Anda di halaman 1dari 49

FRAMBUSIA

OLEH : CHAHYA AZENDA UTAMA (NIM.2009-83-004)


2

Pian

Puru Buba

Patek Paru

Parangi
29/10/2017
3 Pendahuluan

Frambusia = Frambesia tropika


penyakit infeksi kronis residif non-
venereal
Etiologi :
Treponema palidum pertenue
Dapat mengenai kulit, tulang,
sendi, saraf, dan mata.

29/10/2017
4 Frambusia

daerah tropis & lembab


terutama anak-anak (< 15 tahun)
Epidemiologi sosial ekonomi rendah dan
higiene buruk

Kekebalan tidak ada kekebalan tubuh yang


menetap

tidak fatal
Prognosis cacat penampilan dan fisik,
gangguan sosialisasi, diskriminasi
29/10/2017
5 Penularan
Sumber penularan
manusia
Cara penularan:
Berasal dari cairan eksudat /serum
kontak langsung kulit-kulit
kontak melalui lalat, alat rumah tangga, keluarga
ASI dari Ibu ke anak
Inkubasi
9-90 hari
rata-rata 3 minggu
29/10/2017
6 Treponema Pertenue

29/10/2017
7 Faktor Risiko Penularan

Bergantian memakai pakaian yang sama dengan


pasien
Jarang berganti pakaian
Kebersihan perorangan dan lingkungan yang buruk
Tinggal di daerah yang kumuh
Adanya Penyakit kulit lain seperti kudis (scabies),
pyoderma
Luka yang berulang-ulang selama kegiatan diluar
rumah dan kehidupan di hutan (forest)

29/10/2017
Faktor Resiko Penularan
8
Kuman: Kontak langsung
Treponema melalui luka
pertenue

Penyediaan AB,
29/10/2017
kebersihan perorangan
9

Stadium I Stadium II Stadium III


Gejala klinik: Gejala klinik: Gejala klinik:
a.Papul: Sama seperti stadium I, - Gumma(benjolan:perlunakan

- Tunggal tersebar,banyak & merusak cacat)


- >1 (multipel) Selain itu dapat terjadi: - Ganggosa (hidung keropos)

b. Papilom a. Penebalan, pecah - Juxta articular nodus

c. Nodul pecah pd telapak (benjolan pd sendi)


tangan/kaki - Kelainan tulang,seperti
d. Ulkus basah
(borok) b. Kelainan tulang: pedang
osteoporosis,jari2 - Gondouw:benjolan di tulang
e. Krusta papiloma bengkak,nyeri - Penebalan.pecah2,nyeri
c. Kelainan kuku pada telapak tangan/kaki

29/10/2017
10 Manifestasi klinis
Periode laten II
5-10 thn

Periode laten I
10-16 minggu (2-5 thn)

29/10/2017
11

Diawali dengan timbulnya papul


pada tempat masuknya bakteri.
Papul dalam bentuk nodul kecil
eritematosa (berwarna kemerahan),
tidak nyeri, kadang gatal.
Papul timbul antara 9-90 hari (rata-
rata 3 minggu) sejak terinfeksi bakteri
frambusia.
Papul berkembang menjadi
papiloma. Permukaan papiloma
menonjol atau sering disebut
bertangkai, basah (getah), mudah
berdarah, kemerahan dan berbenjol-
benjol kecil seperti bunga kol atau
raspberry. Getah mengandung
banyak bakteri frambusia.
29/10/2017
12 Lesi primer: mother Yaws, buba madre

Lesi primer ini sering disebut


mother yaws, dapat tunggal atau
banyak (multiple yaws), Getah
dapat mengering diatas papul
atau papiloma membentuk
keropeng atau krusta yang
menutup papiloma. Lesi ini disebut
krusta papilomata
65%-85% lesi primer pada
penderita frambusia timbul pada
tungkai dan kaki, sebagian yang
lain dapat juga timbul di muka,

29/10/2017
13

Papul dan papiloma dapat pecah


menjadi koreng (ulkus). Dasar
koreng cukup dalam (sampai
lapisan subkutaneus), berbenjol-
benjol seperti permukaan buah
rashberry (granulasi) yang
biasanya terkonsentrasi di tengah-
tengah ulkus, dengan tepi ulkus
keras.
Lesi papul, papiloma dan ulkus
sedikit gatal tetapi tetap tidak
terasa sakit (tidak mengeluh sakit
ketika ditekan)

29/10/2017
14 Lesi primer: ulseropapiloma
Beberapa papul atau papiloma menjadi
satu membentuk gambaran seperti
plak dan dapat pecah membentuk
ulkus (chancre of yaws, frambesioma).
Satelit-satelit papul juga bisa
bermunculan disekitar ulkus
Kadang-kadang pada stadium ini bisa
terjadi demam atau sendi-sendi ngilu
disertai pembesaran kelenjar getah
bening regional (lipat ketiak, leher, lipat
paha).

