PENUGASAN
Surveilans Epidemiologi
FETP-Frontline
3
Pertanyaan no.1 (Lanjutan)
Apakah penyakit Seberapa sering
tersebut menjadi anda melaporkan
prioritas di ke jenjang
Penyakit daerah anda? berikutnya?
Hipertensi
Diabetes Melitus
Cardiovasculer
Ginjal
Kanker
4
Pertanyaan no.2–5
2. Apakah ada penyakit yang mensyaratkan zero
reporting? Sebutkan!
5
Penugasan 2:
Melengkapi Form Laporan Kasus
Metode: Studi Kasus Waktu: 30 menit
1. Kelas dibagi dalam 6 kelompok sesuai dengan
kabupaten/ kota masing - masing
2. Lakukan diskusi kelompok untuk mengisi form
kasus berdasarkan kasus
3. Lakukan selama 15 menit
4. Lakukan presentasi oleh perwakilan 3
Kabupaten/ Kota @7 menit (21 menit)
5. Berikan feedback selama 9 menit
6
KASUS
Seorang dokter di Rumah Sakit D menghubungi Dinas kesehatan
setempat pada pukul 11:00 pada tanggal 2 September 2018. Pada pagi
hari tanggal 1 September 2018, ia menemukan seorang pekerja unggas
laki-laki berusia 33 tahun yang sebelumnya sehat bernama Taman
(tanggal kelahiran: 15/01/1985). Pria itu bekerja di beberapa peternakan
unggas lokal sebagai pembantu. Taman menderita penyakit pernapasan
bagian bawah yang parah yang tidak merespons antibiotik. Taman
mengatakan kepada dokter bahwa selama dua hari sebelum masuk dia
menderita diare, nyeri otot, dan batuk parah.
Taman tinggal di desa tetangga (Desa V) di Kota P bersama istri dan
dua anaknya yang masih kecil, berusia tiga tahun delapan bulan. Sang
Dokter ingat pernah membaca bahwa gerombolan ayam mati di
beberapa desa di daerah itu. Ia khawatir pasiennya terkena flu burung.
Spesimen darah dikumpulkan dan dikirim ke laboratorium. Hasil
menunggu. Tinjau Formulir Laporan Kasus (halaman berikutnya) yang
digunakan. Perhatikan bahwa kolom tambahan telah ditambahkan ke
formulir sehingga Anda dapat merekam jawaban untuk Pertanyaan 1.
7
Pertanyaan no.1–10
Variabel Tipe Respon
1 Provinsi
2 Puskesmas
3 Kab/Kota
4 Penyakit/Diagnosa
9 Umur
Nama Orang tua (untuk pasien anak-
10 anak)
8
Pertanyaan no.11–18
Variabel Tipe Respon
11 Jenis Kelamin: L=laki-laki P=Perempuan
12 Alamat
13 Kab/Kota
14 Kecamatan
Pedesaan/Perkotaan? (D=Desa
15 K=Kota)
16 No telp
17 Tanggal onset (dd/mm/yyyy)
Dosis vaksin yang diterima (Campak
18 meningitis, tetanus neonatorum, yellow
fever)
9
Pertanyaan no.19–26
Variabel Tipe Respon
19 Tanggal vaksin terahir
20 Hasil Laboratorium
Outcome: (sembuh, meninggal, ditransfer
21 keluar wilayah, lost to follow-up)
Klasifikasi: Konfirmasi, Probable,
22 Discarded, Suspek atau Pending
Tanggal notifikasi/pelaporan ke Dinkes
23 Kab/Kota (dd/mm/yyyy)
10
Pertanyaan
1. Identifikasi dan klasifikasikan tiap variabel pada kolom
“tipe” dibawah ini dengan kategori:
I untuk informasi “Identitas”
D untuk informasi “Demografi”
C untuk informasi “Clinical atau Klinis”
E untuk informasi “Exposure atau paparan”
R untuk informasi “ Reporting Source atau Sumber
Laporan”
2. Pada kolom “Respon” isilah dengan keterangan atau
informasi terkait kasus. Kosongkan kolom apabila tidak
ada data terkait.
3. Apabila hasil laboratorium mengkonfirmasi itu adalah
avian influenza, informasi apa yang perlu dikumpulkan
dan dilaporkan
11
Penugasan 3: Membuat Definisi Kasus
Metode: Studi Kasus Waktu: 30 menit
1. Kelas dibagi dalam 6 kelompok sesuai dengan
kabupaten/ kota masing - masing
2. Lakukan diskusi kelompok untuk melakukan
definisi kasus pada penyakit campak
3. Tuliskan Klasifikasi kasus sesuai dengan
informasi pasien
4. Lakukan selama 15 menit
5. Lakukan presentasi oleh perwakilan 3
Kabupaten/ Kota @7 menit (21 menit)
6. Berikan feedback selama 9 menit
12
Mendefinisikan kasus Campak, Rubella
dan Morbili
Kasus Suspek
Siapa pun yang mengalami demam dan ruam
makulopapular (merah, flat dan small bumps) yang
menyebar dan batuk, hidung berair atau tersumbat,
atau konjungtivitis (mata merah)
Konfirmasi
Kasus suspek dengan konfirmasi laboratorium
antibodi IgM positif, atau ada hubungan
epidemiologis dengan kasus konfirmasi dalam KLB
13
Terdefinisikan
Informasi Pasien
sebagai kasus?
