a
Kelompok 6
2
epidemiologi
Frambusia terutama menyerang anak-anak yang tinggal di daerah tropis di pedesaan
yang panas dan lembab. Lebih sering ditemukan pada anak laki-laki berusia 2-15
tahun.
Secara morfologi dan serologik hingga kini masih belum dapat dibedakan dari
Treponema pallidum pertenue dengan Treponema pallidum pallidum (bakteri penyebab
sifilis).
4
patogenesis
1. Bakteri Trepanoma pallidum pertenue masuk ke dalam kulit manusia yang telah
mengalami diskontinuitas.
2. Bakteri ini masuk melalui epitel dan melekat pada permukaan matriks ekstraseluer yang
dilapisi fibronektin dan menyebabkan peningkatan sintesis pada fibroblas dalam sel.
3. Antibodi dalam sirkulasi darah menempel pada antigen treponema dan mencetuskan
terjadinya respon inflamasi yang meningkatkan besarnya lesi, terbatasnya permukaan
antigen menurunkan kemampuan antibodi sel host yang mengenali antigen.
5
Manifestasi klinis
Stadium I Stadium II Stadium III
Setelah masa inkubasi yang terjadi antara Muncul benjolan kecil basah di telapak Stadium ketiga muncul kurang
10-90 hari dengan rata-rata 21 hari, muncul kaki dan membuat nyeri. Kulit stadium lebih 5 tahun setelah stadium
lesi primer pada tempat inokulasi, sekunder muncul dalam beberapa primer atau sekunder. Timbul
umumnya terjadi pada bagian tubuh yang minggu hingga 2 tahun setelah lesi kulit benjolan lunak, nyeri tulang hingga
terpajan seperti pada bagian tungkai. Pada primer. Hal tersebut merupakan akibat patah tulang.
stadium 1 ditandai dengan pembengkakan multiplikasi dan penyebaran organisme
kelenjar getah bening. secara limfogen dan hematogen.
.
6
Gejala klinis
STADIUM I STADIUM II STADIUM III
(Primer) (Sekunder) (Tersier)
a. Papul Lesi sama seperti stadium I, tetapi a. Mengalami perlunakan dan
• Tunggal (mother yaws) tersebar di beberapa tempat. merusak sehingga menjadi
• Multiple yaws cacat)
a. Papiloma a. Penebalan kulit dan pecah-pecah b. Gangosa (hidung keropos)
b. Krusto papiloma pada telapak tangan/ kaki. c. Juxta articular nodus (benjolan pada
c. Ulkus basah (borok) (hiperkeratostik) sendi)
b. Perubahan pada sendi jari tangan d. Kelainan tulang, seperti pedang.
dan tulang rawan hidung e. Gondou
f. Hiperkeratotik
7
Crab yaws
9
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIFERENSIAL PEMERIKSAAN
FISIK DIAGNOSIS PENUNJANG
Riwayat kontak dengan orang 1. frambusia infeksius dengan Melakukan diagnosa Melakukan pemeriksaan
yang memiliki lesi pada kulit. lesi awal. banding dengan penyakit serologis ataupun uji
Data pendukung lain yaitu sifilis, kusta, dan ulkus treponemal.
2. frambusia non infeksius
faktor lingkungan, tempat tropikum.
dengan lesi pada tulang dan
tinggal, dan usia.
sendi.
11
PENCEGAHAN
1. Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat dibawa 15 tahun untuk
menemukan penderita
2. Memberikan pengobatan yang akurat kepada penderita di unit pelayanan
kesehatan (UPK) dan melakukan pencarian kontak
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
4. Perbaikan kebersihan perorangan melalui penyediaan sarana dan
prasarana air bersih serta penyediaan sabun mandi
12
Faktor risiko
‐ Faktor kondisi rumah seperti kepadatan hunian
‐ Lesi kulit frambusia terutama sering muncul pada musim hujan. Kelembapan
udara yang tinggi meningkatkan ketahanan hidup kuman dalam lesi kulit
papilomatosoma.
13
Terimakasi
h
14