Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Mikrobiologi
Secara Bahasa mikrobiologi berasal dari kata Mikro yang artinya
ukuran yang sangat kecil, Bio yang artinya makhluk hidup, logos artinya
Ilmu. Sedangkan menurut istilah Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari
ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya
adalah semua makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop,
khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, archaea, dan
virus.mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita,
beberapa diantaranya bemanfaat dan yang lain merugikan. Banyak yang
lain yang menjadi penghuni bagi tubuh manusia. Beberapa
mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam
kegiatan manusia sehari-hari seperti misanya pembuatan anggur, keju,
yogurt, produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan
dengan pembuangan limbah.
B. Sejarah Mikrobiologi
Mikrobiologi boleh dikata merupakan ilmu yang masih muda. Dunia
jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu, dan makna
yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami dan
dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi
muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti. Kini mikroorganisme
digunakan oleh para peneliti dalam penelahan hampir semua gejala
biologis yang utama.

1
Perkembangan yang pesat di bidang mikrobiologi, diawali oleh
seorang peneliti Belanda yang bernama Anthony Leeuwenhook, pada
tahun 1685, ia mengembangkan alat pembesar sederhana menjadi
mikroskop. Karena jasa alat pembesar ini maka mikroba (termasuk jenis
bakteri) dapat dilihat dengan jelas. Ditinjau dari aspek ilmu pengetahuan
maka penemuan beliau ini sangat berarti bagi kemajuan ilmu pengetahuan.
Sehingga ia mendapatkan julukan sebagai seorang yang meletakkan dasar-
dasar mikrobiologi. Bahkan ia memperkenalkan kepada dunia tentang
proses fermentasi dengan menggunakan jamur.
Luis Pasteur, pada tahun 1854 menemukakan tentang germtheory of
disease, yang intinya menyatakan bahwa salah satu penyebab penyakit
adalah kuman. Ia menyatakan bahwa udara itu mengandung mikroba, ia
juga mencoba peristiwa peragian. Karena jasanya yang banyak ini ia
dijuluki sebagai Father Of Microbiology.
Pada tahun 1864 Joseph Lister, seorang ahli bedah berkembangsaan
inggris, mendeteksi infeksi yang terjadi pada luka. Dan dia juga tahu cara
mencegah timbulnya infeksi yang terjadi pada luka karena operasi.
Dengan kata lain ia telah menemukan antiseptic yaitu Uister’s antiseptic
yang juga sebagai Germdestroying methode.
Penemu-penemu lain yang tak kalah pentingnya dalam mikrobiologi
kedokteran adalah Loeffler (1884) meneukan kuman penyebab diphtheria.
Kemudian Neisser (1879) menemukan bakteri penyebab penyakit kelamin
Gonorrchea, yang penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Kitasato (1884), menemukan kuman penting sebagai penyebab penyakit

2
tetanus, yaitu Clostridium tetani. Ia juga menemukan penyakit pes
(sampar). Sejarah membuktikan bahwa jejak para pendahulu
dikembangkan oleh para ahli mikrobiologi masa kini, sehingga
manfaatnya telah banyak dirasakan oleh umat manusia.

C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Ilmu Dasar Keperawatan II.
2. Mengetahui seberapa pentingnya penyakit yang disebabkan oleh
bakteri.
3. Mengetahui tentang penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bakteri
Bakteriologi adalah yang mempelajari tentang bakteri. Bakteri
merupakan mikroba dengan diding sel yang berfungsi melindungi protoplast.
Protoplast terdiri dari membran sitoplasma yang memagari komponen-
komponen dalam dan struktur lainnya antara lain: ribosom dan kromosom
yang ada didalamnya. Bakteri adalah salah satu kelompok protista dimana
bakteri termasuk dalam prokariotik.
Pemberian nama pada bakteri mengikuti kaida pemberian nama
organisme pada umumnya, yaitu binomial nomenclature. Sehingga pemberian
nama dari bakteri menggunakan dua buah kata, berdasarkan sifat-sifat bakteri
itu sendiri. Ikatan pertama yang diawali dengan huruf besar (kapital),
menunjukkan jenis bakteri yang dimaksud, sedangkan kata yang kedua
menunjukkan spesiesnya. Untuk menunjukan nama spesies, dua kata tersebut
harus mengikuti kaidah ilmiah yaitu harus tulis miring (italik), kalaupun tidak
harus digaris bawahi (underline). Sebagai contoh: basilus anthraxis, kata
pertama menunjukkan genus menunjukkan arti “batang”, jadi bakteri ini
berbentuk batang sedangkan kata kedua menunjukkan spesies yang berkaitan
dengan penyakit yang ditimbulkan, yaitu penyakit anthrax.
Pada bakteri bagian/organ yang paling penting adalah kapsul, nuleoid
(lebih sederhana dari inti sel,nukleus), ribosom, dinding sel, membran
sitoplasma, pili dan flagel.dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

