diberi obat penurun panas.
Kesan :
1. Kejang dengan demam tipe tonik klonik terjadi 2x dalam hari yang sama dengan durasi 3
menit, kejang berhenti sendiri, anak sadar tanpa penurunan kesadaran
2. Demam 1 hari
3. Diare 4-5x, cair ampas sedikit juga lendir
4. Muntah 2x , 300cc
5. Nafsu makan menurun
6. Pusing
7. Nyeri perut
2
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
2. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat mondok : diakui
Riwayat demam : diakui
Riwayat kejang dengan demam : diakui
Riwayat kejang tanpa demam : disangkal
Riwayat trauma kepala : diakui
Riwayat batuk pilek : diakui
Riwayat alergi/asma : disangkal
Kesan : Terdapat riwayat penyakit kejang demam dan riwayat mondok dengan penyakit serupa
pada 2 tahun yang lalu berhubungan dengan penyakit sekarang.
POHON KELUARGA
3
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Kesan : Terdapat penyakit serupa dan riwayat penyakit keluarga yang diturunkan.
RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G1P0A0 hamil saat usia 31 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya rutin ke bidan setiap
bulannya. Ibu tidak pernah mual dan muntah berlebihan, tidak ada riwayat trauma maupun
infeksi saat hamil. Ibu tidak merokok saat hamil, sesak nafas dan kejang saat hamil. Ibu tidak
pernah mengkonsumsi jamu dan obat. Berat badan ibu dinyatakan normal dan mengalami
kenaikan berat badan selama kehamilan. Perkembangan kehamilan dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu saat proses melahirkan pasien dibantu oleh bidan, namun dirujuk ke rumah sakit karena
indikasi ketuban pecah dini (KPD). Umur kehamilan aterm, lahir 1 hari sebelum HPL,
persalinan normal, presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 3200 gram,
panjang 50 cm, tidak ditemukan cacat bawaan saat lahir.
4
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Bayi laki-laki BB 3200 gr, setelah lahir langsung menangis, gerak aktif, warna kulit
kemerahan, tidak biru, tidak kuning, tidak ada demam atau kejang. ASI keluar hari ke-2, bayi
langsung menetek. Mekonium dan BAK kurang dari 24 jam.
Kesan : Riwayat ANC baik, persalinan spontan, riwayat PNC baik.
2. Riwayat makanan
0-6 bulan : ASI
6-8 bulan : ASI + bubur susu
8-10 bulan : ASI + bubur tim kuah sayur 3x1/2 mangkuk kecil + buah semau bayi
10-12 bulan : ASI + bubur tim kuah sayur 3x1 mangkuk kecil + buah semau bayi
1-2 tahun : nasi, sayur, lauk pauk tidak habis 2 piring dalam sehari, susu, buah semau bayi
2-4 tahun : nasi, sayur, lauk pauk habis 3 piring dalam sehari, susu, buah semau bayi
Kesan : Pasien mendapat ASI eksklusif sampai usia 2 tahun, kuantitas makan baik, kualitas
makan cukup.
5
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Melompat jauh (24 Menggambar Bicara semua Makan sendiri (4
bulan) orang (4 tahun) dimengerti (4 tahun) tahun)
Kesan : Motorik kasar dan halus, bahasa, personal sosial sesuai usia dalam rata-rata. Masuk PAUD
usia 3,5 tahun
4. Vaksinasi
Jenis I II III IV V
HEPATITIS B 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan
BCG 1 bulan - - -
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 24 bulan
POLIO 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 36 bulan
CAMPAK 9 bulan 36 bulan
Vaksinasi ulangan :
- polio saat PIN usia 3 tahun
- DPT usia 2 tahun
- Campak usia 3 tahun
Kesan : Imunisasi dasar lengkap berdasarkan PPI, sesuai usia pasien saat ini
6
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
6. Anamnesis sistem :
Serebrospinal : kejang (+), demam (+), pusing (+), penurunan kesadaran(-)
Kardiovaskuler : sianosis (-), berdebar-debar (-), keringat dingin (-)
Respiratorius : batuk (-), pilek (-), sesak (-), mimisan (-), nyeri tenggorokan (-),sesak nafas (-)
Gastrointestinal : mual (+), muntah (+), diare cair (+)
Urogenital : BAK (+) nyeri saat kencing (-)
Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-) nyeri sendi (-), nyeri otot (-)
Integumentum : bintik merah (-), ikterik (-), pucat (-)
Kesan : Terdapat masalah pada sistem serebrospinal dan gastrointestinal.
