Anda di halaman 1dari 35

Pembimbing :

Dr. Muhammad Tau hid, Sp.M


Dr. Pinky Endriana, Sp.M
Dr. Miftakhur Rochmah, Sp.M
Dr. Shinta Arta W, Sp.M

Oleh:
Roslintia Az-Zahra
20710187

SMF ILMU PENYAKIT MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIDOARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022
ANATOMI

Konjungtiva merupakan
membrane mukosa yang
normalnya transparan, tipis
dan berkilau. Kongjungtiva
terdiri dari tiga bagian
yaitu:
1. konjungtiva
palpebralis
2. kongjungtiva forniks
3. konjungtiva bulbi
KONJUNGTIVITIS

Konjungtivitis atau mata


merah bisa menyerang siapa
saja dan sangat mudah
menular, penularan terjadi
ketika seorang yang sehat
bersentuhan tangan seperti
bersalaman dengan seorang
penderita konjungtivitis atau
dengan benda yang baru
disentuh oleh penderita
PATOFISIOLOGI
GEJALA UMUM

1. Hiperemia
2. Mata berair
3. Hipertrofi Papilar
4. Eksudasi
5. Pseudoptosis
6. Kemosis
KLASIFIKASI

01 02

INFEKSI Non-Infeksi (Alergi)

1. Bakteri 1. Atopik
2. Virus 2. Vernal
3. Jamur
BAKTERI, VIRUS, JAMUR
KONJUNGTIVITIS BAKTERI

Konjungtivitis yang disebabkan


bakteri akibat infeksi Gonococcus,
Meningococcus, Staphylococcus
aureus, Streptococcus pneumonia,
Haemophilus influenza dan
Eschericia coli.
DIAGNOSA

ANAMNESA
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN
FISIK
1. Mata merah PENUNJANG
2. Ngeres, panas
1. Palpebra :
3. Keluar sekret / edema, 1. Swab dengan
kotoran mata hiperemi pewarnaan
kental gram (gram -/+)
2. Konjungtiva : /giemsa (PMN
4. Kelopak mata CVI, secret
sulit dibuka saat >>)
mukopurulen
bangun tidur
TERAPI KONJUNGTIVITIS BAKTERI

 Pembersihan sekret dg air hangat / garam fisiologis


 Pemberian obat mata topikal Chloramfenikol tetes sebanyak
1 tetes 6x sehari (selama 3 hari)
KONJUNGTIVITIS GONORE

Radang konjungtiva akut


dan hebat oleh karena
Neisseria gonorrhoe yang
bersifat infeksius
KONJUNGTIVITIS GONORE

Tandadan Gejala :
1. Mata merah
2. Sensasi benda asing
3. Sekret purulen
4. Hiperakut (dalam
12-24 jam)
5. Kemosis berat
6. Edema Palpebra
7. Pseudomembran
PENATALAKSANAAN

Planning Diagnosa Planning Terapi

1. Pembersihan
Swab dan pewarnaan sekret dg air
bersih garam 1. Inj. Penicillin
gram  Diplococcus fisiologis setiap Procain 50.000
gram negatif, bentuk 15 menit IU/kgBB
seperti biji kopi 2. Chloramphenicol selama 7 hari
ED 0.5 – 1% (bayi), 4,5 juta
3. Ceftriaxone 50 IU single dose
mg/kgBB/hari
(dewasa)
(bayi), 2x1g
(dewasa)
BENTUK KONJUNGTIVITIS GONORE

Konjungtivitis Gonore
Adultorum

1. Terdapat 3 stadium
Oftalmia Neonatorum
a) Infiltratif : edem,
spasme dan nyeri
1. Pada bayi usia 1 – 3 hari
palpebra; hiperemi
2. Penularan via sekret vagina
kemotik & ada
3. Sekret kuning kental
pesudomembran pada
4. Masa inkubasi 2 – 5 hari
konjungtiva
b) Supuratif : Ada
sekret
c) Penyembuhan
KOMPLIKASI

1. Ulkus kornea
2. Perforasi kornea
3. Endophtalmitis
4. Kebutaan
PENCEGAHAN

1. Pemberian Ab profilaksis pada ibu hamil dg GO sebelum


melahirkan
2. Pertimbangan seksio sesarea
3. Membersihkan mata bayi segera setelah lahir dg larutan
borisi dan berikan chloramphenicol EO
TRACHOMA

Radang konjungtiva
akut, subakut atau kronis
oleh karena Chlamydia
trachomatis yang banyak
ditemukan pada orang muda
dan anak-anak
TERAPI TRACHOMA

1. Pembersihan sekret dg air hangat / garam fisiologis


2. Anti mikroba topikal spektrum luas (misalnya, Polymyxin-
trimethoprim)
3. Jika kornea tidak terlibat, ceftriaxone 1g diberikan dosis tunggal
per intramuskular
4. Jika kornea terkena bisa menggunakan ceftriaxoneparenteral 1-2
g per hari selama 5 hari
MENURUT WHO
Mc CALLANS CLASSIFICTION
PENATALAKSANAAN
Minimal ada 2 tanda dari yang bergaris bawah

