Oleh :
Muhammad Basith Farrassabirin
NPM 21360310
Preseptor :
dr. Saroso Raharjo, Sp.KK
PENDAHULUAN
disebabkan oleh Candida albicans atau oleh anggota lain dari genus Candida.
Organisme ini umumnya menginfeksi kulit, kuku, membrane mukosa, dan traktus
Candida pertama kali didapatkan di mulut sebagai thrush yang dilaporkan oleh
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik laki-
laki maupun perempuan. Jamur penyebabnya terdapat pada orang sehat sebagai
saprofit. Infeksi kandida dapat terjadi apabila ada faktor predisposisi baik edogen
lembab dan terdapat maserasi. Lokasi utama intertriginosa pada lipatan kulit ketiak,
lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glans penis dan
Tujuan penulisan case report ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang
1
2
Kandidiasis.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Epidemiologi
Penyakit ini terdapat di seluruh dunia, dapat menyerang semua umur, baik
umum kandidosis intertrigo pada orang tua dan pasien diabetes. Spesies kandida
merupakan penyebab keempat infeksi aliran darah pada usia diatas 65 tahun. Di
2.3 Etiologi
gastrointestinal, selain itu di vagina, uretra, kulit dan dibawah kuku. Dapat juga
ditemukan di atmosfir, air dan tanah. Agen penyebab tersering untuk kelainan di
kulit, genital dan mukosa oral adalah C. albicans, sedangkan spesies non-albicans
C.tropicalis.
3
4
2.4 Patogenesis
membrane mukosa hewan berdarah panas. Infeksi Candida dapat terjadi, apabila
a. Faktor endogen
a. Perubahan fisiologik
- Debilitas
hipotiroidismehipoparatiroidisme.
b. Umur: orang tua dan bayi lebih mudah terkena karena status imunologiknya
tidak sempurna.
b. Faktor eksogen:
b. Kebersihan kulit
2.5 Histopatologi
polimorfonuklear, eosinofil dan makrofag. Pada bagian perifer ditemukan ban yak
sel epiteloid dan sel raksasa Langhans. Edema epidermis dengan tanda radang
kronik.
2.6 Diagnosis
1. Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 20%
atau dengan pewarnaan Gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2. Pemeriksaan biakan
lemari suhu 37°C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony.
dibuat dengan pemeriksaan histopatologi dan kultur biopsi kulit. Hasil kultur
3. Pathologi
dan hiperkeratosis dan infiltrat dermal yang terdiri dari limfosit, granulosit, sel
Diagnosis banding dari kandidiasis oral yang paling mendekati yaitu lichen
a. Eritrasma: lesi di lipatan, lesi lebih merah, batas tegas, kering tidak ada satelit,
b. Dermatitits intertriginosa
c. Dermatofitosis (tinea)
d. Psoriasis
e. Dermatitis seboroik
2.8 Penatalaksanaan
terhadap obat antijamur, lokasi infeksi, penyakit yang mendasari, dan status imun
pasien.
7
predisposisi.
a. Larutan ungu gentian 0,5-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit,
b. Nistatin: berupa krim, salep, emulsi. Pada kandidiasis oral tanpa komplikasi
diberikan 400 ribu sampai 600 ribu unit 4 kali sehari. Nistatin merupakan
obat antifungal polyene untuk beberapa infeksi jamur dan ragi yang sensitif,
dinding sel jamur), menyebabkan lubang dan terjadi kebocoran ion kalium.
c. Amfoterisin B2. Memiliki cara kerja yang sama dengan nistatin, selain
memiliki efek anti fungi juga memiliki efek antiprotozoa. d. Grup azol antara
lain:
membran sel jamur dengan cara mengikat enzim sitokrom P-450, yaitu enzim
3. Pengobatan sistemik:
Obat anti jamur oral diindikasikan untuk infeksi jamur di kulit yang luas,
a. Golongan alinamin
efektifitas yang baik terhadap dermatofita namun kurang efektif untuk ragi.
membran.
b. Golongan triazol
kerja yang sama dengan golongan azol. Jenisnya antara lain itrakonazol dan
c. Golongan imidazol.
pertama yang efektif. Namun karena efek samping, keamanan dan dan efisasi
candida.
2. 8 Prognosis
LAPORAN KASUS
3.1 IDENTITAS
Umur : 59 Tahun
Alamat : Sukadana
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
No. MR : 188205
Keluhan Utama :
Keluhan Tambahan :
bintil-bintil sebesar jarum pentul di lipatan ketiak dan payudara ±1 tahun yang
lalu. Gatal timbul diwaktu yang tidak menentu namun makin bertambah setelah
Tidak ada
9
10
Tidak ada
Tidak ada
HR : 92x/menit
RR : 20x/menit
penyebaran/lokasi regional.
Efloresensi Sekunder :-
Ukuran : Miliar-Numular
Jumlah : Multiple
Susunan :-
Penyebaran/Lokasi : Regional
- Pewarnaan sediaan langsung kerokan kulit dengan KOH 20% atau Gram
3.6 RESUME
gatal kemerahan disertai bintil sejak ±1 tahun yang lalu. Keluhan memberat
setelah melakukan aktifitas. Keluhan dengan keluhan gatal pada daerah lipatan
- Candidiasis
- Dermatitis intertriginosa
- Dermatofitosis
- Candidiasis
3.9 PENATALAKSANAAN
a. Non Medikamentosa
b. Medikamentosa
- Topikal
- Sistemik
3.10 PROGNOSIS
Dubia ad Bonam
DAFTAR PUSTAKA
Janik M.P., Michael P H.: Yeast Infection: Candidiasis and Tinea (Pityriasis)
Versicolor, in: Katz G.S., Paller B.G., Wolff K. (eds), Fitzpatrick Dermatology in
general Medicine, 6th ed. The McGraw Hill Companies, 2008, Chapter 189. pp.
1822-1830
Kuswadji.: kandidosis, in: Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin, Ed 5, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia Jakarta, 2007, pp. 106-109.
Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC; 2004.
Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.