Anda di halaman 1dari 5

Pendekatan Klinis Infeksi Tuberkulosis Kutis pada Kulit

Hendra Tarigan Sibero1


1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak

Infeksi M. Tuberculosis pada kulit disebut Tuberkulosis Kutis. Tuberkulosis kutis adalah manifestasi TB
ekstraparu pada kulit. Tuberkulosis kutis adalah kasus yang relatif jarang, tidak umum dan hanya
menyumbang sekitar 1-1,5% dari total kasus TB ekstraparu. Di Indonesia sendiri, tidak banyak angka kasus
yang tercatat dan diketahui. Tuberkulosis kutis pada umumnya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis (Mtb) yang merupakan anggota dari kelas Schizomycetes dengan genus Mycobacterium
Gambaran klinis tuberkulosis kutis dapat dibedakan sesuai dengan perjalanan penyakitnya, melalui
inokulasi dari sumber eksogen (inokulasi tuberkulosis primer dan tuberkulosis kutis verukosa), melalui
autoinokulasi atau penyebaran endogen yang terus menerus (skrofuloderma, tuberculosis kutis
orofisialis), penyebaran hematogen ke kulit (lupus vulgaris, tuberkulosis milier akut, ulkus tuberkulosis,
gumma atau abses; selulitis tuberculosis). Pemeriksaan yang dapat menunjang diagnosis tuberkulosis kutis
adalah biopsi, diaskopi, PCR dan kultur jaringan. Tatalaksana yang diberikan dapat diberi obat-obatan
anti-TB. Minimnya angka kejadian tuberculosis kutis memicu penulis untuk memperdalam pengetahuan
mengenai tuberkulosis kutis, meliputi definisi, epidemiologi, etiologi, gejala klinis dan pemeriksaan
penunjang, sehingga dapat mendiagnosis dan merencanakan tatalaksana yang tepat.

Kata kunci: Mycobacterium tuberculosis, tuberculosis kutis.

Clinical Approach to Cutaneous TB Infection of the skin


Abstract

Cutaneous Tuberculosis is M. Tuberculosis infection in the skin. Cutaneous tuberculosis is a manifestation


of extrapulmonary TB on the skin. Cutaneous tuberculosis is a relatively rare case, uncommon and only
accounts for about 1-1.5% of the total extrapulmonary TB cases. In Indonesia itself, not many cases are
recorded and known. Cutaneous tuberculosis is generally caused by the bacterium Mycobacterium
tuberculosis (Mtb) which is a member of the class Schizomycetes with the genus Mycobacterium.
persistent endogenous spread (scrofuloderma, tuberculosis cutis orofacial), hematogenous spread to
the skin (lupus vulgaris, acute miliary tuberculosis, tuberculous ulcer, gumma or abscess; tuberculous
cellulitis). Examinations that can support the diagnosis of cutaneous tuberculosis are biopsy, diascopy,
PCR and tissue culture. Treatment given can be given anti-TB drugs. The low incidence of cutaneous
tuberculosis triggers the author to deepen knowledge of cutaneous tuberculosis, including definitions,
epidemiology, etiology, clinical symptoms and further examination, so that we can diagnose and plan
appropriate treatment.

Keywords: cutaneous tuberculosis, Mycobacterium tuberculosis.

Korespondensi: Hendra Tarigan Sibero, alamat Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro No. 1 Kedaton Bandar Lampung, HP
082232445554, email hendraikkel1308@gmail.com

