KUTIS
PEMBIMBING:
dr. Dian Erisyawanty BatuBara, M. Kes, Sp. KK
OLEH :
GIAMY GIAMTO
102119088
Pendahuluan
Insert Your Image
Add Text
Simple PowerPoint
Mycobacterium tuberculosis
Mikroba atipikal
Kuman tahan asam yang agak lain sifatnya
dibandingkan Mycobacterium Tuberculosis,
Yakni patogenitasnya rendah, pada pembiakan
umumnya membentuk pigmen dan tumbuh
pada suhu kamar. Menurut klasifikasi Runyon (1959)
Kuman terbagi 4 golongan :
Golongan I : Fotokromogen
Golongan II : Skotokromogen
Golongan III : Nonfotokromogen
Golongan IV : Rapid Glowers
Klasifikasi
Menurut Pillsburry :
2 Tuberkulid
Tuberkulosis Kutis Sejati
A. Tuberkulosis kutis primer
predileksi
Inokulasi tuberkulosis primer (tuberculosis chancre)
Chancre awalnya muncul Ulkus dangkal dengan
2 – 4 minggu setelah Wajah, termasuk dasar granular atau
inokulasi dan hadir Konjungtiva dan hemorrhagic disertai
sebagai papula kecil, Rongga mulut, dengan abses milier
kerak, atau erosi dengan Serta tangan dan atau ditutupi oleh
sedikit kemungkinan Ekstremitas bawah . jaringan nekrotik .
untuk sembuh
Paling umum terjadi pada kulit yang terpapar pada lokasi luka ringan.
Pada ulkus tersebut dapat terjadi indurasi. Makin muda usia pasien,
makin berat gejalanya, misalnya pada bayi. Pada anak yang berusia
lebih besar terdapat resistensi yang lebih tinggi, sehingga afek
primer mengalami involusi spontan dan meninggalkan
sikatriks.
Tuberculosis Kutis Miliaris
Terjadi karena penjalaran ke kulit dari fokus
di badan. Reaksi terhadap tuberkulin
biasanya negatif (anergi). Ruam berupa
eritema sirkumskrip, papul, vesikel,
pustule, skuama, atau purpura
generalisata.
Infeksi terjadi pada anak-anak dan dewasa
dengan infeksi tuberkulosis paru yang
menyebar di seluruh tubuh sampai
meningeal. Infeksi ini sering terjadi pada
pasien AIDS dengan gejala sistemik berat.
Varian langka yang terjadi pada pasien
immunodeficiency virus(HIV-positif) dengan
jumlah CD4 di bawah 100 sel/μL5.
Scrofuloderma
tuberkulosis subkutan yang
menyebabkan pembentukan abses
dingin dan kerusakan sekunder
pada kulit di atasnya. Bisa berupa
multibasiler atau pucolacillary.
Timbulnya skrofuloderma akibat
penjalaran per kontinuitatum dari
organ bawah kulit yang telah
diserang penyakit tuberculosis, yang
tersering berasal dari kelenjar getah
bening; juga dapat berasal dari
sendi dan tulang.
Tempat predileksinya pada tempat –
tempat yang banyak di dapati KGB.
Superficialis, yang tersering ialah
pada leher, kemudian disusul di
ketiak dan yang terjarang pada lipat
paha.
B. Tuberkulosis Kutis Sekunder
Tuberkulosis Verrucosa Cutis Tuberkulosis Gumosa Cutis
Infeksi pada tuberculosis kutis verukosa terjadi secara Tuberculosis kutis tersebut terjadi akibat penjalaran
eksogen, jadi kuman langsung masuk ke kulit, tempat secara hematogen, biasanya dari paru. Metastatic
predileksinya pada tungkai bawah dan kaki,tempat tuberculosis abscess juga disebut tuberkulosis gumma.
yang lebih sering mendapat trauma, yang tersering di Guma adalah infiltrat subkutan, lunak, berbatas tegas,
lutut. kronis, dan bersifat destruktif. Sering terjadi pada
Gambaran klinis yang khas, Berbentuk bulan sabit. ekstremitas dan badan akibat penyebaran mikobakteria
yang dorman secara hematogen.
Tuberculosis Kutis Orifisialis
Bentuk tuberkulosis yang jarang dan terdapat pada
selaput lendir dan lubang yang disebabkan oleh
otoinokulasi Mycobacteria dari tuberkulosis progresif
organ dalam. Penyakit yang mendasarinya adalah
tuberkulosis paru paru, intestinal.
lokasinya di sekitar orifisium. Pada tuberculosis paru
dapat terjadi ulkus di mulut, bibir, atau disekitarnya
akibat kontak langsung dengan sputum. Pada TB
saluran cerna, ulkus dapat ditemukan di sekitar anus
akibat berkontak langsung dengan feses yang
mengandung kuman tuberculosis. Pada TB saluran
kemih, ulkus dapat ditemukan di sekitar orifisium ureter
eksternum akibat berkontak dengan urin yang
mengandung kuman tersebut. Timbulnya TB bentuk ini
disebabkan oleh kekebalan yang sangat kurang.
Lupus Vulgaris
New TB
Test tuberkulin immunological Pemeriksaan
assays histopatologi
1 2 3 4 5
Polymerase Pemeriksaan
chain reaction basil tahan
(PCR) asam
Table 1. Gambaran Histopatologi
TUBERKULOSIS KUTIS GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Tuberkulosis Inokulasi Primer (Tuberculous chancre) Tuberkel granuloma dikelilingi infiltrat netrofil
Diagnosis Banding
INOKULASI PRIMER TUBERKULOSIS
Sarcoidosis Discoid
Rifampisin: 10mg / kg
pyrazinamida 20 - 25mg / kg
isoniazid: 5 -10mg / kg
etambutol 15mg / kg
Regimen 1: untuk pasien baru BTA positif, pasien baru BTA negatif dan tuberkulosis ekstrapulmoner.
- Rifafour (rifampisin, isoniazid, etambutol dan pirazinamida) dan
- Piridoksin selama 2 bulan, kemudian
- Rifinah (rifampisin dan isoniazid) selama 4 bulan selama fase lanjut
Regimen 2 : (peninjauan kembali) untuk pasien yang dirawat sebelumnya setelah sembuh,
setelah selesai, gangguan dan kegagalan.
PROGNOSIS
Pada umumnya selama pengobatan
memenuhi syarat seperti yang telah disebutkan,
prognosisnya akan baik
Djuanda, Adhi, Tuberkulosis kutis, Dalam Djuanda, Adhi, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FK UI. Jakarta 2005. Pages 64 – 72
THANK YOU