Anda di halaman 1dari 61

Kebijakkan Pengendalian Peny Frambusia

Oleh :
Sumarsono,SKM
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2015
PENYAKIT

NON
EMERGING
EMERGING NEW EMERGING NEGLECTED

BIASANYA
MENYEBABKAN
KECACATAN DAN
SOSEK RENDAH

STRATEGI TERPADU
FILARIA
KUST FRAMBUSIA
A
STIGMA

GEOGRAFI KECACATAN

PENDIDIKAN SANITASI
NEGLECTED
DESEASE
KEMISKINAN PERILAKU

DEKAT VEKTOR
GLOBAL EPIDEMIOLOGY

Total Estimasi Penderita di Dunia


2,5 juta; 460.000 diantaranya kasus menular
1.SEA Regional:
Indonesia, Timor Leste dan India. Sekitar 5000 kasus
dilaporkan dari negara ini sejak tahun 2000.
India : sejak tahun 2003, tidak ada kasus baru.
I. Beban Penyakit Frambusia:
1.SEA Regional:
Indonesia, Timor Leste dan India.
Sekitar 5000 kasus dilaporkan dari
negara ini sejak tahun 2000.
India : sejak tahun 2003, tidak ada kasus
baru.
Frambusia
SEARO: Indonesia & Timor Leste saja

Eradikasi 2020 (?)


Komitmen Bali 2006

Indonesia

Eliminasi
2006
Timor Leste
 Indonesia:
Tahun 2010 : 8,907 kasus.
Terutama di NTT, Sulawesi tenggara, Maluku, Papua dan Irian
Jaya Barat.
 Ada 10 provinsi yang masih melaporkan kasus frambusia
Situasi Frambusia 2014

Total Kasus
Baru 1.521

Keterangan :
Endemis
Endemis dgn kasus = 0 Sumber :
Non Endemis Laporan Subdit
per Februari 2015
Frambusia
Kasus di Indonesia, 2001-2012
Frambusia
Iwan MM

TANTANGAN ERADIKASI
TANTANGAN ERADIKASI
-Komitmen Politis
Keterbatasan sumberdaya
-Capacity Building
Nakes masih banyak yg belum tahu
tatalaksana kasus
-Advokasi, KIE
Stakeholder & Masyarakat
Banyak yg belum tahu frambusia
-Yankes & Jangkauan Pelayanan
Penemuan dan pengobatan
Penderita & kontak
-Kemitraan
ERADIKASI

Frambusia
NAMA LAIN FRAMBUSIA
TUJUAN PROGRAM

 UMUM :
ERADIKASI FRAMBUSIA TAHUN 2020
 KHUSUS :
 MENGINTEGRASIKAN PELAKSANAAN PROGRAM ERADIKASI
FRAMBUSIA KE DALAM YANKES DASAR
 MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEMAMPUAN PETUGAS
YANKES DASAR DLM DIAGNOSA PENGOBATAN FRAMBUSIA
 MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT DAN LOGISTIK LAIN
 MELAKSANAKAN MONITORING & SUPERVISI SECARA
EFEKTIF
 ADVOKASI UNT TINGKATKAN KOMITMEN POLITIK & ALOKASI
DANA
SASARAN DAN TARGET

 SASARAN :
Seluruh penduduk di daerah fokus dg prioritas usia < 15 tahun.
 TARGET :
Target pemeriksaan minimal 80% dari sasaran dan pengobatan
100% penderita yang ditemukan serta kontaknya
STRATEGI

PROVINSI DIBAGI 3 WILAYAH .


Bebas Frambusia : Tidak ada kasus dibuktikan dengan sero
survey selama 3 tahun berturut-turut
Pengawasan / maintenance : Prevalensi < 1/10.000
penduduk
Penanggulangan / non maintence : Prevalensi > 1/10.000
penduduk
Komitmen Global 2012
ELIMINASI  KASUS 0  2017

ERADIKASI SEROLOGI NEGATIF 2020


KRITERIA SERTIFIKASI
ERADIKASI FRAMBUSIA
1. Kasus nol 3 th berturut-turut.
2.Tidak ada penularan di masyarakat
 ditunjukkan dg hasil serologi
negatif 3 tahun berturut-turut pada
anak umur < 5 tahun
Frambusia
DAPAT
DAPAT
DI ERADIKASI
Penyakit hanya pd manusia

Ada obat yang murah,


manyur dan sekali suntik
(cost effective, potent, single
injection)

Diagnosa bisa cara klinis dgn


training minimum

Berdasarkan pengalaman
bisa di eliminasi, karena fokus
tinggal sedikit
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN

1. Pemetaan Endemisitas frambusia : desa/kota,


kecamatan, kabupaten, pulau
Sumber data : literatur yg ada pd paska kampanye
pengobatan th. 1950, laporan
puskesmas/RS/surveilans, makalah penelitian, tesis,
wawancara dg berbagai sumber informasi (termasuk
pejabat program yg sudah pensiun)
2. Estimasi populasi yang memenuhi syarat
3. Membuat POA & estimasi budget
4. Mobilisasi komitmen politis dan sumber daya
5. Membangun kolaborasi dg berbagai sektor
PENTING: NETWORKING
Petugas Kesehatan Masyarakat, Klinisi,
Organisasi Profesi