4
Secara garis besar fungsi dari bagian-bagian sel tersebut diuraikan di bawah
ini :
1. flagel (bulucambuk), merupakan bagian bakteri yang berbentuk benang
yang berfungsi sebagai alat gerak, bahannya terdiri dari protein yang
disebut flagelin
2. mesosom, merupakan bagian dari bakteri yang berfungsi menghasilkan
ATP (Adeno Tri Posphat ). Perlu diketahui bahwa kerja dari mesosom
dapat di hambat oleh khloramfenikol.
3. Nukleus (inti sel), merupakan benda yang paling penting. Sebab didalam
nucleus ada kromoson yang berperan dalam dari pembelan sel, sering
kali ditemukan nukleolus (anak inti sel).
4. Ribosom. organel ini berperan sebagai tempat berlangsungnya sintesa
protein.
5. Pili, disebut juga fimbria. Ada dua jenis pili, yaitu : pertama, pili
memegang peranan dalam adhesi kuman dengan sel tubuh hospes.
Kedua, pili berfungsi dalam konjugasi 2 kuman (seks pili).
6. Kapsul sebagian besar bakteri mempunyai kapsul, yaitu lapisan
dikelilingi sel. Bakteri yang berkapsul umunya lebih ahan terhadap efek
fagositosis, misalnya sreptococcus mutan yang dapat membentuk fluge
pada gigi sehingga menyebabkan karies gigi.
7. Dinding sel. Fungsi dinding sel antara lain :
a. menjaga tekanan osmotik.
b. melaksanakan sendiri biosentesis

5
c. untuk membentuk dinding sel
d. merupakan determinan dan antigen.
e. pada kuman negatif gram salah satu lapisannya mempunyai kegiatan
endoktoksin yang tidak spesifik.
8. Membran sitoplasma berfungsi antara lain :
a. menjadi tempat perpindahan makanan secara selektif.
b. Pada kuman aerob merupakan tempat transport dan oksidasi fosfor.
c. Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada
biosintesis DNA polimerase dan lipid.
d. Mengandung reseptor protein.

B. Penyakit-Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri


1. Korioamnionitis

a. Definisi
Korioamnionitis adalah keadaaan pada perempuan hamil dimana
korion, amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri.
Korioamnionitis merupakan komplikasi paling serius bagi ibu dan
janin, bahkan dapat berlanjut menjadi sepsis.
b. Penyebab
Penyebab korioamnionitis adalah infeksi bakteri yang terutama
berasal dari traktus urogenitalis ibu. Secara spesifik permualaan infeksi
berasal dari vagina, anus, atau rectum dan menjalar ke uterus. Angka
kejadian korioamnionitis 1 – 2 %.

