Anda di halaman 1dari 29

Kandidiasis

Kutis
Achmad Soerio Setiodi

Ninda Arianti

Firda Asyatul

Mochammad Yusuf

Dian nur apriliana

Fadhila amaliah R

marisa
DEFINISI
Kandidiasis kutis adalah penyakit infeksi
pada kulit yang disebabkan oleh organisme
genus Candida.
EPIDEMIOLOGI

● Insiden terjadi di seluruh duniaberkisar 20-25%, diduga lebih tinggi di negara berkembang.
● Prevalensi kandidiasis di dunia Di Indonesia, menurut Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dalam kurun waktu tahun 2011-2013 didapatkan 137 pasien baru
● Sumber agen penyebab utama adalah Candida sp.; paling sering adalah Candida albicans
● Kandidiasis dapat menyerang segala umur, namun predominan terjadi pada usia pertengahan
atau lanjut usia.
● Kandidiasis biasanya terjadi pada pasien yang memiliki faktor resiko, seperti pasien dengan
imunokompromais dan diabetes melitus
● Terjadi lebih banyak pada daerah tropis dengan kelembapan udara yang tinggi.
ETIOLOGI

Candida albicans

Agen penyebab tersering untuk kelainan di kulit, genital dan mukosa


oral adalah :

C. albicans, sedangkan spesies non-albicans adalah C. dubliniensis, C.


glabrata, C. guillermondii, C. Kr usei, C. lusitaniae, C. parapsilosis, C.
pseudotropicalis dan C. tropicalis. Jamur kandida hidup sebagai saprofit
FAKTOR RISIKO

Perubahan fisiologik: Iatrogenik:


Faktor nutrisi:
- Avitaminosis - Penggunaan kateter
- Usia - Defisiensi zat besi - Radiasi sinar X
- Kehamilan - Malnutrisi - Penggunaan obat-
- Haid obatan
(glukokortikoid, agen
imunosupresi,
Faktor mekanik: antibiotika)
Faktor sistemik:
- Trauma (luka bakar, - Penyakit endokrin (DM, sindroma Cushing)
aberasi) - Down syndrome
- Oklusi lokal - Acrodermatitis enteropatika
- Kelembaban - Uremia
- Maserasi - Keganasan
- Kegemukan - Imunodefisiensi
PATOGENESIS
Candida albicans (bentuk yeast- fungi like) menginfeksi kulit, membran mukosa, dan organ dalam
tubuh.

Organisme tersebut hidup sebagai flora normal di mulut, traktus vagina, dan usus.

Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan imunitas seluler yang menjadikan ragi menjadi
patogenik:

- Kehamilan - Kulit yang lembab


- Kontrasepsi oral - Pengobatan steroid topikal
- Antibiotik - Endokrinopati menetap
- Diabetes
PATOGENESIS
Ragi menginfeksi lapisan terluar epitel membran mukosa dan kulit (stratum korneum)
 lesi pertama (pustul)

Klinis : lesi merah, halus, permukaan mengkilap, bersisik, bercak berbatas tegas

Patologi kutaneus superficial  pustul subkorneal

Jarang ditemukan dalam pustul namun dalam pewarnaan stratum korneum dengan
PAS (Periodic Acid-Schiff).

Histologi granuloma kandidal  tanda papillomatous dan hyperkeratosis dan kulit


menebal berisi infiltrat limfosit, granulosit, plasma sel dan sel giant multinuclear
MANIFESTASI KLINIS
Kandidosis interiginosa

Lesi ditemukan di daerah lipatan kulit


Bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa
Lesi dikelilingi satelit berupa vesikel dan pustul kecil / bula
Pada sela jari kaki sering terjadi pada sela jari 3 dan 4.
MANIFESTASI KLINIS
Kandidiasis perianal (diaper rash)

Lesi menimbulkan pruritus ani


Plak eritematosa, papul, dan pustul yang mengenai perineum
Skuama putih dan pustul satelit sering terlihat pada tepi lesi
Pustul mudah pecah
MANIFESTASI KLINIS
Kandidiasis generalisata

