Anda di halaman 1dari 28

KANDIDIASIS

LATAR BELAKANG

 Infeksi yang paling banyak selama tahun 2011 adalah


kandidiasis yaitu 20,4%
 Candida albican merupakan jamur terbanyak yang terisolasi
dari tubuh manusia sebagai flora normal dan penyebab infeksi
oportunistik
Terdapat sekitar 30-40% Kandida albikan pada rongga
mulut orang dewasa sehat, 45% pada neonatus, 45-65%
pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien yang memakai
gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang
mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang, 90% pada
pasien leukemia akut yang menjalani kemoterapi, dan 95%
pada pasien HIV/AIDS.
 Kandidiasis tersebar diseluruh dunia, dapat menyerang
laki – laki maupun perempuan, dapat menyerang semua
usia tetapi sering terjadi pada usia muda dan tua.
Gambaran klinisnya bermacam-macam sehingga tidak
diketahui data penyebaranya dengan tepat.
DEFINISI

Kandidiasis adalah penyakit infeksi primer atau sekunder yang


menyerang kulit, kuku, selaput lendir dan alat dalam yang
disebabkan oleh berbagai spesies Candida (Sutanto, 2008).
Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku,
bronkus, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan 
septikemia, endokarditis, atau meningitis.
Etiologi

• Kandidiasis disebabkan oleh genus candida


yang merupakan flora normal yang hidup pada
saluran pencernaan, saluran alat kelamin wanita,
dan orofaring.
• Candida sp adalah jamur sel tunggal, berbentuk
bulat sampai oval.
• Jumlahnya sekitar 80 spesies dan 17 diantaranya
ditemukan pada manusia.
• Candida albicans merupakan yang paling
patogen yang akan patogenik bila terjadi situasi
yang mendukung terjadinya multiplikasi.
Faktor risiko

Penyakit
Cuaca yang panas Pakaian yang sempit
inflamatori

Higiene yg buruk Faktor risiko imunosupresif

Flora normal yang


terganggu
PATOGENESIS

Faktor endogen
• Perubahan fisiologik (kehamilan, kegemukan, Debilitas, Iatrogenik, Endokrinopati,
Penyakit kronik)
• Umur
• Imunologik
Faktor eksogen
• Iklim panas dan kelembaban
• Kebersihan kulit
• Rendam kaki dalam air terlalu lama
• Kontak langsung.
 Candida yang sering muncul adalah spesies Candida albicans
yang dapat diisolasi dari kulit, mulut, selaput mukosa, vagina,
dan feses orang normal.
 Dalam peran patogenik, biasanya candida terdapat dalam
bentuk tunas dan miselium.
 Candida sp. memperbanyak diri dengan membentuk
blastospora (budding cell). Blastospora akan saling
bersambung dan bertambah panjang sehingga membentuk
pseudohifa.
 Bentuk pseudohifa lebih virulen dan invasif daripada
spora. Hal itu dikarenakan pseudohifa berukuran
lebih besar sehingga lebih sulit difagositosis oleh
makrofag. Selain itu, pseudohifa mempunyai titik-
titik blastokonidia multipel pada satu filamennya
sehingga jumlah elemen infeksius yang ada lebih
besar.
Klasifikasi berdasarkan lokasi menurut Conant, dkk (1971) : 

KANDIDOSIS ORAL BALANITIS atau


(THRUSH) BALANOPOSTITIS
KANDIDOSI SELAPUT
PERLECH KANDIDIASIS MUKOKUTAN
LENDIR
E KRONIK
VULVOVAGINA KANDIDIASIS BRONKOPULMONAR &
LIS PARU

LOKALISA INTERTRIGINOS
TA A
GENERALISA
KANDIDOSI KUTIS PERIANAL
TA
PARONIKIA &
ONIKOMIKOSIS
KANDIDIASIS KUTIS
GRANULOMATOSA

ENDOKARDITI PIELONEFRI
TS TIS
KANDIDIASIS SISTEMIK
MENINGITIS SEPTIKEMIA

REAKSI ID. (KANDIDID)


FAKTOR PREDISPOSISI
PERUBAHAN
FISIOLOGIK 1. Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina.
2. Kegemukan, karena banyak keringat.
3. Debilitas, karena tidak adanya daya dari tubuh.
4. latrogenik, karena rusaknya sel – sel.
5. Endokrinopaty, karena adanya gangguan gula darah
pada kulit (diabetes).
FAKTOR ENDOGEN 6. Penyakit kronik (TB,SLE) karena keadaan umum yang
buruk dan turunnya imunitas.
UMUR

IMUNOLOGIK
(GENETIK)

1. Iklim, panas, dan kelembaban yang menyebabkan perspirasi


meningkat.
FAKTOR EKSOGEN 2. Kebersihan kulit
3. Kontak dengan penderita
4. Kebiasaan merendam kaki terlalu lama dalam air menyebabkan
timbulnya maserasi serta mempermudah masuknya jamur
Kandidiasis Kutis
1. Kandidiasis kutis lokalisata
a. Kandidiasis Intertriginosa
• Predileksi : lipatan kulit ketiak,
paha, payudara; intergluteal;
antara jari tangan atau kaki;
glands penis, dan umbilikus
• Lesi :
- Bercak berbatas tegas, bersisik, basah, dan
eritematosa
- Lesi dikelilingi oleh satelit berupa vesikel
dan pustul kecil atau bula yang bila pecah
meninggalkan daerah erosif warna keputihan
ditengahnya dengan pinggir kasar dan
berkembang seperti lesi primer.
b. Kandidiasis perianal /kandidiasis popok /diaper rash
• Lesi : dasarnya merah dengan pustul satelit
• Klinis : pruritus ani
• Terapi : kombinasi steroid krim dan lotion yang mengandung
antibiotik

