Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

CANDIDIASIS CUTIS

Pembimbing:
dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK
dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp. KK

Oleh :
Cha Cha Astrid Ghesa
201710401011052
DEFINISI penyakit kulit
yang
disebabkan
oleh infeksi
jamur dari
genus Candida.

Candidiasis
Cutis
terbagi menjadi
kandidosis
terlokalisasi
dan
generalisata
Sinonim:
• Candidosis
• Moniliasis
• Oidiomycosis
• Trush
EPIDEMIOLOGI

• Dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan.


• Hubungan ras dengan penyakit ini tidak jelas tetapi insiden diduga lebih tinggi di
negara berkembang.
• Penyakit ini lebih banyak terjadi pada daerah tropis dengan kelembaban udara yang
tinggi.
ETIOLOGI

Candida albicans
penyebab tersering
Bentuk oval dengan
infeksi kandida yang
diameter 2-6 um.
superfisial dari
sistemik (70-80%)

Dapat hidup dalam 2


bentuk yakni bentuk
hifa dan bentuk
yeast.
KLASIFIKASI

Kandidosis selaput Kandidosis kutis : Kandidosis sistemik


lendir • Lokalisata : 1). Daerah :
• Kandidosis oral (thrush) intertriginosa 2). • Endokarditis,
• Perleche Daerah perianal Meningitis, Pielonefritis,
• Vulvovaginitis • Generalisata Septikemia
• Paronikia dan
• Balanitis atau
onikomikosis Reaksi id
balanopostitis (kandidid)
• Kandidosis mukokutan • Kandidosis kutis
kronik granulomatosa.
• Kandidosis
bronkopulmonar dan
paru
mekanisme
patogenitas
PATOGENESIS fungi:
pertahanan
pejamu

Respon imun spesifik(


Toksin imun seluler dan humoral,
non-imun)

Fagositosis dan
Dimorfisme
intracellular killing

Substansi antimikrobial
Daya Lekat
nonspesifik

Spesies Sawar mekanik


FAKTOR PREDISPOSISI

Perubahan
Mekanik Nutrisi
fisiologi

Penyakit
Iatrogenik
sistemik
GEJALA KLINIS
• Gatal yang mungkin sangat hebat.
• Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi
peradangan.
• Lesi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa
vesikel dan pustul kecil atau bula yang bila
pecah meninggalkan daerah yang erosif,
dengan pinggir yang kasar dan berkembang
seperti lesi primer.
Kandidosis
Kandidiasis Kandidosis
Kutis
Intertriginosa Perianal
Generalisata
Paronikia dan Diaper-rash Kandidosis
Onikomikosis Granulomatosa
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Pemeriksaan Identifikasi Spesies


Langsung Biakan (germ tube test)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Serologi
• tes immunodifusi yang lebih sensitive seperti counter
immunoelectrophoresis (CIE), enzyme-linked immunosorbent
assay (ELISA), and radioimmunoassay (RIA).
Pemeriksaan histologi
• Didapatkan bahwa spesimen biopsi kulit dengan pewarna
periodic acid-schiff (PAS) menampakkan hifa tak bersepta.
DIAGNOSIS BANDING

Dermatitis Erythrasma Dermatitis Dermatofitosis


Kontak intertriginosa (Tinea)
PENATALAKSANAAN

Menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi

Topikal

Sistemik
OBAT TOPIKAL

• Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari,
• Nistatin: berupa krim, salap, emulsi,
• Grup azol antara lain:
1) Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
2) Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krim
3) Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
4) Siklopiroksolamin 1% larutan, krim
5) Antimikotik yang lain yang berspektrum luas
OBAT SISTEMIK

• Pengobatan ini diberikan untuk berbagai kelainan, antara lain bila lesi
luas,penderita imunokompromais, kasus refrakter, kandida diseminata, dan
kandidosis mukokutan kronik.

• Flukonazole 100-400 mg/hari


• Itrakonazol 200 mg/hari
• Ketokonazol 200 mg/hari
Komplikasi Prognosis

• Rekurens atau infeksi berulang • Prognosis kutaneus kandidiasis


kandida pada kulit umumnya baik, bergantung pada
• 2. Infeksi pada kuku yang mungkin berat ringanya faktor predisposisi.
berubah menjadi bentuk yang
aneh dan mungkin menginfeksi
daerah di sekitar kuku
• 3.Disseminated candidiasis yang
mungkin terjadi pada tubuh yang
immunocompromised.10
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : An. L
Umur : 16 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Ds. Pulorejo Kec. Tembelang Kab.Jombang
Pekerjaan :-
Pendidikan :-
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Berat Badan : 10 kg
Tanggal pemeriksaan : 18 April 2018
ANAMNESIS

• Keluhan Utama
• Gatal pada punggung dan leher.