Pendahuluan yang diakibatkan oleh Mycobacterium


tuberculosis dan tidak jarang juga ditemukan
Infeksi Tuberkulosis (TB) merupakan
kasus yang disebabkan oleh Mycobacterium
salah satu kelainan infeksi yang sudah
bovis.1
menjadi permasalahan kesehatan
masyarakat dari berabad yang lalu, hingga Pada wilayah Asia Tenggara pun, TB
masih menjadi permasalahan pada abad ke- masih menjadi permasalahan kesehatan
19 hingga awal abad ke-20, yang
merupakan penyakit granulomatosa kronis
JK Unila | Volume 6 | Nomor 1| Oktober 2022 | 7
melalui inokulasi dari sumber eksogen, melalui
masyarakat besar dengan proporsi sebanyak autoinokulasi atau penyebaran endogen yang
45% dari total perkiraan 10,4 juta kasus terus menerus, penyebaran hematogen ke
infeksi per wilayahnya. Wilayah Asia Tenggara kulit, dan tuberkulid.5
dan Afrika menyumbang sekitar 85% dari
Gambaran klinis tuberculosis kutis dapat
angka total kematian akibat infeksi TB, juga
dibedakan berdasarkan perjalanan
menempati ranking ke-6 sebagai penyebab
penyakitnya, menjadi:
kematian terbanyak di Nepal.2
TB paru merupakan bentuk infeksi TB Skrofuloderma adalah manifestasi infeksi
paling umum, namun dapat juga mengenai bakteri TB pada kulit akibat penyebaran secara
daerah di luar paru seperti kelenjar getah langsung melalui organ bawah kulit yang telah
bening, tulang, dan kulit. Tuberkulosis kutis terkena TB, sering berasal dari KGB, tulang
adalah manifestasi TB ekstraparu yang ataupun sendi. Predileksi di tempat yang
relative jarang, tidak umum dan hanya banyak kelenjar getah bening, seperti leher,
menyumbang sekitar 1-1,5% dari total kasus ketiak dan lipat paha. Pada awalnya
TB ekstraparu.2 diidentifikasi sebagai limfadenitis pada
beberapa kelenjar yang kemudian menyebar
Sama halnya dengan infeksi TB pada
dan berkonfluensi. Terdapat periadenitis yang
umumnya, Tuberkulosis kutis diakibatkan
menyebabkan perlekatan dengan jaringan di
oleh infeksi dari Mycobacterium tuberculosis,
sekitarnya. Kelenjar mengalami pelunakan
Mycobacterium bovis, dan basil Calmette-
secara tidak serentak konsistensi bermacam-
Guerin pada kulit. Inokulasi kulit pada infeksi
macam (keras, kenyal, lunak). Abses akan
TB dapat menyebabkan tuberculosis chancre
memecah membentuk fistel membentuk ulkus
atau tuberculosis kutis verukosa, tergantung
khas (memanjang dan tidak teratur, sekitarnya
pada kondisi imunologik dari penderita.
livid, dinding bergaung, jaringan granulasi
Penyebaran Mycobacterium akan terjadi
tertutup pus seropurulent atau kaseosa yang
secara terus menerus sebagai proses infeksi
mengandung Mycobacterium tuberculosis).3
tuberculosis pada kulit yang akan
Tuberkulosis kutis verukosa m
menimbulkan manifestasi berupa
erupakan manifestasi infeksi Mycobacterium
skrofuloderma, atau melalui sistem limfatik
tuberculosis yang terjadi akibat inokulasi
berupa lupus vulgaris, atau melalui
secara langsung pada kulit. Predileksi di
hematogen berupa tuberculosis akut milier.3
tungkai bawah dan kaki, bokong, dan tempat
Di Indonesia sendiri, sebagai salah satu
yang sering terpapar trauma. Biasanya lesi
negara penyumbang angka kasus infeksi TB,
berbentuk bulan sabit sebagai akibat dari
tercatat kasus tuberculosis kutis dengan
penyebaran serpiginosa, berawal dari lesi papul
skrofuloderma sebagai kasus paling umum
kecil, disertai peradangan ringan di daerah
(84%), diikuti dengan tuberculosis kutis
sekitar lesi. Terdiri atas “wart like” atau
verukosa dan lupus vulgaris (13%), tercatat
papul/plak disertai dengan halo violaseous di
pada data yang dimiliki oleh RS Dr. Cipto
atas kulit eritem, disertai sikatriks pada bagian
Mangunkusumo, dan beberapa tipe lain yang
yang cekung. Dapat terjadi remisi yang
jarang ditemukan.4
kemudian akan menghasilkan scar atrofi, juga
biasa ditemukan infeksi primer dari tulang,
Isi
atau paru berupa TB milier.3
Tuberkulosis kutis adalah suatu bentuk
Lupus vulgaris merupakan manifestasi infeksi
manifestasi infeksi kronis bakteri
Mycobacterium tuberculosis yang menyebar
Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium
secara hematogen, limfogen atau secara
bovis, dan basil Calmette-Guerin pada kulit,
langsung dari fokus tuberculosis ekstrakutan
