Sebagian menyatakan sudah tidak ada kasus lagi namun tidak didukung
dengan adanya laporan yang adekuat.
JARANG MANDI
LUKA TERBUKA
Lesi primer: mother yaws, buba madre
Lesi Primer: Krustopapiloma
• Papul dengan permukaan berjonjot, sering tertutup cairan eksudat yang
mengering menjadi krusta kekuningan
• Papilomata : kumpulan papilloma
• Permukaan dapat kering / basah tergantung kelembaban sekitar
Bila tidak diobati dalam beberapa minggu-bulan nodul mengalami ulserasi
Lesi Primer: Ulseropapiloma
• Beberapa papul bersatu menjadi
plak, dapat menjadi ulkus
disebut sebagai chancre of yaws,
frambesioma. Kadang ada lesi
satelit berupa papul-papul kecil
• Basah bergetah, mengandung
banyak kuman
• Dasar ulkus: raspberry like,
tertutup krusta kekuningan
Lesi Primer: penyembuhan
• Tanpa terapi, lesi dapat sembuh
spontan, masuk ke dalam fase
laten I setelah 3-6 bulan
• Gejala sisa berupa sikatriks atrofi
dengan hipopigmentasi sentral
atau dengan tepi yang gelap
• 9-15% kasus menetap
Lesi Sekunder
• Timbul setelah periode laten
selama 10-16 minggu, bisa sampai
2-5 tahun
• Sering disertai gejala konstitusi:
malaise, demam, anoreksia
• Limfadenopati generalisata, sering
artralgia
• Sembuh dengan / tanpa
meninggalkan jaringan parut
• Dapat berjalan simultan dengan
lesi primer
Lesi Tersier
• Bila tidak terapi, timbul lesi tersier setelah periode laten kedua (5-10 thn)
• Lokasi tersering: ketiak, anus dan sekitar mulut
• Tidak menular
• Sembuh dengan deformitas dan kontraktur
Algoritma Diagnosis
Diagnosis banding
Terapi
• Azitromisin: 30 mg/kgBB yang diberikan 1x. Dosis maksimal 2 gram
• Bentuk sediaan: sirup kering, Tablet dan Kaplet berwarna putih
berbentuk oval
• Cara minum: 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
• Kontraindikasi: riwayat alergi azitromisin sebelumnya, ibu hamil,
gangguan hati dan jaundice (kuning) karena gangguan aliran empedu
Terapi – Pilihan Utama
UMUR NAMA OBAT DOSIS CARA PEMBERIAN LAMA PEMBERIAN
2 – 5 Tahun 500 mg (1 tablet)
1x/hari
6 – 9 Tahun 1.000 mg (2 tablet)
1x/hari
Azitromisin tablet PO Dosis Tunggal
10 – 15 Tahun 1.500 mg (3 tablet)
1x/hari
16 – 69 Tahun 2.000 mg (4 tablet)
1x/hari
*kasus < 2 tahun dan > 69 tahun, wanita hamil, sakit berat, alergi obat azitromisin, pengobatannya
konsultasikan ke dokter
EPIDEMIOLOGI KUSTA
3 6 Kementrian Kesehatan RI
Mencatat berdasarkan data per
24 Januari 2022, tercatat
Indonesia peringkat ketiga Kasus
13.487 kasus Kusta aktif,
Kusta terbanyak di Dunia dengan penemuan sebanyak
7.146 kasus baru.
FAKTOR – FAKTOR YANG MENENTUKAN
TERJADINYA SAKIT KUSTA
Environment
(Lingkungan)
Agent Host
(Kuman) (Pejamu)
Melalui suatu proses yang dikenal sebagai rantai infeksi yang terdiri dari
6 komponen :
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Penyebab Sumber Penularan Cara keluar dari Cara Penularan Cara masuk ke Host
sumber penularan Host
1) Penyebab
o Kusta merupakan penyakit inflamasi kronik yang disebabkan
Mycobacterium Leprae
o Menyerang saraf tepi dan kulit
o Waktu pembelahan 2-3 minggu di luar tubuh manusia (dalam kondisi
tropis)
2) Sumber penularan
Hanya manusia satu-satunya sampai saat ini yang dianggap sebagai sumber
penularan.
6) Pejamu (Host)
Hanya sedikit orang yang akan terjangkit kusta setelah kontak dengan penderita. Hal
ini disebabkan karna adanya imunitas. M. Leprae termasuk kuman yang obligat
intraseluler.
Sebagian besar (95%) manusia kebal terhadap kusta, hanya sebagian kecil yang dapat
ditulari (5%). Dari 5% yang tertular 70% dapat sembuh sendiri, 30% yang menjadi
sakit.
Upaya Pengendalian