Penemuan Kasus Rujukan


Diagnosis, Pengobatan Tata laksana komplikasi
Follow up Pengobatan Rehab medik
Monitoring, Evaluation Penelitian
Recording & Reporting Transfer of Knowledge

Pelayanan Kesehatan Komprehensif


Frambusia
IMPLEMENTASI STRATEGI
IMPLEMENTASI STRATEGI
1. Identifikasi population at risk
2. Mapping fokus endemik
3. Training Nakes & Masyarakat
4. Advokasi, KIE, MobSos
5. Case Finding (Aktif & Pasif)
6. Pengobatan kasus & kontak sesuai
prosedur
7. Surveilans (klinis & serologis)
8. Supervisi, Monev teratur
9. Riset operasional
10. Kemitraan lokal & global
Apa itu Frambusia
Peny infeksi terutama serang kulit,
tulang rawan dan tulang. Tdk fatal
Tapi kronis, bisa timbulkan cacat
75% serang anak < 15 thn (median
6-10 thn), sex peluang sama
Penyebab: Treponema Pertenue
Cara Penularan: Kontak langsung
Faktor2 permudah penyebaran:
Personal hygiene & sanitasi lingk
jelek, overcrowded, SAB kurang
Treponema pallidum

 Bakteri berbentuk spiral dgn 2-3 flagella di


ujungnya
 Panjang 6-15 μm & lebar 0,2 μm
 Identik struktur, serologis dan morfologis:
 Subspesiespallidum, endemicum, pertenue, dan
carateum  analisis genetik
 Tidak terwarnai pada pewarnaan Gram
 Mudah mati krn kekeringan, terkena
oksigen, peningkatan suhu
 Multiplikasi sangat lambat (tiap 30-33jam)
Frambusia
Penularan
Penemuan Kasus

Penduduk
Diperiksa
Diagnosis Frambusia

 Diagnosis secara primer berdasarkan temuan klinis


 Suspected case : penderita yang pernah/sedang tinggal di daerah
endemis (dahulu/saat ini) dengan lesi yang dicurigai, sbb:
 Ulcer dengan keropeng
 Papilloma
 Hiperkeratosis (penebalan) palmar / plantar

 Confirmed case : suspected case dan didukung hasil reaktif/positif


dari :
 Rapid plasma reagin (RPR) atau
 Venereal disease research Laboratory (VDRL) test atau
 Treponema pallidum haemagglutination assay (TPHA)
GEJALA DINI FRAMBUSIA
FRAMBUSIA

Frambus
ia
GEJALA LANJUT
FRAMBUSIA
Konfirmasi Kasus dengan RDT
Interpretasi hasil pemeriksaan serologis

Non-treponemal test Treponemal test Interpretasi


Reaktif Reaktif Active Framboesia
Reaktif Non-Reaktif False-Positive
Non-Reaktif atau Reaktif Inactive Framboesia
Titer Antibodi Rendah
Non-Reaktif Non-Reaktif Bukan Frambusia atau
Masa Inkubasi
Faktor Resiko Penularan

Kuman:
Treponema Kontak langsung
pertenue melalui luka

Penyediaan AB,
kebersihan perorangan
  SKEMA PERJALANAN Infeksi
PENYAKIT FRAMBUSIA

Gejala
pertama
(initial
lesion)

Masa Gejala
laten dini frambusia
dini
Gejala
frambusia
lanjut
Masa
Sembuh Laten
sendiri Lanjut
FambuSTADIUM
sia PRIMER
FrambSTADIUM
usia PRIMER

Mother Yaws
Dengan anak2nya
FrambuSTADIUM
sia SEKUNDER
Iwan MM

Penyebaran Treponema
meluas mengakibatkan:
- Lesi kulit multiple
-Pantat, kaki, tangan, wajah
-Belum merusak tulang
FrambuSTADIUM
sia SEKUNDER
Iwan MM

Pada tahap ini


telapak kaki bisa
terjadi penebalan
yang sakit
Berjalan menjadi
susah dan sakit

Plantar Papillomata
dgn macula plantar
hyperkeratosis
FrambSTADIUM
usia LATEN
Iwan MM

Umumnya
tanpa gejala
Lesi kulit bisa
relaps
FrambuSTADIUM
sia TERSIER
FrambuSTADIUM
sia TERSIER

Late Yaws:
Sabre Shins
A.Wisdom.
Color Atlas of Venereology
1973
Framb usia
JANGAN MENUNGGU BEGINI

Obati sejak stadium dini


(Early Yaws, Stadium 1; 2)
Jangan menunggu
stadium lanjut (Stadium 3)
Pengobatan
Frambusia
Antibiotik Murah & Efektif
Benzathine Penicillin G
Sekali suntik sembuh total
Dewasa: 1,2 Juta IU
Anak: 600.000 IU
Iwan MM