Anamnesa Tanda Konjungtiva Tanda Kornea

1. Kongesti
konjungtiva 1. Keratitis
palpebra & forniks superficialis
1. Mata merah 2. Hipertropi folikel 2. Folikel Herbert
bilateral & papiler t.u. di 3. Herbert’s Pits
palpebra superior &
2. Nyeri forniks
4. Neovaskularisasi
3. Epifora, ngeres 3. Sikatriks (Pannus)
4. Fotofobia konjungtiva bentuk 5. Ulkus kornea
stellate (bintang) / 6. Kekeruhan
Arlt’s Line (garis kornea
lurus)
PENATALAKSANAAN
Planning Terapi
Planning Diagnosa
SAFE Strategy

1. Antibiotics for active


Scrapping conjungtiva + disease
pengecatan Giemsa  Sel • Topikal (6 minggu) :
PMN, sel plasma, sel 1. Surgery for Tetracycline 1% EO,
trichiasis and Sulfonamide 15% ED
leber, Halberstaedler- • Sistemik : Tetrasiklin
Prowasek Inclusiom entropion 
4 x 250mg (3 – 4
Tarsotomi minggu), Eritromisin 4
Bodies metode Sie Boen x 250mg (3 – 4
Liang (SBL) minggu)
2. Facial hygiene
3. Environmental
Improvement
KONJUNGTIVITIS VIRUS

Konjungtivits virus merupakan


penyakit umum yang disebabkan oleh
berbagai jenis virus.
Penyebab terbanyak konjungtivitis
viral adalah karena Adenovirus tipe 3, 4
dan 7, terutama mengenai anak-anak
yang di sebarkan melalui droplet atau
kolam renang. Masa inkubasi 5 – 12 hari,
yang menularkan selama 12 hari.
DIAGNOSA

Pemeriksaan
Anamnesa Pemeriksaan fisik
penunjang

1. Mata merah
2. Gatal 1. Edema
3. Sekret serous palpebra
2. Limfadenopatip 1. Swab dengan
sedikit
pewarnaan
4. Epifora >> reaurikular giemsa  Sel
5. Adanya 3. CVI MN
sakittenggorokan 4. Konjungtiva
dan panas yang folikel
menyertai
PENATALAKSANAAN

1. Mengurangi resiko transmisi


2. Artificial tear 4x/hari, kompres dingin/hangat untuk kurangi
gejala
3. Antihistamin (jika gatal)
4. Antibiotik (jika ada infeksi sekunder)
ATOPIK, VERNAL
KONJUNGTIVITIS ATOPIK

Bentuk radang konjungtiva akibat


reaksi alergi terhadap noninfeksi, dapat
berupa reaksi cepat seperti alergi biasa
dan reaksi lambat sesudah beberapa hari
kontak. Merupakan rekasi antibody
humoral terhadap allergen
DIAGNOSA

Pemeriksaan
Anamnesa Pemeriksaan fisik
penunjang

1. Edema
1. Mata merah palpebra
2. Gatal hebat 1. Pengecatan
2. CVI
3. Sekret mukoid Giemsa  Sel
4. Riwayat kontak 3. Papil besar di eosinofil
dengan alergen konjungtiva
4. Sekret mukoid
PENATALAKSANAAN

Pengobatan terutama dengan menghindari penyebab pencetus


penyakit dan memberikan astringent (pengering), sodium kromolin,
steroid topical dosis rendah yang kemudian disusul dengan kompres
dingin untuk menghilangkan edemanya. Pada kasus yang berat dapat
diberikan antihistamin dan steroid sistemik.
KONJUNGTIVITIS VERNAL

Konjungtivitis vernal adalah suatu


keradangan bilateral konjungtiva yang
berulang menurut musim, sebagai akibat
reaksi hipersensitif tipe I dengan
gambaran spesifik hipertropi papil di
canal tarsus dan limbus.
KONJUNGTIVITIS VERNAL

 Tipe Palpebra (Cobble Stone  Tipe Limbal (Horner Tranta’s


Papilllae) Dots + Pannus)
DIAGNOSA

Pemeriksaan
Anamnesa Pemeriksaan fisik
penunjang

1. Laki-laki
(kebanyakan) 1. Cobble stone
2. Gatal papillae pada
3. Ptosis bilaterak konjungtivatarsal
4. Sekret mukoid 1. Scrappping
superiordengan
5. Fotofobia Konjungtiva 
6. Rekuren, terutama sekretmukoid
sel eosinofil
saat musim panas 2. Horner Tranta’s
7. Riwayat alergi Dot
tepung sari 3. Pannus
tumbuhan
PENATALAKSANAAN

1. LOKAL
a) Steroid :
• 6x1 selama 2 hari, diikuti 3 – 4x/hari selama 2 minggu
• Preparat : Fluorometolon, Betamethason, Dexamethason
0,1%
b) Mast Cell Stabilizer : Sodium Kromoglikat 2% 4 – 5x / hari
c) Cyclosporin 1% (untuk kasus berat)

2. SISTEMIK
a) Antihistamin

Anda mungkin juga menyukai