7
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
PEMERIKSAAN FISIK
KESAN UMUM
Keadaan Umum : tampak lemas
Kesadaran : kompos mentis
Nadi : 112 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 40,2C
Kesan: keadaan umum tampak lemas, kompos mentis dan demam.
Status Gizi :
BB : 17 kg
TB : 111 cm
LK: 52 cm
Index quetelet : BB (kg) /TB (cm) x 100
BMI = BB (kg)/ TB (m)2 = 13,79 kg/m2 (normal)
BMI // U : diantara garis median sd - 2SD (Gizi normal)
BB // U : diatas garis median sd +1 SD (Normal)
TB // U : diantara garis median sd - 2SD (Normal)
8
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Kepala : normocephal LK: 51 cm, rambut warna hitam, lurus, jumlah cukup, ubun ubun
cembung (-)
b. Bentuk : mesocephal
c. Mata : CA (-/-), SI (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor (+/+)
d. Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-), perdarahan gusi (-), pharing
hiperemis (-) tonsil : T1-T1
e. Mulut : lidah kotor (-), bibir pucat (-), sianosis (-),
9
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
f. Gigi : dbn
g. Leher : pembesaran limfonodi (-), masa abnormal (-)
Kesan : Pada pemeriksaan kepala leher didapatkan dbn
h. Thoraks , Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis kuat angkat
Perkusi :
batas kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
batas kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
batas kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
batas kiri bawah : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : BJ I-II intensitas reguler (+), bising jantung (-)
Kesan : Pemeriksaan jantung dalam batas normal
Paru :
Kanan DEPAN Kiri
SDV (+), RBK (+), Whz (-) Auskultasi SDV (+), RBK (+), Whz (-)
i. Abdomen :
Inspeksi : distended (-), sikatrik (-), purpura (-)
Auskultasi : peristaltik (+)
10
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Perkusi : timpani (+), kembung (-)
Palpasi : suppel, massa abnormal (-)
Hepar : hepatomegali (-)
Lien : splenomegali (-)
Anogenital : lubang penis (+), lubang anus (+)
Kesan : pemeriksaan abdomen dalam batas normal
j. Ekstremitas : akral hangat (-), Edema kaki(-/-), Sianosis (-/-), petekie (-/-), ruam
merah (-/-), a. Dorsalis pedis teraba kuat , capillary refill time < 2 detik.
Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan Bebas Bebas Bebas Bebas
Tonus Normal Normal Normal Normal
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Klonus - -
Refleks Biceps (+), Triceps (+) Patella (+) Aschiles (+)
Fisiologis
Refleks Hoffman (-) Tromner (-) Babinski (-), Chaddock (-)
Patologis Openheim (-), Gordon (-)
Meningeal sign Kaku kuduk (-), burdzinsky I & II (-), Kernig (-)
Sensibilitas Normal Normal Normal Normal
Kesan : ekstremitas dan status neurologis dalam batas normal
11
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
RDW-CV 13.3 %
PDW 10.3 fL
MPV 9.6 fL
P-LCR 20.8 %
PCT 0.44 %
DIFF COUNT
NRBC 0.00 % 0-1
Neutrofil 66.8 % 17 68
Limfosit 23.6 % 20.00 70.00
Monosit 9.3 % 1.00 11.00
Eosinofil 0.00 % 1.00 5.00
Basofil 0.30 % 01
IG 0.30 %
Gol. Darah B
Kesan : Didapatkan leukositosis dan penurunan eosinofil
RINGKASAN ANAMNESIS
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab
Kejang dengan demam tipe KU : tampak lemas, CM Pemeriksaan laboratorium
tonik klonik terjadi 2x dalam Vital Sign menunjukkan leukositosis
1 hari dengan durasi 3 Suhu : hipertermi dan penurunan antal
menit, kejang berhenti Mata: edema palpebrae (-/-) eosinofil
sendiri, anak sadar tanpa Mulut: lidah kotor (-/-)
penurunan kesadaran
Hidung: epistaksis (-)
Demam 1 hari
Thoraks: Pulmo :
Muntah dan diare 1 SMRS
Simetris ka=ki.fremitus
Nafsu makan menurun
ka=ki, sonor=sonor, SDV(+/
Terdapat riwayat penyakit +), RBK (-/-)
kejang demam yang Abdomen:
berhubungan dengan penyakit
Supel, peristaltic (+) ,
sekarang.
