Anda di halaman 1dari 31

Add your company slogan

Kebijakan, Diagnosa dan


Tatalaksana Frambusia
POWERPOINT TEMPLATE
KEBIJAKAN PROGRAM KUSTA FRAMBUSIA
1. Target dan Kesepakatan Regional, Global dan Nasional Eliminasi
Kusta dan Eradikasi Frambusia (2017-2030)
2. Eliminasi Kusta adalah kondisi penurunan penderita terdaftar pada
suatu wilayah dengan indikator adalah angka prevalensi <1/10.000
penduduk
3. Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian yang dilakukan
secara berkelanjutan untuk menghilangkan Frambusia secara
permanen sehingga tidak menjadi masalah Kesehatan masyarakat
secara nasional
4. SDG 3.3 : 90% pengurangan jumlah orang yang memerlukan
intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan
Kusta)
5. Renstra Kemenkes 2020-2024:
a. Eliminasi Kusta di 514 Kabupaten / Kota tahun 2024
b. Eradikasi Frambusia dan Sertifikasi Eradikasi Frambusia di
514 Kabupaten/Kota tahun 2024
( PERMENKES NO 8 TAHUN 2017)
 Frambusia
NAMA LAIN FRAMBUSIA

Ambalo
APA ITU PENYAKIT
FRAMBUSIA?
 Penyakit frambusia / patek / Bubo adalah penyakit menular menahun yang
kambuhan.

 Penyebab KUMAN Treponema pertenue


FRAMBUSIA
PENULARAN
Faktor Resiko Penularan

Kuman:
Treponema Kontak langsung
pertenue melalui luka

Penyediaan Air
Bersih, Kebersihan
perorangan
STADIUM PERJALANAN PENYAKIT FRAMB

2.5 – 4 bln, dlm 5 th lesi dpt


3 – 6 bulan memanjang > 6 bulan muncul
2 th kembali

Late
Late Stadium Late
Stadium nn II n
I awal
awal lanju
t

Early Late yaws


yaws (tidak menul
(menular)
Stadium I
 Lesi primer (Mother yaws )
 Crusted papilloma
 Ulserasi --> dasar ulkus seperti raspberry, tertutup krusta
kekuningan
 Papul satelit dapat berkonfluens menjadi plak
 Pembesaran KGB (sering)
 Sembuh spontan (2-6 bln) --> skar atrofik
LATEN AWAL DAN STADIUM II

 Mother yaws sembuh --> periode laten 10-16 minggu


(sampai 2 tahun) tanpa gejala
 Stadium II: erupsi lesi kulit menyebar dengan sengkelan
 Gejala pengikut lain (-)
 Lesi daughter yaws (pianomas): papul-plak
eritematosa tidak gatal, basah, verukosa, berkeropeng
dengan ukuran lebih kecil
 Lesi dapat muncul di mana saja (termasuk daerah
lipatan dan selaput bening/mukosa)
 Pada ketiak, lipatan kulit, dan permukaan mukosa ->
lebih banyak lesi papiloma
 Lesi plak hiperkeratotik di telapak
tangan/kaki disertai fisura atau ulserasi, terasa nyeri
(crab yaws)
 Dapat mengalami ulserasi
 Dapat mengenai tulang dan sendi
Lesi membasah dan menyebar,
menarik
lalat untuk mendekat
LATEN LANJUT

 Pasien dapat memasuki periode laten lanjut tanpa gejala


(uji serologik reaktif)
 Semua lesi dapat membaik tanpa skar, namun dapat
muncul kembali dalam 5 tahun pertama infeksi
 Kasus relaps cenderung terbatas di sekitar mulut
STADIUM III
Articular
nodul
  10% kasus, periode laten menjadi std III dengan gejala di
kulit dan tulang
  Dapat disertai keterlibatan mata dan saraf (kecil)
Gumma
  Lesi: nodul guma pada kulit dan
subkutis, nekrosis sentral
ulserasi -> lesi dan dalam
yg
menyebabkan mutilasi
dan
Gondou
Gangosa
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

 Diagnosis frambusia biasanya cukup dari temuan klinis


 T. pertenue tidak dapat dibedakan dengan T. pallidum
secara mikrobiologis, histopatologis, biokimia, serologis,
atau bahkan dengan molekular DNA