yang merupakan bentuk manifestasi infeksi
(endogen ataupun eksogen). Biasa muncul
TB yang kurang umum.4
pada pasien dengan fokus tuberculosis lain
Infeksi TB pada kulit adalah suatu bentuk
seperti tulang, sendi maupun kelenjar getah
manifestasi yang jarang ditemukan, dengan
bening, atau bahkan bisa muncul sebagai
cakupan gambaran klinis yang cukup luas
komplikasi pasca vaksinasi BCG. Predileksi di
tergantung pada sumber infeksi dan keadaan
wajah, batang tubuh, ekstremitas, dan
imunitas pejamunya.3
bokong. Sering muncul pada kulit normal
Terjadinya infeksi TB pada kulit dapat
JK Unila | Volume 6 | Nomor 1| Oktober 2022 | 8
berupa lesi soliter pada tempat-tempat berkurang dalam 4-8 minggu tanpa
inokulasi primer, seperti tempat tato. Bekas meninggalkan bekas luka.3
luka skrofuloderma atau tempat vaksinasi Eritema Induratum Manifestasi lesi
BCG. Pada diaskopi, mungkin muncul nodul berupa nodul atau lesi berupa ulkus ireguler
“apple-jelly”. Terdapat beberapa pola lesi dan dangkal, dengan tepi kebiruan yang
lupus vulgaris, yaitu bentuk plak, bentuk terjadi akibat infeksi sekunder dari infeksi
ulkus, bentuk vegetasi, bentuk seperti tumor primer tuberculosis pada bagian tubuh lain.
dan bentuk papul ataupun nodul.3 - Predileksi lesi biasa terlokalisir di tungkai
Tuberkulosis kompleks primer bawah, namun bisa juga terjadi pada bagian
(Tuberculosis chancre) merupakanmanifestas tubuh lain. Lesi akan berkurang secara
infeksi Mycobacterium tuberculosis yang sendirinya tanpa pengobatan setelah
berinokulasi secara langsung pada kulit. minggu/bulan, meninggalkan bekas luka dan
Predileksi di wajah, ekstremitas dan daerah hiperpigmentasi. Bisa terjadi kejadian ulangan
yang mudah terpapar trauma. Paling cepat setelah 3-4 bulan. Kejadian Bazin’s disease
muncul manifestasi klinis 2-4 minggu setelah berhubungan dengan TB paru, sehingga akan
inokulasi. Efloresensi dapat berbentuk papul, didapatkan tes tuberculin positif.3
nodus, pustule dan ulkus indolen, indurasi Tuberkulid Papulonekrotik memiliki
positif, dan dinding bergaung dengan dasar manifestasi lesi berupa papul atau pustule
jaringan granulasi hemoragik. Dapat disertai nekrosis berwarna merah gelap, terdistribusi
dengan pembesaran KGB setelah 4-8 minggu. simetris. Predileksi di ekstremitas, wajah,
Tuberkulosis chancre harus dicurigai telinga, batang tubuh dan bokong. Bisa
apabila ada ulkus atau lesi disertai dengan disertai dengan limfadenopati, dan
limfadenopati terlokalisir, khususnya pada berhubungan dengan kasus TB paru atau
anak-anak.3.9 kejadian pasca vaksin BCG. Pada anak dapat
Tuberkulosis kutis milier merupakan disertai dengan konjungtivitis pliktenular.
manifestasi infeksi Mycobacterium Dapat didiagnosis banding dengan pityriasis
tuberculosis pada kulit melalui penyebaran liken dimana lesinya mungkin akan terlihat
hematogen dari fokus di paru. Lesi lebih melebar dan mengenai bagian telapak
diseminata seluruh tubuh berupa papul, tangan dan telapak kaki; vasculitis
vesikel, pustule hemoragik atau berupa ulkus. leukositoklastik dimana lesinya akan terlihat
Fokus infeksi pada paru ataupun selaput otak, pleomorfik; dan prurigo noduler. Pada lesi
dan terjadi pada individu yang mengalami yang terbentuk, akan terlihat nekrosis
imunosupresif.3.9 pada bagian tengah lesi dikelilingi oleh
Tuberkulosis kutis orifisialis terjadi inflamasi yang mengenai epidermis hingga
pada kulit secara autoinokulasi pada lapisan dermis, bahkan pada beberapa kasus
periofisial dan membran mukosa. Predileksi didapat inflamasi hingga jaringan subkutis.3
di sekitar mulut, orifisium uretra eksternum, Terdapat beberapa pemeriksaan
perianal. Terjadi pada pasien dengan TB organ penunjang untuk mendiagnosis tuberculosis
dalam progresif disertai dengan keadaan kutis, salah satunya adalah melakukan biopsy
imunitas yang kurang baik di paru, genitalia, dengan pewarnaan acid-fast staining. Pada
kandung kemih, usus.3.9 pemeriksaan biopsy akan terlihat granuloma
tuberculoid dengan sedikit basil. Dapat pula
Liken Skrofulosorum (LS) memiliki dilakukan pemeriksaan diaskopi yang akan
manifestasi lesi berupa papul yang umumnya memberikan karakteristik “apple-jelly”.6