Hepatomegali (-), Nyeri
Terdapat riwayat penyakit
tekan epigastrium(-).
12
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
keluarga dan lingkungan yang Ekstremitas: Akral atas dan
berhubungan dengan penyakit bawah hangat (+), capillary
sekarang. refill time <2 detik, petekie(-)
Terdapat penyakit serupa dan Integumentum: petekie(-)
ada riwayat penyakit keluarga purpura (-)
yang diturunkan. Status gizi baik
Riwayat ANC baik, Status neurologis:
persalinan spontan, riwayat - Refleks Fisiologis (+)
PNC baik - Refleks Patologis (-)
Pasien mendapat ASI - Meningeal Sign (-)
eksklusif, kuantitas makan
baik, kualitas makan cukup
Perkembangan baik
terdapat masalah pada sistem
serebrospinal dan
gastrointestinal.
Imunisasi dasar lengkap
berdasarkan PPI, sesuai usia
pasien saat ini
keadaan sosial ekonomi
kurang & kondisi lingkungan
rumah baik.
13
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium menunjukkan leukositosis, peningkatan antal eosinofill.
INAKTIF
14
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Keadaan sosial ekonomi kurang
RENCANA PENGELOLAAN
Rencana Tindakan
Terapi Suportif dan Simptomatis
Obsevasi KU dan VS
Bed rest
Rencana Terapi
- O2 2 lpm
- Infus RL 12 tpm (makro)
Kebutuhan cairan BB x 50
= 17 x 50 cc/hari
= 850 cc/hari
= 11,8 tpm = 12 tpm makro
- Paracetamol syr 3 x cth
Dosis 10mg/kgbb
- Curcuma syrup 2x1/2 cth
- L bio 2x1
- Cek DR ulang
- Cek Feses rutin
Rencana Edukasi
Menjelaskan tentang penyakit pasien kepada keluarga pasien.
Jika anak demam, beri obat penurun panas. segera bawa ke pelayan kesehatan terdekat.
Memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi
Mengatur pola makan
Menjaga kebersihan lingkungan
Istirahat yang cukup/tirah baring
15
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Tgl S O A P
04 Juni Pasien datang dengan demam Keadaan Umum : lemah Febris 1 hari - Infus RL 12 tpm (makro)
2016 tinggi 1 hari disertai kejang. Diare TANDA VITAL : - Paracetamol syr 3 x cth
Kejang Demam Sederhana
sudah 4x lendir, darah. Mules(+). Suhu : 40,2C - Curcuma syrup 2x1/2 cth
15.26 Muntah 2x, nafsu makan Kepala : normocephal, ca (-/-), GEA tanpa dehidrasi - L bio 2x1
menurun. BAK (+) si (-/-), lidah kotor (-)
Leher : PKGB (-), JVP (-)
Thorak : sdv/sdv RBK(-/-) wh
(-/-)
BJ I/II murni reg
Abd: supel, peristaltik (+)
Akral Hangat
- Lapor dr. Isna, Sp.A
Advise
Keadaan Umum : lemah - Jika kejang, beri 5 mg diazepam
20.00 Demam (+), muntah (+) TANDA VITAL 1V pelan
HR : 112x/mt - Diazepam puyer 3x1,5mg
Suhu : 40,2 0 C - Suhu >38,50 c, beri antalgin
Kepala : normocephal, ca (-/-),
si (-/-), lidah kotor (-) 200mg
Leher : PKGB (-), JVP (-)
21.30 Suhu 38,60c Thorak : sdv/sdv RBK(-/-) wh
(-/-)
BJ I/II murni reg
16
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Abdomen : distended (-), suppel
Akral Hangat - 02 2LPM
- Infus RL 12 tpm (makro)
- Dumin supp
- Paracetamol syr 3 x cth
- Curcuma syrup 2x1/2 cth
Febris 2 hari - L bio 2x1
05 Juni Keadaan umum : lemah - Injeksi Diazepam 5 mg IV kp
Kejang Demam Sederhana
2016 Demam (-), batuk pilek (+), mual TANDA VITAL :
muntah (-), diare dengan Nadi : 92 x/menit GEA tanpa dehidrasi kejang
ampas(+) dengan lendir darah (-) RR : 20 x/ menit - Diazepam pulv 3x1,5mg
Suhu : 36,40 C - Injeksi antalgin 200mg/kp
Kepala : normocephal, ca (-/-), >38,50C
si (-/-), lidah kotor (-)
Leher : PKGB (-), JVP (-)
Thorak : sdv/sdv RBK(-/-) wh
(-/-) Advice dr.Isna, Sp.A
BJ I/II murni reg - Injeksi cefotaxim 400mg/12jam
Abdomen : distended (-),
hipertimpani (+),
Akral hangat
KU : CM
12.00 TD : 100/60mmhg
HR : 90
RR : 24
S :37,4
18
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
19
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
ANALISIS KASUS
Derajat dehidrasi
Tanda utama : Kesadaran, rasa haus, turgor kulit abdomen
Tanda tambahan : Ubun-ubun besar, mata cekung, air mata, mukosa mulut, bibir dan lidah.
