Teguh Alinur
Naniek Pangkuan Kasih
Meridatul Ulfa
Nia Julia Hamid
Pembimbing :
Dr. H. Yosse Rizal, Sp.KK
Definisi
Kandidiasis adalah penyakit jamur, yang disebabkan
oleh Candida spp misalnya spesies C. albicans.
Infeksi dapat mengenai kulit, kuku, membran
mukosa, traktus gastrointestinal, juga dapat
menyebabkan kelainan sistemik.
Sinonim
Kandidosis, moniliasis.
Epidemiologi
Penyakit ini terdapat diseluruh dunia
Menyerang semua umur, baik laki-laki
maupun perempuan.
Sumber agen penyebab utama adalah
pasien, namun transmisi dapat terjadi
melalui kontak langsung dan fomites.
Etiologi
Agen penyebab tersering untuk kelainan di
kulit, genital dan mukosa oral adalah C.
albicans,
spesies non-albicans yang sering
menimbulkan kelainan adalah C. dubliniensis,
C. glabrata, C. guillermondii, C. Kr usei, C.
lusitaniae, C. pseudotropicalis dan C.
tropicalis.
Klasifikasi
Infeksi Candida dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kandidiasis oral
• Kandidiasis oral (oral thrush)
• Parleche (keilitis angular atau kandidal keilosis)
2. Kandidiasis kutis dan selaput lendir genital
Lokalisata
- Daerah intertriginosa
- Daerah perianal dan skrotal
Vulvovaginitis
Balanitis atau balanopostitis
Diaper candidiasis
Kandidiasis kutis granulomatosa
3. Paronikia kandida dan Onikomikosis kandida
4. Kandidiosis kongenital
5. Kandidiosis mukokutan kronik
6. Reaksi Id (kandidid)
Infeksi kandida dapat terjadi, apabila ada faktor
predisposisi baik endogen maupun eksogen :
Perubahan Faktor
Faktor nutrisi
fisiologik mekanik
• usia • trauma (luka • avitaminosis
• kehamilan bakar, • Defesiensi
• haid aberasi) zat besi
• oklusi likal • Malnutrisi
• kelembaban
• maserasi
• kegemukan
Penyakit sistemik Iatrogenik
1. Pemeriksaan langsung
Kerokan kulit atau usapan mukokutan
diperiksa dengan garam faal atau larutan
KOH 10%, terlihat sel ragi, blastospora,
atau pseudohifa. Tujuannya untuk
menemukan elemen jamur.
2. Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksa ditanam
dalam agar dektrosa glukosa Saboraud
dapat pula agar ini dibubuhi antibiotic
(kloramfenikol) untuk mencegah
petumbuhan bakteri.
Hasil: yeast like colony (koloni
berwarna putih sampai kecoklatan, basah,
atau mukoid dengan permukaan halus dan
dapat berkerut).
Diagnosa Banding
1. Kandidiasis kutis lokalisata dengan :
a. Eritrasma : lesi di lipatan, lesi lebih merah, batas
tegas, kering tidak ada satelit, pemeriksaan
dengan lampu Wood positif.
b. Dermstitis intertrigonosa
c. Dermatofitosis (tinea) dll
2. Kandidiasis kuku dengan tinea ungium
3. Kandidiasis vulvovaginitis antara lain dengan :
a. Trikomonas vaginalis
b. Gonore akut
Pengobatan
1. Upayakan untuk menghindari atau
menghilangkan faktor pencetus dan predisposisi
2. Pengobatan topikal untuk :
a. Selaput lendir
Larutan ungu gentian ½ - 1% untuk selaput
lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
Nistatin : berupa krim, suspensi (untuk kelainan
kulit dan mukokutan)
O Untuk kandidiasis vaginalis dapat
diberikan kotrimoksazol 500 mg per
vaginam dosis tunggal, sistemik bila
perlu dapat diberikan ketokonazol
2x200 mg dosis tunggal atau dengan
flukonazol 150 mg dosis tunggal.
b. Kelainan kulit
Grup azol antara lain :
Mikonazol 2% berupa krim atau bedak
Klotrimazol 1% berupa bedak, larutan, dan krim
Tiokonazol, bufonazol, isokonazol
Siklopiroksalamin 1% larutan, krim
Antimikotik lain yang bersprektum luas
3. Pengobatan Sistemik