Anda di halaman 1dari 29

Kandidiasis

OKTA FITRIA
03011225
LATAR BELAKANG
 Penyakit infeksi jamur selama ini
relative jarang dibicarakan.
Karena itulah seringkali pasien
yang terinfeksi jamur tidak
terdeteksi,sehingga seringkali
terjadi keterlambatan pengobatan
yang berakibat fatal.
 Infeksi oportunistik yang paling banyak
pada ODHA selama tahun 2011 adalah
kandidiasis (20,4%), disusul oleh TB
(18,4%) dan diare (16,2%)
 Candida albican merupakan jamur
terbanyak yang terisolasi dari tubuh
manusia sebagai flora normal dan
penyebab infeksi oportunistik
 Terdapat sekitar 30-40% Kandida
albikan pada rongga mulut orang
dewasa sehat, 45% pada neonatus,
45-65% pada anak-anak sehat, 50-65%
pada pasien yang memakai gigi palsu
lepasan, 65-88% pada orang yang
mengkonsumsi obat-obatan jangka
panjang, 90% pada pasien leukemia
akut yang menjalani kemoterapi, dan
95% pada pasien HIV/AIDS.
DEFINISI
Kandidiasis adalah suatu infeksi pada kulit atau selaput
lendir bersifat akut atau subakut yang disebabkan oleh
jamur genus Candida, terutama spesies
Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit,
kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan  septikemia, endokarditis, atau
meningitis.
Kandidiasis tersebar diseluruh dunia, dapat menyerang laki
– laki maupun perempuan, dapat menyerang semua
usia tetapi sering terjadi pada usia muda dan tua.
Gambaran klinisnya bermacam-macam sehingga tidak
diketahui data penyebaranya dengan tepat.
Etiologi
• Kandidiasis disebabkan oleh genus
candida yang merupakan flora normal
yang hidup pada saluran pencernaan,
saluran alat kelamin wanita, dan
orofaring.
• Candida sp adalah jamur sel tunggal,
berbentuk bulat sampai oval.
• Jumlahnya sekitar 80 spesies dan 17
diantaranya ditemukan pada manusia.
• Candida albicans merupakan yang paling
patogen yang akan patogenik bila terjadi
situasi yang mendukung terjadinya
multiplikasi.
Faktor risiko

Cuaca yang Pakaian yang Penyakit


panas sempit inflamatori

Higiene yg buruk Faktor risiko imunosupresif

Flora normal yang


terganggu
PATOGENESIS
Faktor endogen
• Perubahan fisiologik (kehamilan, kegemukan,
Debilitas, Iatrogenik, Endokrinopati, Penyakit kronik)
• Umur
• Imunologik
Faktor eksogen
• Iklim panas dan kelembaban
• Kebersihan kulit
• Rendam kaki dalam air terlalu lama
• Kontak langsung.
 Candida yang sering muncul adalah spesies
Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit,
mulut, selaput mukosa, vagina, dan feses orang
normal.
 Dalam peran patogenik, biasanya candida terdapat
dalam bentuk tunas dan miselium.
 Candida sp. memperbanyak diri dengan
membentuk blastospora (budding cell). Blastospora
akan saling bersambung dan bertambah panjang
sehingga membentuk pseudohifa.
 Bentuk pseudohifa lebih virulen dan invasif
daripada spora. Hal itu dikarenakan
pseudohifa berukuran lebih besar sehingga
lebih sulit difagositosis oleh makrofag.
Selain itu, pseudohifa mempunyai titik-titik
blastokonidia multipel pada satu
filamennya sehingga jumlah elemen
infeksius yang ada lebih besar.
KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan lokasi menurut Conant, dkk
(1971) :  KANDIDOSIS ORAL BALANITIS atau
(THRUSH) BALANOPOSTITIS
KANDIDOSI SELAPUT PERLEC KANDIDIASIS MUKOKUTAN
LENDIR HE KRONIK
VULVOVAGINAL KANDIDIASIS BRONKOPULMONAR &
IS PARU

LOKALISAT INTERTRIGINO
A SA
GENERALIS
KANDIDOSI KUTIS PERIANAL
ATA
PARONIKIA &
ONIKOMIKOSIS
KANDIDIASIS KUTIS
GRANULOMATOSA

ENDOKARDITI PIELONEFRI
TS TIS
KANDIDIASIS SISTEMIK
MENINGITIS SEPTIKEMIA

REAKSI ID. (KANDIDID)


FAKTOR PREDISPOSISI
PERUBAHAN
FISIOLOGIK 1. Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina.
2. Kegemukan, karena banyak keringat.
3. Debilitas, karena tidak adanya daya dari tubuh.
4. latrogenik, karena rusaknya sel – sel.
5. Endokrinopaty, karena adanya gangguan gula
darah pada kulit (diabetes).
FAKTOR ENDOGEN 6. Penyakit kronik (TB,SLE) karena keadaan umum
yang buruk dan turunnya imunitas.
UMUR

IMUNOLOGIK
(GENETIK)

1. Iklim, panas, dan kelembaban yang menyebabkan


perspirasi meningkat.
2. Kebersihan kulit
FAKTOR EKSOGEN 3. Kontak dengan penderita
4. Kebiasaan merendam kaki terlalu lama dalam air
menyebabkan timbulnya maserasi serta mempermudah
masuknya jamur
Kandidiasis Kutis
1. Kandidiasis kutis
lokalisata
a. Kandidiasis
Intertriginosa
• Predileksi : lipatan
kulit ketiak, paha,
payudara; intergluteal;
antara jari tangan
atau kaki; glands
penis, dan umbilikus
• Lesi :
- Bercak berbatas tegas, bersisik,
basah, dan eritematosa
- Lesi dikelilingi oleh satelit berupa
vesikel dan pustul kecil atau bula
yang bila pecah meninggalkan
daerah erosif warna keputihan
ditengahnya dengan pinggir kasar
dan berkembang seperti lesi primer.
b. Kandidiasis perianal /kandidiasis popok /diaper rash
• Lesi : dasarnya merah dengan pustul satelit
• Klinis : pruritus ani
• Terapi : kombinasi steroid krim dan lotion yang mengandung
antibiotik