• RPS
• Orang tua pasien mengeluhkan gatal pada punggung dan leher pasien sejak 1 bulan
yang lalu. Awalnya muncul bintik putih di punggung dahulu lalu kemudian muncul
pada leher, bintik putih tersebut pecah dan melebar yang sekarang menjadi
bercak-bercak merah. Semakin hari, bintik putih dan bercak merah makin banyak
sehingga seperti sekarang ini.
ANAMNESIS

• RPD
• Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini di punggung satu tahun yang lalu,
yang sekarang menjadi bekas bercak berwarna putih.
• Riwayat Pengobatan
• Saat keluhan muncul pasien memberikan bedak caladine cair dan pasien mendapat
elox cream dari puskesmas
• Riwayat Penyakit Keluarga:
• Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
• Riwayat Psikososial
• Di lingkungan pasien tidak ada yang menderita penyakit seperti ini. Pasien
dimandikan 2x sehari.
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaraan : Compos Mentis • Abdomen : Dalam batas
Normal
• Kepala : Dalam batas
Normal • Back : Lihat status
• Leher : Lihat status dermatologis
dermatologis • Ekstermitas : Dalam batas Normal
• Thorax : Dalam batas • Genitalia eksterna: Dalam Batas
Normal Normal
STATUS DERMATOLOGIS
Efloresensi:
• Makula eritematosa berbatas tegas
berbentuk bulat disertai adanya lesi
satelit papulopustular yang pecah
meninggalkan permukaan yang
kasar dengan tepi yang erosi et
regio back.
• Papula eritematosa dan pustula
diatas kulit eritematosa yang
tersebar et regio back dan colli.
• Makula hipopigmentasi berbatas
tidak jelas berbentuk bulat et regio
back.
Pemeriksaan Penunjang Diagnosis
• Tidak dilakukan pemeriksaan • Diagnosis Kerja : Kandidiasis Cutis
penunjang pada pasien ini. • Diagnosis Banding :
• Tinea Corporis
Problem List : • Erythrasma

• Gatal
• Infeksi Jamur
DD : TINEA CORPORIS

• Etiologi: spesies Microsporum,


trichophyton, epidermophyton

• Effloresensi : makula eritematosa


berbatas jelas, berbentuk polisiklik,
tepi aktif (meninggi, ada papul, vesikel,
meluas), disertai central healing dan
tertutup skuama.
DD: ERHYTRASMA
• Etiologi: Corynebacterium
minutissimum

• Predileksi : lipatan tertutup


(inguinal, aksila, intergluteal,
infra mammae, umbilikus, sela
jari).

• Effloresensi : makula
eritematosa hingga coklat
berbatas tegas dengan skuama
halus diatasnya.
PENATALAKSANAAN

Pengobatan yang diberikan pada pasien adalah


• Obat puyer yang terdiri dari :
• Loratadine 2,5 mg
• Ketokonazole 50 mg

Yang diberikan 2x1 sehari dan diminum setelah makan.