6
c. Diagnosis
Faktor resiko terjadinya korioamnionitis adalah kelahiran
premature atau ketuban pecah lama. Korioamnionitis tidak selalu
menimbulkan gejala. Bila timbul gejala antara lain demam, nadi cepat,
berkeringat, uterus pada perabaan lembek, dan cairan berbau keluar
dari vagina. Diagnosis korioamnionitis ditegakkan dengan
pemeriksaan fisik, gejala-gejala tersebut diatas, kultur darah, dan
cairan amnion. Kesejahteraan janin dapat di periksa dengan ultrasound
dan kardiotokografi.
d. Penanganannya
Tegakkan diagnosis dini korioamnionitis. Hal ini berhubungan
dengan prognosis, segera janin dilahirkan. Bila kehamilan prematur,
keadaan ini akan memperburuk prognosis janin. Bila janin telah
meninggal upayakan persalinan pervaginam, tindakan prabdominam
(seksio sesarea) cenderung terjadi sepsis. Lakukan induksi atau
akselerasi persalinan.
Pemberian antibiotika sesegera mungkin. Dipilih yang
berspektrum luas yaitu kombinasi ampisilin 3 x 1000 mg, gentamisin 5
mg/kgBB/hari, dan mentronidazol 3x500 mg.
Berikan uterotonika supaya kontraksi uterus baik
pascapersalinan. Hal ini akan mencegah/menghambat invasi
mikroorganisme melalui sinus-sinus embuluh darah pada dinding
uterus.

7
2. Infeksi saluran kemih (ISK)

a. Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah nfeksi akibat berkembang
biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan
normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau
mikroorganisme lain. Infeksi saaluran kemih dapat terjadi baik di pria
maupun di wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis kelamin
ternyata wanita lebih sering menderita menderita infeksi dari pada
pria.(Sudoyo Aru,dkk 2009)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang paling
sering dijumpai selama kehamilan. Walaupun bacteriuria asimptomatik
merupakan hal biasa, infeksi simptomatik dapat mengenai saluran
bawah yang menyebabkan sistitis, atau menyerang kaliks ginjl, pelvis,
dan parenkim sehingga menimbulkan pielonefritis.
Organisme yang menyebabkan infeksi saluran kemih berasal
dari flora normal perineum. Terdapat bukti bahwa beberapa galur
E.koli memiliki vili yang meningkatkan faktor-faktor virulensi ini,
statis air kemih tampaknya menyebabkan hal tersebut, dan bersama
dengan refluks vesikoureter, statis mempermudah timbulnya gejala
infeksi saluran kemih bagian atas.
Komplikasi pada ibu dan janin dapat terjadi. Oleh karena itu,
diagnosis dan terapi merupakan masalah penting yang harus dapat

8
diatasi. Perubahan hormonal semasa kehamilan dan perubahan fungsi
ginjal menyebabkan ISK mudah terjadi dan akibatanya dapat
brkepanajngan pada ibu, seperti kuman yang tetap ada sampai
beberapa lama setelah persalinan. Di samping itu, resiko persalinan
premature meyertai kehamilan dengan ISK ini.
Pada masa nifas dini sensitivitas kandung kemih terhadap
regangan air kemih di dalam vesika sering menurun akibat trauma
persalinan serta analgesia epidural atau spinal. Sensasi peregangan
kandung kemih juga mungkin berkurang akibat rasa tidak nyaman
yang ditimbulkan oleh episiotomy yang lebar, laserasi periuretra, atau
hematoma dinding vagina. Distensi yang berlebihan disertai dengan
kateterisasi untuk mengeluarkan air kemih sering menyebabkan infeksi
saluran kemih.
Jenis infeksi saluran kemih antara lain :
1) kandungan kemih (sistitis),
2) uretra (urethritis),
3) prostat (prostatis),
4) ginjal (pielonefritis).
Klasifikasi menurut letaknya :
5) ISK bawah
a) Perempuan (sistitis: persentasi klinis infeksi kandung
kemih disetai bacteriuria bermakna).
b) Sindrom uretra akut (SUA): persentasi klinis sistitis tanpa
ditemukan mikroorganisme (steril), sering dinamakan
sistitis bakterialis.
c) Laki-laki (sistitis, prostatis, epididymis, dan urethritis).
6) ISK atas
a) Pielonefritis akut (PNA): proses infeksi parenkim ginjal
yang yang disebabkan infeksi bakteri.