 Uji serologik untuk sifilis dapat digunakan untuk


frambusia
DIAGNOSIS BANDING

Ulkus Ulkus
tropikum frambusia

Coccidioidomycosis Ektima
Pioderma

Prurigo nodularis TB Kutis


SKABIES

Tine Pitiriasis
a versikolor
UPAYA PENEMUAN KASUS

koreng POSITIF
Pemeriksaan (bukan Suspek Konfirm
sasaran asi RDT = KASUS
trauma)
PENEMUAN KASUS FRAMBUSIA

Pelayanan di
Puskesmas, Fasyankes
Pustu, Bidan
Desa/Polindes

Murid di Seluruh
SD/MI diperiksa SD/MI
minimal 1x 1
tahun

Pemeriksaan
Pusling di
semua desa Pusling
minimal 1x 1
tahun

Integrasi dengan
Program lain: ICF
Kusta Frambusia,
Kegiatan
PISPK, program terintegrasi
penemuan kasus
lainnya di masyarakat

Laporan masyarakat
sebagai hasil kegiatan Laporan
Sosialisasi Frambusia, Masyarakat
laporan tsb diinvestigasi
KONFIRMASI RDT
TATALAKSANA FRAMBUSIA
PENGOBATAN FRAMBUSIA
Guideline WHO tahun 1950s : lini pertama Penisilin
- Dosis berulang dari short-acting benzylpenicillin atau
- Injeksi IM dosis tunggal dari sediaan repository benzylpenicillin yang lambat diserap
seperti benzathine benzylpenicillin atau penicillin aluminium monostearate.
- Dosis Benzathine Penicilline 50.000 Unit /KgBB
Dewasa : 1,2 Juta Unit Injeksi IM Single dose (usia >10 tahun)
Anak : 0,6 Juta Unit Injeksi IM Single dose (usia <10 tahun)

Sejak tahun 2012  Morges strategy WHO  mulai digunakan azitromisin dosis tunggal

Dosis Azitromisin 30 mg/kg BB (maksimal 2g)

- Anak – anak diatas 8 tahun yang alergi penicillin :


• Tetrasiklin 4 x 250 mg selama 15 hari , atau
• Eritromisin 8 mg/kg BB 4 x sehari selama 15 hari

- Dewasa yang alergi penicillin :


• Tetrasiklin 4 x 500 mg selama 15 hari , atau
• Doksisiklin 2 x 100 mg selama 15 hari, atau
• Eritromisin 4 x 500 mg selama 15 hari
CARA KERJA OBAT FRAMBUSIA
No Obat Cara Kerja
1 Benzathine Penicilline Mengganggu sintesis mukopeptida dinding sel
2 Tetrasiklin dan doksisiklin Mengganggu sintesis protein dengan cara mengikat
ribosom 30S dan kemungkinan 50S juga
3 Eritromisin Menghambat pertumbuhan bakteri dengan
menghambat disosiasi dari peptidyl tRNA dari
ribosomes, menyebabkan berhentinya sintesis RNA-
dependent protein.
4 Azitromisin Menghambat sistesis protein dinding sel bakteri dengan
mengikat ribosom bakteri subunit 50S

SANGAT MUDAH SEMBUH DENGAN


DOSIS TUNGGAL AZITROMISIN (30
MG/KG) PER ORAL.
SEBELUM

DIOBATI

Setelah

diobati

Evaluasi Pengobatan
dilakukan pada hari ke-
7, ke-15, ke-30
Framboesia
DAPAT
DAPAT
DI ERADIKASI Penyakit hanya pd
manusia
Ada obat yang cost
effective, potent, single
dose..
Diagnosa bisa cara
klinis dgn training
minimum
Pengalaman bisa
eliminasi, fokus tinggal
sedikit
Frambusia
Penyakit Kelompok Marginal dan Miskin
Penyakit Kelompok Marginal dan Miskin

Faktor resiko PHBS kurang


Akses terhadap air bersih kurang 
Harus ada Penyediaan air bersih

Frambusia Dimana jalan buntu, Frambusia ada


Perlu dukungan intersektoral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai