Preseptor :
dr. Ennesta Asri, Sp.KK(K), FINSDV
dr. Rina Gustia, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Penyakit ini tidak atau jarang residif jika hasil terapi menghilangkan
semua lesi yang ada
PENDAHULUAN
• Klinisnya berupa papul berbentuk kubah, • Dapat sembuh spontan atau swasirna
berkilat, dan pada permukaannya terdapat setelah beberapa bulan, namun bisa
lekukan (delle/umbilikasi), berisi massa menetap sampai 2 bulan atau lebih
yang mengandung badan moluskum
EPIDEMIOLOGI
• Endemis pada komunitas padat penduduk, higiene buruk dan daerah miskin
• Terutama menyerang anak-anak, usia dewasa dengan aktivitas seksual aktif / imunodefisiensi
• Penularan melalui kontak langsung dengan lesi aktif atau autoinokulasi dan secara tidak langsung
• Prevalensi di AS sebesar 33%, di Mali 3,6%, di Australia tingkat seropositif keseluruhan dilaporkan
23%, di Afrika timur sebanyak 52% pada anak- anak yang berusia 2 tahun.
• Di Indonesia, prevalensi moluskum kontagiosum sebesar 40,4% dibandingkan penyakit kulit lain
ETIOLOGI
• Diagnosa biasanya ditentukan berdasarkan temuan klinis pada penderita tanpa adanya
keluhan subjektif.
• Kelainan kulit berupa papul bulat mirip kubah, berbentuk miliar sampai lentikular dan
berwarna putih dan berkilat seperti lilin, permukaan dapat disertai delle. Biasanya tanpa
disertai inflamasi.
• Jika dipijat akan tampak keluar massa berwarna putih seperti nasi yang merupakan badan
moluskum. Kadang berukuran lentikular.
DIAGNOSA
BANDING
EDUKASI
• Terapi sistemik: • Menghindari kontak langsung.
– Terapi sistemik hanya diberikan • Pengobatan memakan waktu lama,
untuk pasien imunokompromais diperlukan ketekunan dan kesabaran.
yaitu interferon-α sub kutan.
PROGNOSIS
• Seorang pasien laki-laki berusia 6 tahun dan orang tuanya datang ke Poliklinik Kulit dan
Kelamin RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 4 Januari 2022 dengan:
Keluhan Utama
• Bintik-bintik sewarna kulit dan bewarna kemerahan pada perut, tangan, wajah dan punggung
yang bertambah banyak sejak beberapa hari yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang:
• Awalnya hanya ada 1 bintik ± 1 bulan yang lalu pada perut yang sewarna dengan kulit dan kemerahan, kemudian 1
minggu yang lalu bertambah banyak.
• Pasien tidak mengeluhkan gatal, nyeri kepala dan demam sebelumnya.
• Keluhan bintik-bintik sewarna kulit seperti ini dari lahir tidak ada.
• Riwayat penurunan nafsu makan tidak ada
• Riwayat berkontak dengan penderita dengan keluhan yang sama tidak ada.
• Riwayat digigit serangga disangkal.
• Pasien memiliki hobi bermain dengan tetangga.
• Pasien mandi 2 kali sehari.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat timbul bintik-bintik sewarna kulit tidak ada.
• Riwayat batuk pilek ada, sebulan sekali
• Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya
• Riwayat Pengobatan Sebelumnya
• Pasien tidak ada riwayat pengobatan sebelumnya dan tidak ada menggunakan obat alami
seperti obat obatan herbal.
• Pasien belum pernah berobat penyakit ini sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat anggota keluarga dengan keluhan bintik-bintik sewarna kulit disangkal.
Riwayat Atopi/ Riwayat Alergi
• Riwayat bersin-bersin ≥ 5X di pagi tidak ada
• Riwayat asma tidak ada.