2. Kandidiasis kutis generalisata


• Predileksi : glabrous skin, lipat payudara, intergluteal, dan umbilikus
• Penyakit penyerta : glositis, stomatitis, dan paronikia
• Lesi : ekzematoid dengan vesikel dan pustul
• Predisposisi :
- Bayi karena ibunya menderita kandidiasis vagina. Lesi muncul saat
bayi baru lahir atau beberapa jam setelah lahir dengan Lesi pertama
di muka, leher lalu ke seluruh tubuh dalam waktu 24 jam.
- Bayi dengan gangguan imunologik
3. Paronikia dan onikomikosis : infeksi jamur
pada kuku dan jaringan sekitarnya ini
menyebabkan rasa nyeri dan peradangan
sekitar kuku. Kadang-kadang kuku rusak
dan menebal. Hal ini sering diderita oleh
orang-orang yang pekerjaannya
berhubungan dengan air.

4.Kandidisiasis kutis granulomatosa :


Kelainan ini merupakan bentuk yang jarang
dijumpai.
-
Manifestasi kulit berupa pembentukan
granuloma yang terjadi akibat penumpukan
krusta serta hipertrofi setempat. Kelainan
ini banyak menyerang anak-anak, lesi
berupa papul kemerahan tertutup krusta
tebal berwarna kuning kecoklatan dan
melekat erat pada dasarnya. Krusta ini
dapat menimbulkan tanduk sepanjang 2
cm, lokasinya sering terdapat di muka,
kepala, kuku, badan, tungkai.
5. Thrush merupakan infeksi
jamur di dalam mulut.
Bercak berwarna putih
menempel pada lidah dan
pinggiran mulut, sering
menimbulkan nyeri.
Bercak ini bisa dilepas
dengan mudah oleh jari
tangan atau sendok.
Thrush pada dewasa bisa
merupakan pertanda
adanya gangguan
kekebalan, kemungkinan
akibat diabetes atau AIDS
Reaksi id (kandidid)

• Terjadi karena reaksi metabolisme kandida


• Lesi : berupa vesikel-vesikel yang bergerombol,
terdapat pada sela jari tangan atau bagian
badan yang lain, mirip dermatofitid. Di tempat
tersebut tidak ada elemen jamur.
• Bila lesi kandidosis diobati, kandidid akan
menyembuh.
• Jika dilakukan uji kulit dengan kandidin (antigen
kandida) memberi hasil positif.
Pemeriksaan Penunjang
 pemeriksaan langsung melalui
kerokan kulit, sputum, tinja, urin,
sekret vagina yang diperiksa
dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan Gram yang
terlihat sel ragi, blastospora,
atau pseudohifa.
 Pemeriksaan biakan, yaitu bahan
yang akan diperiksa ditanam
dalam agar dektrosa glukosa
sabouraud, lalu diberi antibiotik
(kloramfenikol) untuk mencegah
pertumbuhan bakteri. Koloni
akan tumbuh setelah 24-48 jam
berupa yeast like colony.
Diagnosa banding
Kandidiasis kutis lokalisata :
1. Erythrasma
2. Dermatitis Intertriginosa
3. Dermatofitosis (tinea)
Penatalaksanaan
Terapi topikal:

1. Larutan ungu gentian


• 0,5-1 % untuk selaput lendir
• 1-2% untuk kulit
• (dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari)
2. Nistatin dapat diberikan berupa krim,
salep, emulsi.
3. Amfoterisin B
4. Golongan azol
• krim atau bedak mikonazol 2%
• bedak, larutan dan krim klotrimazol 1
• krim tiokonazol 1%
• krim bufonazol 1%
• krim isokonazol 1%
• krim siklopiroksolamin 1%
• Antimikotik topikal lain yang berspektrum
luas.
SISTEMIK
1. Nistatin tablet
2. Amfoterisin B IV
3. Untuk Kandidiasis vaginalis
• Kotrimazol 500mg per vaginam dosis
tunggal
• sistemik dapat diberikan ketokonazol
2x200 mg (5 hari)
• atau dengan flukonazol 150 mg dosis
tunggal
PROGNOSA
 Prognosis umumnya baik, bergantung
pada berat ringanya faktor predisposisi.
Biasanya dapat diobati tetapi sekali-kali
sulit dihilangkan. Infeksi berulang
merupakan hal yang umum terjadi.
PENCEGAHAN
 Tidak ada cara untuk mencegah
kandidiasis. Obat – obatan tidak biasa
dipakai untuk mencegah kandidiasis
karena menyebabkan candida menjadi
kebal terhadap obat-obatan.
 Sistem kekebalan tubuh yang sehat dan
menjauhi faktor predisposisi dapat
menjaga agar candida tetap seimbang.
KOMPLIKASI
 Rekurens atau infeksi berulang kandida
pada kulit
 Infeksi pada kuku yang mungkin
berubah menjadi bentuk yang aneh dan
mungkin menginfeksi daerah disekitar
kuku
 Disseminated candidiasis yang mungkin
terjadi pada tubuh yang
immunocompromised 

Anda mungkin juga menyukai