Anda di halaman 1dari 5

Panduan Praktik Klinis SMF : ILMU KULIT DAN KELAMIN RSUD SIDOARJO, SIDOARJO 2012 2014

MOLUSKUM KONTAGIOSUM
1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis Moluskum kontagiosum ( MK ) ialah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh Poxvirus Terutama terjadi pada anak dan kadang juga orang dewasa sebagai infeksi menular seksual 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis 5. Diagnosis Masa inkubasi berlangsung satu sampai beberapa minggu Tidak ada keluhan Lokasi : muka, badan, dan ekstremitas. Dapat terjadi infeksi sekunder sehingga timbul supurasi Kelainan kulit berupa papul khas berbentuk kubah miliar Ditengahnya terdapat delle Jika dipijat akan tampak keluar massa moluskum. Kadang berbentuk lenticular dan berwarna putih seperti lilin Dari anamnesis Terutama terjadi pada anak dan kadang juga orang dewasa sebagai infeksi menular seksual Masa inkubasi berlangsung satu sampai beberapa minggu Tidak ada keluhan Lokasi : muka, badan, dan ekstremitas. Dapat terjadi infeksi sekunder sehingga timbul supurasi Kelainan kulit berupa papul khas berbentuk kubah miliar Ditengahnya terdapat delle Jika dipijat akan tampak keluar massa moluskum. Kadang berbentuk lenticular dan berwarna putih seperti 6. Diagnosis Banding lilin 1. Veruka 2. Granuloma Piogenik 3. Melanoma Amelanotik 4. Karsinoma sel basal 5. Varisela 6. Epitelioma 7. Papilloma 8. Kriptokokosis

Dari pemeriksaan fisik

Dari kriteria diagnose

9. Histoplasmosis 10. Penisilosis 7. Pemeriksaan Penunjang Biasanya tidak diperlukan Pemeriksaan giemsa terhadap bahan massa putih dari bagian tengah papul menunjukkan badan inklusi moluskum di dalam sitoplasma
-

Pemeriksaan histopatologi dilakukan apabila gambaran lesi tidak khas MK. Tampak gambaran epidermis hipertrofi dan hyperplasia. Di atas lapisan sel basal didapatkan sel membesar yang mengandung partikel virus disebut badan moluskum

8. Terapi

atau Henderson-Paterson bodies 1. Non medikamentosa Tanpa pengobatan, MK dapat sembuh sendiri dalam beberapa bulan/tahun. Tetapi dalam kurun waktu tersebut dapat meluas ke seluruh tubuh dan menular ke orang lain, timbul infeksi sekunder, serta menimbulkan gangguan kosmetik Moluskuk dapat diobati dengan obat topikal, tetapi memerlukan ketekunan dan kesabaran serta memakan waktu lama. 2. Medikamentosa Tindakan bedah kuretase/enukleasi: Lesi kulit dibersihkan dengan alcohol 70% Bila perlu diberi anastesi krim EMLA 5% dioleskan pada tiap lesi, tutup plester dan biarkan 1-2 jam Dengan memakai pinset mata, lesi moluskum dijepit agar isi kluar, atau dengan ujung scalpel no 11 untuk membuka papul dan mengeluarkan isi papul. Luka diolesi dengan salep antibiotic Tindakan terapi beku/nitrogen cair diulang dengan interval 3 minggu Terapitopikal : o Kantaridin (0,7% atau 0,9%) dioleskan pada lesi dan dibiarkan selama 3-4 jam, setelah itu dicuci. Dalam 1-2 hari timbul lepuh yang akan pecah menimbulkan erosi/ekskoriasi. Dapat diberikan salap antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder. Dapat dilakukan sebulan

sekali sampai tidak ada lesi lagi. o Podofilin (10%-25% dalam bentuk resin) atau (0,3%-atau 0,5% dalam bentuk krim. Dioleskan pada tiap lesi seminggu sekali o Krim imikuimod 5% 3-5 kali/ minggu o Gel retinoid 0,1% pasta perak nitrat o Asam trikoroasetat (25%-35%) o Sidovovir topikal ( gel 1%, 3% atau kri, 1%, 3%) o Kalium hidroksida (10%) 2 kali/ hari selama 30 hari atau sampai terjadi inflamasi dan ulserasi di permukaan papul o Campuran asam salisilat dan asam laktat topikal o Krim adapalen 1 % selama 1 bulan
o

Pulsed dye laser, pula ganda untuk tiap lesi menggunakan sinar laser 585 nm lebar pulsa 450 usec dan 5nm spot size pada 6,7-7,2J/cm2

Terapi Sistemik : o Simetidin 20-40 mg/kg/hari terbagi dalam 3 dosis dengan dosis maksimal 800mg 3X/hari o Terapi sistemik yang diberikan untuk pasien imunokompremais: Sidovovi oral

9. Edukasi

Interferon alfa sub kutan Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan pengobatan moluskum kontangiosum adalah Menghilangkan virus dan lesi kulit

Penjelasan tentang penyakit. penyakit ini mudah menular. Hindari faktor pencetus dan faktor yang memperberat Perbaiki pola hidup, terutama makanan berlemak/pedas, pola hidup seimbang.

10.

Prognosis

- Jagalah kebersihan badan dan lingkungan. Ad vitam : dubia ad bonam (bila ditangani dengan cepat dan tepat) Ad sanationam Ad fungsionam : dubia ad bonam (bila ditangani dengan cepat dan tepat) : dubia ad bonam (bila ditangani dengan cepat dan tepat)

11. Evidens

Tingkat

IV

12.

Tingkat

A 1. 2. 3. 4. 5.

Rekomendasi 13. Penelaah Kritis

14. Medis

Indikator

....

15. aan

Kepustak

1. Panduan Pelayanan Medis Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. 2. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.

Sidoarjo, .2012 Ketua Komite Medik Ketua SMF .

Dr. M. Tauhid Rafii, SpM NIP. 19580505 198610 1 005

. NIP.

Direktur RSUD Sidoarjo

Dr. Eddy Koestantono M., MM NIP. 19551008 198801 1 001

Anda mungkin juga menyukai