• Riwayat mata merah dan gatal tidak ada
• Riwayat alergi makanan tidak ada
• Riwayat alergi obat tidak ada
• Riwayat kaligata tidak ada
• Riwayat alergi serbuk sari tidak ada
• Kepala : Normocephal
Tidak ada kelainan
• Mata : Konjungtiva hiperemis (-), sekret (-)
Sklera tidak ikterik
• Leher : JVP 5-0 cmH2O
• KGB : Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks
• Inspeksi : dada simetris kanan = kiri (statis) pergerakan dinding
dada simetris kanan dan kiri (dinamis)
• Palpasi : fremitus kanan sama dengan kiri
• Perkusi : sonor kanan dan kiri
• Auskultasi : suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : iktus kordis teraba 1 jari medial LMCS RIC V
• Perkusi : Batas atas : RIC II
Batas kanan : linea parasternalis dekstra
Batas kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
• Auskultasi : irama reguler, murmur (-), gallop (-).
Abdomen : Tidak ada kelainan
Ektremitas : Tidak ada kelainan
STATUS DERMATOLOGIS
Inspeksi
• Lokasi : Pada dada kiri bawah
• Distribusi : Terlokalisir
• Bentuk : Bulat
• Susunan : diskret
• Batas : Tegas
• Ukuran : Lentikuler
• Efloresensi : Papul-papul seawarna kulit
• Status Venerelogikus : Tidak dilakukan pemeriksaan.
• Kelainan selaput : Tidak ditemukan kelainan.
• Kelainan kuku : Tidak ditemukan kelainan.
• Kelainan rambut : Tidak ditemukan kelainan.
• Kelainan kelenjar limfe : Tidak ada tanda-tanda pembesaran kelenjar limfe.
DIAGNOSIS KERJA
• Moluskum Kontangiosum
DIAGNOSIS BANDING
• Varisella
• Impetigo bullosa
• Millium
PENATALAKSANAAN
Umum
• Menjelaskan tentang penyakit bahwa penyakitnya bisa menular melalui
kontak fisik baik dengan teman maupun dengan mainan teman
• Mandi minimal 2 kali sehari dan menggunakan sabun
• Handuk dicuci sekali seminggu, setelah pemakaian handuk dijemur
• Pemakaian sabun mandi dipisahkan dengan keluarga atau menggunakan
sabun cair
• Seluruh badan harus dikeringkan setelah mandi, dan selama sakit
dilarang untuk berenang
• Minum obat dan pakai krim teratur sesuai dengan aturan pakai obat
Khusus
Ekstraksi Lesi
• Memberitahukan kepada pasien perlu dilakukan tindakan ekstraksi semua
lesi moluskum untuk memutus rantai penyebaran dan tindakan ini membuat
pasien kurang nyaman. Sebelum tindakan diberikan krim anastesi lokal
EMLA (Lidokain Prilokain 5%) untuk mengurangi rasa sakit yang timbul
saat tindakan
Topikal
• KOH 10 % : dibiarkan selama 4 jam lalu dicuci (pada lesi setelah mandi) diberikan 2 kali
sehari
• Asam fusidat : post ektraksi untuk mencegah infeksi sekunder
PROGNOSIS
• Quo Ad Vitam : Bonam
• Quo Ad Sanationam : Bonam
• Quo Ad Cosmeticum : Bonam
• Quo Ad Functionam : Bonam
BAB 4
DISKUSI
• Bintik-bintik sewarna kulit dan bewarna kemerahan pada perut, tangan, wajah dan punggung
yang bertambah banyak sejak beberapa hari yang lalu Awalnya hanya ada 1 bintik ± 1 bulan
yang lalu pada perut yang sewarna dengan kulit dan kemerahan, kemudian 1 minggu yang lalu
bertambah banyak.
• Pasien tidak mengeluhkan gatal, nyeri kepala dan demam sebelumnya
• Dari pemeriksaaan dermatologikus ditemukan lesi moluskum di daerah dada kiri bawah dengan
distribusi terlokalisir, bentuk bulat, susunan diskret, batas tegas, ukuran lentikuler dengan
efloresensi papul-papul seawarna kulit.
Molluscum • Kontak langsung
Contagiosum Virus • Seksual proliferasi pada sel epitel keratinosit
(MCV) • Autoinokulasi folikel, tepatnya di
• Benda yang sitoplasma
terkontaminasi (busa
mandi/handuk)