• Obat topikal : Ketokonazole cream 2% yang dioleskan pagi dan malam.
EDUKASI

Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien


tentang penyakit yang diderita pasien
Menganjurkan kepada pasien dan keluarga pasien untuk
menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang terapi yang akan diberikan
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien
tentang komplikasi dan prognosis yang terjadi
PEMBAHASAN
Riwayat penyakit pasien Teori
Anak L (16 bulan) bersama dengan orang tua • Dari epidemiologi penyakit ini dapat
mengeluhkan gatal pada punggung dan leher menyerang semua umur, baik laki-laki
pasien sejak 1 bulan yang lalu. Awalnya muncul maupun perempuan. Penyakit ini lebih
bintik putih di punggung dahulu lalu kemudian banyak terjadi pada daerah tropis dengan
muncul pada leher, bintik putih tersebut pecah kelembaban udara yang tinggi. Hal ini sesuai
dan melebar yang sekarang menjadi bercak- dengan teori yang menyatakan bahwa salah
bercak merah. Semakin hari, bintik putih dan satu faktor predisposisi terjadinya
bercak merah makin banyak sehingga seperti kandidiasis pada pasien ini adalah usia yang
sekarang ini. sangat muda. Angka kejadian infeksi kandida
biasanya meningkat pada bayi dan orang tua,
hal itu disebabkan karena status
imunologisnya tidak sempurna. Kondisi iklim
Indonesia yang tropis juga merupakan faktor
eksogen dan anak-anak yang sedang aktif
bermain, mudah berkeringat dan membuat
menjadi kulit menjadi lembap atau basa
(Soetojo S dan Astari L, 2016).
Riwayat penyakit pasien Teori
Saat keluhan muncul pasien memberikan bedak • Faktor predisposisi lainnya yang berperan
caladine cair dan pasien mendapat elox cream pada pasien ini adalah faktor iatrogenik
dari puskesmas. karena sebelumnya pasien mendapat terapi
elox cream yang merupakan salep
kortikosteroid dexametasone 0,1%. Hal ini
sesuai teori yang menyatakan bahwa faktor
iatrogenik salah satunya adalah pemberian
kortikosteroid (Wolff K et al, 2013).
Pemeriksaan Fisik Teori
Keluhan yang muncul pada pasien adalah gatal • Hal ini sesuai teori yang menyatakan bahwa
dan timbul bintik putih yang pecah dan melebar nyeri dan gatal-gatal yang terkadang intens
yang sekarang menjadi bercak-bercak merah. merupakan gejala klinis yang muncul pada
Pada efloresensi didapatkan makula kandidiasis. Selain itu tanda yang dapat
eritematosa berbatas tegas berbentuk bulat muncul adalah kulit yang eritema dan sedikit
disertai adanya lesi satelit papulopustular yang ada eksudasi basah, yang dalam
pecah meninggalkan permukaan yang kasar perjalanannya akan menyebar dan
dengan tepi yang erosi et regio back, papula memberikan gambaran khas yaitu tepi yang
eritematosa dan pustula diatas kulit eritematosa tidak rata dan pustula subkorneal yang bila
yang tersebar et regio back dan colli, makula pecah memberikan erosi yang kemudian
hipopigmentasi berbatas tidak jelas berbentuk terjadi stratum korneum mengelupas lebih
bulat et regio back. lanjut disertai lesi satelit papulopustular atau
vesikopustular (Hay Jr dan Ashbee HR, 2010).
Pemeriksaan Penunjang Teori
Pada pasien tidak dilakukan pemeriksaan • Menurut Wolff K et al (2013), pemeriksaan
penunjang. penunjang yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan langsung diambil dari kerokan
kulit yang diperiksa dengan KOH 10% dan
diobservasi tipe yeasts dengan hifa atau
pseudohifa. Candida akan memberikan
gambaran oval budding cells, sel filamen
memanjang dari ujung ke ujung (pseduhifa)
atau hifa bersepta. C. Albicans juga dapat
diperiksa melalui biakan di agar Sabouraud
yang sudah diberi antibiotik dan diisolasi,
dalam 2-5 hari akan tumbuh koloni mukoid
putih.
Terapi Teori
Pengobatan yang diberikan pada pasien adalah • Menurut Widaty S (2016), pengobatan infeksi
obat puyer yang terdiri dari loratadine 2,5 mg kandida bergantung pada spesies penyebab,
dan ketokonazole 50 mg yang diberikan 2x1 sensitivitas terhadap obat anti jamur, lokasi
sehari dan diminum setelah makan. infeksi, penyakit yang mendasari, dan status
imun pasien. Pengobatan yang pertama
Yang kedua adalah obat topikal ketokonazole adalah upayakan untuk menghindari atau
cream 2% yang dioleskan pagi dan malam. menghilangkan faktor pencetus dan
predisposisi. Kedua, pengobatan topikal
untuk kelainan kulit dapat diberikan grup
Azol, antara lain: mikonazol 2% berupa krim
atau bedak, klotrimazol 1 % berupa bedak,
larutan, dan krim, tiokonazol, bufonazol,
isokonazol. Siklopirosamin 1% larutan, krim,
atau antimikotik lain yang berspektrum luas.
Terapi Teori
Pengobatan yang diberikan pada pasien Pengobatan sistemik diberikan pada pasien
adalah obat puyer yang terdiri dari loratadine dengan lesi luas dan penderita
2,5 mg dan ketokonazole 50 mg yang diberikan imunokompromais berat, obat yang dapat
2x1 sehari dan diminum setelah makan. diberikan adalah flukonazol 100-400 mg/hari,
itrakonazol 200 mg/hari, dan ketokonazole 200
Yang kedua adalah obat topikal ketokonazole mg/ hari. Loratadine 2,5 mg yang diberikan
cream 2% yang dioleskan pagi dan malam. adalah bersifat pengobatan simptomatik yaitu
untuk mengurangi keluhan gatal, dengan dosis
anak 5 mg/hari untuk usia 2- 5 tahun.
Ketokonazol 50 mg yang diberikan sebagai
antijamur dengan dosis anak 3-6 mg/kgBB/hari
atau pada pasien ini 30-60 mg/hari.
Ketokonazole lebih dipilih untuk terapi pada
pasien ini karena efek samping hepatotoksik
ketokonazol lebih jarang ditemukan dari
flukonazol dan itrakonazol (Hay Jr dan Ashbee
HR, 2010). Pengobatan topikal yang diberikan
untuk pasien adalah ketokonazole cream 2%.
Ketokonazol cream dipilih karena efek samping
pemberian topikal hampir tidak ada dibanding
mikonazol 2% yang mempunyai efek samping
iritasi, rasa terbakar, dan maserasi (Setiabudy R
dan Bahry B,2017).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai