Anda di halaman 1dari 29

Kandidiasis

LATAR BELAKANG
Penyakit infeksi jamur selama ini
relative jarang dibicarakan.
Karena itulah seringkali pasien
yang terinfeksi jamur tidak
terdeteksi,sehingga seringkali
terjadi keterlambatan pengobatan
yang berakibat fatal.
Infeksi oportunistik yang paling banyak
pada ODHA selama tahun 2011 adalah
kandidiasis (20,4%), disusul oleh TB
(18,4%) dan diare (16,2%)
Candida albican merupakan jamur
terbanyak yang terisolasi dari tubuh
manusia sebagai flora normal dan
penyebab infeksi oportunistik
Terdapat sekitar 30-40% Kandida
albikan pada rongga mulut orang
dewasa sehat, 45% pada neonatus,
45-65% pada anak-anak sehat, 50-65%
pada pasien yang memakai gigi palsu
lepasan, 65-88% pada orang yang
mengkonsumsi obat-obatan jangka
panjang, 90% pada pasien leukemia
akut yang menjalani kemoterapi, dan
95% pada pasien HIV/AIDS.
DEFINISI
Kandidiasis adalah suatu infeksi pada kulit atau selaput lendir
bersifat akut atau subakut yang disebabkan oleh jamur
genus Candida, terutama spesies
Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit,
kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat
menyebabkan septikemia, endokarditis, atau meningitis.
Kandidiasis tersebar diseluruh dunia, dapat menyerang laki
laki maupun perempuan, dapat menyerang semua usia
tetapi sering terjadi pada usia muda dan tua. Gambaran
klinisnya bermacam-macam sehingga tidak diketahui data
penyebaranya dengan tepat.
Etiologi
Kandidiasis disebabkan oleh genus
candida yang merupakan flora
normal yang hidup pada saluran
pencernaan, saluran alat kelamin
wanita, dan orofaring.
Candida sp adalah jamur sel tunggal,
berbentuk bulat sampai oval.
Jumlahnya sekitar 80 spesies dan 17
diantaranya ditemukan pada
manusia.
Candida albicans merupakan yang
paling patogen yang akan patogenik
bila terjadi situasi yang mendukung
terjadinya multiplikasi.
Faktor risiko

Cuaca yang Pakaian yang Penyakit


panas sempit inflamatori

Higiene yg buruk Faktor risiko imunosupresif

Flora normal yang


terganggu
PATOGENESIS
Faktor endogen
Perubahan fisiologik (kehamilan, kegemukan,
Debilitas, Iatrogenik, Endokrinopati, Penyakit
kronik)
Umur
Imunologik
Faktor eksogen
Iklim panas dan kelembaban
Kebersihan kulit
Rendam kaki dalam air terlalu lama
Kontak langsung.
Candida yang sering muncul adalah spesies
Candida albicans yang dapat diisolasi dari kulit,
mulut, selaput mukosa, vagina, dan feses orang
normal.
Dalam peran patogenik, biasanya candida
terdapat dalam bentuk tunas dan miselium.
Candida sp. memperbanyak diri dengan
membentuk blastospora (budding cell).
Blastospora akan saling bersambung dan
bertambah panjang sehingga membentuk
pseudohifa.
Bentuk pseudohifa lebih virulen dan invasif
daripada spora. Hal itu dikarenakan
pseudohifa berukuran lebih besar sehingga
lebih sulit difagositosis oleh makrofag.
Selain itu, pseudohifa mempunyai titik-titik
blastokonidia multipel pada satu
filamennya sehingga jumlah elemen
infeksius yang ada lebih besar.
KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan lokasi menurut Conant, dkk
(1971) : KANDIDOSIS ORAL BALANITIS atau
(THRUSH) BALANOPOSTITIS
KANDIDOSI SELAPUT PERLEC KANDIDIASIS MUKOKUTAN
LENDIR HE KRONIK
VULVOVAGINAL KANDIDIASIS BRONKOPULMONAR &
IS PARU

LOKALISAT INTERTRIGINO
A SA
GENERALIS
KANDIDOSI KUTIS PERIANAL
ATA
PARONIKIA &
ONIKOMIKOSIS
KANDIDIASIS KUTIS
GRANULOMATOSA

ENDOKARDITI PIELONEFRI
TS TIS
KANDIDIASIS SISTEMIK
MENINGITIS SEPTIKEMIA

REAKSI ID. (KANDIDID)


FAKTOR PREDISPOSISI
PERUBAHAN
FISIOLOGIK 1. Kehamilan, karena perubahan pH dalam vagina.
2. Kegemukan, karena banyak keringat.
3. Debilitas, karena tidak adanya daya dari tubuh.
4. latrogenik, karena rusaknya sel sel.
5. Endokrinopaty, karena adanya gangguan gula
darah pada kulit (diabetes).
FAKTOR ENDOGEN 6. Penyakit kronik (TB,SLE) karena keadaan umum
yang buruk dan turunnya imunitas.
UMUR

IMUNOLOGIK
(GENETIK)

1. Iklim, panas, dan kelembaban yang menyebabkan


perspirasi meningkat.
2. Kebersihan kulit
FAKTOR EKSOGEN
3. Kontak dengan penderita
4. Kebiasaan merendam kaki terlalu lama dalam air
menyebabkan timbulnya maserasi serta mempermudah
masuknya jamur
Kandidiasis Kutis
1. Kandidiasis kutis
lokalisata
a. Kandidiasis Intertriginosa
Predileksi : lipatan kulit
ketiak, paha, payudara;
intergluteal; antara jari
tangan atau kaki; glands
penis, dan umbilikus
Lesi :
- Bercak berbatas tegas, bersisik,
basah, dan eritematosa
- Lesi dikelilingi oleh satelit berupa
vesikel dan pustul kecil atau bula yang
bila pecah meninggalkan daerah erosif
warna keputihan ditengahnya dengan
pinggir kasar dan berkembang seperti
lesi primer.
b. Kandidiasis perianal /kandidiasis popok /diaper rash
Lesi : dasarnya merah dengan pustul satelit
Klinis : pruritus ani
Terapi : kombinasi steroid krim dan lotion yang mengandung
antibiotik

