Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PENCATATAN

DAN PELAPORAN AFP


KELOMPOK 1 (BOOSTER)

1. Acep Rakhmat Hidayat

2. Ade Jumroh
3. Ade Reza maulana
4. Agit Septian
5. Angga Ferian Erlangga
6. Armando Ego Risando
7. Asep Bambang
8. Atun
9. Budi Rahmat
10. Desi Irawan
 Lembar Kasus Skenario 4

 Bila diketahui bahwa tetangga yang mengalami kelumpuhan tersebut adalah seorang anak perempuan berumur 4
tahun. Dia mengalami kelumpuhan kedua kakinya setelah deman seminggu. Kelumpuhan tersebut bersifat lemah, tidak
ada ketegangan ototnya bila otot kedua tungkai kakinya. Ketika ditanya apakah sudah di imunisasi polio, kedua orang
tuanya mengatakan sudah 2 kali Ketika bayi. Saat ditanya riwayat sakit, dikatakan ketika demam berobat karena anak
kesadarannya menurun. Satu minggu kemudian anak mengalami kelumpuhan dan dikatakan dokter kemungkinaan ada
infeksi di otaknya. Setelah 2 minggu dirawat di rumah sakit anak membaik tetapi tetap lumpuh. Kelumpuhan pada kedua
tungkai berangsung-angsur membaik tetapi anak belum dapat berjalan setelah 2 bulan kemudian. Ketegangan otot pada
kedua tungkat mulai ada tetapi anak masih belum bisa berjalan.

 Tugas latihan
a. Investigasi kasus tersebut dengan mengisi form. Apa saja variabel yang harus dilengkapi?
b. Apakah perlu dilakukan kunjungan ulang 60 hari?
 Jika ya, apa saja yang harus dilakukan?
 c. Apakah perlu pengambilan spesimen dari kasus tersebut?
 d. Bagaimana kriteria spesimen yang baik?
a. Investigasi kasus tersebut dengan mengisi form. Apa saja
variabel yang harus dilengkapi?
Tanggal laporan diterima: 24/06/2021 Tanggal pelacakan: 24/06/2021
I. Identitas Penderita
Nama penderita: An. S Jenis kelamin:  L  P
Tanggal lahir: 17/02/2017 Umur: 4……..tahun; 4……..bulan; …8……..hari
Alamat: Kp. Sagalaherang Kaler 1/1
Kelurahan/desa: Sagalaherang Kaler Kecamatan: Sagalaherang
Nama orang tua: Jajang
II. Riwayat Sakit
Tanggal mulai sakit: 10/06/2021 Tanggal mulai lumpuh: 24/06/2021
Tanggal meninggal (bila penderita meninggal):
 Ya  Tidak
Setelah lumpuh,
apakah penderita Nama Rumah Sakit : Ciereng
berobat ke Rumah Tanggal berobat : 10/06/2021
Sakit?
Diagnosis : Ensefalitis No. rekam medik:
Apakah kelumpuhan sifatnya akut (1-14 hari)? Ya Tidak

Apakah kelumpuhan sifatnya layuh (flaccid)? Ya Tidak


Stop pelacakan
Apakah kelumpuhan disebabkan ruda Ya Tidak
Bila kelumpuhan akut, layuh, tidak disebabkan rudapaksa, lanjutkan pelacakan, beri nomor EPID
III. Gejala/Tanda
Apakah penderita demam sebelum lumpuh?  Ya  Tidak
Anggota gerak Kelumpuhan Gangguan rasa raba
• Tungkai kanan  Ya  Tidak  Ya  Tidak
 Tidak Tidak tahu
Dalam satu bulan terakhir sebelum sakit,
apakah penderita pernah berkunjung ke
 Ya  Tidak  Tidak tahu
rumah anak yang baru mendapat imunisasi
polio?
Dalam satu bulan terakhir sebelum sakit,
apakah penderita pernah berkunjung ke
Ya Tidak Tidak tahu
rumah anak yang belum mendapat
imunisasi polio?
V. Status Imunisasi polio

Jumlah dosis OPV  1x  2x 3x 4x Belum pernah Tidak Tahu

Imunisasi Jumlah dosis IPV  1x  2x  3x 4x Belum pernah Tidak Tahu


rutin Sumber informasi
 KMS/catatan Jurim  Ingatan responden

Jumlah dosis OPV 1x 2x 3x 4x Belum pernah Tidak Tahu


PIN, Mop-up,
ORI, BIAS Jumlah dosis IPV 1x 2x 3x 4x Belum pernah Tidak Tahu
Polio
Sumber informasi
 Catatan Ingatan responden

Tanggal imunisasi polio terakhir OPV: IPV:  Tidak tahu


VI. Pengumpulan spesimen
Kab/kota ke Provinsi Kab/Kota/Provinsi ke Lab
Spesimen I Ya Tanggal ambil: 24/06/2021 Tanggal kirim: 25/06/2021 Tanggal kirim:
Spesimen II Ya Tanggal ambil: 25/06/2021 Tanggal kirim:25/06/2021 Tanggal kirim:
Alasan tidak diambil spesimen:

Petugas pelacak: Hasil Pemeriksaan:


Nama: booster Ensefalitis
Diagnosis:
b. Apakah perlu dilakukan kunjungan ulang 60 hari?
Jika ya, apa saja yang harus dilakukan?
Apakah kasus dapat ditemukan? Ya
Meninggal* Tanggal meninggal
Alasan apabila kasus tidak dapat
ditemukan Pindah alamat / alamat tidak jelas

Lainnya
Nama penderita An. S Jenis kelamin Perempuan
Tanggal lahir: 17/02/2017 Umur: 4……………tahun …
7 ………….bulan
Alamat Kp. Sagalaherang Kaler 1/1
Kelurahan/desa Sagalaherang Kaler Kecamatan Sagalaherang
Apakah sudah ada diagnosis dari rumah sakit
atau dokter yang merawat? Ya Diagnosis
Ensefalitis

Apakah masih ada paralisis residual? Ya


Bila ya, apakah sifatnya layuh (flaccid)? Ya
Lokasi kelumpuhan dan gangguan rasa raba (isi jika masih ada paralisis residual):
Anggota gerak Paralisis residual Gangguan rasa raba
Tungkai kanan Ya Tidak Ya Tidak
Tungkai kiri Ya Tidak Ya Tidak
Lengan kanan Ya Tidak Ya Tidak
Lengan kiri Ya Tidak Ya Tidak

Lain-lain

Petugas pelacak: Hasil Pemeriksaan:


Nama: Booster Diagnosis akhir: Eunsefalitis
Tanda tangan: Nama DSA /DSS/DRM/ Dr dr. Setepen
/Pemeriksa lain:
c. Apakah perlu pengambilan spesimen dari kasus
tersebut?

 Ya, Perlu
 Karena dicurigai adanya indikasi Polio dimana pasien
baru mendapatkan imunisasi Polio sebanyak 2 kali dan
terjadi kelumpuhan.
d. Bagaimana kriteria spesimen yang baik

 Kriteria Spesimen Adekuat


 Spesimen tinja untuk kasus AFP dikategorikan adekuat bila:
1. 2 spesimen dapat dikumpulkan dengan tenggang waktu minimal
24 jam.
2. Waktu pengumpulan ke 2 spesimen tidak lebih dari 14 hari sejak
terjadi kelumpuhan.
3. Masing-masing spesimen minimal 8 gram (sebesar satu ruas ibu jari
orang dewasa), atau 1 sendok makan bila penderita diare.
4. Pada saat diterima di laboratorium dalam keadaan:
a. 2 spesimen tidak bocor.
b. 2 spesimen volumenya cukup.
c. Suhu dalam spesimen karier 2 - 8° C.
d. 2 spesimen tidak rusak(kering, dll).
Terimakasih

Tim Booster
Sehat, sehat, ASIKKK....

Anda mungkin juga menyukai