Pasien 1. Anak perempuan usia 14 bulan dengan batuk dan demam (41,6 0C), ruam
merah selama 4 hari dan diberikan amoxicillin 5 hari yang lalu untuk demam dan ….…
batuk.
Pasien 2. Anak laki-laki berumur 2 tahun dengan small bumps yang menyebar,
demam pada saat disentuh, hidung tersumbat, batuk dan mata merah. ….…
Update Pasien 2. Hasil laboratorium pada saat 2 hari kemudian menyatakan
positif antibody IgM campak. ….…
Pasien 3. Ibu berumur 20 tahun, datang ke klinik dengan demam (40 0C), mersa
lemah dan nyeri, ada riwayat ruam merah yang gatal dan sekarang terlihat seperti ….…
jerawat atau pustula pada wajah dan badan serta mata kemerahan.
Patient 4. Laki-laki berumur 18 tahun, belum pernah mendapatkan vaksin
campak, dengan ruam yang meluas, hidung tersumbat dan berair, mata merah, dan ….…
suhu 37,1°C; dia minum parasetamol (asetaminofen) satu jam sebelumnya.
Patient 5. Anak perempuan Tenaga Kesehatan berusia dua belas tahun telah
menerima dua dosis vaksin campak dari kampanye WHO baru-baru ini (usia 15
bulan dan 5 tahun); dia datang ke klinik dengan ruam merah yang menutupi ….…
sebagian besar wajah dan dada, suhu 40.0°C, pilek, batuk, mata merah, dan
sensitif terhadap cahaya.
14
Penugasan 4: Interpretasi
Metode: Diskusi Kelompok Waktu: 30 menit
1. Review data meningitis untuk Kabupaten A dan B pada tabel di bawah.
Perhatikan ambang batas alert adalah 5/100.000 dan ambang batas KLB
15/100.000.
2. Hitung insidens rate untuk Minggu 8 sampai 10. (insidens rate untuk minggu
1 sampai 7 sudah terisi)
3. Dengan menggunakan kertas grafik, siapkan grafik untuk menampilkan
insidens rate meningitis untuk Distrik A dan B menurut minggu. Pastikan
untuk menyertakan label dan judul.
4. Gambarkan Ambang batas alert dan Epidemi pada grafik
5. Kapan Kab A melebihi Ambang Batas alert dan ambang KLB? Kapan Kab B
melebihi Ambang Batas alert dan ambang KLB?
6. Apa langkah selanjutnya yang mungkin tepat? Apa sumber datanya?
Apakah itu dapat diandalkan? Seberapa tepat waktu pelaporannya? Apakah
meningitis dikonfirmasi oleh tes diagnostik laboratorium? Apakah ada
perubahan dalam definisi kasus, prosedur surveilans, pelaporan, dan akses
ke layanan kesehatan, dll.? Apakah Petugas dari Kab B baru saja
menyelesaikan kursus FETP-Frontline dan mendorong pelaporan yang
lebih baik?
15
Table 1: Jumlah kasus mingguan meningitis berdasarkan Kab/Kota
Table 2: Incidence Rate Meningitis per 100,000
Ambang batas Alert = 5/100,000, ambang batas KLB = 15/100,000
Laporan Mingguan
Kab Pop. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 541,115 4 5 12 14 16 18 20 24 22 22
B 117,797 2 1 5 4 7 8 10 22 20 22
Laporan Mingguan
Kab Pop. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A 541,115 1 1 2 3 3 3 4
B 117,797 2 1 4 3 6 7 8
16
Penugasan 5: Diseminasi Informasi
Metode: Diskusi Kelompok Waktu:30 menit
Diskusikan dengan anggota tim anda untuk mereview skenario yang
ditugaskan dan menjawab pertanyaan yang terkait dengan skenario
Anda.
Skenario 1: Setelah melakukan analisis penyakit prioritas tertinggi yang
dilaporkan di kabupaten, Anda melihat bahwa selama minggu
sebelumnya, salah satu penyakit ini baru saja melampaui ambang
batas alert
Skenario 2: Mereview data terahir surveilans tingkat kabupaten,
meskipun jumlah total kasus TB (tuberkulosis) tidak meningkat,
beberapa kasus TB yang resistan terhadap obat dilaporkan oleh satu
rumah sakit
Skenario 3: Anda diberitahu tentang kejadian kesehatan yang tidak
biasa: beberapa orang dengan gangguan sensorium, termasuk koma
dan kejang (gejala yang sebelumnya tidak dilaporkan di area ini)
dilaporkan pada minggu sebelumnya; semua pernah bekerja dengan
kuda
17
NO TAHAPAN HASIL
1 Siapa yang
membutuhkan informasi
ini?
2 Bagaimana informasi ini
akan dibagikan?
19
Penugasan 6: Kelengkapan dan
Ketepatan Laporan