berwarna seperti kulit, namun tidak jarang Pemeriksaan PCR juga dapat digunakan
pula berwarna kekuningan atau cokelat untuk mengidentifikasi DNA bakteri pada
kemerahan, yang berukuran 1-5mm, specimen jaringan dan sampel biologis lainnya.
berkelompok, yang biasanya muncul pada Gold standard pemeriksaan penunjang untuk
batang tubuh. Selain batang tubuh, predileksi kasus tuberculosis kutis tetaplah kultur
kejadian LS biasanya ada di ketiak, paha, bakteri, yang dilakukan untuk mengetahui
bokong dan lengan. LS dilaporkan muncul sensitivitas antibiotic dan respon terhadap
pasca vaksinasi BCG atau pasca pengobatan.5.9
infeksi Mycobacterium avium-intracellulare. Selain pemeriksaan biopsy kulit, PCR dan
Dengan terapi anti TB spesifik, lesi dapat kultur, dapat juga dilakukan pemeriksaan
JK Unila | Volume 6 | Nomor 1| Oktober 2022 | 9
darah tepi dan LED (biasanya ditemukan LED Daftar Pustaka
meningkat), dan juga tes tuberculin PPD-5TU 1. Singal, A., Grover, C. 2015. A
dengan hasil positif > 10 mm.7.10 Comprehensive Approach to Dermatologic
Dapat dilakukan pula tes tuberculin Infectious Diseases, Chapter: Cutaneous
ataupun uji IFN-γ release assays yang akan Tuberculosis. Edisi Pertama. Penerbit
mengidentifikasi paparan peptida dari Jaypee.
Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan 2. Khadka, P., Koirala, S., Thapaliya, J. 2018.
PCR juga dapar mengidentifikasi mutase yang Cutaneous Tuberculosis: Clinicopathologic
berhubungan denganresistensi obat.8 Arrays and Diagnostic Challenges. Hindawi
Dermatology Research and Practice.
Ringkasan 3. Wolff, K., Goldsmith, L., Katz, S., Gilchrest,
Infeksi Tuberkulosis (TB) merupakan B., Paller, A., Leffell, D. 2008. Fitzpatrick’s
salah satu kelainan infeksi yang sudah Dermatology in General Medicine.
menjadi permasalahan kesehatan Seventh Edition.
masyarakat dari berabad yang lalu, yang 4. Asri, E. 2018. Indonesian Guidelines for
diakibatkan oleh Mycobacterium Cutaneous Tuberculosis. PIT PERDOSKI
2018.
tuberculosis dan tidak jarang juga
5. James, Q., Berger, T., Elston, D. 2019.
ditemukan kasus yang disebabkan oleh
Andrew’s Diseases of The Skin: Clinical
Mycobacterium bovis. Tuberkulosis kutis
Dermatology 13th Edition. El Sevier, USA.
adalah suatu bentuk manifestasi infeksi
6. Alamatori, M. 2018. Overview of
kronis bakteri Mycobacterium tuberculosis, Cutaneous Tuberculosis. Crimson Journal
Mycobacterium bovis, dan basil Calmette- of Skincare and Hair Therapy. Crimson
Guerin pada kulit, yang merupakan bentuk Publishers, Syria.
manifestasi infeksi TB yang kurang umum. 7. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan
Inokulasi kulit pada infeksi TB dapat Kelamin Indonesia. 2017. Panduan Praktik
menyebabkan tuberculosis chancre atau Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan
tuberculosis kutis verukosa, tergantung Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI.
pada kondisi imunologik dari penderita. 8. Bolognia, J., Schaeffer, J., Cerroni, L.
Penyebaran Mycobacterium akan terjadi 2018. Dermatology, Fourth Edition.
secara terus menerus sebagai proses ELSEVIER.
infeksi tuberculosis pada kulit yang akan 9. Almaguer-Chavez, J., Ocampo-Candiani, J.,
menimbulkan manifestasi berupa Rendon, A. 2009. Current Panorama in the
skrofuloderma, atau melalui sistem Diagnosis of Cutaneous Tuberculosis.
limfatik berupa lupus vulgaris, atau melalui Novelties in Dermatology, Mexico.
hematogen berupa tuberculosis akut 10. Burns, T., Breathnach, S., Cox, N.,
milier. Pemeriksaan yang dapat dilakukan Griffiths, C. 2010. Rook’s Textbook of
untuk membantu diagnosis tuberculosis Dermatology. Eight Edition. John Wily &
Sons, Ltd., Publication
kutis adalah pemeriksaan biopsy kulit,
diaskopi, PCR dan kultur jaringan. Terapi
yang dapat diberikan selayaknya terapi dan
edukasi pasien TB ekstraparu.

Simpulan
Infeksi Tuberkulosis ditegakkan lebih
mudah bila mengetahui tentang definisi,
etiologi, pathogenesis, manifestasi klinis dan
pemeriksaan penunjangnya. Penyakit ini
sembuh tanpa komplikasi bila cepat dideteksi
dan ditatalaksana sesuai dengan gabaran
klinisnya.

JK Unila | Volume 6 | Nomor 1| Oktober 2022 | 10


JK Unila | Volume 6 | Nomor 1| Oktober 2022 | 11

Anda mungkin juga menyukai