9
b) Pielonefritis kronis (PNK): kemungkinan akibat lanjut dari
infeksi bakteri berkepanjangan atau infeksi sejak masa
kecil.
b. Penyebab
Kondisi ini mengacu pada perkembangan bakteri yang terus
menerus secara aktif di dalam saluran kemih tanpa menimbulakan
gejala. Prevalensi bakteriuri pada perempuan tidak tidak hamil adalah
sekitar 5% sampai 6%. Insidensi selama kehamilan bervariasi dari 2
samapai 7% dan bergantung pada paritas, ras, dan status sosioekonomi.
Insiden tertinggi pernah dilaporkan pada multipara pembawa sel sabit,
dan insidensi terendah dijumpai pada perempuan berkulit putih dengan
paritas rendah. Walaupun jumlah bakteri yang lebih sedikit mungkin
menunjukkan kontaminasi, kadang-kadang hitung koloni yang rendah
merupakan infeksi aktif, terutama apabila ada gejala klinik. Oleh
karena itu konsentrasi yang rendah perlu diobati karena pielonefritis
dapat terjadi walaupun jumlah kuman tidak begitu banyak.
Apabila bacteriuria asimptomatik tidak diobati, sekitar 25%
pasien kemudian akan mengelami infeksi simptomatik akut selama
kehamilan tersebut. Eradikasi bakriuria dengan antimikroba telah
terbukti dapat mencegah sebagian besar infeksi klink.
Pada beberapa penelitian, bacteriuria yang tersamar dilaporkan
menyebabkan sejumlah efek merugikan pada kehamilan.indsensi berat
lahir rendah meningkat bila bacteriuria tidak di obati, tetapi pemberian
antibiotika tidak dapat menurunkan insidensi tersebut. Penelitian lain
tidak mendukung hubungan antara bacteriuria dan berat lahir rendah
dan kecil kemungkinan bahwa bacteriuria asimptomatik merupakan
faktor utama untuk bayi yang lahir premature atau berat lahir rendah.
ISK terjadi tergantung banyak factor seperti : usia, gender,
prevalensi bacteriuria, dan faktor predisposisi yang menyebabkan
perubahn struktur saluran kemih termasuk ginjal. Berikut menurut
jenis mikroorganisme dan usia:

10
a) Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
1) Escherichia coli: 90% penyebab ISK uncomplicated (simple).
2) Pseudomonas, proteus, klebsiella : penyebab ISK complicated.
3) Enterobacter, staphylococcus epidemiis, enterococci, dan lain-
lain.
b) Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
1) Sisa urin dalam kandung kemih yang mengingat akibat
pengosongan kandung kemih yang kurang efektif.
2) Mobilitas menurun
3) Nutrisi yang sering kurang baik,
4) System imunitas menurun, baik seluler maupun hormonal.
5) Adanya hambatan pada aliran urin.
6) Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.
c. Diagnosis, gejala, dan tanda
Diagnosis ISK ditegakkan dengan membuktikan adanya
mikroorganisme di dalam saluran kemih. Gejala ISK tidak selalu
lengkap, bahkan kadang-kadang tanpa gejala (asimptomtik). Gejala
yang lazim ditemukan adalah dysuria, polakisuria, dan terdesak
kencing (urgency), yang biasanya terjadi bersamaan. Rasa nyeri
biasanya didapatkan di daerah suprapubic atau pelvis berupa rasa
nyeri ataau seperti terbakar di uretra atau muara uretra luar sewaktu
berkemih atau di luar saat berkemih. Polakisura terjadi akibat kandung
kemih tidak dapat menampung air seni lebih dari 500 ml akibat
rangsangan mukosa yang yang meradang sehingga sering berkemih.
Rasa terdesak berkemih dapat sampai menyebabkan seseorang
penderita ISK ngomol, tetapi gejala ini juga didapatkan pada penderita
batu atau benda asing di dalam kandung kencing.
Gejala lain yang juga didapatkan pada ISK adalah stranguria yaitu
berkemih yang sulit dan disertai kejang otot pinggang yang sering
pada sistitis akut, tenesmus yaitu rasa nyeri dengan keinginan
mengosongkan kandung kencing meskipun telah kosong telah kosong,

