Ked
dr. Inda Astri Aryani, Sp.KK, FINSDV
Prognosis =
umumnya baik,
tergantung berat Manifestasi klinis =
ringanya faktor gatal yang sangat
predisposisi KANDIDIASIS hebat, lesi kulit
MUKOKUTAN kemerahan, makula,
papul, dan mungkin
Tatalaksana: terdapat lesi satelit.
menghilangkan
/meminimalkan Lesi terlokalisasi di
faktor predisposisi. daerah lipatan kulit,
Pengobatan topikal genital, mukosa
dan sistemik Pemeriksaan mulut, bokong, di
golongan azol. penunjang: bawah payudara.
pemeriksaan KOH dan
pemeriksaan kultur.
Kandidiasis mukokutan = penyakit infeksi jamur
yang dapat menginfeksi kulit, kuku, mukosa oral
dan genital
Di Jepang
kandidiasis kutis = 755 kasus. Di Indonesia 84% penderita AIDS
Kandidiasis intertriginosa (347 yang dirawat di RSCM juga
kasus) manifestasi klinis menderita kandidiasis oral yang
kandidiasis kutis paling sering. disebabkan oleh jamur oportunistik
Erosi interdigitalis = 103 kasus; Candida albicans.
Diaper kandidiasis = 102 kasus.
Data kunjungan pasien ke Poliklinik Dermatologi dan Venereologi
RSMH Palembang Divisi Infeksi pada tahun 2012-2017
5,51
36.4
63.6
94,49
Candida albicans :
• Saprofit berkoloni pada mukosa seperti mulut, traktus
gastrointestinal, dan vagina.
• Jamur yang berbentuk oval dengan diameter 2-6 um. Dan
dapat hidup dalam 2 bentuk yakni bentuk hifa dan bentuk
yeast.
Tabel.1 Isolat Candida selain C. albicans pada kulit dan kelamin.
(Sumber: Sepuluh Besar Kelompok Penyakit Kulit, FK UNSRI, 2012)
Penyebab Klinis
C. parapsilosis Paronikia, otitis eksterna, vaginitis
C. tropicalis Vaginitis, onikomikosis
C. stellatoidea Vaginitis
C. guilermondii Kandidiasis kulit, onikomikosis
C. kefyr Vaginitis, uretritis
C. glabrata Vaginitis
C. krusei Vaginitis
C. zeilanoides Onikomikosis
Gambar 1. Candida dalam preparat KOH
Pseudomiselia dalam kelompok sel ragi seperti anggur
(Sumber: Clinical Mycology, USA, 2013)
Spesies Daya Lekat
Dermorfisme Toksin
Enzim
Substansi
Sawar mekanik antimikrobial
non spesifik
Fagositosis dan
Imun seluler
intracellular
dan humoral
killing
Hambatan pada
Faktor mekanis Penggunaan obat- permukaan epitel
(trauma) obatan karena gigi palsu dan
pakaian
Miscellaneous atau
Faktor nutrisi Imunodefisiensi kerusakan pada
lipatan kuku
Iklim panas/lembab,
hiperhidrosis,
Faktor fisiologis Penyakit sistemik
kebersihan kulit buruk
kebiasaan berendam.
Manifestasi Klinis Klasifikasi
Berdasarkan Lokasi
• Gatal yang sangat hebat • Kandidiasis Mukosa:
• Lesi kulit: • Kandidiasis oral (thrush),
• Kemerahan atau terjadi • Perleche,
peradangan semakin • Kandidiasis Vulvovagina,
meluas, • Balanitis/balanoposthitis.
• makula,
• papul, • Kandidiasis Kutis:
• Kandidiasis intertriginosa,
• mungkin terdapat lesi
• Kandidiasis perianal,
satelit.
• Kandidiasis kutis generalisata,
• Lesi terlokalisasi: • Kandidiasis granulomatosa,
• Lipatan kulit, • Diaper-rash,
• Genital, • Paronikia kandidiasis dan
• Bokong, onikomikosis,
• di bawah payudara. • Kandidiasis mukokutan kronik.
Gambar 2. A. Kandidiasis pseudomembran, bercak putih khas di langit-langit. B. Kandidiasis
atrofi di bawah gigi palsu, edema dan eritema di tempat kontak dengan gigi palsu C. Candidia
peleche dengan eritema dan fisura di sudut mulut D. Kandidiasis hiperplastik lidah
(Sumber: Fitzpatrick’s, Ed. 8th, 2012)
Gambar 3. Perleche
(Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FK UI, 2016)
Gambar 4. Kandidiasis Vulvovagina
(Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FK UI, 2016)
Gambar 5.