2. Kandidiasis kutis generalisata


Predileksi : glabrous skin, lipat payudara, intergluteal, dan
umbilikus
Penyakit penyerta : glositis, stomatitis, dan paronikia
Lesi : ekzematoid dengan vesikel dan pustul
Predisposisi :
- Bayi karena ibunya menderita kandidiasis vagina. Lesi muncul
saat bayi baru lahir atau beberapa jam setelah lahir dengan Lesi
pertama di muka, leher lalu ke seluruh tubuh dalam waktu 24 jam.
- Bayi dengan gangguan imunologik
3. Paronikia dan onikomikosis : infeksi jamur
pada kuku dan jaringan sekitarnya ini
menyebabkan rasa nyeri dan peradangan
sekitar kuku. Kadang-kadang kuku rusak
dan menebal. Hal ini sering diderita oleh
orang-orang yang pekerjaannya
berhubungan dengan air.

4.Kandidisiasis kutis granulomatosa : Kelainan


ini merupakan bentuk yang jarang dijumpai.
- Manifestasi kulit berupa pembentukan
granuloma yang terjadi akibat penumpukan
krusta serta hipertrofi setempat. Kelainan
ini banyak menyerang anak-anak, lesi
berupa papul kemerahan tertutup krusta
tebal berwarna kuning kecoklatan dan
melekat erat pada dasarnya. Krusta ini
dapat menimbulkan tanduk sepanjang 2
cm, lokasinya sering terdapat di muka,
kepala, kuku, badan, tungkai.
5. Thrush merupakan infeksi
jamur di dalam mulut.
Bercak berwarna putih
menempel pada lidah dan
pinggiran mulut, sering
menimbulkan nyeri.
Bercak ini bisa dilepas
dengan mudah oleh jari
tangan atau sendok.
Thrush pada dewasa bisa
merupakan pertanda
adanya gangguan
kekebalan, kemungkinan
akibat diabetes atau AIDS
Reaksi id (kandidid)

Terjadi karena reaksi metabolisme kandida


Lesi : berupa vesikel-vesikel yang
bergerombol, terdapat pada sela jari tangan
atau bagian badan yang lain, mirip
dermatofitid. Di tempat tersebut tidak ada
elemen jamur.
Bila lesi kandidosis diobati, kandidid akan
menyembuh.
Jika dilakukan uji kulit dengan kandidin
(antigen kandida) memberi hasil positif.
Pemeriksaan
Penunjang
pemeriksaan langsung melalui
kerokan kulit, sputum, tinja, urin,
sekret vagina yang diperiksa
dengan larutan KOH 10% atau
dengan pewarnaan Gram yang
terlihat sel ragi, blastospora,
atau pseudohifa.
Pemeriksaan biakan, yaitu
bahan yang akan diperiksa
ditanam dalam agar dektrosa
glukosa sabouraud, lalu diberi
antibiotik (kloramfenikol) untuk
mencegah pertumbuhan bakteri.
Koloni akan tumbuh setelah 24-
48 jam berupa yeast like colony.
Diagnosa banding
Kandidiasis kutis lokalisata :
1. Erythrasma
2. Dermatitis Intertriginosa
3. Dermatofitosis (tinea)
Penatalaksanaan
Terapi topikal:

1. Larutan ungu gentian


0,5-1 % untuk selaput lendir
1-2% untuk kulit
(dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari)
2. Nistatin dapat diberikan berupa krim, salep,
emulsi.
3. Amfoterisin B
4. Golongan azol
krim atau bedak mikonazol 2%
bedak, larutan dan krim klotrimazol 1
krim tiokonazol 1%
krim bufonazol 1%
krim isokonazol 1%
krim siklopiroksolamin 1%
Antimikotik topikal lain yang berspektrum
luas.
SISTEMIK
1. Nistatin tablet
2. Amfoterisin B IV
3. Untuk Kandidiasis vaginalis
Kotrimazol 500mg per vaginam dosis
tunggal
sistemik dapat diberikan ketokonazol
2x200 mg (5 hari)
atau dengan flukonazol 150 mg dosis
tunggal
PROGNOSA
Prognosis umumnya baik, bergantung
pada berat ringanya faktor predisposisi.
Biasanya dapat diobati tetapi sekali-kali
sulit dihilangkan. Infeksi berulang
merupakan hal yang umum terjadi.
PENCEGAHAN
Tidak ada cara untuk mencegah
kandidiasis. Obat obatan tidak biasa
dipakai untuk mencegah kandidiasis
karena menyebabkan candida menjadi
kebal terhadap obat-obatan.
Sistem kekebalan tubuh yang sehat dan
menjauhi faktor predisposisi dapat
menjaga agar candida tetap seimbang.
KOMPLIKASI
Rekurens atau infeksi berulang kandida
pada kulit
Infeksi pada kuku yang mungkin berubah
menjadi bentuk yang aneh dan mungkin
menginfeksi daerah disekitar kuku
Disseminated candidiasis yang mungkin
terjadi pada tubuh yang
immunocompromised

Anda mungkin juga menyukai