29/10/2017
15 Lesi primer
Setelah 3-6 bulan sejak
timbulnya lesi, semua lesi dapat
sembuh sendiri dengan sisa
berupa atropi kulit (kulit menipis
dan mengkilat), hipopigmentasi
(bercak keputihan seperti panu),
atau seperti parut.
Keadaan ini disebut stadium
laten. Frambusia stadium laten
dapat berkembang dan masuk
Stadium Sekunder 29/10/2017
16 Lesi sekunder
lesi frambusia baru karena adanya penyebaran bakteri
kedalam peredaran darah dan jaringan getah bening

Timbul setelah periode laten selama 10-16 minggu, bisa


sampai 2-5 tahun terutama di muka, lengan, tungkai dan
pantat, dengan bentuk lesi sama dengan stadium primer

Pada stadium ini, getah bening mengalami peradangan,


membesar dan sakit. Timbul rasa nyeri sendi (arthralgia)
dan lesu yang merupakan gejala tidak spesifik pada
stadium sekunder ini
29/10/2017
17

sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut

Lesi juga dapat terjadi di telapak kaki, permukaan kaki mengalami penebalan (hiperkeratosis),
pecah-pecah (fisuri) dan nyeri, sehingga penderita berjalan dengan posisi aneh (terpaksa), ini
disebut crab yaws

Stadium ini dapat hilang dengan sendirinya, dan sebagian penderita (10%) masuk ke Stadium
Tertier yang dapat berlangsung dalam periode waktu 5-10 tahun

29/10/2017
18 Lesi sekunder: daughter yaws, piamomas

Lesi kulit diseminata


Papul tidak gatal, kemerahan, verukosa
atau vegetasi
Terjadi erosi dan basah, tertutup eksudat
fibrin yang sangat infeksius, mengering
29/10/2017
membentuk krusta
19 Lesi sekunder
wet crab/ bubul Plak palmoplantar hiperkeratotik
(Crab Yaws)

Gambaran lain:
Nodul frambesiformis
Plak papuloskuamosa
(pianides)
Osteoperiostitis falangs
proksimal (ghoul hand) 29/10/2017

Scaly patch
20 Lesi tersier

Timbul setelah periode laten kedua


(5-10 thn)
10% kasus mengalami:
Gumma framboesiodes: nodul gumma kutan dan
subkutan
Gangosa, pintoid diskromia, goundou, keratoderma
Nodul juxta-articular
Dapat mengenai tulang, mata, saraf
Tidak menular
Sembuh dengan deformitas dan kontraktur 29/10/2017
21 Lesi tersier

nodul juxta-articular
29/10/2017
22 Diagnosis

Gambaran klinis khas


Laboratorium:
Pemeriksaan lapangan gelap dari cairan eksudat
Pemeriksaan serologis (2-3 minggu setelah awitan)
Rapid test Hexagon Sifilis untuk pemeriksaan
treponema palidum, sensitivitas (94,7%) dan
spesifisitas (100%) dari serum dan whole blood .
(Mutmainah E. Thesis. 2011)
Pemeriksaan histopatologi
Silver stain tissue treponema mudah ditemukan di
antara sel epidermal
29/10/2017
23

kasus kasus kasus


suspek probable konfirmasi
seseorang yang
menunjukkan satu kasus suspek
atau lebih gejala kasus suspek
dg salah satu
klinis sebagai atau kasus
berikut : kriteria : lokasi
probable
Papilloma/papules,ul lesi pada
kus tanpa rasa sakit frambusia yang
tungkai, lutut
dengan kerak atau positif uji
lesi menonjol dan kaki, usia
serologi (RDT)
selama lebih dari 2 <15 tahun,
atau kasus non
minggu, makula, tempat tinggal
hiperkeratosis di klinis tetapi
kasus di daerah
tapak tangan atau RDT dan RPR
tapak kaki dan endemis
positif
perubahan pada frambusia
tulang dan sendi
29/10/2017
Terapi
24
CARA
LAMA
UMUR NAMA OBAT DOSIS PEMBERIA
PEMBERIAN
N
Pilihan Utama
Dosis
< 10 tahun Penisilin benzatin 600.000 IU IM
tunggal
Dosis
10 tahun Penisilin benzatin 1.200.000 IU IM
tunggal
Alternatif (untuk kasus alergi penisilin)
< 12 tahun Eritromisin 8-10mg/kgBB/6jam oral 15 hari
Tetrasiklin atau
8 15 tahun 250 mg, 4x1 tab oral 15 hari
eritromisin
Tetrasiklin atau
> 15 tahun 500 mg, 4x1 tab oral 15 hari
eritromisin
> 8 tahun Doksisiklin 2-5 mg/kgBB/ 6jam oral 15 hari

Dewasa Doksisiklin 100 mg, 2x1 tab oral 15 hari 29/10/2017


25 Pengobatan Kedepan

Azitromisin oral dosis 30 mg/kg


yang diberikan satu kali.
Tidak ada perbedaan
keberhasilan dengan penisilin
benzatin injeksi
Kurangi risiko dan efek samping
obat injeksi.