Candidiasis balanoposthitis,
pustul multipel diskret pada
glands penis.
(Sumber: Fitzpatrick’s, Ed. 8th, 2012)
Gambar 6. Kandidiasis Intertriginosa A. papula eritematosa, erosi, pustular bergabung dengan plak yang
melibatkan daerah skrotum dan inguinal dengan lesi satelit B. Confluent dan diskret eritematous, area erosi
dengan lesi satelit pustular dan erosif. C. Plak eritematous dan erosi mengelilingi vulva, di luar lesi utama
adalah beberapa lesi satelit pustular. D. Erosi interdigitalis blastomycetica, daerah erosi eritematosa di antara
jari-jari. (Sumber: Fitzpatrick’s, Ed. 8th, 2012)
Gambar 7. Kandidiasis Perianal
(Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FK UI, 2016)
Gambar 8. Onikomikosis kronis dan paronikia yang disebabkan oleh Candida albicans. A.Lipatan kuku
yang hangat tetapi tidak panas, sedikit lembut, edematous dengan beberapa onycholysis. Sangat
sering salah diagnosis sebagai paronychia staphylococcal. B. Kondisi peradangan kronis dengan
pustulasi lipatan kuku yang juga dapat melibatkan lempeng kuku.
(Sumber: Fitzpatrick’s, Ed. 8th, 2012)
Gambar 9. Diaper Rash
(Sumber: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FK UI, 2016)
Gambar 10. Kandidiasis mukokutan. Lesi serpiginous masif. Lesi terlihat seperti psoriasis.
(Sumber: Fitzpatrick’s, Ed. 8th)
Pemeriksaan langsung/
pemeriksaan KOH
Pemeriksaan Identifikasi
biakan/kultur spesies
Biopsi dan
Uji
Serologi pemeriksaan
Sensitifitas
histopatologi
Gambar 11. Candida albicans dalam pemeriksaan KOH perbesaran 40x
(Sumber: Clinical Mycology, USA,2013)
Gambar 12. Kultur Candida pada Sabouraud Dextrose Agar (SDA)
(Sumber: Clinical Mycology, USA,2013)
Kandidiasis kutis
lokalisata dengan:
- Eritrasma Kandidiasis kuku dengan
tinea unguium
- Dermatitis intertriginosa
- Dermatofitosis (tinea)
Kandidiasis vulvovaginitis
dengan:
- Trikomonas vaginalis
- Gonore akut
• Mengetahui faktor predisposisi dan gejala klinis pada pasien.
• Keluhan : gatal-gatal diserati kemerahan, rasa perih dan
Anamnesis awalnya basah, muncul tiba-tiba dan semakin lama semakin
meluas.
•Pemeriksaan
Pemeriksaan KOH
Penunjang •Pemeriksaan
Kultur
TATALAKSANA UMUM :
KIE:
Menghindari atau menghilangkan faktor pencetus dan
predisposisi
Menjaga higiene sanitasi yang baik
Menghentikan pemakaian obat-obatan yang tidak
perlu
Mengobati penyakit sistemik yang mendasari.
Menjelaskan mengenai pencegahan:
Selalu menjaga keadaan tubuh agar tetap sehat dan
menjaga higienitas.
Penurunan berat badan dan kontrol gula yang baik pada
penderita diabetes mungkin membantu pencegahan
infeksi Candidia.
TATALAKSANA KHUSUS:
Pengobatan Topikal:
• Diberikan larutan gentian violet 0,5-1% untuk kandidiasis mukosa oral,
1-2 % untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 hari. Dapat juga
diberikan nistatin baik berupa krim, salep atau suspensi (kelainan kulit
dan mukokutan).
• Pengobatan topikal untuk kandidiasis kutis dapat diberikan golongan
azol seperti mikonazol 2 % berupa krim atau bedak, klotrimazol 1%
berupa bedak, larutan, dan krim tiokonazol, bufonazol, isokonazol,
siklopiroksolamin 1% larutan, krim, dan antimikotik yang lain yang
bersprektum luas.
Pengobatan Sistemik:
• Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna,
nistatin ini tidak diserap oleh usus
• Untuk kandidiasis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per
vaginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonazol 2 x 200
mg selama 5 hari atau dengan itrakonazol 2 x 200 mg dosis tunggal
atau dengan flukonazol 150 mg dosis tunggal. Itrakonazol bila dipakai
untuk kandidiasis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100 mg
sehari selama 3 hari.
• Infeksi candida berulang (rekurens)
1.