Prinsip:
Semua penderita & semua
orang yang kontak dengan
penderita harus diobati.
Pengobatan Frambusia
Kontak (1:30)
Kasus

Treponema pertenue
Reaksi Simpang
(Efek samping)

Tanda-tanda:
Keringat keluar dalam waktu 3 jam sesudah
penyuntikan
Timbul bentol-bentol yang terasa gatal
(urticaria)
Terasa pusing disertai kesulitan bernafas
Denyut nadi meningkat
Gangguan lebih berat: pucat,keringat
dingin,pingsan
Tatalaksana reaksi simpang

Baringkan penderita segera,kaki lebih tinggi dari kepala


dan bebaskan saluran nafas
Berikan adrenalin 0,3 ml subkutan
Monitor tekanan darah
Bila tidak ada perbaikan (tekanan darah sistolik kurang
dari 90 mmHg dan frekuensi jantung melebihi 120/menit)
dalam 15 menit lakukan pemberian ulangan adrenalin
0,3 ml subkutan. Pemberian lanjutan adrenalin 0,3 ml
subkutan dapat dilakukan bila dalam 15 menit tidak ada
respon
Obat –obatan Seperti
- Adrenaline,
- Anti-histamine,
- Steroids
Harus selalu dibawa oleh tim.

Kasus dan kontak harus selalu di beritahu


tentang kemungkinan reaksi simpang dari
Penicillin
Pengobatan alternatif:
Jika penderita alergi penicilin

Umur Nama Obat Dosis Cara Lama


< 8 th Eritromisin 30mg/kgBB Oral 15 hr
Dibagi 4 dosis
8 – 15 th Tetrasiklin/ 250 mg Oral 15 hr
Eritromisin 4 x sehari
> 15 th Tetrasiklin/ 500 mg Oral 15 hr
Eritromisin 4 x sehari
< 8 th Doxiciclin 2-5 mg/Kg BB Oral 15 hr
Dibagi 4 dosis
Dewasa 100 mg Oral 15 hr
2 x sehari
Pengobatan terbaru FRAMBUSIA ?

SANGAT MUDAH  SEMBUH


Dosis tunggal :
Oral : Azithromysin (30 mg/kg)
<6 th : 500 mg
6-9 th : 1000 mg
10-15 th : 1500 mg
>15 th : 2000 mg
FRAMBUSIA SEBELUM FRAMBUSIA SETELAH
PENGOBATAN PENGOBATAN DGN
AZITHROMYCIN
Bagaimana pengobatan penyakit Frambusia

 Pemberian Obat Pencegahan Massal Frambusia :


 1 kasus frambusia konfirmasi  desa endemis
 Seluruh penduduk desa diobati
 Pemberian Obat Pencegahan Kasus Kontak apabila ada
kasus frambusia konfirmasi setelah POPM kasus kontak
 Tiap 1 Kasus diobati  30 kontaknya diobati (kontak
serumah, tetangga, sosial)

Pertemuan Advokasi, Sosialisasi, dan Pelatihan Singkat Kegiatan Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta Frambusia Melalui
Kampanye Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia 2016
Pengobatan dg azitromisin

Sebelum
diobati

Setelah
diobati
Keuntuntungan penggunaan Azithromysin

 Pengobatan mudah krn lewat oral


 Waktu penyembuhan lebih efektif krn hanya 7 hr sesdh
minum obat, sdh kering. Sedangkan dgn penyuntikan sampai
15 hr
 Tidak ada efek samping hingga saat ini
 Pasien lebih suka minum obat daripada suntik.
Frambusia
Contoh sukses
Contoh sukses
Bagaimana Cara pencegahannya ?
Jaga kebersihan diri dengan mandi
pakai sabun setiap hari
Cuci pakaian setiap habis dipakai
Tidak bergantian pakaian dengan
pasien
Hindari kontak langsung dengan luka
pasien
Segera obati pasien dan orang yang
pernah kontak dengannya
*Cakupan Layanan Program Kusta &
Frambusia
TEROBOSAN

 Amanat UU: dalam otonomi daerah dana ada didaerah


(kab/kota)
 Sumber daya di kab/kota: BOK, Desa Siaga, kader, PNPM
Mandiri, perusahaan (CSR), RBM dan UKBM lainnya.
 Berkordinasi dan bermitra
 Integrasikan program Kusta &Frambusia dengan program2
lain
KESIMPULAN

Strategi kedepan:
Integrasikan program kusta &
frambusia ke Desa Siaga, RBM dan
PNPM Mandiri (penemuan kasus
suspek, penyuluhan, rehabilitasi)
 Manfaatkan semua peluang sumber
daya yang ada
Kesimpulan
AKHIRNYA
Neglected Population
BERSAMA KAMI BANGGA MENGANTARKAN
INDONESIA MENUJU ELIMINASI KUSTA TH 2019 &
ERADIKASI FRAMBUSIA TH 2020

Footer Text

Anda mungkin juga menyukai