11
nokturia yaitu kecenderungan buang air kecil lebih sering pada waktu
malam hari akibat kapasitas kandung kemih yang menurun. Kolik
ureter atau ginjal yang gejalanya khas dan nyeri dapat juga menyertai
gejala ISK.
d. Penanganannya
Pengobatan ISK bertujuan untuk membebaskan saluran kemih
dari bakteri dan mencegah atau mengendalikan infeksi berulang,
sehingga morbiditasnya dihindari atau dikurangi.
Tujuan tersebut dapat berupa :
a) Mencegah atau menghilangkan gejala, bakteriemia, dan kematian
akibat ISK.
b) Mencegah dan mengurangi progresi ke arah gagl ginjal terminal
akibat ISK sendiri atau komplikasi manipulasi saluran kemih.
c) Mencegah timbulnya ISK nyata (bergejala) pada trimester akhir
kehamilan.
Perempuan dengan bakteriuria asimptomatik dapat diberi
pengobatan dengan salah satu dari beberapa regimen antimikroba.
Pemilihan dapat didasarkan pada sensitivitas invitro, tetapi umumnya
dilakukan secara empiris. Terapi selama 10 hari dengan makrokristal
nitrofurantoin, 100 mg per hari, terbukti efektif untuk sebagian besar
perempuan.
Regimen lain adalah ampisilin, amoksisilin, sefalosporin,
nitrofurantoin, atau sulfonamid yang diberikan empat kali sehari
selama 3 hari. Angka kekambuhan semua regimen ini sekitar 30%.
Kegagalan regimen dosis tunggal mungkin merupakan petunjuk
adanya infeksi saluran bagian atas dan perlunnya terapi yang lebih
lama. Bagi perempuan dengan bakteriuria yang menetap atau sering
kambuh mungkin diindikasikan terapi supresif sepanjang sisa
kehamilan. Salah satu regimen yang telah terbukti berhasil adalah
nitrofurantoin 100 mg sebelum tidur.

12
e. Pencegahannya
a) Perbanyak minum air putih (8/10 gelas/ hari)
b) Mengkomsumsi vit C secara teratur karena dapat mengurangi
jumlah bakteri dalam urin.
c) Hindari konsumsi minuman beralkohol, makanan yang berempah,
dan kopi, karena semua makanan ini dapat mengiritasi kandungan
kemih.
d) Berikan kompres hangat dengan bantal eletrik khusus atau botol
berisi air panas pada bagian abdomen untuk mengurangi rasa
tegang pada kandung kemih.
e) Segera buang air kecil jika keinginan itu timbul
f) Cucilah alat kelamin sebelum dan sesudah hubungan kelamin.
g) Jalani hidup bersih dengan mencuci bagian anus dan genetalia
sekurang-kurangnya sekali sehari.
h) Juka memakai keteter lakukan penggantian atau cek ke dokter
dengan teratur
i) Untuk wanita:
1) Kenali factor penyebab/gejala-gejal yang menimbulkan ISK
2) Basuh bagian kemaluan dari arah depan kebelakang (anus)
agar bakteri tidak bermigrasi dari anus kevagina atau uretra.
3) Cuci setelah melakukan senggama diikuti dengan terapi
antimikroba takaran tunggal (misal trimetroprim 200 mg)
4) Jika hamil segera periksakan kedokter untuk mendapatkan
perawatan sesegera mungkin.
5) Ganti pembalut atau tampon
6) Hindari pemakaian celana ketat
7) Hindari pengguanaan parfum, deodorant, atau produk
kebersihan wanita lainnya pada bagian kelamin karena dapat
berpotensi mengiritasi uretra.

13
3. Patogenesis

a. Definisi
Infeksi uteruas pada persalinan pervaginam terutama terjadi
pada tempat implantasi plasenta, desidua, dan miometrium yang
berdekatan. Bakteri yang berkoloni di serviks dan vagina mendapatkan
akses ke cairan ketuban pada waktu persalinan, dan pada saat
pascapersalinan akan menginvasi tempat implantasi plasenta yang saat
itu biasannya merupakn sebuah luka dengan diameeter kurang lebih 4
cm Dengan permukaan luka yang bertempat yang baik untuk
tumbuhnya kuman-kuman patogen.
Infeksi uterus pascaoperasi sesar umumnya akibat infeksi pada
luka operasi selain infeksi yang terjadi pada tempat implantasi
plasenta.
b. Gejala
Demam merupakan gejala klinik terpenting untuk mendiagnosis
metritis, dan suhu tubuh penderita umumnya berkisar melibihi 38oC –
39oC. Demam yang terjadi juga sering disertai mengigil, yang harus
diwaspadai sebagai tanda adanya bakteremia yang bisa terjadi pada10-
20 % kasus. Demam biasanya timbul pada hari ke-3 disertai nadi yang
cepat.
Penderita biasanya mengeluhkan adanya nyeri abdomen yang
pada pemeriksan bimanual teraba agak membesar, nyeri, dan lembek.
c. Pengobatan
Pada penderita metritis ringan pascapersalinan normal pengobatn
dengan antibiotika oral biasanya memberikan hasil yang baik. Pada

