Anda di halaman 1dari 20

Oleh :

Nur Septy Pristiana


062011101027
keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai
akibat peningkatan pusat pengatur suhu di
hipotalamus.
Suhu normal 36,5 C-37,5 C
Tipe demam :
- demam septik
- demam remitten
- demam intermitten
- demam kontinyu
- demam siklik
manifestasiklinis khas yang berlangsung
secara intermitten dapat berupa gangguan
kesadaran, tingkah laku, emosi, motorik,
sensorik, dan atau otonom yang disebabkan
oleh lepasnya muatan listrik yang berlebihan
di neuron otak.
Patofisiologi
Demam Kejang
Pada keadaan demam kenaikan suhu 1oC
kenaikan metabolisme basal 10% 15% dan
kebutuhan oksigen akan meningkat 20%.

Perubahan keseimbangan dari membran


sel(membran sel dipertahankan Na K ATP ase)

Lepas muatan listrik

Kejang
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh tanpa adanya infeksi SSP,
gangguan elektrolit atau metabolik.
Terjadi antara usia 3 bulan-5 tahun
Penyebab :
Belum diketahui dengan pasti.
Demam infeksi saluran pernapasan
atas, radang telinga tengah, infeksi
saluran cerna dan infeksi saluran kemih.
Kejang Demam Sederhana(KDS)
- Usia 6 bulan-4 tahun
- 16 jam pertama setelah mulai panas tinggi
- Kejang bersifat umum
- Kejang tidak lebih dari 5 menit
- tidak lebih dari 4 kali dalam 1 tahun
- EEG normal
- Tidak didapatkan kelainan neurologis
Kejang Demam Kompleks(KDK)
- Kejang > 15 menit
- Kejang fokal atau multipel (>1 kali kejang
pada satu episode panas)
Meningitis adalah suatu reaksi peradangan
yang mengenai satu atau semua lapisan
selaput yang membungkus jaringan otak dan
sumsum tulang belakang, yang menimbulkan
eksudasi berupa pus atau serosa.
Etiologi
- Neonatus : streptokokus grup B
- usia 3 bulan-5 tahun : Haemopilus influenza
- anak-anak yang lebih besar disebabkan oleh
infeksi neisseria meningitis atau infeksi
stafilokokus.
Gejala klinis Px Penunjang
M. Bakterialis -Neonatus : malas minum, Lumbal pungsi :
demam, letargi, distres -Warna : keruh
pernapasan, ikterus, -Jumlah lekosit :
muntah, diare, kejang, pleositosis(>1000/mm)
hipotermi, ubun-ubun dominan PMN
besar menonjol, kesadaran -Kadar gula LCS
menrurun. rendah(<0,40)
-Anak : demam, mual, -Protein meningkat
muntah, gelisah, sakit (>200mg/mm3)
kepala, kejang berulang, -Kultur dan uji
fotofobia, penurunan resistensi bakteri
kesadaran -Pengukuran kadar C-
reactive protein

M. Aseptik Demam, muntah Lumbal pungsi :


Kejang,Gangguan -Warna : jernih
kesadaran yang tidak -Kadar gula LCS dapat
begitu dalam,Tanda tetap normal
rangsang meningeal (+) -Jumlah lekosit :
pleositosis limfositer
-Kultur
Gejala klinis Px Penunjang
M. tuberculosis Stadium 1 (stadium Lumbal pungsi :
prodromal) -Warna : ground glass
tidak ada kelainan neurologis appearancel,xantokrom
Umumnya berlangsung 1-3 -Jumlah sel lekosit : 10-
minggu 1000/mm3, awal : PMN,
Stadium II (stadium transisi) lanjut : limfosit
stupor, tanda kernig (+), -Kadar gula LCS
brudzinski(+), refleks abdomen menurun (<40mg/dl)
menghilang, reaksi pupil, -Protein meningkat (>40
gangguan mg/dl)
penglihatan(gangguan saraf -Kultur dan uji resistensi
otak III, IV, VI, VII) bakteri
Stadium III (koma) -Uji tuberkulin(+)
Refleks pupil(-), pernapasan -Radiologi : foto
tidak teratur, demam thoraxlesi di paru
tinggi,Hidrosefalus pada -CT scan ditemukan
pasien yang penyakitnya hidrosefalus
berlangsung lebih dari 3
minggu.
Adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai
macam mikroorganisme.
Etiologi :
- Penyebab terbanyak adalah virus
- Sering : Herpes simplex, Arbo virus
- Jarang : Entero virus, Mumps, Adeno virus
- Post Infeksi : Measles, Influenza, Varisella
- Post Vaksinasi : Pertusis
Gambaran klinis :
- Masa prodromal 1-4 hari
- Demam tinggi, kejang fokal maupun umum,
gangguan kesadaran
- Nyeri kepala, lemah, mual, muntah
- Hemiparesis, tonus otot meningkat,
spastisitas, refleks patologik(+), refleks
fisiologis meningkat, gangguan nervus
kranilais(gangguan bicara, penglihatan,
pendengaran), ataksia
Pemeriksaan Penunjang
- Lumbal pungsi:
Warna : jernih
Jumlah sel lekosit :0-beberapa ribu, sel PMN
Protein normal/sedikit meningkat
Kadar gula LCS normal
- Kultur,CRP
- Laboratorium : hitung
jenisnormal/dominasi sel PMN
- CT scanedema serebri
- EEG
merupakan penimbunan nanah dalam
jaringan otak.

Etiologi
Bakteri :Staphylococcus aureus, Streptococcus
anaerob, Streptococcus beta hemolyticus,
Streptococcus alpha hemolyticus, E. coli
Jamur
Parasit
Gambaran klinis
trias abses otak :
1. gejala infeksi (demam, malaise, anoreksi )
2. peningkatan TIK (muntah, sakit kepala dan
kejang)
3. gejala neurologi fokal
Pemeriksaan Penunjang
- Kadang terdapat leukositosis dan LED
meningkat
- EEG
- X-foto sinus dan mastoid(untuk mencari
sumber infeksi primer)
- Foto kepala
- CT scan, MRI
- X foto thorax(untuk menyingkirkan infeksi
paru)
- Lumbal pungsi kontraindikasi pada abses otak
Penatalaksanaan Demam

Fisik Antipiretik

1. Ditempatkan di
1. patacetamol10-15 mg/kgBB/kali
ruang suhu
tiap 4 jam maksimal 5 kali sehari
normal
2. Ibu profen 5-10 mg/kgBB/kali tiap
2. Pakain tidak
6 sampai 8 jam.
tebal
3. Metamizole (antalgin) 10
3. Memberikan
mg/kgBB/kali tiap 6-8 jam
minum yang
4. Asam mefenamat 20 mg/kgBB/hari
banyak
dibagi 3 dosis.
4. Kompres
Penatalaksanaan kejang

Anda mungkin juga menyukai