Lesi terdapat pada glabrous skin


Biasanya di daerah intertriginosa ikut terkena
lesi eksematoid, dengan vesikel dan pustul milier
generalisata
MANIFESTASI KLINIS
Onikomikosis / paronikia

dimulai dari jaringan sekitar lipat kuku proksimal


kemerahan, pembengkakan dan nyeri pada area paranichial dengan retraksi dari kutikula ke
lipatan kuku proksimal
kuku menebal, mengeras, permukaan tidak rata, kecoklatan dan tidak rapuh
Pada kasus lanjut kuku dapat hancur / destruksi
MANIFESTASI KLINIS
Kandidiasis kutis granulomatos

papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning kecoklatan dan


melekat erat pada dasarnya
tersering pada wajah, tetapi juga ditemukan pada skalp, badan, dan tungkai
ANAMNESIS
● Lokasi infeksi; mulut, sudut bibir, vagina, lipatan kulit, lipat kuku, perianal, dan tempat
lain.
● Gejala yang timbul; bercak-bercak atau erosi, dan dapat disertai rasa panas dan gatal.
● Faktor resiko; penggunaan obat-obatan, riwayat diabetes melitus, riwayat gangguan
imunitas
PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum
2. Tanda Vital
3. Status Generalis
4. Status Lokalis
PEMERIKSAAN FISIK

Kandidosis Intertriginosa
Bercak yang berbatas tegas, bersisik, basah, eritema, lesi satelit

Kandidosis perianal
Maserasi

Vulvovaginitis
Hiperemia pada labia minora,introitus vagina,vagina terutama bagian bawah

Balanitis atau balanopostitis


Erosi,pustul,dengan dinding tipis pada glans penis
PEMERIKSAAN FISIK

Kandidosis kutis granulomatosa


Paronikia Kandida
Papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning
Kemerahan, pembengkakan, tidak bernanah, kecoklatan dan melekat pada dasarnya
nyeri di area paronikia disertai retraksi kutikula ke arah
lipat kuku proksimal. Kelainan kuku berupa onikolisis
Diaper-rash

Eritema cerah pada area perianal meluas ke parineum dan lipat inguinal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Biakan Slide Culture
Dilakukan dari media yang positif candida,
Bahan yang akan diperiksa ditanam pada agar dengan menusukkan sampel ke media
Sabouraud dekstrosa, dengan antibiotika cornmeal agar lalu dipotong 1,5 cm x 1,5
(kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan cm, kemudian letakkan di atas gelas objek,
bakteri. Inkubasi dalam suhu kamar atau lemari kemudian ditutup dengan gelas penutup,
suhu 37°C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, disimpan 3 x 24 jam dalam suhu kamar
berupa yeast like colony. dan keadaan lembab.

Pemeriksaan
Langsung
Pemeriksaan dari bahan kerokan kulit
atau kuku, diperiksa dengan larutan
KOH 10% atau 20%, akan didapatkan
hifa semu (pseudohifa) dengan atau
tanpa blastospora.
KOMPLIKASI
a) Rekurens atau infeksi berulang kandida pada kulit

b) infeksi pada kuku yang mungkin berubah menjadi bentuk yang aneh dan
mungkin menginfeksi daerah di sekitar kuku

c) Disseminated candidiasis yang mungkin terjadi pada tubuh yang


immunocompromised.
TATALAKSANA
● Medikamentosa
- Krim imidazole (miconazole 2%, clotrimazole 1%) selama 14-28 hari
- Fluconazole 50mg/hari atau 150mg/minggu
- Itraconazole 100-200mg/hari

● Non medikamentosa
- Hindari atau hilangkan faktor pencetus & predisposisi
PROGNOSIS
● Sebagian besar infeksi kandidiasis bersifat mukokutan.
● Sementara dalam beberapa kasus kandidiasis meningkatkan angka pada morbiditas, yang mana infeksi ini
tidak menyebabkan kematian.
● Namun, pasien dengan immunocompromised termasuk pasien rawat inap, dapat menyebabkan kandidemia
semakin meluas yang memiliki tingkat kematian 30% -40%.
● Kandidiasis sistemik menyebabkan lebih banyak kasus kematian hingga 60% daripada penyakit mikosis
lainnya
KASUS
Laki – laki 38 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan
gatal-gatal di sela- keluhan gatal pada sela jari 4 kaki sebelah kiri disertai
gambaran agak lonjong dan sisik halus putih pada kaki bagian kiri sejak 1
minggu yang lalu.Awalnya gatal dan lama kelamaan nyeri bila ditekan. Pasien
sudah mengobatinya dengan obat panu namun tidak ada perubahan.
IDENTITAS
Nama: Tn. A

Umur: 38 tahun
Jenis kelamin: Laki-laki
Pekerjaan: Guru
Alamat: Kp Cikeong RT 02/02, Sukabumi
ANAMNESIS
Autoanamnesis Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan Utama: Gatal-gatal - Riwayat penyakit serupa
- Belum pernah mengalami seperti ini
didaerah sela jari ke4 kaki - Riwayat alergi (-)
disangkal
sebelah kiri sejak 3 hari - Riwayat penyakit kulit lain disangkal - Riwayat alergi disangkal
Keluhan Tambahan: Rasa nyeri - Riwayat penyakit sistemik disangkal
di sekitar daerahyang gatal
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata, tidak tampak kelainan pada kulit kepala.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, alis mata hitam
Telinga : Normotia, tidak ada kelainan kulit
Hidung : Normal, deviasi (-), sekret (-)
Mulut : Bibir tidak pucat, tidak ada kelainan kulit
Thoraks : Bentuk normal, pergerakan simetris, terdapat kelainan pada punggung (status dermatologis)
Paru : Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar,supel, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba membesar, tidak terdapat kelainan

Ekstremitas atas : Akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis

Ekstremitas bawah : Akral hangat, tidak ada edema, tidak sianosis, terdapat kelainan pada lipat paha dan selangkangan (status
dermatologis)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan mikologik kerokan kulit dengan KOH 10%.
2. Biakan dengan medium agar dekstrosa Sabouraud
DIAGNOSIS BANDING
Kandidosis kutis
Tinea Pedis
Dermatitis Kontak iritan
TATALAKSANA
● Medikamentosa
- Krim mikonazol 2% dioleskan 2x sehari, selama 2 minggu
- Ketokonazol 200 mg 1x1 setelah makan, selama 14 hari
- Interhistin 10 mg 1x1 setelah makan, selama 10 hari (jika gatal)

● Non medikamentosa
- Hindari menggunakan sandal yang menggunakan bahan karet
- Menjaga daerah kaki agar tetap kering
REFERENSI
1. Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda A., Hamzah M., Aishah S., Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
IV, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. Pp:103-6
2. SMF Ilmu Kulit Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin.
Airlangga University Press, 2007. Pp:86-92
3. James William,Berger Timothy, Elston Dirk. Candidiasis. Dalam : Andrew’s Disease of The Skin Clinical
Dermatology. Ed 10th. British. WB Saunders Company. 2000. Pp:308-9
4. Wolff, Klauss. Candidiasis. Dalam : Fitzpatrick. Dermatology in General Medicine. Ed 7th. New york.
McGraw Hill Company. 2007. p: 1822
5. Wolf K, Richard AJ, Dick S. Candidiasis. Dalam : Fitzpatrick. Color Atlas and Synopsis of Clinical
Dermatology. Ed 5th. New york. McGraw Hill Company. 2007.
6. Siregar, R.S. Atlas Berwana Saripati Penyakit Kulit. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2004. Pp: 279-280.
7. Sandy S Suharno. Tantien Nugrohowati, Evita H. F. Kusmarinah. Mekanisme Pertahanan Pejamu pada
Infeksi Kandida. Dalam : Media Dermato-venereologica Indonesiana, Jakarta, 2000 ; 187-92

Anda mungkin juga menyukai