1. Tanpa dehidrasi :
Tidak ditemukan tanda utama dan tanda tambahan
Tanda vital dalam batas normal
UUB tidak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa mulut dan bibir basah
Turgor abdomen baik, bising usus normal
Akral hangat
20
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
Keadaan umum gelisah atau cengeng
ANAK
UUB sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang, mukosa mulut dan bibir
sedikit kering
Turgor kurang
Akral hangat
3. Dehidrasi berat
Terdapat dua tanda utama dan dua/lebih tanda tambah tambahan
Keadaan umum lemah, letargi, atau koma
UUB sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut dan bibir
sangat kering.
Turgor buruk
Akral dingin
Kesimpulan :
Pada kasus ini pasien di diagnosa dengan kejang demam sederhana dan diare cair akut tanpa
dehidrasi berdasarkan hasil dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
menunjukkan bahwa pasien tersebut masuk kedalam kriteria diagnosis.
Pada anamnesis ibu pasien didapatkan : Pasien mengeluhkan kejang 1 kali saat SMRS,
kejang berlangsung -+ 3 menit, saat kejang pasien sadar, saat kejang tangan dan kaki lurus
(tipe tonik), setelah kejang pasien langsung sadar, kejang yang dirasakan seluruh badan,
keluhan demam sejak jumat malam.Keluhan lain diare sebanyak 4-5x, cair (+), lendir (+),
darah (-), nafsu makan dan minum menurun, batuk (-), pilek (-), mual (+), muntah (+), BAK
(+), riwayat alergi (-), riwayat penyakit serupa (+).
Anamnesis sistem : kejang, demam, diare
Pemeriksaan fisik : dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang : darah lengkap dalam batas normal
Definisi
1. Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38 der C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
2. Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun.
21
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
3. Anak yang pernah mengalami kejang
ANAK
tanpa demam, kemudian kejang demam kembali
tidak termasuk dalam kejang demam
4. Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam
kejang demam.
5. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului
demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi
bersama demam.
Klasifikasi
22
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
Etiologi
ANAK
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau keadaan lain misalnya
gastroenteritis dehidrasi disertai demam. Pemeriksaan laboratorium yang dapat dikerjakan
misalnya darah perifer, elektrolit dan gula darah.
Pungsi lumbal
dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan meningitis. Pungsi lumbal dianjurkan pada:
1. Bayi kurang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan
2. Bayi antara 12-18 bulan dianjurkan
3. Bayi > 18 bulan tidak rutin. Bila yakin bukan meningitis secara klinis tidak perlu dilakukan
pungsi lumbal.
23
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
Elektroensefalografi
ANAK
tidak direkomendasikan.
Pencitraan
Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti computed tomography scan (CT-scan) atau
magnetic resonance imaging (MRI) jarang sekali dikerjakan, tidak rutin dan hanya atas
indikasi seperti:
1.Kelainan neurologik fokal yang menetap (hemiparesis)
2.Paresis nervus VI
3.Papiledema
Prognosis
Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada pasien yang sebelumnya
normal.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah :
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Temperatur yang rendah saat kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam
Faktor risiko terjadinya epilepsi adalah :
1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama.
2. Kejang demam komplek
3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
24
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
25
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Diagnosis : KDK
26
ILMU
FAKULTAS KEDOKTERAN
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH NO RM : 3 3 x x x x
SURAKARTA
ANAK
Serangan 3 menit, Gejala Awal
Serangan (+),
Setelah serangan (-)
Faktor Pencetus: Demam
tinggi
Analisis Kasus
KASUS
Terjadi bangkitan
kejang
DAFTAR PUSTAKA
3. Departemen Kesehatan (Depkes) R.I. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare.
Jakarta:Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011.
28