2. Kandidiasis kutis generalisata


• Predileksi : glabrous skin, lipat payudara, intergluteal, dan umbilikus
• Penyakit penyerta : glositis, stomatitis, dan paronikia
• Lesi : ekzematoid dengan vesikel dan pustul
• Predisposisi :
- Bayi karena ibunya menderita kandidiasis vagina. Lesi muncul saat bayi baru lahir atau
beberapa jam setelah lahir dengan Lesi pertama di muka, leher lalu ke seluruh tubuh dalam
waktu 24 jam.
- Bayi dengan gangguan imunologik
3. Paronikia dan onikomikosis : infeksi jamur pada kuku
dan jaringan sekitarnya ini menyebabkan rasa nyeri
dan peradangan sekitar kuku. Kadang-kadang kuku
rusak dan menebal. Hal ini sering diderita oleh orang-
orang yang pekerjaannya berhubungan dengan air.

4.Kandidisiasis kutis granulomatosa : Kelainan ini


merupakan bentuk yang jarang dijumpai.
- Manifestasi kulit berupa pembentukan granuloma
yang terjadi akibat penumpukan krusta serta
hipertrofi setempat. Kelainan ini banyak menyerang
anak-anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup
krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan melekat
erat pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbulkan
tanduk sepanjang 2 cm, lokasinya sering terdapat di
muka, kepala, kuku, badan, tungkai.
5. Thrush merupakan infeksi jamur di dalam
mulut. Bercak berwarna putih menempel pada
lidah dan pinggiran mulut, sering
menimbulkan nyeri. Bercak ini bisa dilepas
dengan mudah oleh jari tangan atau sendok.
Thrush pada dewasa bisa merupakan pertanda
adanya gangguan kekebalan, kemungkinan
akibat diabetes atau AIDS
Reaksi id (kandidid)

• Terjadi karena reaksi metabolisme kandida


• Lesi : berupa vesikel-vesikel yang bergerombol, terdapat pada sela jari
tangan atau bagian badan yang lain, mirip dermatofitid. Di tempat tersebut
tidak ada elemen jamur.
• Bila lesi kandidosis diobati, kandidid akan menyembuh.
• Jika dilakukan uji kulit dengan kandidin (antigen kandida) memberi hasil
positif.
Pemeriksaan Penunjang

 pemeriksaan langsung melalui kerokan kulit,


sputum, tinja, urin, sekret vagina yang
diperiksa dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan Gram yang terlihat sel
ragi, blastospora, atau pseudohifa.
 Pemeriksaan biakan, yaitu bahan yang akan
diperiksa ditanam dalam agar dektrosa glukosa
sabouraud, lalu diberi antibiotik
(kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan
bakteri. Koloni akan tumbuh setelah 24-48 jam
berupa yeast like colony.
Diagnosa banding

Kandidiasis kutis lokalisata :


1. Erythrasma
2. Dermatitis Intertriginosa
3. Dermatofitosis (tinea)
Penatalaksanaan

Terapi topikal:

1. Larutan ungu gentian


•0,5-1 % untuk selaput lendir
•1-2% untuk kulit
•(dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari)
2. Nistatin dapat diberikan berupa krim, salep, emulsi.
3. Amfoterisin B
4. Golongan azol
•krim atau bedak mikonazol 2%
•bedak, larutan dan krim klotrimazol 1
•krim tiokonazol 1%
•krim bufonazol 1%
•krim isokonazol 1%
•krim siklopiroksolamin 1%
•Antimikotik topikal lain yang berspektrum luas.
SISTEMIK

1. Nistatin tablet
2. Amfoterisin B IV
3. Untuk Kandidiasis vaginalis
• Kotrimazol 500mg per vaginam dosis tunggal
• sistemik dapat diberikan ketokonazol 2x200 mg (5 hari)
• atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal
PROGNOSA

 Prognosis umumnya baik, bergantung pada berat ringanya


faktor predisposisi. Biasanya dapat diobati tetapi sekali-kali
sulit dihilangkan. Infeksi berulang merupakan hal yang umum
terjadi.
PENCEGAHAN

 Tidak ada cara untuk mencegah kandidiasis. Obat – obatan


tidak biasa dipakai untuk mencegah kandidiasis karena
menyebabkan candida menjadi kebal terhadap obat-obatan.
 Sistem kekebalan tubuh yang sehat dan menjauhi faktor
predisposisi dapat menjaga agar candida tetap seimbang.
KOMPLIKASI

 Rekurens atau infeksi berulang kandida pada kulit


 Infeksi pada kuku yang mungkin berubah menjadi bentuk yang
aneh dan mungkin menginfeksi daerah disekitar kuku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai