Anda di halaman 1dari 7

DIAGNOSIS FRAMBUSIA

& PENGOBATAN

dr. Sholah Imari, MSc

Subdirektorat P2 Kusta dan Frambusia


Direktorat P2ML, Kementerian Kesehatan

Tahun 2018
Pertanyaan

● Apa ciri khas yang bisa membedakan frambusia dengan koreng atau
lesi lain ?
● Apa obatnya ?
● Apa tindakan kesehatan masyarakat yang harus dilakukan ?

Memastikan Frambusia di Puskemas


Deteksi frambusia itu mudah, karena gejala lesi frambusia itu khas,
apalagi kalau banyak anak-anak tertular.
Untuk memastikan diagnosis frambusia dapat menggunakan uji serologi
RDT yang juga digunakan untuk penegakan diagnosis sifilis.

Persoalannya, frambusia itu sudah sangat jarang ditemukan, sehingga


dokter dan petugas kita di puskesmas tidak mengenal frambusia.

Gambaran Klinis Frambusia

Stadium Primer
● Biasanya di tungkai/kaki, dengan lesi berupa papula, papiloma,
krusta-papiloma, ulkus .
● Baunya khas
● Jika pinggir lesi ditekan-tekan tidak teriak kesakitan.
● Bentuk papiloma-krusta-ulkus paling khas, pinggir lesi menonjol,
ada genangan getah bening kekuningan yg kadang mengalir,
ditutupi krusta.
● Jika krusta terlepas, terlihat dasar lesi berbenjol-benjol kemerahan
seperti buah strawberi (ulkus)
● Akhir stadium ini, bakteri masuk ke aliran darah, dan berkembang
kedalam stadium sekunder, tertier dan latent
Lesi papiloma

dasar lesi berbenjol-benjol kemerahan seperti buat strawberi

Lesi krusta papiloma

pinggir lesi menonjol, ada genangan getah bening kekuningan kadang


mengalir, ditutup krusta warna ke-kuningan keras
Lesi ulkus

pinggir lesi menonjol, ada genangan getah bening kekuningan kadang


mengalir , krusta lepas dan terlihat dasar lesi berbenjol-benjol kemerahan
seperti buat strawberi
Rapid Diagnostic Treponemal test (RDT test)
Tes yangg juga digunakan untuk diagnosis sifilis, merupakan uji
serologi, sehingga orang yang pernah sakit frambusia sebelumnya juga
akan psoitif dengan uji RDT ini

Diagnosis
● Suspek frambusia. Ada lesi sesuai dg gambaran klinis lebih dari 2
minggu, apalagi jika didukung bukti epidemiologis banyaknya kasus
frambusia diantara kontak

● Konfirmasi frambusia. Suspek frambusia dengan pengujian serologis


(RDT) positif

● Probable frambusia. Suspek frambusia yang kontak dg konfirmasi


frambusia
Jika diperlukan, Dinas Kesehatan/ Kementerian Kesehatan
melakukan pengujian lanjutan kasus konfirmasi frambusia, baik RPR,
PCR dan metode lain yang sesuai.
Pengobatan
Obat Azitromisin diberikan dengan dosis 30 mg/kg berat badan
(maksimum 2 gram) oral, atau dosis menurut umur (dosis tunggal)
(pada POPM) sbb :

Dosis Azitromisin Sesuai Umur

Umur (tahun) Dosis tunggal

2-5 500 mg

6-9 1000 mg

10-15 1500 mg

16-69 2000 mg

Biasanya lesi akan menghilang setelah satu minggu. Frambusia menular,


maka follow up diperlukan untuk memastikan kesembuhan

Tindakan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas


Dalam rangka eradikasi frambusia Indonesia , maka
● Adanya frambusia konfirmasi dan probable dicatat dalam Register
Frambusia Puskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
● Puskesmas secara berkala setiap bulan, menyampaikan Laporan
Bulanan Frambusia, baik ada atau tidak ada frambusia ditemukan.
● Setiap ditemukan frambusia, dilakukan penyelidikan, surveilans
ketat, dan upaya menghentikan penularan.
● Upaya menghentikan penularan frambusia adalah dengan
melakukan pengobatan kasus dan kontak, atau pemberian obat
pencegahan secara massal sesuai hasil penyelidikan
Bahan Bacaan

Anda mungkin juga menyukai