29/10/2017
26

Tanda-tanda:
Keringat keluar dalam waktu 3 jam
sesudah penyuntikan
Timbul bentol-bentol yang terasa gatal
(urticaria)
Terasa pusing disertai kesulitan bernafas
Denyut nadi meningkat
Gangguan lebih berat: pucat,keringat
dingin,pingsan

29/10/2017
27 Tatalaksana reaksi simpang

Baringkan penderita segera,kaki lebih tinggi dari kepala


dan bebaskan saluran nafas
Berikan adrenalin 0,3 ml subkutan (pijat tempat
suntikan)
Monitor tekanan darah
Bila tidak ada perbaikan (tekanan darah sistolik kurang
dari 90 mmHg dan frekuensi jantung melebihi
120/menit) dalam 15 menit lakukan pemberian
ulangan adrenalin 0,3 ml subkutan. Pemberian lanjutan
adrenalin 0,3 ml subkutan dapat dilakukan bila dalam
15 menit tidak ada respon

29/10/2017
28

Obat obatan Seperti


- Adrenaline,
- Anti-histamine,
- Steroids

Harus selalu dibawa oleh tim.

Kasus dan kontak harus selalu di beritahu


tentang kemungkinan reaksi simpang dari
Penicillin
29/10/2017
29 Sebelum diobati Setelah 15 hari diobati

29/10/2017
Kasus di Jayapura, 9 October 2008
30

29/10/2017
31

29/10/2017
32

1. Penemuan kasus
Aktif
Pasif
Pelacakan
2. Promosi eradikasi frambusia

29/10/2017
33

Pemeriksaan anak sekolah


Pemeriksaan melalui survei desa di daerah
endemis
Pelacakan :Pencarian kontak penderita
(sekolah,sepermainan,tetangga)100%

29/10/2017
34 Pelaksana penemuan aktif: Petugas puskesmas

Dibantu oleh:
1. Disekolah:
Guru sekolah
Komite sekolah / Madrasah/Pesantren
2. Survei desa
Tokoh masyarakat formal & non formal
Lembaga keagamaan
Kader

Yang terpenting program pencarian dilaksanakan secara


regular (teratur)
Waktu pencarian sebaiknya segera setelah musim hujan
29/10/2017
35 Penemuan kasus secara pasif
1. Datang sendiri
2. Pemberitahuan dari:
- Kepala desa
- Kader
- Masyarakat desa
- Guru sekolah
Ke sarana kesehatan(Pustu,Puskesmas,RS)

29/10/2017
36 Pelacakan

Dilakukan bila menemukan kasus frambusia baik


secara aktif maupun pasif Tujuan mencari kontak
Dilakukan terhadap:
Kontak serumah
Kontak sekeluarga (kontak 3 bl terakhir)
Kontak tetangga
Kontak sekolah
Kontak sekerja (kontak 3 bl terakhir)

29/10/2017
37 Langkah pelacakan

Buat daftar kontak


Membuat rencana kunjungan
Memberitahu instansi terkait
Melaksanakan pemeriksaan kontak
Melakukan pengobatan pada kontak dan penderita
baru yang ditemukan
Membuat laporan dan RTL

29/10/2017
38 Promosi eradikasi frambusia

Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat


melalui pembelajaran dari oleh untuk dan bersama
masyarakat agar mereka dapat menolong dirinya
sendiri dalam upaya eradikasi frambusia serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat sesuai sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan yang terkait eradikasi
frambusia.