14
penderita metriris sedang dan berat, termasuk penderita pascaseksio
sesarea, perlu diberikan antibiotika dengan spektrum luas secara
intravena, dan biasanya penderita akan membaik dalam waktu 48-72
jam, bila setelah 72 jam demam tidak membaik perlu dicari dengan
lebih teliti penyebabnya, karena demam yang menetap ini jarang
disebabkan oleh resistensi Bakteri terhadap antibiotika atau suatu efek
samping obat.
4. Gonore

a. Definisi
Gonore adalah semua infeksi yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrohoeae. N. Gonorrohoeae di bawah mikroskop cahaya
tampak sebagai diplokokus berbentuk biji kopi dengan lembar 0,8
mikrometer dan bersifat tahan asam. Kuman ini bersifat gram
negatif, tampak di luar dan di dalam leukosit polimorfnuklear,
tidak dapat bertahan lam di udara bebas, cepat mati dan pada
keadaan kering tidak tahan zat desinfektan.
b. Diagnosa
Diagnosa gonore dapat dipastikan dengan menemukan
N.gonorrhoeae sebagai penyebab, baik secara mikroskopik
maupun kultur (biakan). Sensitivitas dan spesifisitas denagn
pewarnaan Gram dari sediaan serviks hanya berkisar antara 45-
65%, 90-99%, sedangkan sensitivitas dan spesifitas dengan kultur

15
sebesar 85-95%, >99%. Oleh karena itu, untuk menegakkan
diagnosis gonore pada perempuan perlu dilakukan kultur.
c. Pengobatn
Secara epidemiologis pengobatn yang dianjurak unruk infeksi
gonore tanpa komplikasi adalah pengobatn dosis tunggal. Pilihan
terapi yang direkomendasi oleh CDC adalah sefiksim 400 mg per
oral, seftriakson 250 mg intramuskular, siprofloksasin 500 mg per
oral, oflokdasin 400 mg per oral, levofloksasin 250 mg per oral,
atau spektinomisin 2 g dosis tunggal intramuskular.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang
mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua
makhluk hidup yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya
bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, archaea, dan virus.
Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa
diantaranya bemanfaat dan yang lain merugikan. Banyak yang lain yang
menjadi penghuni bagi tubuh manusia. Beberapa mikroorganisme
menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia
sehari-hari seperti misanya pembuatan anggur, keju, yogurt, produksi
penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan
pembuangan limbah.
B. Saran
Setelah mempelajari tentang mempelajari mikrobiologi ini kiranya
kita dapat memanfaatkan semaksimal mungkin materi ini sehingga kita
dapat mengerti kita dapat mengerti dan memahami tentang infeksi,kami
sadar dan mengakuinya, masih banyak kesalahan dab kekurangan yang
harus ditutupi. Oleh karena itu kami dengan lapang dada menerima
kritik dan saran dari pembaca guna dan tujuan untuk memperbaiki dan
melengkapi apa yang kurang dari dalam makalah kami ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Hasyim.Muhammad.2010.Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.Trans info


media, Jakarta. 14x21 cm, 177 hal,

Amin Huda Nurarif dan Hardhi Kusuma.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan NANDA. Mediaction Publishing Jogjakarta.355 hal.

Hasyim. Muhammad. 2010. Mikrobiologi & Parasitology Untuk Mahasiswa


Keperawatan. Trans Info Media, Jakarta. 14x21 cm. 205 hal.

J.Michael, Jr.Pelczar,dan E.C.S. Chan. 2008.Dasar-Dasar Mikrobiologi 1.


Uniniversitas Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai