Anda di halaman 1dari 14

frambusi

a
Kelompok 6

Hasna Tri RachmatikaI1A019026


Anisya Resti Amalia I1A019029
frambusia
Frambusia atau disebut yaws atau patek merupakan penyakit
kulit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri
Treponema Pallidum pertenue. Hilang timbul dengan 3
stadium.

Frambusia umumnya menyerang anak berusia kurang dari


15 tahun. Frambusia berhubungan erat dengan kemiskinan
dan banyak menyerang masyarakat di daerah terpencil.

2
epidemiologi
Frambusia terutama menyerang anak-anak yang tinggal di daerah tropis di pedesaan
yang panas dan lembab. Lebih sering ditemukan pada anak laki-laki berusia 2-15
tahun.

Prevalensi frambusia secara global menurun drastis setelah dilakukan pengobatan


dengan penisilin pada tahun 1950-an dan 1960-an. Kasus frambusia mulai ditemukan
lagi di sebagian besar daerah khatulistiwa dan selalu berubah sesuai perubahan iklim.
etiologi
Frambusia disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue yang merupakan
bakteri gram negatif. Frambusia adalah penyakit kulit menular yang dapat berpindah dari
orang yang sakit frambusia kepada orang sehat dengan luka terbuka atau cedera.

Secara morfologi dan serologik hingga kini masih belum dapat dibedakan dari
Treponema pallidum pertenue dengan Treponema pallidum pallidum (bakteri penyebab
sifilis).

4
patogenesis
1. Bakteri Trepanoma pallidum pertenue masuk ke dalam kulit manusia yang telah
mengalami diskontinuitas.

2. Bakteri ini masuk melalui epitel dan melekat pada permukaan matriks ekstraseluer yang
dilapisi fibronektin dan menyebabkan peningkatan sintesis pada fibroblas dalam sel.

3. Antibodi dalam sirkulasi darah menempel pada antigen treponema dan mencetuskan
terjadinya respon inflamasi yang meningkatkan besarnya lesi, terbatasnya permukaan
antigen menurunkan kemampuan antibodi sel host yang mengenali antigen.

5
Manifestasi klinis
Stadium I Stadium II Stadium III
Setelah masa inkubasi yang terjadi antara Muncul benjolan kecil basah di telapak Stadium ketiga muncul kurang
10-90 hari dengan rata-rata 21 hari, muncul kaki dan membuat nyeri. Kulit stadium lebih 5 tahun setelah stadium
lesi primer pada tempat inokulasi, sekunder muncul dalam beberapa primer atau sekunder. Timbul
umumnya terjadi pada bagian tubuh yang minggu hingga 2 tahun setelah lesi kulit benjolan lunak, nyeri tulang hingga
terpajan seperti pada bagian tungkai. Pada primer. Hal tersebut merupakan akibat patah tulang.
stadium 1 ditandai dengan pembengkakan multiplikasi dan penyebaran organisme
kelenjar getah bening. secara limfogen dan hematogen.
.

6
Gejala klinis
STADIUM I STADIUM II STADIUM III
(Primer) (Sekunder) (Tersier)
a. Papul Lesi sama seperti stadium I, tetapi a. Mengalami perlunakan dan
• Tunggal (mother yaws) tersebar di beberapa tempat. merusak sehingga menjadi
• Multiple yaws cacat)
a. Papiloma a. Penebalan kulit dan pecah-pecah b. Gangosa (hidung keropos)
b. Krusto papiloma pada telapak tangan/ kaki. c. Juxta articular nodus (benjolan pada
c. Ulkus basah (borok) (hiperkeratostik) sendi)
b. Perubahan pada sendi jari tangan d. Kelainan tulang, seperti pedang.
dan tulang rawan hidung e. Gondou
f. Hiperkeratotik

7
Crab yaws

Articular nodul gondou


gangosa
8
penularan
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

Penularan secara langsung dari Penularan secara tidak langsung dapat


penderita ke orang lain. Apabila terjadi dengan perantara benda atau
seorang penderita benrsentuhan dengan serangga.
kulit orang lain yang memiliki luka.

9
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEMERIKSAAN DIFERENSIAL PEMERIKSAAN
FISIK DIAGNOSIS PENUNJANG

Riwayat kontak dengan orang 1. frambusia infeksius dengan Melakukan diagnosa Melakukan pemeriksaan
yang memiliki lesi pada kulit. lesi awal. banding dengan penyakit serologis ataupun uji
Data pendukung lain yaitu sifilis, kusta, dan ulkus treponemal.
2. frambusia non infeksius
faktor lingkungan, tempat tropikum.
dengan lesi pada tulang dan
tinggal, dan usia.
sendi.

3. frambusia non aktif dengan


ciri frambusia laten
10
PENGOBATAN
Menurut WHO, pengobatan frambusia dapat dengan memberikan
antibiotik penisilin intramuskular sebagai obat pilihan pertama.

Dapat juga diberikan antibiotik lain seperti penisilin G. benzatin,


azitromisin, tetrasiklin, eritromisin, dan doxyciline.

11
PENCEGAHAN
1. Skrining terhadap anak sekolah dan masyarakat dibawa 15 tahun untuk
menemukan penderita
2. Memberikan pengobatan yang akurat kepada penderita di unit pelayanan
kesehatan (UPK) dan melakukan pencarian kontak
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS)
4. Perbaikan kebersihan perorangan melalui penyediaan sarana dan
prasarana air bersih serta penyediaan sabun mandi

12
Faktor risiko
‐ Faktor kondisi rumah seperti kepadatan hunian

‐ Ketersediaan air bersih

‐ Sosial ekonomi (pengetahuan)

‐ Perilaku hidup tidak bersih (perilaku mandi)

‐ Lesi kulit frambusia terutama sering muncul pada musim hujan. Kelembapan
udara yang tinggi meningkatkan ketahanan hidup kuman dalam lesi kulit
papilomatosoma.

13
Terimakasi
h
14

Anda mungkin juga menyukai