29/10/2017
39 Pesan pokok untuk kelompok sasaran
Kelompok Pesan Pokok
Sasaran
Primer Tanda dan gejala awal penyakit
(Penderita,kontak, frambusia
keluarga) Komplikasi dan kecacatan akibat penyakit
frambusia
Pentingnya pengobatan pada penderita dan
kontak
Cara penularan dan pencegahan infeksi
penyakit frambusia

29/10/2017
40
Kelompok Pesan Pokok
Sasaran

Sekunder Tanda dan gejala awal penyakit


(Masyarakat & ptgs kes frambusia
di daerah endemis) Komplikasi dan kecacatan akibat
penyakit frambusia
Pentingnya pengobatan pada
penderita dan kontak
Cara penularan dan pencegahan
infeksi penyakit frambusia
Peran aktif yang harus dilakukan
masyarakat

29/10/2017
41

Kelompok Pesan Pokok


Sasaran

Tertier (Para pengambil Pemerintah daerah bertanggung


kebijakan di daerah jawab atas bebasnya frambusia di
endemis) wilayahnya.
Peran aktif yang harus dilakukan
masyarakat

29/10/2017
42 PENGORGANISASIAN
Pusat (Pusat Pengendali Operasi)

Menyiapkan rumusan kebijakan, peraturan dan pedoman


operasional pelaksanaan Eradikasi Frambusia.
Melakukan advokasi dan sosialisasi eradikasi frambusia ke
propinsi, kabupaten/kota, lintas program dan lintas sektor.
Melakukan advokasi untuk memantapkan komitmen dengan
pengambil kebijakan di daerah endemik tinggi.
Menyediakan obat azitromisin/benzatin penisilin untuk
keperluan Pengobatan Massal Frambusia, dan Pengobatan
Kasus-Kontak.
Melaksanakan survei dan penelitian lain yang diperlukan
berkoordinasi dengan provinsi
Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
eradikasi frambusia.
29/10/2017
43 Provinsi (Pengendali Wilayah)

Melaksanakan kebijakan, peraturan dan pedoman


program eradikasi frambusia di wilayah propinsi.
Melakukan analisa situasi dan kegiatan surveilans
eradikasi frambusia di tingkat propinsi.
Melaksanakan advokasi untuk memantapkan
komitmen dengan pengambil kebijakan di tingkat
propinsi.
Advokasi dan sosialisasi eradikasi frambusia ke dinas
kesehatan kabupaten/kota dan lintas sektor
Memfasilitasi kegiatan penemuan dan pengobatan
penderita dan kontak penderita frambusia di
kabupaten dan kecamatan.

29/10/2017
44

Memfasilitasi kegiatan pemeriksaan laboratorium dan sistem rujukannya.


Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
pengendalian penyakit frambusia kepada kabupaten/kota dan
puskesmas.
Menetapkan status endemisitas kabupaten/kota
Sertifikasi nol kasus kabupaten/Kota
Surveilans pasca nol kasus

29/10/2017
45 Kabupaten/Kota (Pengendali Operasi)
Melaksanakan kebijakan, peraturan dan pedoman program
eradikasi frambusia di wilayah kabupaten/kota.
Melakukan analisa situasi dan kegiatan surveilans
eradikasi frambusia di tingkat kabupaten/kota.
Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas dalam
eradikasi frambusia bersama tim eradikasi frambusia desa
untuk melaksanakan penemuan dan tatalaksana penderita.
Melakukan advokasi dan sosialisasi untuk memantapkan
komitmen dengan pengambil kebijakan di tingkat
kabupaten/kota.
Memfasilitasi kegiatan KIE

29/10/2017
46
Melaksanakan kegiatan pemeriksaan laboratorium
(RPR) dan rujukan laboratorium ke propinsi atau
laboratorium lain sesuai dengan kondisi wilayah.
Melakukan kegiatan penemuan dan pengobatan
penderita frambusia bersama-sama dengan
puskesmas.
Menetapkan wilayah implementasi Pengobatan Massal
Frambusia
Melaksanakan Pengobatan Massal Frambusia
Melaksanakan monitoring Wilayah Sentinel, Wilayah
Acak dan Wilayah Kontrol pasca Pengobatan Massal
Frambusia
Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan eradikasi frambusia kepada puskesmas. 29/10/2017
Puskesmas
47 (Pelaksana operasional Eradikasi)
Sosialisasi dan mobilisasi eradikasi frambusia kepada stake
holder (lintas sektor/aparat desa, toma, toga).
Melakukan advokasi kepada aparat kecamatan dan desa
untuk mendapat dukungan dalam eradikasi frambusia.
Orientasi seluruh petugas puskesmas tentang program dan
tatalaksana penderita frambusia.
Melaksanakan penemuan dan pengobatan kasus dan kontak
di sekolah dan di masyarakat, terutama terhadap penderita
dan kontak yang tidak ditemukan pada kegiatan pengobatan
sebelumnya.
Melakukan surveilans eradikasi frambusia
29/10/2017
48 KASUS FRAMBUSIA TH. 2011 S/D 2015 DI MALUKU
40

35

30

25

20

15

10

0
SBB BURU MALTENG MLK TGR SBT
2011 2012 2013 2014 2015

29/10/2017
49

29/10/2017

Anda mungkin juga menyukai